Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN:

Spesifikasi Bahan dan alat :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Jurnal Teknik Mesin UMY

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN TORAK 4 LANGKAH 1 SILINDER HONDA SUPRA-X 125 CC

Optimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER 4 LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN BIOGAS

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

Aplikasi Penggunaan Generator Gas HHO Tipe Dry Cell Menggunakan Plat Titanium Terhadap Performa Dan Emisi Gas Buang Honda Megapro 150 cc

I. PENDAHULUAN. Katakunci : Electronic Control Unit, Injection Control, Maximum Best Torque (MBT), Ignition Timing, Bioetanol E100.

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

M.Mujib Saifulloh, Bambang Sudarmanta Lab. TPBB Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

KAJIAN PENAMBAHAN ADITIF NABATI PADA MESIN GENERATOR SET BENSIN TYPE EC 2900L

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI KOH TERHADAP PRODUKSI HHO DALAM PROSES ELEKTROLISIS

ANALISIS PENGARUH LETAK MIXERHYDROGEN BOOSTER TERHADAP KUALITAS GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN BENSIN

KAJIAN VARIASI KUAT MEDAN MAGNET PADA ALIRAN BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI MESIN SINJAI 2 SILINDER 650 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGUJIAN PRESTASI MESIN ISUZU PANTHER MENGGUNAKAN ALAT PENGHEMAT BBM ELEKTROLIZER AIR

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

PENGARUH HHO TERHADAP EMISI DAN EFISIENSI MESIN 2 LANGKAH 150 CC EFFECT OF HHO ON EMISSIONS AND EFFICIENCY IN TWO STROKE ENGINE 150 CC

PENGARUH PEMANFAATAN HYDROGEN DARI GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK 100 cc

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

Kata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator HHO tipr Dry Cell.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR SEBAGAI ALRENATIF PENGHEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA 100 CC

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Pengaruh Ignition Timing Mapping Terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Engine SINJAI 650 CC Berbahan Bakar Pertalite RON 90

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

I. PENDAHULUAN. Permasalahan krisis energi dan polusi udara merupakan permasalahan besar

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISA PERBANDINGAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL DAN TANPA MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

PENGARUH VARIASI DUTY CYCLE PADA PULSE WIDTH MODULATION TERHADAP PERFORMA GENERATOR GAS HHO TIPE BASAH (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm.

