Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

dokumen-dokumen yang mirip
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN

STUDI KELIMPAHAN BAKTERI COLIFORM SEBAGAI INDIKATOR BIOLOGI DALAM PENGELOLAAN KAWASAN LINGKUNGAN DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

STUDI SEBARAN SEDIMEN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA

DISTRIBUSI Solen sp DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKALAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

STUDI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLIDDISEPANJANG TIANG PANCANG JEMBATAN SURAMADU

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

STUDI PENYEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN LAUT PAYA KUNDUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh Robileo Agus 1), Rifardi 2), Musrifin Ghalib 2)

STUDI DAN HUBUNGAN ARUS TERHADAP SEBARAN DAN FLUKTUASI NUTRIEN (N DAN P) DI PERAIRAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan p-issn: , e-issn:

Jurusan Teknik Kelautan - FTK

STUDY ON THE SUSPENDED SOLIDS IN THE WEST COASTAL WATERS OF BENGKALIS. Arif Teguh Satria 1, Rifardi 2, Elizal 2 ABSTRACT

KAJIAN SEBARAN SUBSTRAT SEDIMEN PERMUKAAN DASAR DI PERAIRAN PANTAI KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN SEBARAN KLOROFIL-A DI MUARA SUNGAI LUMPUR, SUMATERA SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dan objek penelitian analisis kesesuaian perairan untuk budidaya

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi

4. KONDISI HABITAT SIMPING

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID PERMUKAAN DI PERAIRAN TELUK KENDARI

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN : ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI MUARA SUNGAI PORONG

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CAHAYA DENGAN KEKERUHAN PADA PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

Keywords: Kampar River estuary, distribution patterns TSS (Total Suspended Solid) Tidal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penulis, Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA

DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID DAN TOTAL DISSOLVED SOLID DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

HIDRODINAMIKA FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG SIDOARJO

Studi Pengaruh Air Laut Terhadap Air Tanah Di Wilayah Pesisir Surabaya Timur

(a) Profil kecepatan arus IM03. (b) Profil arah arus IM03. Gambar III.19 Perekaman profil arus dan pasut stasiun IM03 III-17

PENGGUNAAN METODE MATCHING UNTUK PENENTUAN KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Analisis Angkutan dan Distribusi Sedimen Melayang Di Sungai Kapuas Pontianak Kalimantan Barat pada musim kemarau

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEKERUHAN DAN KANDUNGAN SEDIMEN DAN KAITANNYA DENGAN KONDISI DAS SUNGAI KRUENG ACEH

III HASIL DAN DISKUSI

3,15 Very Fine Sand 1,24 Poorlysorted -0,21 Coarse-Skewed. 4,97 Coarse Silt 1,66 Poorlysorted -1,89 Very Coarse-Skewed

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

KOMPOSISI BUTIRAN PASIR SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

JENIS SEDIMEN PERMUKAAN DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU GILI LABAK KABUPATEN SUMENEP

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bahasa Gorontalo yaitu Atiolo yang diartikan dalam bahasa Indonesia yakni

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI TRANSPOR SEDIMEN LITHOGENEUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI DUMAI PROVINSI RIAU. Oleh

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

TEKNIK PENGUKURAN NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN KEKERUHAN PADA PERAIRAN SEKITAR LOKASI UNIT PENGOLAHAN IKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT

Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian tingkat kesesuaian lahan dilakukan di Teluk Cikunyinyi,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

METODE PENELITIAN. Lokasi dan objek penelitian analisa kesesuaian lahan perairan Abalon ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September Tahapan

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

Pola Sebaran Salinitas dan Suhu Pada Saat Pasang dan Surut di Perairan Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Oleh

Latar Belakang (1) Ekosistem mangrove Produktivitas tinggi. Habitat berbagai organisme makrobentik. Polychaeta

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

Parameter Oseanografi pada Calon Daerah Kawasan Konservasi Perairan Laut Kabupaten Luwu Utara

Studi Sebaran Parameter Fisika Kimia di Perairan Porong Kabupaten Sidoarjo Gabella Oktaviora Haryono, Muh. Yusuf, Hariadi

Bencana Baru di Kali Porong

Kondisi Oseanografi Fisika Perairan Utara Pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

2. TINJAUAN PUSTAKA. utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai

V ASPEK EKOLOGIS EKOSISTEM LAMUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI ROKAN, PROVINSI RIAU, INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Selat Bali Bagian Selatan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Klorofil-a Fitoplankton di Sekitar Perairan Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

3. METODOLOGI PENELITAN

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2014), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Laju Sedimentasi Akibat Dampak Reklamasi Di Teluk Lamong Gresik

KARAKTERISTIK FAKTOR HABITAT MANGROVE REHABILITASI DI TELUK SEPI DESA BUWUN MAS KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 2. No. 4, Desember 2011: ISSN :

