BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan jaman di era modern ini persaingan perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Budaya mementingkan merek merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

LIKA WIDAYANTI B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Bisnis kuliner merupakan salah satu peluang bisnis yang. menjanjikan. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan adalah menjual produk atau jasanya semaksimal mungkin, sehingga memperoleh laba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

I. PENDAHULUAN. Ekuitas merk sangat berperan dalam memberikan nilai kepada pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, konsep pemasaran mengalami perkembangan dan penerapannya nyata dalam aktivitas perekonomian sehari-hari di semua jenis atau macam jenis perusahaan. Baik, perusahaan yang berskala besar maupun kecil juga akan menjalankan proses pemasarannya sedemikian rupa, hal ini dikarenakan meningkatnya tingkat persaingan yang ada untuk memperebutkan pangsa pasar potensial yang ada guna mendapatkan keunggulan bersaing atas pesaing dalam industri yang sejenis. Kotler (2002:412), mengindentifikasikan ada lima kekuatan yang menentukan daya tarik struktural segmen, yaitu ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli, dan ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Disini pelaku bisnis setiap industri harus memperhatikan hal ini secara sungguh-sungguh agar tidak kalah dalam persaingan yang ada. Selain untuk mendapatkan keunggulan bersaing dan pangsa pasar potensial yang ada, para pelaku bisnis juga harus menciptakan citra merek yang kuat dan baik di benak konsumen agar ketika konsumen menyadari akan kebutuhannya, maka konsumen akan mengingat merek pemasar tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan konsumen tersebut dan diharapkan bahwa citra merek suatu produk selalu menjadi citra merek yang utama ketika berada didalam suatu kategori produk tertentu. Untuk menciptakan suatu citra merek yang kuat, diperlukan juga bauran pemasaran yang baik dan kuat tentunya. Bauran pemasaran terdiri 1

2 dari Produk, Harga, Promosi, dan Saluran distribusi ( Place ). Produk juga didefinisikan sebagai apapun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi, dimiliki, diperhatikan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler,1994). Periklanan digunakan untuk membuat produk dapat dikenal oleh konsumen. Periklanan merupakan salah satu dari bauran promosi yang ada. Advertising is mass communication involving an identified sponsor, the advertiser, who normally pays a media organization, such as a television network, to run an advertisement that has usually been created by an advertising agency. Hal ini berarti bahwa periklanan adalah komunikasi massal yang melibatkan sponsor yang teridentifikasi, pemasang iklan, dimana biasanya membayar suatu media organisasi, seperti jaringan televisi, untuk menjalankan iklan yang biasanya diciptakan oleh agen periklanan(aaker,1975). Oleh karena itu, semakin tinggi pengeluaran periklanan dari suatu merek, maka lebih banyak konsumen dihadapkan pada merek tersebut, dan karena itu, lebih kuat dan lebih banyak akan menjadi asosiasi dalam benak konsumen. Hubungan ini secara empiris dibuktikan oleh Villarejo, et al.,(2005).

3 Tabel 1.1. Top Restaurant Category Ad Spenders (Among Ad Age s 100 Leading National Advertisers) Rank Company Total 08 U.S. Ad Spending (million) Change (%) TV Spending (million) 29 Mcdonald s Corp. $ 1201 4,4 $ 606,9 41 Yum! Brands $ 960,7-4,3 $ 739,1 80 Wendy s/arby s $ 453,4 1,9 $ 375,9 84 Subway $ 432 5,4 $ 327,4 95 Burger King $ 387,8 6,5 $ 249 Sumber : http://www.burgerbusiness.com/?p=1505 Menurut Philip Kotler dalam Angipora(2002;296), saluran distribusi sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen. Sehingga, asumsinya bahwa konsumen tidak kesulitan dalam mendapatkan produk dari suatu perusahaan yang ada. Penetapan jumlah atau banyaknya lembaga penyalur bagi masingmasing jenis produk atau perusahaan mempunyai intensitas distribusi yang berbeda. Perbedaan intensitas distribusi tersebut didasarkan pada perbedaan jenis produk yang akan disalurkan, perilaku pembeli, karakter penyalur, kapasitas, maupun strategi produsen. Intensitas distribusi dibedakan menjadi distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi ekslusif. Untuk meningkatkan citra suatu produk, perusahaan cenderung menggunakan untuk pendistribusian secara ekslusif atau selektif daripada distribusi secara intensif. Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan

