ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT PADA PT. ASAM JAWA MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

Perencanaan Laba Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV Jarwo Tirta Murni Di Samarinda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BIAYA PRODUKSI, HARGA JUAL, DAN TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA USAHA NELAYAN CV.PUTRA LEO NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi OLEH :

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Perilaku Biaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

Perencanaan Laba Dalam Kondisi Berisiko Pada Koperasi Karyawan Mustikatama di Lumajang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

PENERAPAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS UNTUK EVALUASI PENCAPAIAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri)

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Melda Darika Dua Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Cost-Volume-Profit, Break Even Point. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI

ABSTRACT. Keywords: break even point analysis, short-term profit planning ABSTRAK

TINJAUAN TERHADAP PERHITUNGAN TITIK IMPAS SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK SISA PADA CV. CBB, BANDUNG

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan Penetapan Laba melalui Pendekatan Analisis Break Even Point (BEP) Perusahaan Wingko UD. TUJUH TUJUH ELOK Babat - Lamongan

OLEH : KUSNUL PATIMAH NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA. Presented : Redaktur Wau, S.E., M.Ak

[Type the document title]

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA

BAB III METODE PENELITIAN

Vol.10, No Februari 2015 ISSN

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

02FEB. Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis, Classifying Cost, Separating Fixed and Variable Cost. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA Pada Hotel Grand Sawit di Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 451-465 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN 2014-2016 Faradilla Noviani 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya penerimaan dan produksi perusahaan dalam keadaan mencapai Break Even Point. Dan untuk mengetahui nilai penjualan minimal yang harus dicapai perusahaan untuk mencapai target laba yang diinginkan pada UD. Meubel Setia Budi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Lokasi dan sampel dipilih secara sengaja yaitu UD. Meubel Setia Budi. Metode analasis data yang digunakan adalah 1) pemisahan biaya metode titik tertinggi dan terendah 2) perhitungan Break Even Point 3) perhitungan perencanaan target laba. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) secara keseluruhan penerimaan dan produksi produk meubel pada UD. Meubel Setia Budi pada tahun 2016 telah mencapai BEP, tetapi dalam hal ini untuk produk kusen UD. Meubel Setia Budi mengalami kerugian karena perolehan penjualan tidak melampaui nilai titik impasnya. Sedangkan untuk produk pintu panel dan jendela telah mencapai nilai BEP. 2) target laba yang diinginkan perusahaan sebesar 30% dari laba tahun 2016 maka perusahaan harus mencapai nilai penjualan minimal 255 unit pintu panel dan 601 unit jendela. Saran yang diberikan adalah agar UD. Meubel Setia Budi Samarinda meningkatkan penjualan produk kusen agar dapat melampaui nilai BEP dan melakukan efesiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melindungi posisi laba perusahaan agar tidak menderita kerugian dengan berusaha menambah pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang lama. Kata kunci: Break Even Point, Perencanaan Laba Pendahuluan Usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan mengahasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut perkembangan dan kemajuan dunia usaha telah membawa pengusaha kearah persaingan yang semakin ketat, sedangkan usaha untuk mencapai laba 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: faradillanoviani9@gmail.com

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 tidak dapat dipisahkan dari masalah penjualan. Adanya hal tersebut memaksa pengusaha untuk dapat berkerja keras dan membuat perencanaan yang baik agar dapat bersaing secara kompetitif. Perencanaan yang baik akan mempengaruhi secara langsung kelancaran serta keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan salah satu alat perencaan yang dapat digunakan adalah analisis titik impas atau dikenal dengan nama Break Even Point (BEP) Salah satu kegunaan break even point adalah untuk mengetahui pada jumlah berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak pula rugi, atau laba sama dengan nol (Kasmir, 2010: 166). Untuk dapat menentukan analisis Break Even Point (BEP) biaya yang terjadi harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat dan menurun. Biaya variabel adalah biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas (Carter, 2009 ; 69). UD. Meubel Setia Budi Samarinda merupakan industri pengolah kayu menjadi beberapa jenis barang meubel. Berikut tabel data penjualan yang diperoleh oleh UD. Meubel Setia Budi.Samarinda. Tabel Data Penjualan UD. Meubel Setia Budi Tahun 2014-2016 No Tahun Nama Barang 452 Harga Barang Jumlah Unit Jumlah Penjualan 1. 2014 Kusen 70.000/m 450 31.500.000 Pintu panel 0,80x200cm 800.000 700 560.000.000 Jendela 0,70x130cm 360.000 1.458 525.000.000 TOTAL 1.116.500.000 2. 2015 Kusen 70.000/m 427 29.925.000 Pintu panel 0,80x200cm 800.000 665 532.000.000 Jendela 0,70x130cm 360.000 1.358 498.750.000 TOTAL 1.060.675.000 3. 2016 Kusen 70.000/m 150 10.500.000 Pintu panel 0,80x200cm 800.000 237 189.600.000 Jendela 0,70x130cm 360.000 485 174.600.000 TOTAL 374.700.000 Sumber : UD. Meubel Setia Budi Samarinda (diolah) Dari tabel diatas menunjukan bahwa jumlah penjualan produk UD. Meubel Setia Budi di Samarinda periode tahun 2014 hingga 2016 mengalami penurunan.dan Pihak pemilik usaha UD. Meubel Setia Budi Samarinda setiap tahunnya selalu menginginkan laba 30% dari laba tahun sebelumnya. Sehingga

