BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah True-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian dalam menulis skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menuntut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian sehingga peneliti melakukan manipulasi terhadap objek penelitian yang akan dilakukan serta adanya kontrol (Moh.Nazir :1983). Penelitian pada metode eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Penjaskes khususnya pada materi pembelajaran Atletik pada nomor lari 100 meter di SMP. Pada kesempatan ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai media penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan beberapa hal yang ingin diketahui dari model pembelajaran yang tepat digunakan untuk pembelajaran Atletik dinomor lari. Permasalahan pokok dalam penelitian kali ini adalah upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Penjas di SMP melalui pelaksanaan model pembelajaran PAKEM, yang dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini kegiatannya meliputi kegiatan mengkaji, merefleksi secara kritis tentang segala realita yang terjadi di lapangan, termasuk mencari beberapa kendala-kendala dan implikasinya dari kegiatan pembelajaran.

2 Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menunutut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian sehingga peneliti melakukan manipulasi terhadap objek penelitian yang akan dilakukan serta adanya kontrol (Moh.Nazir :1983). Penelitian pada metode eksperimen ini bertujuan untuk menyelediki ada tidaknya hubungan sebab akibat antara dua variabel dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. Penelitian ini bertujan untuk menghasilkan sebuah produk berupa model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Penjaskes khususnya pada materi pembelajaran Atletik pada nomor lari di SMP. Pada kesempatan ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai media penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan beberapa hal yang ingin diketahui dari model pembelajaran yang tepat digunakan untuk pembelajaran Atletik dinomor lari. Permasalahan pokok dalam penelitian kali ini adalah upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Penjas di SMP melalui pelaksanaan model Pembelajaran PAKEM, yang dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini kegiatannya meliputi kegiatan mengkaji, merefleksi secara kritis tentang segala realita yang terjadi di lapangan, termasuk mencari beberapa kendala-kendala dan implikasinya dari kegiatan pembelajaran. Penggunaan metode di atas diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan dan dapat digeneralisasikan berdasarkan analisis data. Untuk memperoleh data dari responden penulis menggunakan tes praktek lari 100 meter sebagai

3 instrumen pengumpul data pokok. Dari hasil tes praktek lari tersebut diperoleh data tentang kemampuan kecepatan berlari para siswa yang dihitung dengan menggunkan satuan waktu detik, dengan menggunakan alat stop watch. Urutan waktu yang diperoleh dari siswa kemudian diurutkan dari waktu yang terkecil sampai waktu yang terbesar. 1. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian kali ini adalah True Experimental Design, ciri utama dari design True Experimental Design adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu, (Sugiyono : 2004). Karena dalam design True Experimental Design ini terdapat dua bentuk design yaitu ; Post test Only Control Design dan Pretest Control Group Design, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan design Pretest Control Group Design. Dimana dalam design Pretest Control Group Design, terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Adapun gambaran desain penelitian eksperimen Pretest Control Group Design. Dapat peneliti gambarkan sebagai berikut: DESAIN PENELITIAN R 01 X 02 R 03 X 04 Kemudian pengaruh perlakuan dapat peneliti visualisasikan sebagai berikut:(02 01) (04 03). Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel

4 penelitian yaitu kelompok yang diberikan perlakuan atau treatment sebagai kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan, adapun materi perlakuan untuk kelompok eksperimen meliputi ; 1). Teknik start jongkok, dalam teknik ini yang diamati adalah penempatan kaki dan posisi tangan pada saat akan melakukan satart dalam lari cepat, (2).Teknik mengayunkan tangan, dalam teknik ini yang diamati adalah arah mengayunkan tangan ada yang kedepan lurus, menyilang didepan atau mengayun di bawah dengan arah berlawanan dengan arah lari. (3). Kecondongan badan, dalam teknik ini yang diamati posisi kecondongan badan apakah tegak, condong (4). Frekuensi langkah, pada teknik ini yang menjadi perhatian adalah tumpuan kaki pada saat jatuh ke tanah kaki bagian depan, belakang atau keseluruhan kaki menyentuh ke permukaan tanah, (5).Teknik Melewati garis finish, pada teknik ini yang diperhatikan adalah bagaimana si pelari memposisikan anggota tubuhnya agar menjadi yang terdepan dalam mencapai garis finish. 2. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang jenis data-datanya berwujud angka-angka yang data-datanya diperoleh melalui pengukuran langsung maupun dari angkaangka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.

