BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

`BAB I A. LATAR BELAKANG

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH

1.A. Asal-Usul Maturidiyah 1.B.Pokok-Pokok Ajaran Maturidiyah

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM

KECENDERUNGAN TEOLOGI MATURIDIYAH SAMARKAND

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs.

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN

PEMIKIRAN AL-MATURIDIYAH DALAM PEMIKIRAN ISLAM. Oleh Abu Zar Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU. Oleh, Indo Santalia *

IMAN DAN KUFUR Analisis Perbandingan Aliran-aliran Teologi Islam

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB I PENDAHULUAN. masalah Persoalan Allah memiliki sifat atau tidak. Jika tuhan mempunyai sifat,

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

PROBLEMA SYAFAAT DI AKHIRAT MENURUT MUTAKALIMIN. Ermagusti Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGERTIAN, SEJARAH DAN SEBAB-SEBAB TIMBULNYA ILMU KALAM

BAB II KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM

BAB III KEBERADAAN TUHAN. pertama menggunakannya, tidak diketahui. Yang jelas istilah sifah disinggung

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

KONSEP IMAN DAN KUFUR: PERBANDINGAN PERSPEKTIF ANTARA ALIRAN TEOLOGI

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Kata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan

SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI MUHAMMADIYAH. Oleh: Muh. Mawangir 1 ABSTRACT

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN Buku Guru. Ilmu Kalam. Pend e katan Sa in t ifik K urikulum 2013

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

BAB IV Persamaan dan Perbedaan Dari Murji ah dan Mu tazilah.

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

Istiqomah. Khutbah Pertama:

BAB V PENUTUP. 1. Penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi i adalah. diperkirakan satu saja, lebih dari itu adalah langka.

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

Konsep Akal dalam Perspektif Harun Nasution

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

ABDUH DAN RIDHA PERBEDAAN ANTARA GURU DAN MURID

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

BAHAGIAN A (20 markah)

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan:

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

BAB II. Dalam sejarah dunia Islam ada sebuah fenomena takfi>r. Persoalan. sebagai pelopor awal. Karena memandang pemuka-pemuka sahabat yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran Islam, diantaranya bidang teologi. 1 Teologi ialah ilmu

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian penyusun sebagaimana pembahasan pada bab. sebelumnya, selanjutnya penyusun memaparkan beberapa kesimpulan

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB II TEOLOGI ISLAM. diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB IV ANALISA TAKDIR MENURUT MAUHAMMAD ABDUH DAN AGUS MUSTOFA

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

Syariat Adalah Amanah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

ILMU TAUHID. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Dr. Syafi i M.Ag

TIDAK BOLEH PARTISAN

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

AHLUSSUNNAH WALJAMA AH MENURUT NAHDLATUL ULAMA. Oleh : Mashum Nuralim (Dekan Fakultas Ushuluddin Surabaya IAIN Sunan Ampel)

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

MENIMBANG POKOK-POKOK PEMIKIRAN TEOLOGI IMAM AL-ASY ARI DAN AL- MATURIDI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Firdaus, Akad-Akad Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2007), h.43

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

RUKUN AGAMA (PERTAMA/2017/FEB/001)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran Maturidiah ini timbul sebagai reaksi terhadap aliran Mu tazilah. Reaksi ini timbul karena adanya perbedaan pendapat antara aliran Mu tazilah dan aliran Maturidiah. Pada perkembangannya, aliran Maturidiah terbagi dua golongan, yaitu golongan Samarkand yang dibawa oleh al-maturidi dan golongan Bukhara yang dibawa oleh Bazdawi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana awal munculnya Aliran Maturidiah? 2. Bagaimana pengaruh Aliran Maturidiah Samarkand dan Maturidiah Bukhara? 1

BAB II PEMBAHASAN 1. Awal munculnya Aliran Maturidiah Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi lahir di Samarkand pada pertengahan kedua dari abad ke-9 M dan meninggal pada tahun 944 M. Tidak banyak diketahui mengenai riwayat hidupnya. Ia adalah pengikut Abu Hanifah. Sistem pemikiran teologi yang ditimbulkan Abu Mansur termasuk dalam golongan teologi Ahli Sunnah dan dikenal dengan nama al-maturidiah. Literatur mengenai ajaran-ajaran Abu Mansur dan aliran Maturidiah tidak sebanyak literatur mengenai ajaran-ajaran Asy ariyah. Buku-buku yang banyak membahas soal sekte-sekte seperti buku-buku al-syahrastani, Ibn Hazm, al-baghdadi, dan lain-lain tidak memuat keterangan-keterangan tentang al-maturidi atau pengikutpengikutnya. Karangan-karangan al-maturidi sendiri masih belum dicetak dan tetap dalam bentuk manuskrip (makhtutat). Sebagai pengikut Abu Hanifah yang banyak memakai rasio dalam pandangan keagamaannya, al-maturidi banyak pula memakai akal dalam sistem teologinya. Oleh karena itu antara teologinya dan teologi yang ditimbulkan oleh al-asy ari terdapat perbedaan, dan keduanya timbul sebagai reaksi terhadap aliran Mu tazilah. Salah satu pengikut penting dari al-maturidi ialah Abu al-yusr Muhammad al- Bazdawi (421-493 H). Nenek al-bazdawi adalah murid dari al-maturidi, dan al- Bazdawi mengetahui ajaran-ajaran al-maturidi dari orang tuanya. Seperti al-baqillani dan al-juwaini, al-bazdawi tidak pula selamanya sepaham dengan al-maturidi. Antara kedua pemuka ajaran Maturidiah ini, terdapat perbedaan paham sehingga boleh dikatakan bahwa dalam aliran Maturidiah terdapat dua golongan: golongan Samarkand yaitu pengikut-pengikut al-maturidi sendiri, dan golongan Bukhara yaitu pengikutpengikut al-bazdawi. Kalau golongan Samarkand mempunyai paham-paham yang lebih dekat dengan paham Mu tazilah, golongan Bukhara mempunyai pendapatpendapat yang lebih dekat dengan pendapat Asy ari. 1 1 Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbandingan, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesi, 1986), hlm.76-77. 2