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) pada tahun 2017 pihak pemilik usaha menginginkan laba sebesar 30% dari laba tahun 2016. Untuk mencapai target laba yang diinginkan maka pemilik usaha harus mampu meningkatkan volume penjualan dari tahun 2016, serta mengetahui jumlah volume penjualan minimal yang harus dicapai agar peningkatan laba sebesar 30% dari tahun 2016 dapat tercapai. Dengan menggunakan analisis break even point UD. Meubel Setia Budi Samarinda dapat memperoleh informasi mengenai tingkat penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian serta penetapan sejauh mana volume penjualan dianggap aman bila mengalami penurunan. Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Break Even Point Untuk Perencanaan Laba Pada UD. Meubel Setia Budi di Samarinda Periode Tahun 2014-2016. Kerangka Dasar Teori Pengertian Akuntansi Reeve, (2009 : 9) akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Pengertian Akuntansi Manajemen Secara spesifik menurut Hansen dan Mowen (2006 : 9) akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Menurut Horngren (2008: 2) menjelaskan bahwa akuntansi biaya mengukur, menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi. 2. Pengertian Biaya Mulyadi (2005: 8), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terajadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. 3. Pemisahan dan Karakteristik Biaya Menurut Mulyadi (2005: 471-474) ada tiga metode untuk memperkirakan fungsi biaya dengan menggunakan pendekatan analisis data biaya masa lalu atau pendekatan historis, yaitu: Metode titik tertinggi dan terendah ( High and Low Point Method), Metode Biaya Berjaga ( Standby Cost Method), Metode Kuadrat Terkecil (Least-Square Method). 453

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 Analisis Break Even Point Pengertian Break Even Point Multiproduk Untuk perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis barang maka dalam perhitungannya menggunakan break even point multiproduk. Dimana menurut Jumingan (2014: 213) bagi suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual dua jenis barang atau lebih dalam memperhitungkan titik impasnya (break even point), perusahaan tersebut harus di pandang seolah-olah hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang saja. Tujuan Break Even Point Tujuan dihitungnya titik impas dari perusahaan, baik perusahaan tersebut memiliki satu jenis produk maupun memiliki beberapa jenis produk untuk memberikan batas/rambu-rambu buat manajemen perusahaan, untuk mencapai penjualan minimal yang harus dicapai perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian (Rudianto, 2009: 71). Teknik penentuan Break Even Point Metode yang dapat digunakan untuk menghitung break even point menurut Rudianto(2013: 30-32): Metode persamaan, Metode Margin Kontribusi, Metode Grafik. Margin Of Safety Munawir (2007: 198) menyatakan bahwa margin of safety adalah selisih antara penjualan yang di budget atau tingkat penjualan tertentu dengan penjualan pada tingkat break even merupakan tingkat keamanan ( margin of safety) bagi perusahaan dalam melakukan penurunan penjualan. Perencanaan Laba Menurut Putra (2009: 131) perencanaan laba adalah salah satu bagian hal yang sangat penting dalam manajemen suatu perusahaan. Dalam menciptakan nilai tambah ekonomis tersebut, pimpinan perusahaan harus mampu menggunakan, memanfaatkan, dan memaksimalkan sumber daya perusahaan (output) yang diperoleh dari sumber daya yang terbaik (input Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dengan menggunakan Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2013: 11-14). Definisi Operasional / Fokus Penelitian Biaya-biaya operasional yang diperlukan untuk proses produksi produk UD. Meubel Setia Budi Samarinda, yaitu :a) Biaya Tetap : Biaya penyusutan bangunan, penyusutan mesin, penyusutan kendaraan, pemeliharaan mesin dan kendaraan, Biaya lain-lain.b) Biaya Variabel : Biaya bahan baku, upah langsung, Pengangkutan.c) Biaya Semi variabel : Biaya telepon, listrik, air Teknik Pengumpulan Data a) Penelitian Kepustakaan 454