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. Alat-alat Penelitian

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Logam Berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan Terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan dan sekitarnya, Provinsi Sumater Utara

Transkripsi:

KAJIAN KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS PERAIRAN DALAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PESISIR DI KABUPATEN BANGKALAN Aries Dwi Siswanto dan Wahyu Andy Nugraha Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura Jl.Raya Telang PO.BOX 2 Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur *Email: ariesdwisiswanto@yahoo.co.id ABSTRAK Total Suspended Solid (TSS) merupakan salah satu indikator fisika yang penting dalam memahami kondisi perairan maupun lingkungan pesisir. Konsentrasi maupun sebaran TSS akan berpengaruh terhadap penetrasi cahaya matahari ke perairan, sehingga akan berimplikasi terhadap proses fotosintesis yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas dan produktifitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan sebaran Total Suspended Solid (TSS) serta pengaruhnya terhadap kualitas perairan. Selanjutnya, kondisi ini akan berpengaruh terhadap upaya pengelolaan kawasan pesisir, tidak hanya dikaitkan dengan perikanan, tapi juga sumberdaya manusia. Materi utama yang digunakan dalam penelitian adalah contoh air dan data parameter lingkungan yang diambil pada 7 stasiun pada bulan Agustus 2015 di Perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Metode gravimetric (SNI-06-6989.3-2004) digunakan untuk analisa Total Suspended Solid (TSS). Data parameter lingkungan dianalisa secara deskripitf. Analisa TSS menunjukkan nilai yang berbeda pada beberapa stasiun penelitian. Kondisi lingkungan menunjukkan kecepatan arus dan tinggi gelombang relatif kecil, kecerahan perairan 70-85%, suhu berkisar 29-33 0 C, dan salinitas 30-35 ppt. Kondisi parameter lingkungan ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian merupakan daerah dengan kondisi perairan yang bagus. Kondisi lingkungan menjadi dasar penting dalam pengelolaan kawasan lingkungan pesisir sebagai upaya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kata Kunci : Total Suspended Solid (TSS), parameter lingkungan, pengelolaan kawasan lingkungan pesisir PENDAHULUAN B1 06 Parameter sedimen tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS) menjadi salah satu parameter fisik yang penting untuk menentukan kondisi awal lingkungan (Siswanto, 2011), sehingga seringkali dijadikan indikator awal kondisi lingkungan. Pada daerah tertentu, seperti muara sungai maupun estuary, umumnya energi gelombang relatif sangat kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap distribusi material ini (Siswanto, 2013). Beberapa parameter hidrooseanografi diduga berpengaruh terhadap distribusi material tersuspensi, seperti gelombang (Siswanto dan Syah, 2014 a,b), pasang surut (Siswanto, 2013) dan arus (baik arus laut maupun arus yang timbul karena adanya aliran sungai) (Shofiyanti dan Siswanto, 2013). Perkembangan 573

yang pesat didaerah sekitar kaki Jembatan Suramadu memberikan implikasi terhadap kondisi dan daya dukung lingkungan, sehingga harus menjadi pertimbangan utama dalam upaya pengelolaan lingkungan, khususnya di daerah pesisir dan laut, tidak terkecuali di Kabupaten Bangkalan (Siswanto dkk, 2015). Kondisi tersebut akan bepengaruh terhadap dinamika perairan, sehingga akan berdamapk terhadap kondisi fisik, kimia, dan biologi perairan. Perubahan kondisi fisik perairan dapat dijustifikasi awal dengan melihat variabilitas konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) pada profil vertikal (Siswanto dan Syah, 2014a) maupun horizontal (Siswanto dan Syah, 2014b). Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang fluktuasi konsentrasi TSS di sepanjang pesisir di Kabupaten Bangkalan dalam upaya pengelolaan wilayah pesisir yang berwawasan lingkungan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 selama empat minggu. Materi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh air laut yang diambil menggunakan water sampler pada 14 titik (Gambar 1) pada kondisi surut. Contoh air dianalisa menggunakan metode gravimetric (BSN, 2004) di Laboratorium Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura dan kemudian dianalisa secara deskriptif. Data parameter lingkungan yang diukur meliputi kecerahan, kedalaman, suhu, dan salinitas (Tabel 1), kemudian dianalisa secara deskriptif untuk mendukung uraian konsentrasi TSS. Pertimbangan penentuan titik pengambilan contoh dan pengukuran parameter lingkungan adalah 1) lokasi di sepanjang perairan pantai di Kabupaten Bangkalan menunjukkan kecenderungan adanya degradasi lingkungan yang diindikasikan dari adanya abrasi di beberapa lokasi (Siswanto, 2010; 2014), 2) kontur atau topografi perairan yang cenderung landai dan ada beberapa lokasi yang berkelok sehingga berpeluang meningkatkan tingginya pengaruh gelombang maupun arus untuk menyebabkan abrasi (Siswanto, 2014). 574