Diantara pemikiran-pemikiran Aliran Maturidiah baik Samarkand maupun Bukhara yaitu: 1. Pelaku dosa besar Aliran Maturidiah baik Samarkand maupun Bukhara tampaknya sepakat bahwa pelaku dosa besar masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal tanpa taubat terlebih dahulu, keputusannya diserahkan sepenuhnya pada kehendak Allah SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar itu diampuni, ia akan memasukkannya ke neraka, tetapi tidak kekal di dalamnya. 2. Iman dan kufur Dalam masalah iman, aliran Maturidiah Samarkand berpendapat bahwa iman ialah tashdiq bi al-qalb bukan semata-mata iqrar bi al-lisan. Menurut al-maturidi sebagai suatu penegasan bahwa iman tidak cukup hanya dengan perkataan, sementara kalbu tidak beriman. Apa yang diucapkan oleh lidah dalam bentuk pernyataan iman menjadi batal apabila hati tidak mengakui ucapan lidah. Tashdiq yang dipahami tersebut adalah yang harus diperoleh dari ma rifah. Tashdiq hasil ma rifah menurut al- Maturidi adalah yang didapatkan melalui penalaran akal, bukan sekedar berdasarkan wahyu. Adapun pengertian iman menurut Maturidiah Bukhara, seperti yang dijelaskan oleh al-bazdawi adalah tashdiq bi al-qalb dan tashdiq bi al-lisan. Bahwa yang dimaksud tashdiq bi al-qalb adalah meyakini dan membenarkan dalam hati akan keesaan Allah dan Rasul yang diutus-nya beserta risalah yang dibawa dari-nya. Adapun tashdiq bi al-lisan adalah mengakui kebenaran seluruh pokok-pokok ajaran Islam. Jadi, iman adalah tashdiq yang berisikan pembenaran dengan kalbu dan pengakuan secara lisan. Pendapat Maturidiah Bukhara ini tidak banyak berbeda dengan Asy ariah. 3. Perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia Mengenai perbuatan Tuhan terdapat perbedaan antara Maturidiah Samarkand dan Bukhara. Aliran Maturidiah Samarkand memberikan batas pada kekuasaan dan kehendah mutlak Tuhan, bahwa perbuatan Tuhan hanya menyangkut hal-hal yang baik saja. Demikian juga pengiriman Rasul dipandang Maturidiah Samarkand sebagai kewajiban Tuhan.maturidiah Bukhara sejalan dengan pandangan Asy ari mengenai paham bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban. Akan tetapi Tuhan harus menepati 3