5 Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang (Riduan ; 106 ; 2004) a their experience accessible to others (Penelitian Tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain). Secara garis besarnya penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan penelitian, antara lain;. Tahapan Persiapan; Tahapan Pelaksanaan; Tahapan Evaluasi. Berikut ini uraian mengenai tahapan penelitian sebagai berikut: a. Tahapan Persiapan; Tahapan ini merupakan suatu tahapan penelitian diawal sebelum peneliti melakukan penelitian lebih lanjut, dimana pada tahapan ini kegiatannya meliputi pembuatan instrument penelitian dan melakukan uji coba instrument penelitian. Berikut ini diuraikan beberapa kegiatan dalam tahapan penelitian, sebagai berikut: 1). Tahap Pembuatan Insrument Penelitian Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar-salah ataupun skala jawaban, (Nana Syaodih S, 2008:230). Dalam tahapan pembuatan instrumen penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian yang sudah baku dan biasa digunakan untuk tes lari 100 meter. Sebelum instrumen penelitian disusun, perlu dibuatkan dulu kisi-kisi penyususnan tersebut. Kisi-kisi penyusunan instrumen minimal memuat tiga komponen yaitu variabel yang akan diukur/dihimpun datanya, teknik pengumpulan data, dan sumber data atau responden. Adapun tahapan dalam pembuatan instrumen penelitian ini adalah :

6 Pertama, peneliti menentukan materi yang sesuai dengan penelitian dan akan dijadikan alat untuk membuat kisi-kisi. Kedua, peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian dari materi yang telah ditentukan tersebut di atas. Ketiga, dari kisi-kisi yang telah dibuat, peneliti menentukan indikatorindikator penelitian. Keempat, dari indikator yang telah dibuat, selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian. Instrumen yang sudah dibuat tertsebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengukur kemampuan berlari siswa. Pengukuran dilakukan kepada kelompok kaontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah mendapat perlakuan (post-test). Pada saat pembuatan instrument penelitian ini peneliti dibantu oleh rekanan sebagai guru model dalam penelitian yang profesinya sebagai guru penjas di SMP Negeri 1 Karangtanjung dan juga sebagai pelatih Atletik di Pengcab PASI Kabupaten Pandeglang. 2).Tahap Uji Coba Instrument Penelitian Skala penilaian yang telah dibuat tersebut kemudian dilakukan penguji cobaan kepada siswa kelas IX yang tidak termasuk kedalam kelompok sampel percobaan yang dianggap homogen dengan sampel yang diteliti berjumlah 38 orang siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama dimasukan kedalam kelompok eksperimen yang berjumlah 19 orang siswa sedangkan kelompok kedua dimasukan kedalam kelompok kontrol berjumlah 19 orang siswa.

7 Pada tahapan ini peneliti menguji cobakan instrument penelitian dengan cara melakukan langkah-langkah penghitungan atau pengolahan data penelitian dengan cara menganalisis serta melakukan pengujian data dengan menggunakan rumusrumus statistik. b. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pertama; pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan pree test terhadap siswa kelas IX sebelum diadakan treatment atau perlakuan pada kelompok eksperimen. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap Atletik pada nomor lari 100 meter. Yang nantinya akan dijadikan standar ukur adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Pakem terhadap pembelajaran Atletik pada nomor lari jarak pendek. Kedua; pada tahapan ini peneliti melakukan teatment terhadap kelompok eksperimen yang pada pelaksanaannya peneliti menggunakan model pelaksana yang membentu peneliti melakukan penelitian. Peneliti mempersiapkan keperluan penelitian seperti bahan pembelajaran dari mulai RPP hingga peralatan yang dibutuhkan dalam proses Pembelajaran. Sebelum dilakukan perlakuan, peneliti bersama guru penjas yang menjadi model penelitian bersama-sama melakukan perencanaan pembelajaran hingga implementasi dilapangan termasuk penilaian hasil dari proses pembelajaran.

8 c. Tahap Evaluasi Dalam tahapan ini peneliti bersama model peneliti melakukan tes terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan tujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh model pembelajaran PAKEM terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes di cabang Atletik pada nomor lari 100 meter. Hasil dari post tes terhadap kedua kelompok ini kemudian dijadikan dasar untuk merefleksikan kemampuan keterampilan siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Fokus refleksinya adalah sejauh mana hasil penguasan keterampilan lari jarak pendek 100 meter setelah objek penelitian diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM. Kemudian data hasil refleksi tersebut dianalisis dengan menggunakan statistic untuk diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan serta diambil maknanya dari penelitian yang telah dilakukan. B. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Karangtanjung, dengan alasan kedekatan dengan lokasi peneliti, kemudian juga SMP Negeri 1 Karangtanjung merupakan salah satu sekolah yang terdapat di Karangtanjung yang apabila diterapkan model pembelajaran yang tepat, akan memperoleh hasil pembelajaran yang baik serta meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut yang kemudian diharapkan akan menjadi modal dasar untuk kemajuan secara akademik bagi sekolah itu sendiri.