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) b) Penelitian Lapangan. Teknik Analisis Data Pemisahan Biaya Semi Variabel Adapun komponen biaya yang harus diadakan pemisahan tetap dan variabelnya seperti biaya air, listrik dan telepon. Dalam melakukan pemisahaanya menggunakan Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (Abdul Halim dan Bambang Supomo, 2005 : 25). Adapun skemanya yaitu : Perhitungan Break Even Point Multiproduk UD. Meubel Setia Budi menjual lebih dari satu barang, yaitu kusen, pintu dan jendela maka analisis Break Even Point menggunakan Analisis Multi Produk. Rumus yang dapat dikembangkan menurut Hansen dan Mowen (2005 :220) Untuk dapat mengitung Break Even Point Multiproduk maka digunakan formulasi sebagai berikut: Rudianto (2013: 30-32) Impas dalam Satuan Rupiah = Impas dalam Unit Produk = Perhitungan Margin Of Safety Untuk menghitung batas keamanan digunakan suatu rumus menurut Munawir (2004: 199) adalah sebagai berikut: Margin os Safety = Perhitungan Perencanaan Laba Adapun perhitungannya menggunakan rumus yang dinyatakan oleh Putra (2009: 131) Jumlah diproduksi/dijual = Hasil Penelitian Tabel Total Data Produksi Periode Tahun 2016 Kusen Pintu Jendela Jumlah Januari 7,68 12 23 42,68 Februari 13,23 17 37 67,23 Maret 5,67 8 49 62,67 April 11,52 25 32 68,52 Mei 15,04 37 41 93,04 Juni 21,22 28 20 69,22 Juli 10,8 5 38 53,8 Agustus 15,12 22 51 88,12 September 14,35 14 53 81,35 Oktober 21,92 37 68 126,92 November 7,56 23 43 73,56 Desember 5,89 9 30 44,89 TOTAL 150 237 485 872 455

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 Tabel Penggolongan Jenis Biaya Pada Periode Tahun 2016 Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Semi Variabel Biaya Pengangkutan Kusen 615.300 Biaya Pengangkutan Pintu Panel 487.035 Biaya Pengangkutan Jendela 1.441.949 Biaya Admistrasi dan Umum 840.000 Biaya Pemeliharaan Mesin 3.000.000 Biaya Pemeliharaan kendaraan 700.000 Biaya Penyusutan Mesin 390.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 6.973.000 Biaya Telepon 204.000 Biaya Bahan Baku 155.300.000 Biaya Bahan Baku Tidak 294.000 Langsung Biaya tenaga kerja langsung 43.945.000 Biaya Listrik 1.596.000 Biaya Air 1.800.000 JUMLAH 11.903.000 202.083.284 3.600.000 Analisis dan Pembahasan Biaya semi variabel harus dipisahkan terlebih dahulu menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah: Tabel Rincian Biaya Listrik Periode Tahun 2016 No Bulan Jumlah Tagihan 1. Januari 75.158 2. Februari 104.291 3. Maret 98.367 4. April 129.312 5. Mei 139.000 6. Juni 181.240 7. Juli 98.720 8. Agustus 133.441 9. September 148.400 10. Oktober 294.171 11. November 99.700 12 Desember 94.200 TOTAL 1.596.000 Sumber: UD. Meubel Setia Budi Samarinda Keterangan : = Biaya Listrik Terendah = Biaya Lisrtrik Tertinggi Dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah, maka perhitunganya sebagai berikut : 456