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-294 Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC Rizky Akbar Pratama dan Djoko SungkonoKawano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: hdkawano@me.its.ac.id Abstrak Energi yang dihasilkan oleh engine merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dengan udara (oksigen). Secara praktis pembakaran menghasilkan gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu perkembangan teknologi adalah dengan brown gas, atau sering disebut Generator HHO, dimana alat ini akan menghasilkan gas HHO (2 unsur gas hydrogen dan 1 unsur gas oksigen) dari proses elektrolisa air murniyang di hubungkan dengan arus listrik. Pengujian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Generator HHO pada engine Honda Kharisma berkapasitas 125cc. Generator HHO tersebut menggunakan Elektroda jenis pipa Stainless steel AISI 316L dengan ukuran Ø21mm x 101mm, Ø34mm x 101mm, Ø48mm x 101mm dan Ø61mm x 101mm dengan tebal 3mm, larutan elektrolit 2liter aquades dan 1,4 KOH. Variasi yang diberikan pada generator HHO adalah besar frekuensi listriknya. Untuk pengujian, perubahan kecepatan dilakukan dengan full open throttle menggunakan chasis water brake dynamometer. Pengujian dilakukan pada putaran engine dengan kelipatan 500 rpm, dimulai dari 3500 rpm sampai dengan 8500 rpm.hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah frekuensi untuk generator dengan effisiensi thermal terbaik adalah pada 10Hz sebesar 20,06%. Dengan daya generator 118,74 Watt, debit 13,13 L/jam, kenaikan temperature 0.7 C/menit, torsi maksimal pada engine 27.09 Nm, daya efektif 6114,651 Watt, bmep 860,627 Pa, SFC 9.608E-08 kg/watt.s, effisiensi thermal engine 23,22% serta pengurangan emisi CO 1,17% dan HC 83ppm. Kata Kunci Elektrolisa air murni, SS 316, generator HHO, frekuensi listrik, larutan elektrolit KOH, unjuk kerja engine. I. PENDAHULUAN EIRING dengan perkembangan di ikuti juga dengan Smeningkatnya aktifitas masyarakat menyebabkan mobilitas dari masyarakat akan semakin tinggi pula. Penggunaan kendaraaan bermotor yang terus meningkat, baik kendaraan roda 2 maupun roda 4 mengakibatkan ketersediaan bahan bakar bumi yang semakin hari semakin berkurang karena pemakaian terus-menerus. Polusi udara dari emisi gas buang pun juga akan meningkatkan isu global warming dan gangguan pada kesehatan manusia Untuk menanggapi hal ini diperlukan suatu upaya atau inovasi penghematan pengunaaan bahan bakar bumi, antara lain dengan mulai banyak penemuan bahan bakar yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang sering di sebut dengan bio energi. Menuju era zero emission, berbagai penelitian dan pengembangan energi hydrogen sebagai sumber energi terbarukan mulai dipetakan, salah satnya adalah konversi dari EBT ke energi hydrogen (Dewan Riset Nasional, 2006).Perkembangan teknologi adalah Generator HHO atau sering disebut dengan Brown Gas, dimana alat ini akan menghasilkan gas HHO (gas hydrogen dan gas oksigen).gas Hydrogen dan oksigen yang dihasilkan oleh generator HHO dapat digunakan sebagai bahan bakar utama atau bahan bakar tambahan untuk kendaraan bermotor. Optimasi atau peningkatan efisiensi dari Generator HHO tentunya menjadi nilai penting.mencari efisiensi maksimum pada Generator HHO dapat dikatakan sebagai bagaimana mendapatkan produksi Gas semakmimum mungkin yang bisa diproduksi dari penggunaan arus listrik seminimal mungkin.salah satunya adalah dengan memberikan frekuensi untuk energy listrik yang masuk ke dalam Generator HHO, karena reaksi yang berlangsung di dalam Generator HHO membutuhkan waktu [1]. Jadi permasalahan nya adalah bagaimana pengaruh frekuensi arus listrik terhadap performa dan temperature generator HHO serta bagaimana pengaruh penggunaan generator HHO dengan konfigurasi frekuensi arus listrik yang menghasilkan performa terbaik terhadap unjuk kerja motor bensin. Terdapat beberapa batasan masalah dalam penelitian ini, antara lain mesin yang digunakan adalah motor Honda Kharisma 125cc. Kondisi mesin yang digunakan adalah standar, tidak ada perubahan pada sistem injeksi dan timing pengapian Kondisi temperatur dan kelembaban udara setempat.bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar premium yang ada di pasaran dan diproduksi oleh Pertamina [2]. Elektroda yang digunakan adalah jenis pipa Stainless steel AISI 316L dengan ukuran Ø21mm x 101mm, Ø34mm x 101mm, Ø48mm x 101mm dan Ø61mm x 101mm dengan tebal 3mm.Analisa gas buang yang dicermati hanya berupa karbon monoksida (CO), HC, dan lambda gas. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa engine saat menggunakan generator HHO sebagai perangkat tambahan pada engine yang paling optimal.lalu bagaimana mendapatkan besar frekuensi yang paling tepat untuk performa terbaik generator HHO dan unjuk kerja terbaik pada