9 Adapun yang menjadi dasar pertimbangan mengapa mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Karangtanjung? Antara lain: a. Lokasi penelitian tidak terlalu jauh dengan letak domisili peneliti sehingga bentuk kegiatan tidak memakan waktu di perjalanan. b. Adanya kemudahan dalam perizinan untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Karangtanjung, karena pernah menjadi guru Penjaskes di sekolah tersebut. c. Kedekatan dengan sarana lapangan terbuka yang cukup memadai sehingga akan sangat mendukung diadakannya kegiatan pembelajaran dengan baik. 2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:57). Pendapat lain tentang populasi dikemukakan oleh Nazir (1988:3) mengatakan populasi adalah berkenaan dengan data bukan orang atau bendanya. Pendapat lain lagi mengemukakan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti (Riduwan, 2004:276). Populasi dalam penelitian kali ini diambil dari siswa SMP Negeri 1 Karangtanjung hususnya siswa kelas 9 A, dengan jumlah populasi 38 orang siswa, sekaligus populasi tersebut dijadikan sampel penelitian. Arikunto (1996:107) mengemukakan bahwa apabila subjek

10 kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 38 orang, jumlah tersebut menurut Arikunto dapat diambil sampel seluruhnya secara langsung. Pada penelitian kali ini teknik pengdiambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Anggota populasi tersebut kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing berjumlah 19 orang, kemudian kedua kelompok ini diberi pretest dan post test untuk mengetahui adakah perbedaan antara hasil pembelajaran sebelum dilakukan treatment dan sesudah mendapat perlakuan. B. Teknik Pengumpulan Data dan Istrument Penelitian 1. Tekhnik Pengumpulan Data Prinsip penelitian adalah melakukan pengukuran. Oleh karena itu harus ada alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan tes praktek lari cepat100 meter kepada siswa SMP Negeri 1 Karangtanjung untuk memperoleh data penelitian. Seperti yang dikemukakan Suharsimi mendefinisikan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul datanya melalui tes lari 100 meter, untuk mengukur kualitas produk pembelajaran. Untuk itu diperlukan pengujian normalitas data serta homogenitas..variabel yang akan diukur melalui

11 skala likert kemudian dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen penelitian yang berupa soal test praktek. Adapun tahapan tes yang dilakukan meliputi: 1. Tahapan persiapan, meliputi kegiatan; mempersiapkan format penilaian lari, mepersiapkan start block, stopwatch, bendera start serta persiapan membuat lintasan lari. 2. Tahap pelaksanaan, mempersiapkan siswa yang akan dites. Kemudian dilakukan tes yang meliputi : tes Start jongkok tes Lari cepat 100 meter,tes melewati garis finish. 3. Tahapan Evaluasi,melakukan analisis terhadap hasil tes praktek lari 100 meter dengan panduan penilaian menggunakan penilaian yang sudah baku. 2. Istrument Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Suharsimi Arikunto,1999:54).Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini menggunakan alat tes berupa praktek tes lari 100 meter dengan acuan patokan penilaian menggunakan data penilaian yang sudah baku dan biasa digunakan untuk penilaian lari cepat 100 meter. Adapun alat penilaiannya menggunakan format penilaian waktu dan teknik lari yang sudah baku. Adapun peralatan untuk keperluan tes diperlukan start block, stop watch, lintasan lari menggunakan tali plastik, bendera start, pluit. Adapun bentuk kisi-

12 kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas : 1). Teknik start jongkok, dalam teknik ini yang diamati adalah penempatan kaki dan posisi tangan pada saat akan melakukan satart dalam lari cepat, (2). Teknik mengayunkan tangan, dalam teknik ini yang diamati adalah arah mengayunkan tangan ada yang kedepan lurus, menyilang didepan atau mengayun dibawah dengan arah berlawanan dengan arah lari.(3). Kecondongan badan, dalam teknik ini yang diamati posisi kecondongan badan apakah tegak, condong atau malah sering membalikan badan ke arah belakang pada saat berlari dengan cara melihat lawan ke arah belakang (4). Frekuensi langkah, pada teknik ini yang menjadi perhatian adalah tumpuan kaki pada saat jatuh ke tanah kaki bagian depan, belakang atau keseluruhan kaki menyentuh ke permukaan tanah, (5). Teknik melewati garis finish, pada teknik ini yang diperhatikan adalah bagaimana si pelari memposisikan anggota tubuhnya agar menjadi yang terdepan dalam mencapai garis finish, dan yang paling diharapkan dari kesemuanya tadi adalah bagaimana agar siswa dapat melakukan teknik lari cepat dengan teknik yang baik serta menempuh waktu sekecil mungkin. Kisi-kisi instrumen penelitian yang sudah dibuat di atas selanjutnya dijabarkan kembali kedalam sejumlah indikator penelitian. Selanjutnya indikator tersebut digunakan sebagai patokan bagi peneliti untuk mengukur kemampuan berlari siswa dalamlari 100 meter sebagaimana yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan. Adapun indikator-indikator penelitian dapat penulis uraikan di bawah ini sebagai berikut :