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) Tabel Perhitungan Biaya Listrik Tetap Dan Variabel Bulan Volume Produksi Biaya Listrik Keterangan Biaya Oktober 126,92 294.171 Biaya Tertinggi Januari 42,68 75.158 Biaya Terendah 84,12 219.013 Selisih Sumber: UD. Meubel Setia Budi Samarinda(diolah) Biaya variabel per unit (b) = Rp 219.013 : 84,12 = Rp 2.603,58 Total biaya (Y) = Rp 1.596.000 Total biaya variabel = Rp 2.603,58 84,12 =(Rp 219.013) Total biaya tetap (a) = Rp 1.376.987 Dengan demikian fungsi biaya listrik sebagai berikut : Y = 1.376.987 + 2.603,58x Biaya tetap = Rp 1.376.987 Biaya variabel = Rp 2.603,58x = Rp 2.603,58 84,12 = Rp 219.013 Tabel Rincian Biaya Air Periode Tahun 2016 No Bulan Jumlah Tagihan 1. Januari 104.250 2. Februari 137.000 3. Maret 126.000 4. April 194.250 5. Mei 145.300 6. Juni 169.250 7. Juli 122.500 8. Agustus 134.300 9. September 152.500 10. Oktober 197.000 11. November 183.400 12 Desember 134.250 TOTAL 1.800.000 Keterangan : = Biaya Listrik Terendah = Biaya Lisrtrik Tertinggi Dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah, maka perhitunganya sebagai berikut : Tabel Perhitungan Biaya Air Tetap Dan Variabel Bulan Volume Produksi Biaya Air Keterangan Biaya Oktober 126,92 197.000 Biaya Tertinggi Januari 42,68 104.000 Biaya Terendah 84,12 93.000 Selisih Biaya variabel per unit (b) = Rp 93.000 : 84,12 = Rp 1.105,56 Total biaya (Y) = Rp 1.800.000 457

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 Total biaya variabel = Rp 1.105,56 84,12 =(Rp 93.000) Total biaya tetap (a) = Rp 1.707.000 Dengan demikian fungsi biaya air sebagai berikut : Y = 1.707.000 + 1.105,56x Biaya tetap = Rp 1.707.000 Biaya variabel 458 = Rp 1.105,56x = Rp 1.105,56 84,12 = Rp 93.000 Tabel Rincian Biaya Telepon Tahun 2016 No Bulan Jumlah Tagihan 1. Januari 15.000 2. Februari 18.300 3. Maret 17.000 4. April 16.215 5. Mei 16.525 6. Juni 15.400 7. Juli 16.000 8. Agustus 19.500 9. September 18.200 10. Oktober 20.385 11. November 15.300 12 Desember 16.175 TOTAL 204.000 Keterangan : = Biaya Listrik Terendah = Biaya Lisrtrik Tertinggi Dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah, maka perhitunganya sebagai berikut : Tabel Perhitungan Biaya Telepon Tetap Dan Variabel Bulan Volume Produksi Biaya Air Keterangan Biaya Mei 126,92 20.385 Biaya Tertinggi Februari 42,68 15.000 Biaya Terendah 84,12 5.385 Selisih Biaya variabel per unit (b) = Rp 5.385 : 84,12 = Rp 64,02 Total biaya (Y) = Rp 204.000 Total biaya variabel = Rp 64,02 84,12 =(Rp 5.385) Total biaya tetap (a) = Rp 198.615 Dengan demikian fungsi biaya air sebagai berikut : Y = 198.615 + 64,02x Biaya tetap = Rp 198.615 Biaya variabel = Rp 64,02x = Rp 64,02 84,12 = Rp 5.385

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) Setelah diadakan pemisahaan biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel serta biaya semi variabel, maka jumlah biaya-biaya tersebut akan tampak sebagai berikut : Tabel Biaya Tetap dan Biaya Variabel Setelah Pemisahan Biaya Tahun 2016 Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Semi Variabel Biaya Pengangkutan Kusen 615.300 Biaya Pengangkutan Pintu Panel 487.035 Biaya Pengangkutan Jendela 1.441.949 Biaya Administrasi dan Umum 840.000 Biaya Pemeliharaan Mesin 3.000.000 Biaya Pemeliharaan kendaraan 700.000 Biaya Penyusutan Mesin 390.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 6.973.000 Biaya Telepon 198.615 5.385 Biaya Bahan Baku 155.300.000 Biaya Bahan Baku Tidak 294.000 Langsung Biaya tenaga kerja langsung 43.945.000 Biaya Listrik 1.376.988 219.012 Biaya Air 1.707.000 93.000 JUMLAH 15.185.603 202.400.681 Tabel Biaya Variabel Per Meter Kusen Periode Tahun 2016 No Keterangan Jumlah 1. Biaya Bahan Baku (Kayu) 24.000 2. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Solar (1 liter @Rp 6.000 150) 40 3. Biaya Upah TKL Kusen Per Meter 6.000 4. Biaya Listrik 2.603,57 5. Biaya Air 1.105,56 6. Biaya Telepon 64,02 7. Biaya Pengangkutan (Rp 615.300 150) 4.102 Total Biaya Variabel Per Meter Kusen 37.915,15 Pembulatan 37.915,15 Sumber: UD. Meubel Setia Budi Samarinda(diolah) Dengan demikian biaya variabel total untuk produk kusen adalah : = Total biaya variabel per meter kusen jumlah produksi = 37.915 150 = Rp 5.687.250 Tabel Biaya Variabel Per Unit Pintu Panel Periode Tahun 2016 No Keterangan Jumlah 1. Biaya Bahan Baku (Kayu) 2. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Solar (27 liter @Rp 6.000 237) 683,54 459

