BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya pada skala nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi DI. Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan positif.

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata. Oleh karena itu, bisnis-bisnis

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dicoba ada di Indonesia mulai dari makanan tradisional, chinese food,

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

BAB III DESAIN AKHIR

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini akan dibahas secara lebih detail mengenai hal-hal di atas.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasak yang berkembang di Jepang dan. menggunakan bahan-bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Restoran di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman pada saat ini berkembang sangat pesat. Bisnis. Perubahan pola konsumsi makanan merupakan gaya hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja.

BAB 1 LATAR BELAKANG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan

(Diferentiated Marketing)

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. bisnis makanan mulai dari yang berskala kecil yaitu bisnis makanan yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I LATAR BELAKANG. ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen, dikutip dari Pariwisata Indonesia

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan budaya pada masyarakat menandai berkembangnya

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang selalu mendapatkannya dengan cara yang singkat dan tidak benar namun disamping itu, ada juga dari mereka yang terus berusaha dengan cara yang benar. Namun jika diamati lebih dalam lagi, memang pemenuhan kebutuhan untuk manusia selalu tidak pernah cukup. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah kebutuhan tidaklah pernah cukup. Sebagai contoh, seseorang menginginkan adanya sebuah kendaraan, maka mereka akan membelinya dengan kesanggupan mereka. Namun pada tahun-tahun berikutnya kendaraan yang mereka dapati tersebut menjadi sebuah kekurangan dan kebosanan tersendiri yang mengakibatkan mereka akan kembali memikirkan untuk mengganti kendaraan tersebut padahal mobil tersebut mungkin baru dipakai dalam masa yang pendek, yakni 1 tahun. 1

2 Hal tersebutlah yang mendorong seorang manusia untuk terus berusaha untuk pemenuhan kebutuhannya itu. Mereka akan berlomba-lomba giat dalam pemenuhan kebutuhannya itu. beberapa dari mereka yang bekerja, mempunyai usaha hingga melakukan apapun untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, muncullah sebuah ide dari kalangan-kalangan usahawan untuk menggarap kebutuhan-kebutuhan yang muncul tersebut dalam bentuk penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Kewirausahawanan merupakan hal yang sedang ditingkatkan pada zaman sekarang ini. Bukan hanya di Indonesia namun di seluruh pelosok seantero jagat dunia ini. Menurut David McClelland (1961), untuk menjadi negara maju dan makmur, minimal jumlah wirausaha yang dibutuhkan adalah 2% dari total jumlah penduduk. Amerika Serikat, tahun 2007 memiliki 11,5% entrepreneur, Singapura pada tahun 2005 memiliki 7,2 % entrepreneur. Di Indonesia sendiri saat ini wirausaha di Indonesia sudah mulai berkembang. Tercatat pada tahun 2007, jumlah wirausaha berjumlah 2,38 juta atau sekitar 1,8% dan berkembang pesat pada awal 2012 jumlahnya telah mencapai sekitar 3,74 juta orang atau sekitar 1,56% dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah lebih kurang 284 juta orang. Jumlah ini mendekati jumlah ideal wirausaha di negara berkembang, yaitu sekitar 2% dari populasi, namun masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia

3 5% dari total populasi dan Singapura 7% dari total populasi (http://www.infobanknews.com/2012/12/wirausaha-di-indonesia-masih-156- dari-total-populasi/). Oleh karena hal tersebutlah, maka sebuah usaha baru haruslah dikembangkan agar dapat menjawab dan menjadi salah satu pendukung Indonesia menjadi negara maju dan berkembang di dunia. Terdapat banyak usaha yang dapat dilakukan pada kewirausahaan. Baik itu usaha di bidang pertambangan, jasa, pertanian, makanan dan berbagai usaha lainnya. Makanan dan minuman menjadi kebutuhan utama manusia untuk dapat hidup dan tidak mungkin dapat diabaikan. Banyak masyarakat yang melihat besarnya peluang untuk menjalankan bisnis makanan dan minuman di Indonesia. Pertumbuhan tingkat ekonomi Indonesia saat ini sedang melaju pesat yaitu dengan sebesar 8% pada akhir tahun 2011, dan sebesar 6.3% pada kuartal pertama 2012 yang berkontribusi atas peningkatan besarnya bisnis restoran yang ada di masyarakat (Noviani, 2012). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan melihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dilihat pada triwulan II tahun 2010 mencapai 2.8%. Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran 5.2%. Struktur PDB triwulan II Tahun 2012 salah satunya didominasi