Gambar 1. Lokasi penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisa konsentrasi TSS selama periode pengambilan data pada bulan Agustus 2015 menunjukkan kisaran 75-200 mg/l (Gambar 2-4) pada kondisi surut, sedangkan pada kondisi pasang menunjukkan kisaran 50-280 mg/l (Gambar 5-7). Jika dibandingkan konsentrasi TSS pada kedua kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi TSS lebih rendah dan lebih tinggi pada kondisi pasang. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa sebab, diantaranya kondisi parameter arus (Siswanto dan Syah, 2013a) dan gelombang (Siswanto dan Syah, 2013b) di lokasi relative lemah sehingga perairan relative tenang. Pada profil permukaan pada kondisi surut (Gambar 2), kisaran konsentrasi TSS sebesar 75-190 mg/l. Konsentrasi TSS terendah diperoleh pada stasiun 12 (minggu 1 dan minggu 2), 11 (minggu 3), dan 1 (minggu 4), sedangkan TSS tertinggi diperoleh pada stasiun 14 (minggu 1), 13 dan 14 (minggu 2), 3 (minggu 3), dan 12 (minggu 4). Lokasi stasiun dengan konsentrasi TSS rendah umumnya merupakan daerah dengan 575

jenis substrat pasir dan pasir berlumpur (Budiharjo dan Siswanto, 2013) dengan karakteristik perairan yang jernih yang ditunjukkan oleh nilai kecerahan yang tinggi (Siswanto, 2013). Sebaliknya, stasiun dengan konsentrasi TSS tinggi merupakan daerah dengan dominasi substrat berlumpur (Shofiyanti dan Siswanto, 2013). Perbedaan nilai konsentrasi TSS selama masa pengambilan data, selain disebabkan oleh kondisi parameter arus dan gelombang yang lemah (Siswanto, 2010) serta jenis substrat (Budiharjo dan Siswanto, 2013), juga diduga oleh adanya perubahan pola arus dan gelombang yang berpotensi terhadap transport sedimen (Siswanto, 2014) Gambar 2. Konsentrasi TSS (mg/l) pada profil permukaan saat kondisi surut Pada profil kolom perairan pada kondisi surut (Gambar 3), konsentrasi TSS berkisar 80-185 mg/l dengan nilai terendahnya diperoleh pada stasiun 1 (minggu 3) dan 2 (minggu 1, 2, dan 4), sedangkan tertinggi diperoleh pada stasiun 2 (minggu 3), 6 (minggu 1 dan 3) dan 4 (minggu 4). Stasiun 3, 5, 7, 9, dan 13 diperoleh nilai 0 (nol) karena pada kondisi surut kedalamannya kurang dari 1 m sehingga hanya diambil pada profil permukaan (Siswanto dan Syah, 2013a) karena berada didaerah terdekat dengan garis pantai dengan jarak berkisar 500-950 m dari garis pantai karena merupakan pantai yang landai (Siswanto, 2010). Pantai landai dengan jenis substat 576

berlumpur maupun pasir berlumpur akan meningkatkan potensi gelombang (Siswanto dan Syah, 2013b) dan arus (Siswanto dan Syah, 2013a, Shofiyanti dan Siswanto, 2013) untuk menyebabkan abrasi sehingga perairan menjadi meningkat kekeruhannya karena meningkatnya konsentrasi TSS (Triatmodjo, 2012) Gambar 3. Konsentrasi TSS (mg/l) pada profil kolom saat kondisi surut Konsentrasi TSS pada profil dasar pada kondisi surut (Gambar 4) menunjukkan kisaran 75-200 mg/l. Konsentrasi TSS terendah diperoleh pada stasiun 1 (minggu 2), 8 (minggu 1 dan 4), 10 (minggu 4) dan 14 (minggu 3) dan tertinggi diperoleh pada stasiun 6 (minggu 1 dan 4), 10 (minggu 2), 12 (minggu 3), dan 14 (minggu 14). Pada profil dasar diperoleh nilai konsentrasi TSS lebih variatif pada setiap minggunya diduga disebabkan rendahnya potensi pengadukan (Triatmodjo, 2012) oleh arus (Siswanto dan Syah, 2013a) sehingga substrat tidak optimal terangkat ke profil permukaan. 577