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 3. Biaya Upah TKL Kusen Per Unit 110.000 4. Biaya Listrik 2.603,57 5. Biaya Air 1.105,56 6. Biaya telepon 64,02 7. Biaya Pengangkutan (487.035 237) 2.055 Total Biaya Variabel Per Unit Pintu 420.309,16 Pembulatan 420.309 Sumber: UD. Meubel Setia Budi Samarinda(diolah) Dengan demikian biaya variabel total untuk produk kusen adalah : = Total biaya variabel per unit pintu jumlah produksi = 420.309 237 = Rp 99.613.233 Tabel Biaya Variabel Per Unit Jendela Periode Tahun 2016 No Keterangan Jumlah 1. Biaya Bahan Baku (Kayu + Kaca) 163.037,97 2. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Solar (21 liter @Rp 6.000 485) 259,79 3. Biaya Upah TKL Kusen Per Unit 35.000 4. Biaya Listrik 2.603,57 5. Biaya Air 1.105,56 6. Biaya Telepon 64,02 7. Biaya Pengangkutan (1.441.949 485) 2.973,09 Dengan demikian biaya variabel total untuk produk kusen adalah : = Total biaya variabel per unit jendela jumlah produksi = 205.044 485 = Rp 99.446.340 Analisis Break Even Point Tabel Analisis Break Even Point Multi Produk Nama Barang Harga Per Unit Biaya Variabel Per Unit Per Unit Kontribusi Margin (1-2) Volume Penjualan (meter/unit) Paket Kontribusi Margin (3 4) (1) (2) (3) (4) (5) Kusen 70.000 37.915 32.085 150 4.812.750 Pintu Panel 800.000 420.309 379.691 237 89.986.767 Jendela 360.000 205.044 154.956 485 75.153.660 TOTAL 872 169.953.177 Perhitungan marjin kontribusi per rupiah untuk penjualan tahun 2016, dengan Analisis Multi Produk yaitu sebagai berikut : 460

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) Tabel (BEP) Secara Keseluruhan Dengan Analisis Multi Produk Tahun 2016 Keteranga Penjualan n Total Biaya Variabel Margin Kontribusi (1-2) Total Biaya Tetap Laba Sebelum Pajak (3-4) (1) (2) (3) (4) (5) Kusen 10.500.000 5.687.250 4.812.750 15.185.603 (-10.372.853) Pintu 189.600.000 99.613.233 89.986.767 15.185.603 Panel 74.801.164 Jendela 174.600.000 99.446.340 75.153.660 15.185.603 59.968.057 TOTAL 374.700.000 204.746.823 169.953.177-124.396.368 Untuk mengetahui Break Even Point penjualan masing-masing produk UD. Meubel Setia Budi perhitungannya sebagai berikut : Break Even Point Produk Kusen = = = Rp 33.012.180,43 = Rp 33.012.180 (Pembulatan) Break Even Point Produk Kusen (Unit) = = = 473,3 meter Break Even Point Produk Pintu Panel = = = Rp 32.309.793,62 = Rp 32.309.794 (Pembulatan) Break Even Point Produk Pintu Panel(Unit) = = = 39,99 = 40 unit (Pembulatan) Break Even Point Produk Jendela = = = Rp 35.315.355,81 = Rp 35.315.356 (Pembulatan) Break Even Point Produk Jendela (Unit) = = = 97,99 = 98 unit (Pembulatan) 461

