BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya terletak di Kec PAGIMANA 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada tanggal 29 mei 29 juni 2013. Pelaksanaan pada hari yang sama yakni hari sabtu tetapi jam pelajarannya berbeda.pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray untuk kelas eksperimen dan pengajaran langsung untuk kelas kontrol. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di kelas X yang menerima mata pelajaran fisika tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari tujuh kelas belajar yakni kelas 10 A sampai 10 D. Perbedaan jumlah total siswa pada kelas X untuk tiap kelas tidak terlalu besar, hanya 30 siswa tiap kelas sampai 34 siswa tiap kelas. 18
Tabel.1 distribusi unit populasi berdasarkan kelas. Kelas Pria Jumlah siswa Wanita Total X.A 15 16 31 X.B 15 19 34 X.C 15 17 32 X.D 14 18 32 3.2.3. Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling (Sugiyono, 2007:68). Yang di random adalah kelas yang di anggap homogeny sehingga tidak akan mengganggu jadwal pelajaran siswa. Pengambilan sampel yaitu dengan mengambil dua kelas dari seluruh kelas yang ada yang di anggap mewakili seluruh popoulasi pada kelas X yang berjumlah 4 kelas.seluruh kelas dinilai homogen ditinjau dari bahan ajar yang digunakan dan guru yang mengajar. Selain itu juga, pada kelas X tidak ada pembeda antara kelas satu dengan yang lainnya (tidak ada kelas khusus atau unggulan). Oleh karena itu Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan dengan cara pengundian.hal ini di lakukan untuk menghindari adanya factor memihak di antara salah satu kelas. Setelah dilakukun pencabutan lot di dapatkan bahwa kelas X.C sebagai kelas eksperimen dan kelas X.D sebagai kelas kontrol. 3.3. Variabel Penelitian 19
3.3.1. Variabel Eksperimen (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe TSTS dan perlakuan pada kelas control yang menggunakan pembelajaran langsung. 3.3.2. Variabel Respon (Y) Variabel respon penelitian yakni hasil belajar siswa pada ranah kognitif tingkatan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Definisi operasional variabel respon pada penelitian ini yakni hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe TSTS dan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung. Definisi konstitusif Variabel respon dalam penelitian ini yaitu kemampuankemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mereka menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman yang diperoleh yaitu pada ranah kognitif ditahap pengetahuan, pemahaman dan aplikasi yang akan dijelaskan sebagai berikut ; 1. Makna pengetahuan atau ingatan dalam ranah ini merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima pengalaman belajarnya dalam bentuk pengatahuan atau ingatan seperti rumus dan definisi. 2. Pemahaman merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima pengalaman belajarnya. Mereka dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri, sesuatu yang baru didengar atau dibacanya. Siswa juga dapat memberikan contoh lain dari yang telah dicontohkan. 20
3. Aplikasi merupakan penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi ini berupa ide, teori, atau petunjuk tekhnis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi konkret atau situasi khusus. Tetapi mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan. 3.4. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pra test dan pasca test group kontrol (Furchon, 2011:378). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka design penelitian yang digunakan adalah : Tabel 2. Pra test dan pasca test Control Design Kelompok pra test variable bebas pasca test (R) E Y1 X 1 Y2 (R) K Y2 X 2 Y2 Sebelum kedua kelas ini di berikan perlakuan yang berbeda, maka terlebih dahulu kedua kelas di berikan pretest. Hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang akan di ajarkan. Setelah itu yang akan di lakukan adalah memberikan perlakuan pada masing-masing kelas dimana untuk kelas eksperimen di berikan perlakuan melalui model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model pengajaran langsung. Setelah kedua kelas mendapatkan perlakuan yang berbeda, maka yang dilakukan adalah memberikan posttest secara bersamaan, dengan 21
tujuan melihat bagaimana hasil belajar siswa setelah perlakuan terhadap materi yang telah di ajarkan. Table 3. perbandingan aspek pembelajaran pada kelas eksperiment dan kelas kontrol. Aspek Kelas Eksperiment Kontrol Waktu 6 jam pelajaran 6 jam pelajaran Pertemuan 3 X pertemuan 3 X pertemuan Media pembelajaran Powerpoint Powerpoint Model pembelajaran Two Stay Two Stray Pengajaran langsung Metode pembelajaran Diskusi Diskusi Berdasarkan table di atas, dapat di lihat bahwa perlakuan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas control berbeda. 3.5. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Instumen Tes Instrument yang digunakan pada penelitian ini yakni instrument tes dalam berbentuk tes uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerima pengalaman belajar. 22