4 oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memiliki kontribusi sebesar 13.8%. Pada masa sekarang ini, sebuah usaha dalam bidang makanan dan minuman merupakan sebuah usaha yang cukup diminati dan dapat dikatakan menguntungkan. Hal tersebut disebabkan oleh padatnya aktivitas penduduk sekarang ini yang mengakibatkan kurangnya waktu untuk menyiapkan makanan sendiri. Oleh sebab itu, makanan dan minuman merupakan bisnis yang dapat bergerak dengan cepat dan tentunya akan menghasilkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Dua tempat makanan yang menjadi pilihan konsumen yaitu, tempat makanan untuk menikmati hidangan pokok atau yang biasa kita kenal dengan resto dan tempat makan yang menjual minuman ataupun makanan ringan yang biasanya dijadikan konsumen sebagai tempat berkumpul bersama teman, keluarga dan tempat istirahat sejenak yang biasa dikenal dengan sebutan cafe. Selain itu hal yang menguntungkan dari bisnis makanan ini, karena makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan atau bahan pokok yang dikatakan sangat diperlukan oleh setiap orang di dunia. Mungkin banyak sering terlihat bahwa tempat makanan dan minuman baik itu yang memiliki harga yang cukup murah hingga harga yang cukup mahal tetap digemari oleh semua kalangan. Aspek kenyamanan menjadi nilai tambah bagi suatu tempat makan di mata konsumen. Selain tempat, keunikan makanan yang ditawarkan juga dapat menjadi nilai tambah pada tempat

5 makanan tersebut. Meskipun keanehan itu tidak masuk akal, tempat makanan tersebut akan segera menjadi tempat yang diminati seiring dengan iklan yang dilakukan dari mulut ke mulut atau dari pelanggan yang satu ke pelanggan lain. Seperti pada contoh sebuah tempat makan dibilangan Bojongsoang, Bandung, tempat makanan ini memiliki keanehan yang tidak wajar. Mereka menggunakan tempat yang tidak wajar seperti alat-alat yang ada di kamar mandi, namun tetap ada saja yang ingin mencobanya. Bukan berarti hal tersebut harus menjadi contoh yang benar, namun jika dikatakan semakin aneh dan semakin unik sebuah tempat makan tersebut, baik itu tempat makan yang menyediakan tempat yang unik, makanan yang unik dan lain sebagainya yang dapat diingat dengan mudah oleh semua orang, maka tempat makan tersebut akan dikenal orang, apalagi jika ditambah adanya cita rasa yang nikmat dari makanan yang dijual tersebut. Namun dari kriteria semua diatas, ada lagi yang perlu ditambahkan pada zaman sekarang ini. Dimana makanan luar negeri sudah mulai diminati oleh penduduk lokal. Ada berbagai macam makanan asing yang sudah mulai ditawarkan di Indonesia mulai dari Chinnese food, Western food, Korean food, Japanese food dan banyak lagi. Saat ini, makanan Jepang merupakan bisnis yang cukup digemari dan dimintai baik itu kalangan orang tua dan anak muda. Dari tempat makanan jepang yang didatangkan langsung dari negara asalnya, hingga tempat makanan Jepang yang dibuat oleh orang Indonesia

6 sendiri dengan gaya bangunan, gaya makanan, gaya penyajian dan gaya khas dari negeri matahari tersebut. Di Indonesia sendiri, di Jakarta pada khususnya makanan dari negara Jepang ini yang paling diminati adalah sushi. Sushi merupakan makanan yang dapat digambarkan sebagai makanan yang tergulung dimana inti dari makanan digulung oleh suatu lapisan dasar sebagai kulit pembungkusnya, dan merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan dan lapisan baik itu tua dan yang muda pada saat sekarang ini. Tidak heran jika pada saat ini banyak tempat yang menjual makanan khas negara matahari ini. Sumber: Penulis Gambar 1.1 Sushi Dari Negara Jepang

7 Pengertian sushi sendiri adalah sebuah makanan berasal dari negara Jepang yang termasuk dalam kategori makanan sehat dimana terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula. Saat ini, sushi sedang menjadi makanan trend di Jakarta, oleh karena sedang berkembangnya makanan Jepang ini maka, tercetuslah ide untuk membuat produk yang berbeda namun masih memiliki ciri seperti sushi, yaitu Sushi Dessert. Sushi Dessert sendiri merupakan makanan ringan yang dibentuk berdasarkan gambaran dari sushi. Sushi Dessert menggunakan bahan dasar tepung sebagai kulit luar yang digunakan untuk menggulung topping di bagian dalamnya, dilengkapi dengan rumput laut khas Jepang atau yang biasa dikenal dengan sebutan nori. Pada lapisan luar menyerupai sushi yang membuat Sushi Dessert dapat dimakan, baik sebagai hidangan pembuka dan penutup maupun sebagai cemilan karena topping yang menjadikannya unik seperti buah-buahan segar, coklat, keju, kacang. Sushi Dessert sendiri termasuk dalam kategori makanan sehat karena berbahan dasar buah-buahan yang dilapisi oleh lapisan luar yang berbahan dasar tepung. Sushi Dessert dapat dinikmati oleh semua kalangan baik muda maupun tua karena merupakan ringan yang sehat.

