IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pustekom, 2005 bahwa Indonesia merupakan daerah yang mempunyai curah hujan yang relatif tinggi yaitu

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos Melalui Resapan Lubang Biopori Oleh Dwi Sayekti

PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

IPTEK BAGI MASYARAKAT (I b M) RW IV DAN RW VI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK

KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BIOPORI TANAH SEBAGAI RESAPAN AIR DI DESA BUKIT RATA DUSUN MELUR KUALA SIMPANG: ACEH TAMIANG

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Kemampuan MOL (Mikroorganisme Lokal) Pada Proses Pengomposan di Dalam Lubang Resapan Biopori ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

Dr. Zulkifli Rangkuti, MM

PENGGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MINIMALISASI DAMPAK BAHAYA BANJIR PADA KECAMATAN SUKAJADI KELURAHAN SUKAWARNA RW004 BANDUNG (035L)

KUESIONER PENELITIAN

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

Pencegahan Banjir dengan Penerapan Teknologi Biopori pada SDN 07 dan SDN 13 Pagi Cawang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lubang Resapan Biopori

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

Oleh: Irawan Yulva Dinata*, Erna Juita**, Farida**

Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dan Perhitungan Permeabilitas Untuk Setiap Titik Lubang Resapan di Rawa Makmur Permai Bengkulu

JURNAL INFO ISSN :

TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PENGARUH JENIS SAMPAH, VARIASI UMUR SAMPAH TERHADAP LAJU INFILTRASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

BAB II PENERAPAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KOTA BANDUNG

Peringatan Hari Air Se-Dunia ke-20

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh: Rizki Muzammil Asnawati Angga Wiranda Rizqi Via Utami

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

KETUA TIM PENGGERAK PKK PROVINSI DKI JAKARTA

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK PADA PASAR PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian Horison Kedalaman Uraian

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Data rata-rata volume aliran permukaan pada berbagai perlakuan mulsa vertikal

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA AGUSTUS Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA

DWI SETYO ASTUTI A

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

PENGARUH PERESAPAN AIR HUJAN MENGGUNAKAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat. digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan

PENENTUAN LAJU RESAPAN BIOPORI (LRB) BERDASARKAN UMUR DAN JENIS SAMPAH YANG DIBENAMKAN DALAM LUBANG RESAPAN BIOPORI

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

Studi Campuran Tanah dan Kompos sebagai Media Resapan pada Daerah Genangan

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan. Variasi Umur Dan Jenis Sampah

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

Perbandingan Jenis Sampah Terhadap Lama Waktu Pengomposan Dalam Lubang Resapan Biopori. Oleh : Sri Widyastuti *)

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

X. BIOREMEDIASI TANAH. Kompetensi: Menjelaskan rekayasa bioproses yang digunakan untuk bioremediasi tanah

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok.

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat maupun oleh lembaga pemerintah tetapi seringkali hanya

