BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB II GAMBARAN UMUM

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Komunisme dan Pan-Islamisme

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

FISIP IP UNJANI CIMAHI 2017 MILITER DAN POLITIK DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. berbatasan langsung dengan Negara Laos, Kamboja, Vietnam adalah Negara yang

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi banyak sekali hambatan menju konsolidasi demokrasi. Joseph Schumpter

Tentara sekali lagi membuktikan mereka adalah kekuatan nyata di negeri itu. Tidak berubah.

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.4

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan pengertian sistem pemerintahan 1. Meritokrasi (Meritocracy) 2. Geniokrasi (Geniocracy)

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal yang penulis simpulkan dalam bab ini sehubungan dengan permasalahan yang dibahas pada skripsi yang berjudul Kebijakan Politik Luar Negeri Perdana Menteri Plaek Phibun Songkhram di Thailand Tahun 1938-1944 ini. Pertama, kondisi sosial-politik Thailand sebelum Phibun menjadi Perdana Menteri Thailand tahun 1932-1938, tidak terlepas dari serangkaian perubahan yang mendasar pada bentuk pemerintahan negara ini. Thailand adalah sebuah negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki absolut dimana raja memegang kekuasaan penuh sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan, namun setelah terjadi Revolusi Thailand tahun 1932 bentuk pemerintahannya berubah. Revolusi Thailand tanggal 24 juni 1932 ini adalah kudeta tak berdarah yang dilancarkan oleh sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai Promotor, yang telah menggulingkan kekuasaan Raja Prajadhipok (Rama VII). Revolusi ini dipicu oleh ketidakpercayaan rakyat atas kemampuan raja dalam mengatasi krisis ekonomi di Thailand. Revolusi ini berhasil merubah bentuk pemerintahan Thailand menjadi monarki konstitusional dimana terdapat pembatasan kekuasaan raja yang hanya berperan sebagai simbol negara saja atau 134

135 hanya menjadi kepala negara, sedangkan sistem pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri. Setelah terjadi revolusi, maka para Promotor yang terdiri dari kelompok militer dan sipil menguasai kehidupan politik di Thailand, dan dibentuklah Majelis Nasional yang membuat undang-undang sementara Thailand. Yang menjadi Perdana Menteri Thailand untuk pertama kalinya adalah Phya Manopakorn Nititada (28 Juni 1932-21 Juni 1933) ia adalah seorang tokoh yang berasal dari kaum militer tua yang memimpin revolusi tahun 1932. Kemudian pada tahun 1933 ia digantikan oleh Phya Phahon (21 Juli 1933-16 Desember 1938). Pada masa pemerintahan Phya Phahon, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Pangeran Baworadet, namun dapat ditumpas oleh Jenderal Plaek Phibun Songkhram. Pada masa pemerintahan PM Phya Phahol, pemerintahan Thailand didominasi oleh kaum militer. Bahkan terdapat tekanan terhadap kekuasaan raja, yang dibuktikan pada bulan Maret 1935 Raja Prajadhipok melepaskan kekuasaannya tanpa menyebut nama seorang pengganti, pemerintah PM Phya Phahon menyalahgunaan kekuasaannya dalam membatasi hak veto kerajaan. Kedua, keberhasil Phibun menjadi Perdana Menteri Thailand di tahun 1938. Setelah mendapatkan ilmu kemiliteran di Thailand maupun di Perancis, pada tahun 1934 Phibun menjadi Menteri Pertahanan dan mulai menggunakan kekuatan menterinya ini untuk membangun konstituen politik di dalam tentara. Ia kemudian mendirikan organisasi pemuda paramiliter pada model fasis yang

136 kemudian populer dan secara terbuka menyatakan pandangan Ultranationalisme dan Iredentisme (gerakan persatuan wilayah). Phaya Phahol menyatakan pensiun dari jabatannya sebagai perdana menteri tahun 1938 karena alasan sakit. Kemudian munculah Phibun menggantikannya sebagai perdana menteri yang memiliki dukungan dari anggota majelis yang konservatif dan kelompok militer. Ketiga, Kebijakan politik luar negeri yang dikeluarkan PM Phibun di Thailand pada tahun 1938-1944 meliputi perubahan nama negara tahun 1939, Perang Thailand-Perancis tahun 1940-1941, dan aliansi militer Thailand-Jepang tahun 1941-1944. Perubahan nama negara dari Siam menjadi Thailand pada tahun 1939, merupakan salah satu ambisi PM Phibun untuk membangun Thailand menjadi lebih besar, yang akan menyatukan bangsa Thailand di Laos, Burma, dan mungkin juga Cina, menjadi satu negara Thailand di bawah kepemimpinannya. Hal ini disebabkan karena PM Phibun ingin mendapatkan kembali wilayah Thailand di Indochina yang telah direbut oleh Perancis pada abad ke-19. Kebijakan ini menyebabkan pecahnya Perang Thailand-Perancis tahun 1940-1941. Perancis yang berada dalam kehancuran setelah invasi Jerman pada awal Perang Dunia II, meminta Thailand untuk melakukan negosiasi dalam menyelesaikan sengketa wilayah di Indochina. Kemudian dilakukanlah berbagai macam perjanjian non-agresi antara kedua negara. Namun akhirnya mengalami jalan buntu, karena kedua negara tidak menyepakati hasil dari perjanjian nonagresi tersebut. Akhirnya pecahlah Perang Thailand-Perancis di tahun 1941, yang