8 Tentunya, Sushi Dessert merupakan inovasi pertama dalam industri makanan Jepang yang akan segera diperkenalkan kepada konsumen. 1.2 Rumusan Permasalahan Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang diawal, maka dapat terlihat bahwa pertumbuhan dan persaingan dalam industri makanan sangatlah signifikan. Jelas bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai peningkatan yang signifikan. Terdapat tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu salah satunya terdapat pada sektor perdagangan, hotel dan restoran dimana pada tahun 2010 mencapai 5.2% dan pada tahun 2012 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang memiliki kontribusi sebesar 13.8% yang sudah jelas memiliki kontribusi yang cukup besar pada dunia usaha di Indonesia. Kehidupan di Indonesia, khususnya daerah perkotaan banyak dikeliling oleh perkantoran maupun sekolah-sekolah yang ada serta tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul banyak kalangan. Mendirikan usaha baru merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mencoba hal-hal baru serta melakukan kegiatan promosi dari mulut ke mulut dan membina hubungan yang baik dengan pelanggan, pemasok bahan baku serta mengetahui bagaimana proses pengoperasian bisnis sebagai salah satu cara untuk melestarikan keberadaan usaha.

9 Pertumbuhan bisnis akan dunia makanan dan minuman di Indonesia memiliki peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari Gabungan Pengusaha dan Minuman atau yang lebih dikenal luas dengan sebutan GAPMMI, pada tahun 2012 pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia dapat mencapai 8% hingga 10%, hal ini menunjukkan kenaikan dilihat pada tahun 2011 pertumbuhannya yaitu 7% sampai 8%. Berdasarkan data dari BPS, pada tahun 2007-2009, total pertumbuhan restaurant dan rumah makan di Indonesia telah mencapai lebih 59% (Manopol, 2011). Berdasarkan data pada www.indowebresto.com, pada tahun 2012 terdapat 371 restoran Jepang yang ada di Indonesia dengan jumlah 315 restoran terdapat di Jakarta. Berdasarkan data diatas dapat diketahui perkembangan restoran Jepang di Indonesia yang semakin pesat, hal ini terkait kepada ketertarikan konsumen pada makanan Jepang. Pakar pemasaran asal Jepang Tsutomu Yoshitake mengatakan, bisnis makanan Jepang di Indonesia berkembang sangat cepat karena bisa diterima oleh masyarakat setempat. "Dulu ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, hanya ada empat restoran Jepang. Namun sekarang, di manamana kita bisa melihat restoran Jepang," ujar Tsutomu Yoshitake dalam seminar pameran makanan asal Jepang di Jakarta. Yoshitake mengatakan, berkembangnya bisnis makanan asal negeri matahari terbit tersebut karena ada kesamaan antara makanan Indonesia dan Jepang, terutama masakan khas

10 Sunda (http://www.investor.co.id/home/bisnis-makanan-jepang-di-indonesiaberkembang-cepat/30144). Makanan Jepang berkembang dengan cukup pesat, dan banyak yang menawarkan makanan Jepang yang berjenis sushi dan banya penggemar makanan tersebut di Indonesia. Banyaknya beragam jenis sushi yang ditawarkan umumnya didalamnya terdiri atas daging dan sayuran. Mendirikan suatu usaha baru perlu upaya lebih untuk menciptakan inovasi baru yang bertahan lama serta tetap diminati oleh banyak konsumen, agar semakin berkembang dan menghasilkan keuntungan. Nilai yang terkandung dalam bisnis menjadi terpenting sebagai keyakinan, karakteristik, kebiasaan berperilaku yang dilakukan oleh setiap pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan visi dan misi perusahaan. (Thompson, et al, 2012) Analisa yang akan dilakukan dalam penulisan ini adalah menentukan langkah yang tepat dalam pengembangan bisnis model sushi sebagai makanan ringan untuk memasuki pasar industri makanan untuk mendapatkan keuntungan. Dimana pola bisnis model yang akan digunakan yaitu pola pengembangan bisnis Nine Buildings Blocks.