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BAGI KELOMPOK TANI DESA KARTAMA PEKANBARU

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

I. PENDAHULUAN. rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dan

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

PEMBERDAYAAN SDM DALAM PEMANFAATAN SAMPAH BASAH SEBAGAI PUPUK CAIR DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pendahuluan MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI AIR MELALUI SOSIALISASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) DAN PENGHIJAUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PPM PROGRAM REGULER PENYULUHAN DAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PROGRAM SATU JUTA BIOPORI PADA TAHUN 2011 DI WILAYAH DIY,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG S. Utami, R. Rahadian, L. K. Perwati Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro ABSTRAK Permasalahan kerusakan lingkungan seperti banjir dan kekeringan di Indonesia merupakan masalah yang belum bisa teratasi. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan ini adalah semakin berkurangnya daerah resapan air terutama di daerah perumahan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat tentang penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan yaitu teknologi lubang resapan biopori. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan cadangan air tanah dan mengurangi sampah sekaligus dapat menghasilkan pupuk kompos. Mitra dari kegiatan ini adalah 2 kelompok ibu-ibu PKK dari RW VIII dan RW IX Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik Semarang. Bentuk kegiatan terdiri dari ceramah dan praktek pembuatan lubang resapan biopori. Kegiatan praktek pembuatan lubang resapan biopori melibatkan partisipasi masyarakat. Lubang berukuran diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Lubang yang telah dibuat kemudian didalamnya dimasukkan sampah organik berupa sisa-sisa sayuran yang sudah diberi starter mikroba untuk mempercepat proses dekomposisi sampah tersebut. Hasil kegiatan pengabdian IbM Kelompok Ibu-ibu PKK adalah telah dibuat 46 buah lubang resapan biopori (LRB) di wilayah RW 8 (Mitra 1) dan 58 buah LRB di wilayah RW 9 (Mitra 2). Lubang biopori yang penuh dengan sampah setelah 3 bulan menyusut menjadi kompos lebih kurang 10% dari sampah semula. Oleh karena itu jika setiap rumah mempunyai satu buah LRB sudah cukup mengatasi sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya. LRB yang berisi sampah akan mengundang fauna tanah yang akan membuat pori-pori, sehingga meningkatkan infiltrasi air tanah. Dengan demikian LRB bermanfaat dalam mengurangi sampah, meningkatkan cadangan air tanah, akan mengurangi aliran air permukaan yang menjadi penyebab banjir dan akan mengurangi bahaya kekeringan. Disamping itu LRB akan menghasilkan kompos yang bisa berguna menambah pendapatan masyarakat. PENDAHULUAN Persoalan banjir, kekeringan dan sampah di beberapa daerah di Indonesia masih merupakan masalah yang belum bisa teratasi. Selain faktor alam, faktor manusia juga menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Belum adanya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kerusakan lingkungan menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Permasalahan tersebut dapat dikurangi dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang penerapan teknologi tepat guna yang 99

ramah lingkungan dengan cara membuat teknologi resapan biopori yang sekaligus menghasilkan kompos kepada masyarakat. Kurangnya lahan resapan dan melimpahnya sampah merupakan permasalahan yang dihadapi mitra di perumahan Banyumanik. Diperlukan upaya untuk meningkatkan infiltrasi air hujan dan sekaligus dapat mengurangi sampah dengan menerapkan teknologi biopori. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah diperolehnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat mengenai metode pembuatan resapan biopori yang diperkaya inokulan mikroba yang mampu menghasilkan produk berupa pupuk kompos. Gambar IPTEKS yang akan ditransfer ke masyarakat 100

METODOLOGI 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan program pengabdian dilaksanakan di wilayah Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik Semarang. Waktu pelaksanaan kegiatan selama 8 bulan. 2. Mitra Mitra kegiatan adalah kelompok ibu-ibu PKK yang terdiri dari Ibu-ibu PKK RW VIII dan PKK RW IX Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik Semarang. 3. Teknik Pelaksanaan Program Teknik pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari 2 kegiatan yaitu ceramah dan demo atau praktek. a. Ceramah dan diskusi: Kegiatan ceramah dimaksudkan untuk memberikan materi pengetahuan, pemahaman dan pengertian tentang konsep lubang biopori yang benar dan bagaimana menjaga lingkungan hidup. Selain itu juga bagaimana cara membuat lubang resapan biopori (LRB).Ceramah dilakukan di masingmasing RW VIII dan RW IX, dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu PKK masingmasing RT. Setelah ceramah selesai dilanjutkan dengan acara diskusi. b. Demo atau praktek pembuatan lubang resapan biopori: Demo dilakukan dengan membuat contoh lubang resapan biopori menggunakan alat bor biopori. Lubang resapan biopori dengan ukuran diameter lubang 10 cm dan kedalaman lubang 100 cm. Setelah lubang selesai dibuat kemudian dimasukkan sampah organik sayur didalamnya yang sudah diberi starter sehingga diharapkan proses terjadinya kompos akan lebih cepat. Kegiatan pembuatan LRB kemudian dilanjutkan di halaman rumah masing-masing sebagai bentuk partisipasi masyarakat. 101