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-295 motor bensin.serta untuk mengetahui pengaruh kualitas dari emisi gas buang dengan menggunakan generator HHO dengan variasi frekuensi arus listrik bila di bandingkan dengan tanpa penambahan generator HHO.Sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi dalam pengembangan brown gas selanjutnya. Selain itu, juga dalam upaya mendukung program pemerintah tentang pemanfaatan energi alternatif serta pengurangan emisi gas buang. II. URAIAN PENELITIAN A. Dasar Teori Elektrolisis adalah suatu proses pemecahan senyawa kimia tertentu menjadi suatu molekul baru dengan bantuan arus listrik dan dua elektroda [1]. Hal tersebut ditunjukkan pada Gambar 1. Pada prinsipnya air memang dapat diubah menjadi hidrogen dengan teknik elektrolisis dan gas hidrogen digunakan sebagai bahan bakar [3].Prinsip pemecahannya ditunjukkan pada Gambar 2. Generator HHO adalah alat dalam memproduksi gas HHO. Terdiri dari tabung/bejana yang tahan terhadap tekanan dan temperature tinggi, elektroda sebagai penyalur arus listrik, lubang pernafasan, dan lubang transfer gas HHO.Dapat ditunjukkan pada Gambar 3. Tabung elektroda merupakan tempat menampung larutan elektrolit, sekaligus tempat terjadinya proses elektrolisis untuk menghasilkan gas HHO. Dan elektroda adalah kutub yang menjadi penghantar listrik.elektroda yang baik adalah logam yang memiliki konduktifitas baik dan tahan korosi [4]. Sedangkan elektrolitberfungsi memindahkan ion ion yang terlibat dalam reaksi reaksi reduksi dan oksidasi. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Dalam kasus ini energy listrik yang masuk pada generator HHO akan diberi frekuensi, atau diputus alirannya untuk beberapa saat [5]. Untuk membuat frekuensi pada energy listrik yang masuk, dibutuhkan komponen controlyang digunakan untuk mengatur frekuensi listrik pada Generator HHO.Dapat ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar. 1. Rangkaian dasar sistem elektrolisa. Gambar. 2. Pemecahan molekul air menjadi gas HHO. Gambar. 3. Generator HHO. Gambar. 4. Rangkaian Control untuk mengatur frekuensi. B. Parameter Performa Generator HHO Baik atau tidaknya suatu desain peralatan dapat dilihat melalui unjuk kerja (performance) yang dihasilkannya.unjuk kerja menjadi penting karena berkaitan dengan tujuan penggunaan engine dan faktor ekonomisnya. Adapun parameter performa dari generator HHO tersebut adalah : a. Daya Generator HHO b. Laju Produksi Gas HHO c. Effisiensi Generator HHO C. Parameter Unjuk Kerja Engine Pengujian suatu engine ditentukan oleh beberapa parameter unjuk kerja engine.adapun parameter-parameter dari unjuk kerja tersebut adalah sebagai berikut: 1. Daya. 2. Torsi. 3. Tekanan efektif rata-rata (bmep). 4. Pemakaian bahan bakar spesifik (bsfc). 5. Effisiensi thermal. 6. Emisi gas buang Gambar. 5.Grafik performa Engine fungsi putaran. III. MEKANISME PENGUJIAN A. Pengujian Generator HHO Dalam pengambilan data utuk mencari performa generator HHO, dibutuhkan beberapa peralatan seperti sumber tegangan (aki), water trap, bejana air, dan plastic ukur untuk mengukur berapa volume gas HHO yang sudah diproduksi generator [6]. Lalu peralatan diatasdipersiapkan seperti pada Gambar 6.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-296 Gambar. 6. Skema pengujian generator HHO. B. Pengujian Unjuk Kerja Engine Pengujian dilakukan secara eksperimental menggunakan engine Honda Kharisma berkapasitas 125cc. Untuk pengujian, perubahan kecepatan dilakukan dengan full open throttle menggunakan chasis water brake dynamometer [7]. Pengujian dilakukan pada putaran engine dengan kelipatan 500 rpm, dimulai dari 3500 rpm sampai dengan 8500 rpm. Pada setiap perubahan putaran engine dilakukan pencatatan data sebagai berikut: 1. Putaran poros water brake dynamometer 2. Torsi 3. Waktu konsumsi bahan bakar setiap 25 cc 4. Temperatur engine, oli dan knalpot 5. Emisi gas buang (CO dan HC) Untuk rangkaian pengujian, dapat dilihat pada Gambar 8. IV. GRAFIK HASIL PENGUJIAN Gambar. 7. Rangkaian uji laju produksi gas HHO. A. Analisa Data Performa Generator HHO Daya Generator HHO Seiring pertambahan besar frekuensi, daya yang dibutuhkan oleh Generator HHO juga mengalami peningkatan.hal ini ditunjukkan dengan kenaikan kurva pada Gambar 9. Dari grafik juga diketahui bahwa konsumsi Daya Generator pada frekuensi 500Hz adalah yang paling besar, mendekati daya yang dikonsumsi ketika tanpa diberi frekuensi (lihat Gambar 9). Laju Produksi Gas HHO Laju produksi gas HHO semakin meningkat seiring dengan bertambahnya besar frekuensi, itu ditunjukkan pada Gambar 10. Hal tersebut disebabkan temperatur akan memberikan kemudahan dalam pergerakan ion-ion sehingga reaksi bisa berlangsung lebih cepat. Gambar. 