janji-nya. Adapun tentang pengiriman Rasul, sesuai dangan paham mereka tentang kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, tidak bersifat wajib dan hanya bersifat mungkin. Mengenai perbuatan manusia juga terdapat perbedaan antara Maturidiah Samarkand dan Bukhara. Menurut Maturidiah Samarkand, kehendak dan daya berbuat pada diri manusia adalah kehendak dan daya manusia yang sebenarnya. Dalam hal ini Matudiah Bukhara sama dengan Maturidiah Samarkand namun Maturidiah Bukhara memberi sedikit tambahan dalam masalah daya. Manusia tidak mempunyai daya untuk melakukan perbuatan, hanya Tuhanlah yang dapat mencipta, dan manusia hanya dapat melakukan perbuatan yang telah diciptakan Tuhan baginya. 4. Sifat-sifat Tuhan Golongan Samarkand tidak sepaham dengan Mu tazilah karena al-maturidi mengatakan bahwa sifat bukanlah Tuhan, melainkan tidak lain dari Tuhan. Maturidiah Samarkand berpendapat dengan Mu tazilah dalam menghadapi ayat-ayat yang memberi gambaran Tuhan bersifat dengan menghadapi jasmani. Al-Maturidi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tangan, muka, mata, dan kaki adalah kekuasaan Tuhan. Sedangkan Maturidiah Bukhara mempertahankan kekuasaan mutlak Tuhan, berpendapat bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat. Aliran Maturidiah Bukhara berbeda dengan Asy ariyah. Maturidiah Bukhara berpendapat Tuhan tidak mempunyai sifat-sifat jasmani. Ayat-ayat Al-Qur an yang menggambarkan Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani harus diberi takwil. Oleh karena itu, menurut al-bazdawi, kata istawa harus dipahami dengan arti al-istila ala asy-syai i wa al-qahr alaihi (menguasai sesuatu dan memaksakannya). Demikian juga, ayat-ayat yang menggambarkan Tuhan mempunyai dua mata dan dua tangan, bukanlah Tuhan mempunyai anggota badan. 5. Kehendak mutlak Tuhan dan keadilan Tuhan Kehendak mutlak Tuhan, menurut Maturidiah Samarkand dibatasi keadilan Tuhan. Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-nya adalah baik dan tidak mampu berbuat buruk serta tidak mengabaikankewajiban-nya terhadap manusia. Oleh karena itu Tuhan tidak akan memberi beban yang terlalu berat kepada manusia dan tidak sewenang-wenang dalam memberikan hukum karena Tuhan tidak dapat berbuat 4

zalim. Adapun Maturidiah Bukhara berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak. Tuhan berbuat yang dikehendaki-nya dan menentukan segalanya. Tidak ada yang dapat menentang atau memaksa Tuhan dan tidak ada larangan bagi Tuhan. Dengan demikian, bahwa keadilan Tuhan terletak pada kehendak mutlak-nya, tidak ada satu dzat pun yang lebih berkuasa daripada-nya, dan tidak ada batasan-batasan bagi-nya. 2 2. Pengaruh aliran Maturidiah Samarkand dan Bukhara Aliran Maturidiah ini telah meninggalkan pengaruh pada dunia Islam. Hal ini bisa dipahami karena pendapatnya yang memiliki ciri mengambil sikap tengah antara akal dan dalil naqli. Aliran ini juga berusaha menghubungkan antara fikir dan amal, mengutamakan pengenalan pada masalah-masalah yang diperselisihkan oleh banyak ulama kalam namun masih berkisar pada satu pemahaman untuk dikritisi letak kelemahannya. Al-Maturidi adalah pengikut madhab Hanafi yang mempunyai karya dalam bidang ilmu fiqih dan ushul fiqih. Dari kalangan Maturidiah Bukhara dikenallah karangan al-bazdawi seperti kitab Ushul al-din dan karangan Najm al-din Muhammad al-nasafi dengan judul al-aqaid al-nasafiah. Aliran Maturidiah ini pada mulanya muncul sebagai salah satu sekte dari ahlu sunnah wal jama ah, yaitu suatu aliran yang berkembang dibawah sekte Ahlu Sunnah Wal Jama ah bersama Asy ariyah. Namun mereka muncul dalam tempat yang berbeda, al-maturidiah muncul dan berkembang di Samarkand dan Bukhara dengan menganut madzhab Hanafi sedangkan Asy ari tumbuh dan berkembang di Bashrah dengan menganut madzhab Syafi i. Sekte baru ini disambut baik oleh masyarakat Islam karena merupakan aliran yang mudah diterima sehingga dapat dikatakan bahwa al-maturidiah sebagai salah satu aliran teologi Islam memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia pemikiran Islam. 2 Abdul Razak, Ilmu Kalam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 164-166. 5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi lahir di Samarkand pada pertengahan kedua dari abad ke-9 M dan meninggal pada tahun 944 M merupakan pendiri aliran Maturidiah. Ia adalah pengikut Abu Hanifah. Sistem pemikiran teologi yang ditimbulkan Abu Mansur termasuk dalam golongan teologi Ahli Sunnah. Aliran Maturidiah terdapat dua golongan: golongan Samarkand yaitu pengikut-pengikut al-maturidi sendiri, dan golongan Bukhara yaitu pengikut-pengikut al-bazdawi. Kalau golongan Samarkand mempunyai paham-paham yang lebih dekat dengan paham Mu tazilah, golongan Bukhara mempunyai pendapat-pendapat yang lebih dekat dengan pendapat Asy ari. Aliran Maturidiah ini pada mulanya muncul sebagai salah satu sekte dari ahlu sunnah wal jama ah, yaitu suatu aliran yang berkembang dibawah sekte Ahlu Sunnah Wal Jama ah bersama Asy ariyah. Sekte baru ini disambut baik oleh masyarakat Islam karena merupakan aliran yang mudah diterima sehingga dapat dikatakan bahwa al-maturidiah sebagai salah satu aliran teologi Islam memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia pemikiran Islam. 6

DAFTAR PUSTAKA Nasution,Harun. 1986. Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbandingan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Razak,Abdul. 2012. Ilmu Kalam. Bandung: CV Pustaka Setia. 7