Gambar Penampang membujur Lubang Biopori dan pori-pori yang terbentuk Gambar Demo pembuatan biopori bersama masyarakat 4. Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan Pengabdian Setelah satu bulan dilakukan pemantauan oleh tim, apakah lubang yang dibuat di halaman masing-masing banyak bisa dimasukkan ke lubang biopori. 5. Pemanenan kompos Lebih kurang 3 bulan setelah sampah organik dimasukkan ke dalam rumah warga sudah sesuai yang dengan lubang biopori, kompos sudah yang dicontohkan dan apakah lubang tersebut sudah diisi sampah. Lubang ini setiap hari dapat dimasukkan sampah sayur atau bisa dilakukan penimbunan terbentuk dan sudah dapat dipanen. Pengambilan kompos dilakukan dengan bor biopori. Kompos tersebut dapat digunakan oleh warga untuk memupuk sampah terlebih dulu dan setelah tanaman ataukalau dalam jumlah kurang lebih 5 hari dan sampah sudah banyak bisa dijual untuk menambah income keluarga. 102

6. Perawatan Lubang Resapan Biopori (LRB). Lubang biopori yang sudah dibuat hendaknya terus dilakukan perawatan agar lubang tersebut tetap berfungsi sebagaimana diharapkan. Perawatan lubang dilakukan dengan terus metambahkan sampah organik dan kalau sudah penuh dan berubah jadi kompos diambil untuk dipanen. HASIL KEGIATAN Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman tentang teknologi biopori. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah diberikannya pemahaman, pengetahuan tentang biopori yang benar. Selama ini masyarakat banyak yang mengartikan bahwa biopori merupakan lubang yang dibuat dengan ukuran diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm untuk menampung air. Konsep biopori adalah terbentuknya lubang berupa pori-pori kecil dalam tanah secara alami yang dilakukan oleh aktifitas biota tanah terutama fauna tanah, jamur dan bakteri. Dengan poripori dalam tanah tersebut memungkinkan air akan lebih banyak lagi meresap kedalam tanah dan akan menjadikan cadangan air tanah menjadi lebih banyak. Hal tersebut bermanfaat menjaga ketersediaan air tanah sehingga terhindar dari bahaya kekeringan. Selain itu air yang masuk kedalam lubang biopori tidak lagi lari sebagai air limpasan permukaan yang jika terkumpul banyak akan mengakibatkan banjir di bagian atau wilayah yang lebih rendah. Lubang resapan biopori yang didalamnya dimasukkan sampah juga akan menjaga keanekaragaman hayati tanah dan menjaga tetap subur. Secara ekonomis, sampah yang dihasilkan bisa digunakan untuk pupuk tanaman bahkan bila cukup banyak bisa dijual. Melalui ceramah yang telah dilakukan oleh tim pengabdian dan dilanjutkan dengan tanya jawab, masyarakat menjadi lebih paham tentang biopori. 2. Masyarakat mampu membuat lubang biopori secara benar Melalui kegiatan demo pembuatan lubang biopori, masyarakat menjadi faham cara membuat lubang resapan biopori (LRB) yang benar. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Lubang yang 103