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 462 Tabel Hasil Analisis Break Even Point Periode Tahun 2016 Keterangan Nilai Perolehan Penjualan Nilai Break Even Point Penjualan : Kusen Pintu Panel Jendela Penjualan (Meter/Unit) Kusen Pintu Panel Jendela Rp 10.500.000 Rp 189.600.000 Rp 174.600.000 150 237 485 Rp 33.012.180 Rp 32.309.794 Rp 35.315.356 473,3 40 98 Perencanaan Laba Perusahaan merencanakan kenaikan laba pada tahun 2017 sebesar 30% dari laba tahun 2016. Adapun laba yang menjadi target perusahaan untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut : Target laba tahun 2017 Produk Pintu Panel = 30% Rp 74.801.164 = Rp 97.241.513 Maka jumlah yang harus diproduksi atau dijual adalah sebagai berikut : Target penjualan dalam (unit) = = = 296 Unit Target penjualan dalam = 296 unit harga per unit = 296 unit Rp 800.000 =Rp 236.800.000 Target laba tahun 2017 Produk Jendela = 30% Rp 59.968.057 = Rp 77.958.474 Maka jumlah yang harus diproduksi atau dijual adalah sebagai berikut : Target penjualan dalam (unit) = = = 601 Unit Penjualan dalam = 601 unit harga per unit = 601 unit Rp 360.000 = Rp 216.360.000 Tabel Hasil Perhitungan Perencanaan Laba Periode Tahun 2017 Perolehan Laba : Kusen Pintu Panel Jendela Volume Penjualan Kusen Pintu Panel Jendela Keterangan Tahun 2016 Rp (-10.372.853) Rp 74.801.164 Rp 59.968.057 Rp 10.500.000 Rp 189.600.000 Rp 174.600.000 Perencanaan Laba Tahun 2017 ( Perencanaan Laba 30% dari Tahun 2016) Rp (-) Rp 97.241.513 Rp 77.958.474 Rp (-) Rp 236.800.000 Rp 216.360.000

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) Volume Penjualan (Meter/Unit) Kusen Pintu Panel Jendela 150 237 485 Sumber UD. Meubel Setia Budi Samarinda (diolah) Margin Of Safety Margin of Safety dari UD. Meubel Setia Budi adalah sebagai berikut: Margin of safety produk pintu panel = 100% = 100% (-) 255 601 = 100% = 86% Margin of safety produk pintu panel = 86% Rp 236.800.000 = Rp 203.648.000 Margin of safety (unit) produk pintu panel = Rp 203.648.000 800.000 = 255 unit Margin of safety produk jendela = 100% = 100% = 100% = 84% Margin of safety produk jendela = 84% Rp 216.360.000 = Rp 181.742.400 Margin of safety (unit) produk jendela = Rp 181.742.400 360.000 = 505 unit Tabel Hasil Perhitungan Margin Of Safety Dari Perencanaan Laba Periode Tahun 2017 Keterangan Penjualan Untuk Mencapai Perencanaan Laba Kusen Pintu Panel Jendela Penjualan Untuk Mencapai Perencanaan Laba (Meter/Unit) Kusen Pintu Panel Jendela Perencanaan Laba 30% dari Tahun 2016 (-) Rp 236.800.000 Rp 216.360.000 (-) 296 601 Margin Of Safety (%) (-) 86% 84% (-) 86% 84% Margin Of Safety (-) Rp 203.648.000 Rp 181.742.400 (-) 255 505 463