11 1.3 Tujuan Dan Manfaat Tujuan penulisan merupakan rangkaian kalimat yang menjelaskan inti dari penulisan ini dibuat. Dimana gambaran maksud dari penulisan tertuang dalam bab ini. Tujuan dari penulisan pada umumnya adalah untuk mendapatkan jawaban atas perumusan masalah yang ada. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat menentukan langkah yang tepat untuk memulai bisnis. Sebagai bisnis trendsetter pola bisnis model sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis ini, dimana evaluasi pasar harus dilakukan secara cermat. Hal ini dikarenakan tidak adanya informasi dari pesaing yang dapat diikuti. Pengembangan bisnis model sushi sebagai makanan ringan merupakan hasil pengolahan sushi dengan kreasi baru dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen baik dilihat dari produk serta pelayanannya. Untuk itu, penentuan bisnis model yang dapat menjadi tujuan utama dalam menentukan value proposition yang akan ditawarkan beserta segmen pasar yang akan dituju hingga sumber-sumber yang berkaitan dengan operasional bisnis ini. Evaluasi dari bisnis model akan memberikan info secara detail dalam menjalankan usaha ini. Tujuan lain dari penulisan ini adalah untuk mencari dana tambahan sebagai modal awal dengan untuk mengundang para investor serta pihak yang berkepentingan untuk dapat bergabung dalam usaha baru ini serta menarik dan meyakinkan para investor beserta pihak lain untuk dapat berinvestasi,

12 dimana diharapkan usaha ini akan maju dan berkembang serta dikenal banyak masyakarat Indonesia pada umumnya dan masyarakat internasional pada khususnya. Manfaat dari penulisan merupakan dampak dari tercapainya tujuan penulisan ini. Dengan mengetahui details dari bisnis ini untuk mengurangi resiko kegagalan dalam bisnis baru ini. Hasil penulisan dapat memberikan wawasan dan gambaran kepada para investor dan pihak yang berkepentingan mengenai bisnis Sushi Dessert yang akan dijalankan sebagai usaha baru. Hasil dari penulisan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menganalisis bisnis baru yang akan dikembangkan dan bagaimana proses bisnis tersebut akan dijalankan. Bisnis baru ini diharapkan dapat menambah citarasa kuliner khusunya cemilan yang mendukung kesehatan. Seperti yang kita ketahui saat ini, banyak sekali cemilan yang mengandung kadar lemak tinggi seperti gorengan, es krim, mayonaise dan lain-lain. Selain itu, Sushi Dessert yang diharapkan dapat memberikan alternatif produk dalam industri makanan Jepang pada khususnya sebagai inovasi produk baru. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan merupakan acuan dalam penulisan. Ruang lingkup bertujuan sebagai pembatasan topik yang akan dibahas dalam penulisan ini untuk mencapai tujuan.

13 Ruang lingkup pembahasan yang terdapat pada penulisan ini adalah penentuan visi dan misi dan penentuan pola bisnis yang akan digunakan pada bisnis ini. Penentuan visi dan misi bertujuan sebagai acuan untuk mencapai tujuan bisnis ini. Dimana setiap kegiatan yang dilakukan akan mengacu kepada visi dan misi dari perusahaan. Penetuan bisnis model yang akan bertujuan memetakan bisnis yang akan dijalankan untuk mempermudah dalam melakukan evaluasi dari bisnis yang akan dijalankan. Bisnis model yang akan digunakan yaitu bisnis model kanvas dengan pola bisnis model Nine Building Blocks. Pembahasan yang akan dilakukan pada pola bisnis model meliputi : 1. Customer segment Pembahasan yang berhubungan dengan penargetan terhadap segmen pasar yang akan dimasuki. 2. Value propositions Nilai yang ditawarkan oleh sebuah produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen. 3. Channels Media yang digunakan untuk menyampaikan value propositions sebuah produk kepada target pasar. 4. Customer relationships Cara perusahaan dalam membangun hubungan dengan konsumen untuk mengetahui lebih dalam apa yang menjadi kebutuhan konsumen.

14 5. Revenue stream Analisa yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sumber-sumber yang dapat menjadi pendapatan bagi perusahaan. 6. Key resources Sumber daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan value proposition. 7. Key activities Kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition. 8. Key partnerships Sumber daya eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk mendukung terwujudnya value proposition. 9. Cost structure Biaya-biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis untuk mencapai value proposition.