dibuat berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Untuk menjaga agar tanah sekitar tidak runtuh masuk dalam lubang, maka lubang bagian atas dipasang peralon panjang 15 cm dengan diameter yang sama dengan ukuran lubang, dan pada bibir lubang disemen agar kuat. Setelah lubang selesai dibuat, sampah dicampur dengan starter untuk kemudian dimasukkan ke dalam lubang biopori. Selanjutnya lubang ditutup dengan penutup yang diberi lobang untuk tempat masuknya air hujan. Tutup lubang bisa dibuat dari bahan peralon atau dapat menggunakan tutup buangan air kamar mandi. Lubang yang sudah terbentuk perlu dilakukan perawatan yaitu dengan menambah sampah yang dimasukkan ke dalam lubang. 3. Jumlah lubang resapan biopori yang berhasil dibuat. Lubang resapan biopori yang berhasil dibuat oleh masyarakat cukup banyak dan sampai laporan ini dibuat kegiatan ini masih terus berlangsung. Pada wilayah Mitra 1 (Kelompok Ibu- Ibu PKK RW 8) telah dibuat 46 buah lubang resapan biopori (LRB), sementara itu di wilayah Mitra 2 ( Kelompok Ibu-Ibu PKK RW 9) telah dibuat 58 buah LRB. Lubang lubang tersebut setiap hari diisi dengan sampah organik sisa potongan sayuran oleh ibuibu sampai penuh. Dengan telah dibuatnya LRB oleh masyarakat, menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan ckup tinggi. Jika semangat ini terus ada dan bahkan meluas ke masyarakat sekitarnya atau yang lain, maka lingkungan hidup kita menjadi lebih sehat dan lebih baik. 4. Jumlah kompos yang dihasilkan Setelah lebih kurang 3 bulan sampah dimasukkan ke dalam LRB, kompos sudah bisa dipanen dengan menggunakan bor biopori. Dalam satu lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, lubang yang semula sudah penuh dengan sampah setelah 3 bulan, kompos yang dihasilkan hanya sekitar10% dari sampah semula. Hal ini bisa dikatakan bahwa LRB sangat efektif untuk menimbun sampah organik rumah tangga. Jika setiap rumah tangga mempunyai cukup satu lubang biopori saja sudah sangat cukup untuk mengatasi sampah masing-masing rumah tangga. Karena ternyata untuk mengumpulkan sampah yang dapat mengisi lubang sampai penuh, dibutuhkan waktu lebih dari 2 minggu. 104

Produk kompos sebenarnya hanya merupakan hasil samping dari tujuan pembuatan lubang biopori, namun ternyata LBR sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sampah rumah tangga yang selama ini menjadi persoalan yang belum ada solusinya. Justru dengan kompos yang dihasilkan akan menambah income ibu-ibu karena sudah tidak lagi membeli kompos untuk keperluan memupuk tanaman mereka. KESIMPULAN DAN SARAN Dari kegiatan pengabdian IbM Kelompok Ibu-Ibu PKK di Perumahan Banyumanik dapat disimpulkan: 1. Masyarakat lebih memahami konsep teknologi biopori yang benar. 2. Kegiatan ini meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. 3. Di wilayah RW 8 telah berhasil dibuat 46 buah lubang biopori dan di RW 9 telah dibuat 58 buah lubang biopori. 4. Masyarakat bisa memanfaatkan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos. Dari kegiatan pengabdian Penerapan Teknologi Biopori yang sudah dilaksanakan, saran untuk kegiatan selanjutnya adalah: 1. Waktu kegiatan ditambah sehingga masyarakat bisa merasakan dan menikmati kompos yang dihasilkan dari lubang resapan biopori yang dibuatnya. 2. Kegiatan ini sebaiknya melibatkan seluruh masyarakat baik bapak maupun ibu tak terkecuali anak-anak agar mereka lebih peduli terhadap lingkungan hidupnya. UCAPAN TERIMA KASIH Dengan selesainya kegiatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat atas kesempatan dan dana yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian IbM ini. 105

DAFTAR PUSTAKA Anonim.2008. Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos. Depkes, RI. (1987). Pedoman Studi Pembuangan Sampah. Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APKTS). Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat Departemen Kesehatan. Outerbridge, Thomas (ed). 1991. Limbah Padat di Indonesia: Masalah atau Sumber Daya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Pemkot Semarang. 2009. Semarang Dalam Angka Rahadian, R.2009. Structur of Collembola Community and Its Nutrien Mineralization as Affected by Application of Different Organic Matures and Effective-Microorganism. Disertasi. Sugihmoro. 1994. Penggunanaan Effective Microorganism 4 (EM4) dan Bahan Organik Pada Tanaman Jahe (Zingiber officinalle Rose) Jenis Badak. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Tim Biopori IPB.2010. Resapan Air Hujan Menjadi Air Tanah. Tim Biopori IPB.2010. Resapan Air Hujan Menjadi Air Tanah. Bogor. Anonim. 2008. Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik. Wied, Hary Apriaji. 2004. Memproses Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya. 106