2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

LOGO. Karakterisasi Beras Buatan (Artificial Rice) Dari Campuran Tepung Sagu dan Tepung Kacang Hijau. Mitha Fitriyanto

PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

POLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Kombinasi Protein Koro Benguk dan Karagenan Terhadap Karakteristik Mekanik (Kuat Tarik dan Pemanjangan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Kemasan memiliki fungsi utama untuk melindungi produk dari kerusakan

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu Cooking Time

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

2. Karakteristik Pasta Selama Pemanasan (Pasting Properties)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

mempengaruhi atribut kualitas dari produk tersebut (Potter, 1986). Selama proses

BAB I PENDAHULUAN. kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada bab ini akan disajikan hasil karakterisasi yang sudah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Karet alam merupakan cairan getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis

Hasil dan Pembahasan

3. PEMBAHASAN 3.1.Karakteristik Fisik Mi Jagung Bayam

PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2)

4. PEMBAHASAN 4.1. Nilai Warna Mi Non Terigu

II. TINJAUAN PUSTAKA

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. A. HASIL PENGAMATAN 1. Identifikasi Pati secara Mikroskopis Waktu Tp. Beras Tp. Terigu Tp. Tapioka Tp.

PEMBAHASAN 4.1.Karakteristik Fisik Mi Jagung Cooking loss

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

4.1. Pengaruh Pra Perlakuan dan Jenis Larutan Ekstraksi terhadap Rendemen Gelatin yang Dihasilkan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

4 Hasil dan Pembahasan

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4. PEMBAHASAN Analisa Sensori

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Umbi-umbian dapat tumbuh dengan baik

Pati ubi kayu (tapioka)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH PENAMBAHAN CMC (Carboxy Methyl Cellulose) TERHADAP TINGKAT DEGRADIBILITAS DAN STRUKTUR PERMUKAAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

4 Hasil dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar mengandung karbohidrat sebanyak 27,9 g yang dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai alternatif makanan pokok memerlukan

Gambar 4.1 Hasil Formulasi Nanopartikel Polimer PLGA Sebagai Pembawa Deksametason Natrium Fosfat.

2 TINJAUAN PUSTAKA. Umbi Iles-iles. Umbi Walur

KULIAH KE VIII EDIBLE FILM. mampu membuat kemasan edible yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan.

PENGARUH KOMPOSISI PLASTICIZER DAN KITOSAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK DARI PATI UMBI KELADI (Colocasia esculenta)

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

4. Hasil dan Pembahasan

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAWI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI KOMPOSIT PATI LIDAH BUAYA (ALOE VERA)-KITOSAN

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI JAGUNG SKRIPSI ENDANG WIBIYANA NIM

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN PLASTICIZER SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA BIOPLASTIK DARI PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus) SKRIPSI

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

4 Hasil dan Pembahasan

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. UBI JALAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Pemanfaatan umbi-umbian di Indonesia belum

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP SIFAT KEKUATAN TARIK DAN PEMANJANGAN SAAT PUTUS BIOPLASTIK DARI PATI UMBI TALAS

4. PEMBAHASAN 4.1. Aktivitas Antioksidan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

PENINGKATAN KARAKTERISTIK MEKANIK DAN FISIK BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR PATI SORGUM DAN SERBUK BATANG SORGUM. Fitria Yenda Elpita 1) dan Yuli Darni 1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Karakteristik menir segar Karakteristik. pengujian 10,57 0,62 0,60 8,11 80,20 0,50 11,42 18,68.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT

SINTESIS BIOPLASTIK DARI KITOSAN-PATI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PENAMBAHAN ZAT ADITIF

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam umbi-umbian dapat dipergunakan sebagai sumber. kalori/karbohidrat, salah satunya adalah singkong. Singkong kaya akan

Transkripsi:

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan Penelitian... 3 1.5 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Bioplastik... 4 2.2 Tanaman Ganyong... 5 2.2.1 Botani Ganyong... 5 2.2.2 Komposisi Kimia... 7 2.2.3 Pati Ganyong... 8 2.2.4 Sifat Amilografi Pati Ganyong... 10 2.2.5 Ekstraksi Pati... 13 2.2.6 Reaksi Pencoklatan... 14 2.3 Kitosan... 15 2.4 Sorbitol Sebagai Plasticizer... 17 2.5 Edible Film... 18 2.6 Pengujian Karakterisasi Edible Film... 19 2.6.1 Ketahanan Edible Film Terhadap Air... 19 2.6.2 Kekuatan Tarik dan Perpanjangan Putus... 19 2.6.3 Analisis Gugus Fungsi Menggunakan FTIR... 22 v

2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM... 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26 3.1 Alat dan Bahan Penelitian... 26 3.1.1 Alat... 26 3.1.2 Bahan Penelitian... 26 3.2 Rancangan Penelitian... 27 3.2.1 Preparasi dan Karakterisasi Pati Ganyong... 27 3.2.2 Preparasi dan Karakterisasi Edible Film... 29 3.3 Karakterisasi Edible Film... 31 3.3.1 Uji Ketebalan Film... 31 3.3.2 Uji Ketahanan Air... 31 3.3.3 Uji Sifat Mekanik... 31 3.3.4 Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR... 32 3.3.5 Analisis Morfologi dengan SEM... 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 33 4.1 Analisis Karakterisasi Pati Ganyong Hasil Preparasi... 33 4.1.1 Kadar Pati, Amilosa dan Amilopektin... 33 4.1.2 Analisis Sifat Amilografi Pati Ganyong... 35 4.1.3 Analisis Kadar Air Pati Ganyong... 36 4.1.4 Derajat Kecerahan... 37 4.2 Analisis Preparasi dan Karakterisasi Edible Film Pati-Kitosan- Sorbitol... 38 4.2.1 Analisis Ketahanan Air Edible Film Pati Ganyong... 38 4.2.2 Sifat Mekanik... 39 4.2.3 Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR... 41 4.2.4 Sifat Morfologi dengan SEM... 44 BAB V PENUTUP... 46 5.1 Kesimpulan... 46 5.2 Saran... 46 DAFTAR PUSTAKA vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Metode Karakterisasi Pati Ganyong... 52 Lampiran B. Metode Karakterisasi Sifat Fungsional Pati Ganyong... 56 Lampiran C. Visualisasi Tahapan Proses Produksi Pati Ganyong... 57 Lampiran D. Visualisasi Tahapan Proses Perlakuan Sintesis Edible Film Pati Ganyong... 58 Lampiran E. Instrumentasi Preparasi dan Karakterisasi Edible Film... 60 Lampiran F. Data Hasil Pengamatan Karakterisasi Pati Ganyong... 61 Lampiran G. Data Hasil Pengamatan Sintesis Edible Film Pati Ganyong... 63 Lampiran H. Data Hasil Pengamatan Karakterisasi Edible Film Pati Ganyong... 64 Lampiran I. Gugus Fungsi dengan Menggunakan FTIR... 69 Lampiran J. Prediksi Gugus Fungsi dengan Mengunakan FTIR... 77 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mekanisme Degradabilitas Bioplastik... 4 Gambar 2.2 Tanaman Ganyong dan Umbi Ganyong... 6 Gambar 2.3 Granula Pati Ganyong... 8 Gambar 2.4 Struktur Amilosa dan Amilopektin... 10 Gambar 2.5 Grafik Perubahan Viskositas (Amilograf) pada Tepung Beras... 11 Gambar 2.6 Koordinat Tembaga pada Polifenoloksidase... 15 Gambar 2.7 Struktur Kitosan... 15 Gambar 2.8 Rumus Struktur Asam asetat... 17 Gambar 2.9 Struktur Kimia Sorbitol... 18 Gambar 2.10 Kurva Tegangan-Regangan... 20 Gambar 3.1 Diagram Alir Edible Film Secara Umum... 27 Gambar 3.2 Diagram Alir Preparasi dan Karakterisasi Pati Ganyong... 28 Gambar 3.3 Diagram Alir Sintesis Edible Film dari Pati Ganyong... 29 Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara Waktu dan Temperatur terhadap Viskositas pada Pati Ganyong... 35 Gambar 4.2 Hasil Analisa Pati-Kitosan Terhadap Kandungan Persen Water Uptake... 38 Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Formulasi Pati Ganyong-Kitosan dengan Modulus Young dan Elongasi Terhadap Kuat Tarik Edible Film... 40 Gambar 4.4 Hasil FTIR Berbahan Dasar Pati Ganyong sampai Terbentuk Edible Film... 42 Gambar 4.5 Usulan Interaksi Hidrogen antar Molekul Amilosa, Amilopektin dan Kitosan dalam Edible Film... 44 Gambar 4.6 Hasil Analisis Morfologi dengan SEM... 44 viii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Umbi Ganyong Mentah... 8 Tabel 2.2 Komposisi Kimia Pati Ganyong... 10 Tabel 2.3 Sifat dan Mutu Kitosan... 16 Tabel 2.4 Daerah Spektroskopi Infra Merah... 23 Tabel 4.1 Perbandingan Sifat Mekanik Edible Film Pati Ganyong... 41 ix