137 mengakibatkan kedua negara negara mengerahkan seluruh kekuatan militernya untuk memenangkan perang. Kemudian munculah Jepang sebagai pihak mediator, yang menganggap bahwa perang tersebut harus dihentikan dan diselesaikan dalam meja diskusi. Thailand dan Perancis pun sepakat dan kemudian menyepakati gencatan senjata pada tanggal 28 Januari 1941. Pada tanggal 9 Mei 1941, perjanjian perdamaian ditandatangani di Tokyo, dengan keputusan bahwa Perancis di paksa oleh Jepang untuk melepaskan kekuasaan mereka di wilayah perbatasan yang disengketakan. Namun akibat dari perjanjian ini, Thailand terpaksa setuju untuk bekerja sama dengan Jepang. Dan akhirnya perjanjian aliansi militer Thailand-Jepang diresmikan tanggal 21 Desember 1941. Aliansi militer Thailand-Jepang menyebabkan Thailand menjadi sekutu Jepang dan ikut dalam Perang Dunia II membantu Jepang menghadapi Sekutu. Pada tanggal 25 Januari 1942, Thailand menyatakan perang terhadap Inggris dan Amerika Serikat. Namun kebijakan politik luar negeri PM Phibun ini ditentang oleh Pridi Banomyong dan Seni Pramoj, yang dengan bantuan dari American Office of Strategic Service (OSS) membentuk Free Thai Movement (Gerakan Thailand Merdeka). Gerakan ini bertujuan untuk menghancurkan kekuasaan Jepang di Thailand dan untuk menggulingkan pemerintahan PM Phibun.Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, PM Phibun pun dipaksa oleh kelompok oposisi untuk mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri.

138 Sedangkan kebijakan politik dalam negeri yang dikeluarkan oleh PM Phibun di Thailand pada tahun 1938-1944 meliputi peningkatan biaya militer, perbaikan perekonomian Thailand, dan rekontruksi budaya masyarakat Thailand. Peningkatan biaya militer dilakukan oleh PM Phibun untuk mempersiapkan Thailand memasuki Perang Dunia II dan untuk meningkatkan legitimasi militer pada kekuasaannya di Thailand. Perbaikan perekonomian Thailand dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan perdagangan Thailand yang hancur dan untuk bisa menyejahterakan rakyat Thailand. Diskriminasi terhadap warga Cina di Thailand juga dilakukan untuk memperbaiki perekonomian Thailand. Sedangkan rekontruksi budaya dilakukan oleh PM Phibun untuk mengubah Thailand menjadi negara yang beradab dan modern. Keempat, dampak kebijakan politik luar negeri PM Phibun di Thailand tahun 1938-1944. Selama PM Phibun berkuasa di Thailand dari tahun 1938-1944 terjadi perubahan yang signifikan pada kehidupan sosial-politik di Thailand. Nasionalisme yang merupakan fokus kebijakan PM Phibun, merubah nama negara menjadi Thailand pada tahun 1939. Selain itu juga militer Thailand menjadi semakin besar dan kuat, karena PM Phibun mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk meningkatkan militer Thailand. Dalam bidang ekonomi, kebijakan politik luar negeri PM Phibun yang mengikutsertakan Thailand pada Perang Dunia II, menyebabkan perekonomian Thailand hancur, dimana terjadi inflasi yang cukup besar dan biaya hidup menjadi

139 meningkat. Warga Cina di Thailand pun mendapat diskriminasi yang cukup besar, dimana mereka ditekan untuk tidak mengembangkan perdagangannya di Thailand. Dalam bidang budaya, PM Phibun mewajibkan setiap rakyat Thailand untuk bisa mengadopsi kebudayaan ala Barat dan meninggalkan kebiasaan tradisional. Seperti halnya perubahan pada gaya berpakaian dan pemakaian sendok dan garpu ketika akan makan. Hal ini dilakukan oleh PM Phibun untuk menunjukan pada dunia bahwa Thailand adalah negara yang beradab dan modern.