Tes uraian yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa ditingkat pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Table 4. distribusi item berdasarkan indikator variabel penelitian Aspek penilaian Indicator No item tes Pengetahuan Menuliskan definisi alatalat optic dan cacat mata serta lup 1 dan 5 Pemahaman Menjelaskan dengan 2 dan 6 menggunakan kalimat sendiri bagian-bagian dari alat optic serta fungsinya Aplikasi Menerapkan persamaan 3, 4, 7, 8, 9, 10 alat optik cacat mata, lup dalam perhitungan dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari 3.5.2. Validitas Tes Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penelitian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. 23
Dalam penelitian ini ditaksir ada dua data dengan skala interval sehingga rumus yang akan digunakan untuk mengetahui validitas instrument adalah rumus product moment r. N r xy = XY X Y 2 2 2 N X X N Y 2 Y dengan : X = skor dari tes pertama (instrument A) Y = skor dari tes kedua (instrument B) XY = hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden X 2 = kuadrat skor intrumen A (X) 2 = kuadrat skor instrument B (Arikunto, 2010:171) Dengan taraf nyata α = 0,05 dan criteria interval kepercayaan 95%. Criteria pengujiannya adalah suatu tes dikatan valid jika r hitung > r daftar. Table kritis nilai produk moment dapat dilihat pada lampiran 5 dan koefisien validasi dapat dilihat pada table 5. Tabel 5. Nilai validasi setiap item soal No. Soal Koefisien Validasi Status Validasi 1 2 3 4 0.0967 0 0 0.3416 24 Valid Tidak valid Tidak valid Valid
No. Soal Koefisien Validasi Status Validasi 5 0,365 valid 6 0 Tidak Valid 7 0,628 valid 8 9 10 0.670 0.055 0.262 Valid Valid Valid 3.5.3. Reliabilitas Tes Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Rumus reliabilitas yang akan dipakai pada penelitian ini yakni rumus alfa crombact karena instrument yang dipakai berupa soal bentuk uraian. Rumus alfa Keterangan : = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau butir soal = jumlah varias butir = varians soal 25 (Arikunto, 2010:239)
Hasil perhitungan varians seperti pada lampiran 5 dapat dilihat pada table berikut : Table 6. nilai varians tiap item soal No Soal Varians 1 0.0302 2 0 3 0 4 0.897 5 0.9365 6 0 7 0.147 8 1.405 9 0.194 10 0.234 Jumlah 3.845 3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Uji Normalitas Data Teknik uji yang digunakan untuk uji normalitas data adalah dengan kertas peluang normal sedangkan statistik uji yang akan digunakan adalah rumus Chi kuadrat (X 2 ). 26
fo = frekuensi/jumlah data hasil obsevasi fh = jumlah atau frekuensi yang diharapkan (presentase luas tiap bidang dikalikan n) fo-fh = selisih data fo dan fh = harga chi kuadrat hitung Jika harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel maka distribusi data dinyatakan normal dan jika lebih besar dinyatakan sebaliknya. (Sugiyono, 2007:81) 3.6.2. Uji Homogenitas Varians 2010:364) Pengujian homogenitas varians akan menggunakan uji Barleth (Arikunto, Menentukan varians gabungan dari semua sampel Menentukan harga satuan B Menentukan nilai 27
Ho = (homogen) Ho = (tidak homogen) Ho diterima jika Ho ditolak jika 3.6.3. Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji (Sarwono, 2006:43). Pengujian hipotesis untuk membandingkan dua objek dalam penelitian. Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Data yang telah digunakan untuk menguji normalitas dan homogenitas digunakan juga untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis kovarian. Skor hasil belajar siswa berupa pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diuji dengan menggunakan analisis kovarian atau anakova, dengan rumus berikut : Langkah 1 : Menghitung jumlah kuadrat total JK T untuk variable; X, Y, XY (12) Langkah 2 : Menghitung jumlah kuadrat JK D untuk variabel X, Y, XY (13) Langkah 3 : Menghitung jumlah kuadrat residu total, dalam kelompok, antar kelompok 28
(14) (15) (16) Langkah 4 : menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam kelompok, antar kelompok (17) (18) (19) Langkah 5 : Menghitung varians residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu kelompok (Mkers a ) Langkah 6 : Menghitung rasio F residu (F) (20) (21) Keterangan : F = rasio F residu Mkres a = Varians kuadrat residu Mkres d = Varians residu pada antar kelompok (Arikunto, 2010:457) Kriteria pengujian : pengujian hipotesis ini berdasarkan pada hipotesis statistik penelitian. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : 29
H 0 : μ0 = μ1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. H a : μ0 > μ1 terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. Kriteria pengujiannya adalah H 0 akan di terima jika F hitung < F table pada taraf signifikan α = 0,05 dan Ha di tolak, sedangkan H 0 akan di tolak jika F hitung > F tabel pada taraf signifikan α = 0,05. (Arikunto, 2010:47) 30
31