4 secara konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan janji inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut, lebih dari merek yang lain (Aaker,1997). Didalam menciptakan citra merek yang baik, maka para pelaku bisnis akan menggunakan strategi merek yang bermacam-macam adanya. Strategi merek yang baik dan konsisten harus dilakukan oleh para pelaku bisnis secara progresif dan para pelaku bisnis juga perlu untuk menggali informasi-informasi terbaru dari pasar dan kondisi ekonomi yang ada pada saat itu agar konsep yang diterapkan dapat direalisasikan terhadap kondisi konsumen yang ada. Dengan terciptanya suatu citra merek tidaklah cukup untuk dapat meningkatkan citra perusahaan yang ada, namun asosiasi citra merek terlebih dahulu harus ada. Kesan merek yang muncul dalam ingatan konsumen meningkat seiring dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi merek tersebut. Selanjutnya, ketika asosiasi-asosiasi dari merek tersebut saling berhubungan semakin kuat maka citra merek yang terbentuk juga akan semakin kuat. Hal inilah yang mendasari konsumen untuk melakukan pembelian kembali dan menjadi loyal pada merek tersebut (Durianto, et al.,2001). Menurut Keller (1993;2), kesadaran merek adalah suatu bagian dari pengetahuan akan merek. Kesadaran merek meliputi pengingatan akan suatu merek dan pengenalan akan kinerja/penampilan yang ada dari konsumen terhadap suatu merek. Kesadaran merek juga berhubungan dengan kuatnya titik pada suatu merek atau melacak hingga ke memori yang dicerminkan oleh kemampuan pelanggan untuk mengenali merek dalam kondisi yang berbeda.

5 Tabel 1.2. Top 10 Best Global Brand Image Image Power Brand Share of Mind Esteem 1 Coca-Cola 1 6 2 Sony 4 1 3 Mercedez-Benz 12 2 4 Kodak 5 9 5 Disney 8 5 6 Nestle 7 14 7 Toyota 6 23 8 Mcdonald s 2 85 9 IBM 20 4 10 Pepsi Cola 3 92 Sumber : http://www.scribd.com/doc/483064/brand-image Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa citra merek restoran cepat saji Mcdonald s memiliki citra yang baik dalam tingkat global. Karena, dari 10 merek pada tabel diatas, restoran cepat saji Mcdonald s menduduki posisi kedelapan dari 10 peringkat posisi merek terbaik ditingkat global. Menurut Aaker (1997), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Ekuitas merek dapat memberikan nilai dan manfaat, baik bagi konsumen maupun perusahaan (Simamora,2001;69)

6 Tabel 1.3. Penjualan Mcdonald s secara Global pada bulan Juli 2009 Wilayah Tingkat Peningkatan (%) Global 4,3 Amerika Serikat 2,6 Eropa 7,2 Asia/Pacific 2,1 Timur Tengah 2,1 Afrika 2,1 Sumber:http://www.majalahfranchise.com/?link=franchise_utama&id=9 8&cp=1 Hal ini mengindikasikan bahwa produk Mcdonald s cukup direspon positif oleh konsumen secara global khususnya di Asia bagian Tenggara seperti Indonesia. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Yoo, et al (2000) dengan menggunakan variabel yaitu Price, Store Image, Distribution Intensity, Advertising Spending, Price Deals, Perceived Quality, Brand Loyalty, Brand Awareness dengan Brand Associations, dan Brand Equity. Penelitian tersebut dilakukan terhadap mahasiswa di beberapa universitas terhadap produk Nike. Hasil penelitian Yoo, et al mengindikasikan bahwa suatu kualitas dari produk, loyalitas terhadap merek, dan kesadaran merek, maupun citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek. Sedangkan, tiap-tiap elemen yang ada dalam bauran pemasaran seperti price, price deals, advertising spending, store image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap elemen-elemen ekuitas merek, maupun terhadap ekuitas merek itu sendiri. Menciptakan ekuitas merek, yaitu

7 membangun merek yang kuat adalah strategi yang sukses untuk membedakan suatu produk dari merek pesaing (Aaker,1991). Ekuitas merek memberikan suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan karena menciptakan suatu pelindung yang kompetitif dari pesaing. Kerangka berpikir yang akan diteliti yaitu adanya pengaruh Advertising Spending, dan Distribution Intensity terhadap Kesadaran merek dan Citra merek, dimana Kesadaran Merek, dan Citra Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek. Seperti yang kita ketahui sekarang, restoran siap saji Mcdonald s adalah suatu restoran cepat saji yang memiliki merek yang mengglobal diseluruh dunia. Namun, banyak pesaing sejenis bagi restoran siap saji Mcdonald s seperti Kentucky Fried Chicken, A&W, Texas Fried Chicken, Dundee, dan merek-merek yang lain. Sehingga para pelaku bisnis perlu mempertimbangkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan agar dapat memenangkan persaingan, salah satunya dari ekuitas merek. Melihat kenyataan dan permasalahan yang ada, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Advertising Spending, dan Distribution Intensity, Kesadaran Merek, dan Citra Merek terhadap Ekuitas Merek Mcdonald s di Surabaya.