13 a. Indikator teknik start jongkok meliputi: Penempatan kedua tangan dibelakang garis start Penempatan posisi kaki tumpu dalam start Pandangan mata terfokus ke depan sesuai arah lari b. Indikator teknik lari cepat meliputi: Teknik ayunan tangan saat berlari Teknik mengatur kecondongan badan Mengatur keseimbangan dengan mengontrol frekwensi kaki c. Indikator teknik melintasi garis finish meliputi: Berlari terus hingga melintasi garis finish Menjatuhkan badan agar menyentuh garis finish Menyentuhkan salah satu anggota tubuh pada garis finish d. Indikator hasil akhir meliputi: Berlari cepat dengan waktu tempuh yang terkecil Daya tahan siswa meningkat setelah dilakukan perlakuan Siswa merasa gembira saat mengikuti pembelajaran. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2004: 85). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan rentang nilai 1 5. Skor nilai satu diberikan kepada siswa yang tidak benar memperagakan gerakan teknik berlari. Skor nilai dua diberikan kepada siswa yang mampu melakukan teknik berlari hampir benar. Skor nilai tiga diberikan pada siswa yang mampu melakukan gerakan teknik berlari dengan

14 benar. Skor nilai empat diberikan kepada siswa yang mampu melakukan teknik berlari dengan benar dan tepat. Skor nilai lima diberikan kepada siswa yang dapat melakukan teknik berlari dengan sempurna. D. Tekhnik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes lari 100 meter yang berupa satuan waktu dari testi kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik parametrik. Data yang ada oleh peneliti dilakukan pengujian terhadap normalitas data, uji homogenitas serta uji beda. Data yang telah dikumpulkan dari responden kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus statistik program SPSS versi 15. 1. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Salah satu cara untuk menguji kenormalan sebaran data adalah melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar analisisnya yaitu : Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan / atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk uji normalitas lainnya, bisa dilihat dari gambar histogram. Apabila kurva berbentuk lonceng berarti data berdistribusi normal.

15 b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas pada penelitian ini dengan uji Bartlett digunakan statistik chikuadrat : X 2 = (ln 10) (B - Σ (n i 1) log s i 2 ) Keterangan : X 2 = chi kuadrat S i 2 = variansi Kriteria terima H o bila X 2 hitung < X 2 tabel c. Uji Beda Uji beda dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan atau membedakan apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda yang berguna untuk menguji kemampuan generalisasi(signifikansi) hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel (Riduwan,2004:162). selanjutnya Independent samplet-test digunakan untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independent). Prinsip dari Independent samplettest pada dasarnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua sampel nya. Rumus Independent samplet-test sebagai berikut: Dimana: t = nilai t hitung

16 = rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol = standarderror kedua kelompok 2. Rancangan Uji Hipotesis a. Merumuskan hipotesis Ho : ß = 0 Tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran PAKEM Ha : ß 0 Ada perbedaan hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaranpakem b. Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat kebebasan (dk) dan taraf nyata (α). t tabel = Dimana α ± ; dk (n-k) α= 5% 2 : k = parameter yang digunakan dalam penelitian n = sampel

17 c. Menentukan t hitung Untuk menentukan nilai t hitung menurut J.Supranto (2005:190) digunakan perhitungan sebagai berikut : Dimana t = t hitung dari uji beda dua mean sample berpasangan D = Rata-rata Difference (perbedaan) antara skor pretest dan posttest µ x1-x2 = Selisih rata-rata skor pretest dan posttest S D = Standar deviasi dari mean yang berbeda yaitu pretest dan posttest Standar deviasi: Dimana: S D = standar deviasi dari difference (perbedaan pretest dan posttest) D = difference (perbedaan) skor pretest dan post test n= jumlah pasangan sample estimasi standar deviasi: Dimana: S D = estimasi standar deviasi S D = standar deviasi n=jumlah pasangan sample

18 d. Gambar Daerah Keputusan Ho ditolak/ Ha diterima Ho ditolak/ Ha diterima Ho diterima - t Tabel t Tabel Gambar 2.9 Daerah Keputusan 5. Kriteria Pengujian Hipotesis : Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel