CAPABILITY ANALYSIS OF SHRUB PLANT TO ABSORB Pb IN MEDIAN ROADSIDE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. dan menetap di alam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Timbal (Pb), Daun Mahoni (Swietenia mahagoni), Daun Mangga (Mangifera indica l)

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

EVALUATION OF SELECTED AND ARRANGED PLANTS OF MEDIAN STREET IN MALANG CITY

ANALISIS KARAKTERISTIK STOMATA PADA DAUN TANAMAN BAMBU REJEKI (Dracaena reflexa) SEBAGAI TANAMAN HIAS PENYERAP POLUSI DI KAWASAN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkembang pesat, khususnya dalam bidang teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikota-kota besar yang banyak terdapat pengguna kendaraan bermotor. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

UJI KANDUNGAN LOGAM BERAT PLUMBUM PADA TANAMAN PENEDUH DI JALAN PROTOKOL KOTA BANDUNG. Skripsi

PERBEDAAN KADAR TIMBAL (Pb) DI UDARA BADAN JALAN BERDASARKAN KERAPATAN TANAMAN PENGHIJAUAN DAN DENSITAS KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Dengan Judul PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI BIOINDIKATOR DALAM PEMANTAUAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN JUDUL PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI BIOINDIKATOR DALAM PEMANTAUAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Udara merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN.

OP_029 PENGARUH JUMLAH KENDARAAN BERBAHAN BAKAR BENSIN TERHADAP KONSENTRASI TIMBAL (Pb) DI UDARA AMBIEN JALAN RAYA KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

STUDI PERBANDINGAN STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN MAHONI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA TANAMAN PENEDUH DI JALAN TUANKU TAMBUSAI KOTA PEKANBARU

PENGARUH UMUR TANAMAN LIDAH MERTUA ( Sansevieria sp. ) DALAM MENYERAP TIMBAL DI UDARA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat

ke tiga dan seterusnya kurang efektif dalam mereduksi konsentrasi partikel timbal di udara. Halangan yang berupa vegetasi akan semakin efektif

ANGSANA (Pterocarpus indicus) SEBAGAI BIOINDIKATOR UNTUK POLUSI DI SEKITAR TERMINAL LEBAK BULUS. Abstract

TOLERANSI BEBERAPA SPESIES TANAMAN LANSKAP TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI TAMAN PELANGI SURABAYA SKRIPSI

AKUMULASI TIMBAL (Pb) DAN STRUKTUR STOMATA DAUN PURING (Codiaeum variegatum Lam. Blume)

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

PENGARUH POLUTAN TERHADAP STRUKTUR MORFOLOGI STOMATA DAUN TREMBESI (Samanea saman (Jacg) Merr)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4, Oktober 2014 ISSN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii. ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat pesat di bidang perekonomian dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Kadar klorofil daun mahoni (Swietenia macrophylla King)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN KONTAMINASI LOGAM-BERAT DALAM TANAH LAPISAN ATAS DI SEKITAR PABRIK SEMEN DI KOTA PADANG

STUDI PENYARING EMISI PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN BRIKET ARANG BATOK KELAPA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah alat transportasi. Akibat dari kebutuhan masyarakat akan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

RESPON PERTUMBUHAN SERTA ANATOMI DAUN KENARI (Canarium commune L) DAN AKASIA (Acacia mangium Willd) TERHADAP EMISI GAS KENDARAAN BERMOTOR

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia semakin meningkat yang akan

KAJIAN EFEKTIFITAS TANAMAN DALAM MENJERAP KANDUNGAN Pb DI UDARA

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gas seperti sulfur dioksida vulkanik, hidrogen sulfida, dan karbon monoksida selalu

ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Prof. Dr. Bintarto bahwa kota adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap lingkungan hidup telah diawali sejak konferensi

AKUMULASI TIMBAL (PB) DAN STRUKTUR STOMATA DAUN PURING (CODIAEUM VARIEGATUM)

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Biosaintifika 6 (1) (2014) Biosaintifika. Journal of Biology & Biology Education.

STUDI PENYEBARAN Pb, debu dan CO KEBISINGAN DI KOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADAR DEBU PADA DAUN ANGSANA DI KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Impact of Air Pollution on Vegetation at Bogor Botanical Garden ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN TANAMAN HIAS DALAM MENURUNKAN POLUTAN KARBON MONOKSIDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat

Transkripsi:

ANALISIS KEMAMPUAN TANAMAN SEMAK DI MEDIAN JALAN DALAM MENYERAP LOGAM BERAT Pb CAPABILITY ANALYSIS OF SHRUB PLANT TO ABSORB Pb IN MEDIAN ROADSIDE Luki Anisa Nurul Fathia *), Medha Baskara dan Sitawati Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia *) E-mail: lukianisanurulfathia@yahoo.com ABSTRAK Volume kendaraan bermotor di jalan raya meningkat setiap tahun. Meningkatnya jumlah kendaraan berpengaruh pada polusi udara yang dihasilkan. Polusi udara mengandung berbagai macam polutan yang berpengaruh buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia seperti Pb. Salah satu upaya dalam mengurangi pengaruh buruk Pb adalah dengan memanfaatkan tanaman jalan. Tanaman yang tahan terhadap Pb adalah tanaman yang memiliki akumulasi Pb yang banyak pada daun namun tidak menunjukan perubahan pada morfologi daun seperti stomata dan klorofil. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Jl. Ahmad Yani Jl. Basuki Rahmat Kota Malang dan Perumahan Araya Kota Malang. Bahan yang digunakan adalah sample daun tanaman semak dan kuteks bening. Alat yang digunakan adalah Atomic Absorption Spectofotometer, Mikroskop, Klorofil meter SPAD, kaca preparat. Pengolahan data menggunakan metode skroing. Tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb adalah Plumbago auriculata, Pachystachys lutea, Irisine herbtsii dan Rhododendron obtusum. Tanaman yang memiliki kemampuan sedang adalah Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum, Cordyline fruticosa dan Tabernae corymbosa varigata dan tanaman yang memiliki kemampuan rendah dalam menyerap Pb adalah Bougenvilia spectabilis, Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina dan. Daun yang terpapar Pb memiliki jumlah stomata yang lebih banyak daripada tanaman kontrol serta jumlah klorofil yang lebih rendah. Kata kunci: Logam Berat, Pb, Tanaman Semak, Tanaman Jalan ABSTRACT Vehicle volume increasing every year. This increasing give a bad impact to the air quality. Air pollution contain many particle that give a bad impact to human and environment like Pb. One way to decrease a bad impact of Pb is using a road side plant. High capability plant in lead absorption is a plant that have a high contamination of Pb but didn t change much morphology like chlorophyll and stomata. The research had been conducted on April-June 2014 at Ahmad Yani St. Basuki Rahmat St. and Araya Malang City. The materials used are leaf sample from the bottom leaf each species and transparent nail polish. Tools used are Atomic Absorption Spectofotometer, Microscope, Chlorophyll meter SPAD. Data analysis using a scoring method that compare with literature. Plant that have a high capability in Pb absorption are Plumbago auriculata, Pachystachys lutea, Irisine herbtsii and Rhododendron obtusum, plant that have medium capability in Pb absorption are Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum, Cordyline fruticosa and varigata and plant that have low capability in Pb absorption are Bougenvilia spectabilis, Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina and. Leaf that

529 Fathia, dkk. Analisis Kemampuan Tanaman contaminated with Pb have a higher number of stomata than leaf that didn t contaminated and lesser number of chlorophyll than leaf that didn t contaminated. Keywords: Heavy metal, Pb, Shrubs, Roadside plant PENDAHULUAN Volume kendaraan bermotor di jalan raya meningkat setiap tahun. Meningkatnya jumlah kendaraan berpengaruh pada polusi udara yang dihasilkan. Polusi udara mengandung berbagai macam polutan yang berpengaruh buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia seperti CO, HC, NOx, Partikulat, Sulfur dioksida dan Timbal hitam (Pb). Pb (timbal) merupakan salah satu senyawa logam berat yang digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin, fungsinya meningkatkan nilai oktan pada bahan bakar, meningkatkan daya pelumasan dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Pb bersama bensin dibakar dalam mesin, sisanya keluar 70% bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Jika terhirup oleh manusia, Pb dapat menimbulkan efek serius pada kesehatan manusia seperti gangguan pernapasan, gangguan pada tulang, hati, paru-paru, ginjal, limpa, jantung, otak, gigi dan rambut. Salah satu upaya dalam mengurangi pengaruh buruk Pb adalah dengan memanfaatkan tanaman jalan. Tanaman pada jalan raya terdapat pada tepi jalan dan median jalan. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Nasrullah, et al.(2001), tanaman pohon memiliki serapan polutan yang paling tinggi dibandingkan dengan semak dan ground cover. Tanaman semak dengan ukuran yang lebih kecil dan berpotensi sebagai penyerap polutan karena memiliki tinggi yang sama dengan knalpot kendaraan bermotor. Tanaman dapat disebut sebagai pereduksi logam berat Pb pada udara apabila mampu menyerap Pb namun tidak menunjukkan gejala kerusakan yang signifikan. Gejala kerusakan secara morfologis seperti jumlah stomata dan index klorofil. Mekanisme masuknya partikel Pb ke dalam jaringan daun yaitu melalui stomata daun yang berukuran besar dan ukuruan partikel Pb lebih kecil, sehingga Pb dengan mudah masuk kedalam jaringan daun melalui proses penjerapan pasif. Partikel Pb yang menempel pada permukaan daun berasal dari tiga proses yaitu, pertama sedimentasi akibat gaya gravitasi, kedua tumbukan akibat turbulensi angin dan ketiga adalah pengendapan yang berhubungan dengan hujan (Dahlan, 1989). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanaman semak yang tahan terhadap logam berat Pb dan untuk mendapatkan jenis tanaman semak yang paling potensial dalam menyerap logam berat Pb di udara. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014, bertempat di Jl. Ahmad Yani Jl, Basuki Rahmat Kota Malang dan Perumahan Araya Kota Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan antara lain adalah Atomic Absorption Spectofotometer (AAS), Chlorophyll meter SPAD, Mikroskop. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sample daun tanaman semak masing-masing 15 daun (bagian bawah daun) dan cat kuku bening. Penelitian ini terdiri dari 6 macam pengamatan yaitu inventarisasi tanaman yang terdapat di median jalan, identifikasi morfologi dari jenis tanaman, pengambilan sampel, analisis kandungan logam berat Pb, perhitungan index klorofil dan kerapatan stomata serta pengolahan data yang berupa evaluasi dan menghasilkan rekomendasi. Pengolahan data menggunakan metode skoring berdasarkan literatur. Skoring morfologi daun: (3) >10cm 2 kategori besar skor, (2) 5-9 cm 2 kategori sedang, (1) 3-4 cm 2 kategori kecil. Skoring permukaan daun: (3) berbulu, (2) kasar, (1) licin. Skoring jumlah daun (1) <10 daun, (2) 10-15 daun dan (3) >15 daun. Skoring kandungan Pb tanaman (1) 0-1.99 mg/kg kategori rendah, (2) 2.00-3.99 mg/kg kategori sedang dan (3) > 4mg/kg kategori

530 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 7, Oktober 2015, hlm. 528 534 tinggi. Skoring kerapatan stomata (1) <300 per mm 2, (2) 300-500 per mm 2 dan (3) >500 per mm 2. Penambahan nilai pada posisi stomata karena tanaman yang memiliki stomata pada kedua sisi daun dapat menyerap Pb lebih banyak: posisi atas skor 1, posisi atas dan bawah skor 2. Skoring penurunan index klorofil: 1-20% kategori rendah skor 3, 21-40% kategori sedang skor 2 dan >41% kategori tinggi skor 1. Hasil skoring tersebut akan dijumlah dan tanaman yang memiliki skoring paling tinggi adalah tanaman yang memiliki kemampuan yang paling tinggi dalam menyerap Pb. Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman dengan skor 10-12 memiliki kemampuan yang rendah dalam menyerap Pb, tanaman dengan skor 13-14 memiliki kemampuan sedang dalam menyerap Pb dan tanaman dengan skor 15-17 memiliki kemampuan yang tinggi dalam menerap Pb. HASIL DAN PEMBAHASAN Inventarisasi Jenis Tanaman Terdapat beberapa jenis tanaman semak di median Jl. Ahmad Yani-Jl. Basuki Rahmat kota Malang, diantaranya adalah Bougenvilia spectabilis (Bougenvile), Codiaeum variegatum (Andong merah), Cordyline fruticosa (Puring), Dracaena marginata tricolor (Dracaena tricolor), Dracaena reflexa (Song of India), Excoecaria chchinchinensis (Sambang darah), Irisine herbstii (Bligo bandung), Osmoxylum lineare (Ararea), Pascystacys lutea (Lolipop kuning), Plumbago auriculata (Plumbago), Pseuderanthemum reticulatum (Melati jepang), Rhododendron obtusum (Azalea), Syzygium oleina (Pucuk merah), (rombusa mini) dan varigata (rombusa varigata). Analisis Morfologi Tanaman Tanaman yang memiliki kemampuan dalam menyerap logam berat Pb adalah tanaman yang memiliki daun yang mempunyai bulu (pubescent) atau daun yang permukaannya kesat (berkerut). Kemampuan daun tanaman menyerap polutan dipengaruhi oleh karakteristik morfologi daun, seperti ukuran dan bentuk daun, adanya rambut pada permukaan daun dan juga tekstur daun (Koeppe dan Miller, 1970). Tanaman yang berada pada median Jl. Ahmad Yani Jl. Basuki Rahmat 33,3% memiliki ukuran daun kecil, 53,4% memiliki ukuran daun sedang dan 13,3% memiliki ukuran daun besar (Gambar 1). tanaman yang berada pada median Jl. Ahmad Yani Jl. Basuki Rahmat 40% memiliki permukaan daun licin, 46,7% tanaman yang memiliki permukaan daun kasar dan 13,3% tanaman yang memiliki permukaan daun berbulu. 20% tanaman memiliki jumlah daun sedikit, 6.6% tanaman memiliki jumlah daun sedang dan 73.3% tanaman memiliki jumlah daun banyak. Hasil Analisis Logam Berat Pb Kandungan logam berat tanaman yang berada di jalan raya berbeda dengan kandungan logam berat tanaman yang berada di perumahan. Sekitar 15-30% Pb kendaraan bermotor dilepaskan ke udara dan terakumulasi pada tumbuhan, terutama tumbuhan tepi jalan. Tumbuhan tepi jalan biasanya lebih banyak mendapat paparan Pb daripada tumbuhan di lokasi lain (Samat, dkk. 2002) Perbedaan kandungan Pb pada tiap daun tanaman karena setiap daun tanaman memiliki karakteristik yang berbeda seperti luas daun dan bulu daun. Daun yang memiliki trikoma atau bulu daun akan lebih mudah dalam menyerap partikel-partikel seperti logam berat Pb, sedangkan tanaman yang memiliki permukaan daun yang licin akan sulit menyerap partikelpartikel logam berat Pb. Tanaman yang memiliki kandungan Pb pada kategori rendah memiliki luas daun yang relatif kecil serta permukaan daun yang licin dan tidak memiliki bulu daun. Tanaman yang berada pada kategori tinggi umumnya memiliki luas daun yang kecil juga namun permukaan daun tanaman tersebut tidak rata dan terdapat bulu daun sehingga logam berat terserap pada tanaman. Kandungan logam berat yang paling banyak adalah pada tanaman Plumbago auriculata (35.57 mg/kg).

Rhododendron Osmoxylum lineare Syzygium oleina Rhododendron Osmoxylum lineare Syzygium oleina Codiaeum Cordyline Luas Daun (Cm 2 ) Luas Daun (Cm 2 ) Luas Daun (Cm 2 ) 531 Fathia, dkk. Analisis Kemampuan Tanaman Kategori Rendah 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Kategori Rendah 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 70 60 50 40 30 20 10 0 Kategori Tinggi Jenis Tanaman Jenis Tanaman Jenis Tanaman Perumahan Perumahan a. b. c. Gambar 1 Kategori Luas Daun (a) Rendah, (b Sedang, (c) Tinggi Analisis Kerapatan Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui beberapa tanaman memiliki stomata pada bagian atas dan bawah dan beberapa tanaman memiliki stomata pada bagian bawah daun saja. Menurut Agustini, et al. (1999) jenis-jenis yang mempunyai stomata pada kedua sisi daun diduga relatif lebih potensial dalam menyerap gas-gas disekitarnya termasuk bahan pencemar gas. Beberapa stomata pada tanaman yang berada di jalan raya memiliki jumlah yang lebih banyak daripada stomata pada tanaman yang berada di perumahan (Tabel 1). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Satolom, et al. (2014), kadar stomata pada daun meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas kendaraan. pada daun tanaman meningkat dikarenakan luas daun cenderung mengecil. Tanaman tersebut memiliki stomata yang lebih banyak namun ukuran stomata juga lebih kecil. Tanaman yang memiliki stomata lebih banyak akan menyerap logam berat Pb dan polutan lain dengan lebih banyak. Sehingga, semakian tinggi Pb yang diserap maka klorofil akan menurun yang berdampak pada mengecilnya luas daun yang mengakibatkan kerapatan stomata akan meningkat. Analisis Index Klorofil Index klorofil tanaman yang berada di perumahan lebih tinggi daripada index klorofil tanaman yang berada di jalan raya (Tabel 2). Index Klorofil tanaman pada lokasi jalan raya berkisar antara 19.2 (index) hingga 54.4 (index), sedangkan Index Klorofil pada tanaman pada lokasi perumahan berkisar antara 30.2 (index) hingga 61.5 (index). Menurut Solichatun dan Anggarwulan (2007), semakin dekat tanaman dengan sumber kadar gas buang kendaraan bermotor, klorofil akan mengalami degradasi yang semakin besar, sehingga kadarnya menjadi semakin rendah. Efek negatif dari polutan adalah pada laju asimilasi karbondioksida. Daun menjadi bagian yang paling terpengaruh, hal ini terjadi karena sebagian besar bahanbahan pencemar udara mempengaruhi tanaman melalui daun yaitu masuk melalui stomata dengan proses difusi molekuler terutama bahan pencemar yang berupa gas.

532 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 7, Oktober 2015, hlm. 528 534 Tabel 1 Skoring Kerapatan Nama Ilmiah Tanaman Skoring Kerapatan Kerapatan (per mm 2 ) Perumahan Jalan Raya (Kontrol) Atas Bawah Atas Stoma ta Bawah Kategori Kerapatan Bawah Skoring Posisi Bougenvilia spectabilis 0 254 0 508 Tinggi 3 1 Codiaeum variegatum 0 367 0 395 Sedang 2 1 Cordyline fruticosa 0 310 0 395 Sedang 2 1 Dracaena marginata tricolor 84 112 169 282 Rendah 1 2 Dracaena reflexa 0 197 0 225 Rendah 1 1 Excoecaria cochinchinensis 0 169 0 254 Rendah 1 1 Irisine herbtsii 28 141 56 225 Rendah 1 2 Osmoxylum lineare 28 225 28 423 Sedang 2 2 Pachystachys lutea 56 225 65 1101 Tinggi 3 2 Plumbago auriculata 56 145 28 568 Tinggi 2 2 Pseuderanthemum 0 310 0 423 Sedang 2 1 reticulatum Syzygium oleina 0 141 0 520 Tinggi 3 1 Rhododendron obtusum 0 225 0 790 Tinggi 3 1 40 197 56 310 Sedang 2 2 varigata 0 112 0 197 Rendah 1 1 Keterangan : (1) Rendah < 300 per mm 2, (2) Sedang 300-500 per mm 2 dan (3) Tinggi > 500 per mm 2. (1) Posisi stomata bawah daun, (2) Posisi stomata atas dan bawah daun. Tabel 2 Skoring Index Klorofil Index Klorofil Nama Ilmiah (index) Penurunan Kategori Tanaman Perumahan Jalan (%) Penurunan Skoring (Kontrol) Raya Bougenvilia spectabilis 41.4 36.5 11.8 Rendah 3 Codiaeum variegatum 51.3 33.9 33.91 Sedang 2 Cordyline fruticosa 51.9 48.9 5.78 Rendah 3 Dracaena marginata tricolor 50.5 48.6 3.76 Rendah 3 Dracaena reflexa 61.5 54.4 11.54 Rendah 3 Excoecaria cochinchinensis 36.6 34.2 6.55 Rendah 3 Irisine herbtsii 48.5 47.3 2.47 Rendah 3 Osmoxylum lineare 37.1 19.2 48.2 Tinggi 1 Pachystachys lutea 49.6 47.8 3.62 Rendah 3 Plumbago auriculata 35.3 34.2 3.11 Rendah 3 Pseuderanthemum reticulatum 52.6 33.6 36.12 Sedang 2 Rhododendron obtusum 49.3 46.8 5.07 Rendah 3 Syzygium oleina 49.2 46 6.50 Rendah 3 var. 30.2 26.2 13.24 Rendah 3 52.3 50 4.39 Rendah 3 Keterangan : Kategori penurunan index klorofil rendah 1-20%, sedang 20-40% dan tinggi > 40%.

533 Fathia, dkk. Analisis Kemampuan Tanaman Kemampuan Tanaman dalam Menyerap Pb Menurut Karliansyah (1999), tanaman sangat efektif sebagai akumulator pencemaran udara. Tanaman yang memiliki kemampuan dalam menyerap Pb adalah tanaman yang memiliki kandungan Pb pada daun namun tidak memiliki banyak efek Pb pada daun seperti menurunnya Index Klorofil. Menurut Koeppe dan Miller (1970), kemampuan tanaman dalam menjerap Pb sangat dipengaruhi keadaan permukaan daun tanaman. Tanaman yang memiliki kemampuan dalam menyerap Pb memiliki permukaan daun yang berbulu atau kasar dan memiliki stomata pada kedua bagian daun (atas dan bawah) dan kerapatan stomata tinggi atau sedang. Tumbuhan akumulator mempunyai kemampuan untuk mengakumulasikan unsur tertentu dalam konsentrasi yang tinggi tanpa menimbulkan efek toksik pada tumbuhan (Hendrasarie, 2007). Antara jaringan yang ada di dalam tubuh tanaman, daun merupakan bagian yang paling kaya akan unsur-unsur kimia, dengan demikan kemungkinan akumulasi partikel Pb di dalam jaringan daun lebih besar (Rahayu, 1995). Tabel 3 merupakan tabel gabungan dari skoring morfolgi tanaman, kandungan logam berat Pb, index klorofil dan kerapatan stomata. Tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb (paling potensial) adalah Plumbago auriculata, Pachystachys lutea, Irisine herbtsii dan Rhododendron obtusum. Tanaman yang memiliki kemampuan sedang adalah Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum dan Tabernae corymbosa varigata dan tanaman yang memiliki kemampuan rendah dalam menyerap Pb adalah Bougenvilia spectabilis, Cordyline fruticosa Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina dan. Tabel 3 Kemampuan Tanaman dalam Menyerap Pb Nama Ilmiah Tanaman Jumlah Pb Persen Penurun -an Klorofil Ukur -an daun Teks -tur daun Jumlah Posisi Jumlah Daun Bougenvilia spectabilis 0 3 1 3 2 1 2 12 Codiaeum variegatum 1 2 1 2 3 2 1 13 Cordyline fruticosa 0 2 1 3 3 2 1 12 Dracaena marginata tricolor 0 1 2 3 2 1 3 12 Dracaena reflexa 0 1 1 3 2 1 3 11 Excoecaria cochinchinensis 1 1 1 3 2 2 2 12 Irisine herbtsii 2 1 2 3 2 3 3 16 Osmoxylum lineare 0 2 2 1 1 1 3 10 Pachystachys lutea 2 3 2 3 2 2 1 15 Plumbago auriculata 2 2 2 3 2 3 3 17 Pseuderanthemum reticulatum 2 2 1 2 2 2 3 14 Rhododendron obtusum 2 3 1 3 1 3 3 16 Syzygium oleina 0 3 1 3 1 1 3 12 var. 2 1 1 3 2 2 3 14 0 2 2 3 1 1 3 12 Skor Keterangan : Skor 10-12 memiliki kemampuan dalam menyerap Pb rendah, 13-14 memiliki kemampuan sedang, 15-17 memiki kemampuan tinggi.