8 Rank Tabel 1.4. 10 Merek Terkenal di Dunia Pada Tahun 2010 Ranking Change Brand Brand value 2010 ($m) Brand value 2009 ($m) Brand value 2008 ($m) 1 = Google 114.260 100.039 86.057 2 2 IBM 86.383 66.622 55.335 3 3 Apple 83.153 63.113 55.206 4-2 Microsoft 76.344 76.249 70.887 5-2 Coca-Cola 67.983 67.625 58.208 6-1 McDonald's 66.005 66.575 49.499 7 3 Marlboro 57.047 49.460 37.324 8-1 China Mobile 52.616 61.283 57.225 9-1 GE 45.054 59.793 71.379 10-1 Vodafone 44.404 53.727 36.962 Sumber : http://www.ft.com/reports/global-brands-2009 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Advertising Spending berpengaruh terhadap Kesadaran Merek pada Mcdonald s di Surabaya? 2. Apakah Advertising Spending berpengaruh terhadap Citra Merek pada Mcdonald s di Surabaya? 3. Apakah Distribution Intensity berpengaruh terhadap Kesadaran Merek pada Mcdonald s di Surabaya? 4. Apakah Distribution Intensity berpengaruh terhadap Citra Merek pada Mcdonald s di Surabaya?

9 5. Apakah Kesadaran Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek pada Mcdonald s di Surabaya? 6. Apakah Citra Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek pada Mcdonald s di Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh antara Advertising Spending terhadap Kesadaran Merek pada Mcdonald s di Surabaya 2. Untuk mengetahui pengaruh antara Advertising Spending terhadap Citra Merek pada Mcdonald s di Surabaya 3. Untuk mengetahui pengaruh antara Distribution Intensity terhadap Kesadaran Merek pada Mcdonald s di Surabaya 4. Untuk mengetahui pengaruh antara Distribution Intensity terhadap Citra Merek pada Mcdonald s di Surabaya 5. Untuk mengetahui pengaruh antara Kesadaran Merek terhadap Ekuitas Merek pada Mcdonald s di Surabaya 6. Untuk mengetahui pengaruh antara Citra Merek terhadap Ekuitas Merek pada Mcdonald s di Surabaya

10 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis : Sebagai bahan masukan untuk wawasan dan pengetahuan di bidang pemasaran, serta bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan pertimbangan dalam mengangkat masalah yang sama ataupun berbeda beserta pemecahannya. 2. Manfaat Praktis : Bagi restoran cepat saji Mcdonald s, penelitian ini dapat memberikan informasi pada perusahaan, khususnya pada Mcdonald s di Surabaya, agar dapat meninjau ulang kembali strategi pemasaran yang telah diterapkan, salah satunya, yaitu Advertising Spending, dan Distribution Intensity sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan jangka panjang dan pendek yang tepat dan konsisten, sehingga dapat menciptakan kesadaran merek dan citra merek menjadi lebih baik agar tercipta ekuitas merek yang baik di mata pelanggan. 1.5. Sistematika Skripsi Untuk memberikan gambaran tentang isi skripsi ini akan dijelaskan dalam sistematik berikut: Bab 1: Pendahuluan Bagian ini memberikan penjelasan umum tentang latar belakang permasalahan yang berisi gagasan yang mendasari penulisan secara keseluruhan, perumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin

11 dicapai, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi yang berisi penjelasan singkat mengenai bab-bab skripsi yang ditulis. Bab 2: Tinjauan Kepustakaan Bagian ini berisi antara lain penelitan terdahulu, landasan teori yang berhubungan dengan penelitian, hipotesis dan model analisis. Bab 3: Metode Penelitian Bagian ini terdiri dari desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, teknik analisis data, dan prosedur pengujian hipotesis. Bab 4: Analisis dan Pembahasan Bagian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab 5: Simpulan dan Saran Bagian ini merupakan penutup dari skripsi yang berisi simpulan dan saran sebagai masukan objek yang diteliti.