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 451-465 Penutup Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan mengenai break even point terhadap penjualan produk UD. Meubel Setia Budi di Samarinda untuk periode tahun 2016 maka penulis menarik suatu kesimpulan hasil perhitungan analisis break even point dapat diketahui nilai break even point pada tahun 2016 dalam penjualannya untuk produk-produk pada UD. Meubel Setia Budi Samarinda adalah a) Untuk produk kusen mengalami kerugian karena nilai penjualan tidak melampaui nilai titik impas (break even point). b) Untuk produk pintu panel memperoleh keuntungan karena nilai penjualan telah melampaui nilai titik impas (break even point).c) Untuk produk jendela memperoleh keuntungan karena nilai penjualan telah melampaui nilai titik impas (break even point). Setelah melakukan perhitungan target laba sebesar 30% dari laba tahun 2016 besarnya laba yang diinginkan pemilik usaha pada tahun 2017 adalah sebesar Rp 97.241.513 untuk produk pintu panel dan sebesar Rp 77.950.474 untuk produk jendela. Apabila dalam kondisi tertentu perusahaan mengalami penurunan penjualan maka penurunan tersebut tidak boleh melebihi margin of safety penjualannya yaitu sebesar 86% untuk produk pintu panel dan 84% untuk produk jendela. Setelah melihat analisis Break Even Point dapat diketahui hasil perhitungan nilai titik impasnya, margin of safety, dan laba yang ingin dicapai. untuk produk kusen perlu pertimbangan kembali dalam penetapan harga jual per meter kusen dan biaya proses produksinya. Secara keseluruhan agar UD. Meubel Setia Budi Samarinda dapat memperoleh laba yang maksimal maka UD. Meubel Setia Budi Samarinda harus terus meningkatkan penjualan dengan maksimal agar tidak menderita kerugian, salah satunya dapat dilakukan dengan melalui perluasaan pangsa pasar dan melakukan efesiensi biaya operasional yang terjadi. Daftar Pustaka Sumber Buku Atkinson, Anthony A., et el. 2009. Management Accounting, Dewi Miranti Kartika (terjemahan) Akuntansi Manajemen, PT Indeks, Jakarta. Basu Swasta. 2001. Manajemen Penjualan Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta. Halim, Abdul dan Bambang Supomo, 2005. Akuntansi Manajemen Yogyagkarta, Yogyakarta. Hansen, dan R Maryanne M Mowen, 2006. Accounting Managerial Volume 1,eddition 7 th Fitriasari, Dewi dan Deny Amos Kwary (terjemahan) Akuntansi Manajemen Jilid Satu Edisi Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta. Hendra S. Raharja Putra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. 464

Analisis Break Even Point UD. Meubel Setia Budi Di Samarinda (Faradilla) Horngren, Charies T., Srikant M. Daltar George Father, 2006. Cost Accounting Book 1 Volume 1 12 th,. Edition Lestari, P.A (terjemahan) Akuntansi Biaya Dengan Pendekatan Manajerial Jilid Satu, Erlangga, Jakarta. Jumingan, 2014. Analisis Laporan keuangan, cetakam kelima, PT. Bumi Aksara. Jakarta. Jusup, Al Haryono, 2005. Dasar-dasar Akuntansi jilid 1 edisi 6, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan edisi kedua, Prenadamedia Group, Jakarta. Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya, edisi 5, Unit Penerbitan dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Munawir, S, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta. Reeve, James M, et al, 2009. Principle of Accounting Indonesia Achepation Volume 1,Dian, Damayanti (Terjemahan). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Jilid 1 Salemba Empat, Jakarta. Rudianto, 2013. Akuntasni Manajemen, edisi enam, Erlangga. Jakarta. Samryn, L.M 2012. Akuntansi Manajemen Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi, Kencana, Jakarta. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kelima, CV. Alfabeta, Bandung. Sumarni, Murti dan Jhon Soeprihanto, 2003. Pengantar Bisnis (Dasar -Dasar Ekonomi Perusahaan), Edisi Kelima, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta. S.R, Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta. Yadiato, Winwin dan Ilham Wahyudi, 2008. Pengantar Akuntansi Edisi Revisi, Kencana. Jakarta. William, K, Charter, 2009. Akuntansi Biaya, buku edisi 14, Salemba.Empat, Jakarta. Sumber Dokumen Niken Triswardani, Leonita. 2013. Analisis Break Even Point Penjualan Tabung LPG Pada PT. Patra Gemilang Samarinda. Tesis tidak diterbitkan Samarinda : Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Dinasti. 2011. Analisis Break Even Point Terhadap Penjualan Tandon Lembuswana Pada UD. Bintang Mas Jaya. Tesis tidak diterbitkan Samarinda. Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Mulwarman. Evananda Zaenal, Lesti. 2013. Analisis Break Even Point Pada PT. Bumi Lestari Indah di Sangata. Tesis tidak diterbitkan Samarinda : Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Sumber Internet Winardi. 2005. Pengertian penjualan. (Online) (www.kajianpustaka.com, diakses 19 Desember 2016) Thamrin Abdullah dan Francis Tantri. 2016. Pengertian Penjualan. (Online) (www.kajianpustaka.com, diakses 19 Desember 2016). 465