DAFTAR ISTILAH Birefringent = sifat merefleksikan cahaya terpolarisasi sehingga di bawah mikroskop terlihat hitam-putih Birefringent End = kisaran suhu yang menyebabkan 90% butir pati dalam Point Temperature air panas membengkak sedemikian rupa sehingga tidak kembali lagi ke bentuk normalnya Blansing = pemanasan sesaat dengan suhu 81-93 derajat celcius selama 1-5 menit tergantung dari jenis ukuran bahan Break down viscosity = nilai penurunan viskositas yang terjadi dari viskositas maksimum menuju viskositas terendah ketika suspensi dipanaskan pada suhu 95 c selama 10 menit. Carrier = pembawa sifat Coating = bahan pelapis (membran tipis) yang berbentuk cairan tidak berwarna Degradable = dapat terurai oleh mikroorganisme Edible film = lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan Elastisitas = sifat benda yang mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara tidak permanen Elongation at break = pertambahan panjang yang dihasilkan oleh ukuran tertentu panjang spesimen akibat gaya yang diberikan pada saat putus Fleksibilitas = kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda Hidrodinamik = kerja yang dilakukan melalui gerakan cairan Hidrofilik = suka air atau suatu senyawa yang dapat berikatan dengan air Hidrokoloid = suatu polimer larut dalam air, yang mampu membentuk koloid dan mampu mengentalkan larutan x

atau mampu membentuk gel dari larutan tersebut Higroskopis = kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya, baik melalui absorpsi atau adsorpsi Irreversible = zat-zat hasil reaksi yang tidak dapat bereaksi kembali menjadi pereaksi (hanya berlangsung satu arah) Kuat tarik (tensile = kekuatan maksimum bahan yang diberikan gaya strength) tarik/tegangan (stress) hingga bahan tersebut mengalami perubahan bentuk (deformasi) Modulus young = rasio antara tegangan dan regangan Nondegradable = tidak dapat terurai oleh mikroorganisme Organoleptik = pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Permeabilitas = suatu sifat atau kemampuan dari suatu membrane untuk dapat dilewati oleh suatu zat Plasticizer = senyawa adiktif yang ditambahkan kepada polimer untuk menambah fleksibilitas-nya Regangan = rasio antara perubahan pemanjangan dengan panjang awal dari bahan yang mengalami perubahan bentuk Retrogadasi = proses kristalisasi kembali pati yang telah mengalami gelatinisasi Set Back Viscosity = kemampuan retrogadasi molekul pati pada proses pendinginan Starch Synthase = enzim yang mengubah adp-glucose dan bentuk reaktif dari d-glucopyranose dalam sel tanaman untuk membentuk rantai amilosa Suhu Gelatinisasi = suhu pada saat granula (butir) pati pecah Viskositas Optimum = titik maksimum viskositas pasta yang dihasilkan selama proses pemanasan xi