Gambar 4. Konsentrasi TSS (mg/l) pada profil dasar saat kondisi surut Tabel 1. Kondisi parameter lingkungan di lokasi perairan Lokasi/Stasiun Parmeter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 MINGGU 1 Salinitas (ppt) 30 32 30 33 30 33 30 31 30 32 30 32 30 33 Suhu (Celcius) 29 31 30 31 30 30 30 30 30 32 31 31 32 33 Kecerahan (cm) 72 156 65 178 81 146 82 173 79 170 79 193 80 215 Kedalaman (cm) 90 210 75 250 95 200 100 250 100 200 100 250 100 300 MINGGU 2 Salinitas (ppt) 30 33 30 32 30 30 31 31 31 33 30 33 30 35 Suhu (Celcius) 30 29 29 29 30 30 30 31 30 30 31 31 31 32 Kecerahan (cm) 74 160 68 179 84 140 84 174 79 169 79 185 76 220 Kedalaman (cm) 90 210 75 250 95 200 100 250 100 200 100 250 100 300 MINGGU 3 Salinitas (ppt) 30 30 30 30 30 33 30 35 30 34 30 32 30 34 Suhu (Celcius) 29.8 30 30.4 30 31 30 30 29 30 30 30 31 31 31 Kecerahan (cm) 75 160 70 180 81 145 82 177 77 169 75 198 80 225 Kedalaman (cm) 90 210 75 250 95 200 100 250 100 200 100 250 100 300 MINGGU 4 Salinitas (ppt) 30 33 30 34 30 33 30 33 30 33 30 33 30 33 Suhu (Celcius) 30 31 30 30 30 31 30 31 31 30 31 31 32 32 Kecerahan (cm) 70 150 60 175 80 145 84 175 78 165 76 190 78 210 Kedalaman (cm) 90 210 75 250 95 200 100 250 100 200 100 250 100 300 578

Kondisi lingkungan menunjukkan kisaran yang wajar untuk semua parameter (Tabel 1), khususnya kecerahan. Parameter kecerahan berbanding terbalik dengan konsentrasi TSS (Siswanto, 2011), sehingga semakin baik kondisi lingkungan maka nilai dari parameter kecerahan akan semakin tinggi dan konsentrasi TSS akan rendah. Jika dibandingkan dengan nilai terukur untuk parameter lingkungan maupun konsentrasi TSS dengan penelitian Siswanto dan Syah (2013a,b), Shofiyanti dan Siswanto (2013), menunjukkan bahwa kondisinya untuk saat ini lebih bagus dengan kisaran nilai yang sesuai untuk baku mutu air laut sesuai yang disyaratkan oleh KepmenLH tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Dengan demikian, kualitas perairan di lokasi penelitian dalam kategori baik dan sesuai dengan Baku Mutu Air Laut. KESIMPULAN Kualitas perairan di lokasi penelitian relatif bagus yang diindikasikan dari nilai konsentrasi TSS berada dibawah ambang batas yang ditetapkan KepmenLH, sehingga akan menjadi dasar dan bahan pertimbangan yang penting dalam upaya pengelolaan lingkungan pesisir dan pantai UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih disampaikan kepada DIKTI atas pendanaan untuk penelitian ini melalui skema PHB tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA Budiharjo, M.Y. dan A.D. Siswanto. 2013. Distribusi Jenis Sedimen di Perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. FPIK. Undip. Semarang Shofiyanti, E. R. dan A.D. Siswanto. 2013. Karakteristik Arus Permukaan dan Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. FPIK. Undip. Semarang Siswanto, A.D. 2010. Analisa Stabilitas Pantai di kabutapen Bangkalan. Thesis. FTK-ITS. Surabaya 579

Siswanto, A.D. 2011. Tingkat Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) sebagai Indikator Awal Kualitas Perairan di Perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Biologi. FMIPA. Unesa. Surabaya Siswanto, A.D. 2013. Karakteristik Pasang Surut dan Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. UGM. Yogyakarta Siswanto, A.D. dan A.F. Syah. 2013a. Karakteristik Arus di Perairan Selat Madura. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, FPIK-Undip. Semarang Siswanto, A.D. dan A.F. Syah. 2013b. Karakteristik Gelombang di Perairan Selat Madura, Prosiding, Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Jakarta, Indonesia Siswanto, A.D. 2014. Transport Sedimen di Perairan Selat Madura. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, UGM. Yogyakarta Siswanto, A.D., A.F. Syah. 2014a. Horizontal Distribution of Total Suspended Solid in Madura Strait, The 11 th Hokkaido Indonesian Student Assosiation Scientific Meeting, Hokkaido University, Sapporo, Japan Siswanto, A.D., A.F. Syah. 2014b. Distribusi Vertical Total Suspended Solid di Perairan Selat Madura, Prosiding. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, UGM. Yogyakarta Siswanto, A.D, W.A. Nugraha, A. Wicaksono. 2015. Analisa Kesesuaian Lahan di Pesisir Kabupaten Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan. FPIK- Universitas Brawijaya Malang Triatmodjo, B. 2012. Teknik Pantai. Beta offshet. Yogyakarta 580