534 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 7, Oktober 2015, hlm. 528 534 KESIMPULAN Tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb (paling potensial) adalah, Plumbago auriculata Pachystachys lutea, Irisine herbtsii dan Rhododendron obtusum. Tanaman yang memiliki kemampuan sedang adalah Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum dan varigata dan tanaman yang memiliki kemampuan rendah dalam menyerap Pb adalah Bougenvilia spectabilis, Cordyline fruticosa Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina dan. Daun yang memiliki bulu daun (trikoma) dan permukaan daun yang tidak rata dapat menyerap Pb lebih banyak daripada tanaman yang memiliki permukaan daun yang licin. Daun dengan kandungan Pb tinggi memiliki jumlah stomata yang lebih banyak serta index klorofil yang lebih sedikit daripada tanaman dengan kandungan Pb rendah. DAFTAR PUSTAKA Agustini, M., Siti, N dan Yohana, C. 1999. Identifikasi Ciri Arsitektur dan Kerapatan 25 Jenis Pohon Suku Leguminosae untuk Elemen Lanskap Tepi Jalan. Buletin Tanaman dan Lanskap Indonesia Vol.2/1/99. Anggarwulan, E. dan Solichatun. 2007. Kajian Klorofil dan Karotenoid Plantagomajor L. dan Phaseolus vulgaris L. sebagai Bioindikator Kualitas Udara. Biodiversitas 8 (4):279-282. Dahlan, E.N., Y. Ontaryo, dan Umasda. 1989. Kandungan Timbal Pada Beberapa Jenis Pohon Pinggir Jalan di Jalan Sudirman Bogor. Media Konservasi Vol. II (4) 45-40. Nasrullah,N., Soertini,G., Herry,S., Marietje,W., dan Andi,W., 2001. Seleksi Tanaman Lanskap yang Berpotensi Tinggi Menyerap Polutan Gas NO 2 dengan Menggunakan Gas NO 2 bertanda N. Buletin Tanaman Lanskap Indonesia Vol. 4/1/2001. Hendrasarie, N. 2007. Kajian Efektifitas Tanaman dalam Menjerap Kandungan Pb di Udara. Jurnal Rekayasa Perencanaan Teknik Lingkungan UPN Veteran Jatim Vol.3 No.2. Karliansyah, N.S.W. 1999. Klorofil Daun Angsana dan Mahoni Sebagai Bioindikator Pencamaran Udara. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan 19(4): 290-305. Koeppe. D. E and R. J. Miller. 1970. Lead Effect on Corn Mitochondrial Respiration. Science. Vol. 167. Rahayu, L. 1995. Analisis Jumlah Klorofil dan Kandungan Logam Berat Pb dalam Jaringan Daun Akibat Pencemaran Lalu Lintas. Jurnal Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UGM 2 (5): 53-66. Samat, N.R.A., Mardiati, S dan Aldes, L. 2002. Analisis Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) dengan Bioindikator Pohon Angsana di Kota Palembang. Jurnal Penelitian Sains No. 12:40-49. Satolom. A.W, Novri. Y.K dan Abubakar S.K. 2014. Analisis Kadar Klorofil, Indeks dan Luas Daun Tumbuhan Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Beberapa Jalan di Gorontalo. Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.