8. Rangkaian uji laju produksi gas HHO. Keterangan : 1. TangkiBahanBakar 2. PompaBahanBakar 3. GelasUkur 4. Mesin Karisma 5. InduksiUdara 6. KabelBusi 7. Ignition Koil 8. Karburator 9. Flexible Coupling 10. Knalpot 11. Water Brake Dynamometer 12. Katup air 13. Pompa air 14. Tangki air 15. Tachometer 16. Sensor Unit 17. Blower 18. Generator HHO 19. Katup flowrate HHO 20. Komponen Kontrol Frekuensi Ukur dan catat temperatur awal larutan elektrolit.kemudian.nyalakan generator HHO sampai produksi gas mencaai 100mL, catat waktu, tegangan, arus listrik serta temperaturnya. Pengambilan data dilakukan setiap 2.5 menit selama 60 menit. Apabila temperatur elektrolit sudah mencapai temperatur jenuhnya (93 C) maka pengujian dihentikan.setelah pengujian 60menit selesai, ulangi pengujian dengan mengganti Frekuensi Listriknya.Untuk lebih detailnya, gambar rangkaian saat pengujian dapat dilihat seperti pada Gambar 7. Efisiensi Generator HHO Efisiensi tertinggi generator HHO yaitu terjadi pada konfigurasi frekuensi listrik sebesar 10Hz. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 11 diatas.pada frekuensi tersebut, produk HHO yang dihasilkan dapat terbentuk secara maksimal walaupun daya yang dibutuhkannya kecil. Temperatur Generator HHO Dari Gambar 12 didapat bahwa temperatur paling rendah selama 1jam pengujian adalah sebesar 60 derajat, yaitu pada frekuensi 1,3 Hz. Dan yang paling tinggi adalah pada frekuensi 350Hz, 500Hz dan tanpa frekuensi, yakni mencapai temperature didih 92% pada kurun waktu 30 menit saja. B. Analisa Unjuk Kerja Engine Torsi Torsi paling tinggi dicapai oleh engine dengan konfigurasi penambahan HHO tanpa diberi frekuensi. Pemberian frekuensi 10Hz mampu menaikkan torsi tapi masih tak sebesar bila tanpa diberi frekuensi. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 13.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-297 Gambar. 9. Grafik daya generator fungsi frekuensi. Gambar. 14. Grafik daya efektif fungsi putaran mesin. Gambar. 10. Grafik laju produksi gas HHO fungsi frekuensi. Gambar. 15. Grafik BMEP fungsi putaran mesin. Gambar. 11. Grafik effisiensi generator fungsi waktu. Gambar. 16. Grafik SFC fungsi putaran mesin. Gambar. 12. Grafik temperatur generator fungsi frekuensi. Gambar. 17. Grafik efisiensi termal fungsi rpm. Daya Efektif (bhp) Penggunaan Generator standar (tanpa frekuensi) memiliki dampak kenaikan Daya (bhp) yang lebih tinggi sedikit daripada Generator HHO dengan frekuensi 10Hz. Daya akan naik seiring dengan putaran engine dan puncaknya pada sekitar 7500 rpm. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar. 13. Grafik torsi fungsi putaran mesin. Tekanan Efektif Rata-Rata (Bmep)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-298 dimana apabila putaran dinaikkan lagi kadar HC akan naik lagi, itu semua dapat terlihat dari gambar 19 diatas. Penambahan gas HHO aka menurunkan kadar HC dikarenakan semakin banyak gas O 2 yang masuk dalam ruang bakar, maka kemungkinan bahan bakar untuk bertemu dengan oksigen semakin besar. Gambar. 18. Grafik emisi CO fungsi putaran mesin. Gambar. 19. Grafik emisi HC fungsi putaran mesin. Penggunaan Generator standar (tanpa frekuensi) memiliki dampak kenaikan bmep yang lebih tinggi daripada Generator HHO dengan frekuensi 10Hz, itu ditunjukkan pada gambar 15 diatas.hal ini dikarenakan adanya kerugian tekanan ketika jumlah gas HHO yang dimasukkan ke engine terlalu besar. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Sfc) Konsumsi bahan bakar spesifik setelah ditambahkan generator HHO lebih rendah daripada engine standar, hal itu ditunjukkan pada Gambar 16, Peristiwa tersebut disebabkan karena nilai kalor yang sangat tinggi dari hidrogen serta oksigen yang akan membantu pembakaran sehingga menyebabkan pembakaran yang lebih sempurna dan daya yang dihasilkan semakin besar. Efisiensi Thermal Penggunaan Generator standar (tanpa frekuensi) memberikan dampak kenaikan effisiensi yang lebih tinggi daripada Generator HHO dengan frekuensi 10Hz. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 17. C. Analisa Gas Buang Gas Karbonmonoksida (CO) Kadar emisi gas CO yang dikeluarkan engine ketika ditambahkan generator HHO menjadi lebih rendah daripada mesin standar yaitu mesin tanpa ditambahkan gas HHO, itu semua dapat dilihat dari Gambar 18. Hal ini disebabkan gas HHO merupakan campuran antara gas H 2 dan gas O 2. Fungsi dari H 2 adalah menambahkan kalor sedangkan O 2 berfungsi membantu pembakaran.dengan adanya tambahan gas O 2 maka kemungkinan setiap molekul bahan bakar untuk Oksigen menjadi semakin besar. Gas Hidrokarbon (HC) Kadar emisi HC mengalami penurunan dengan bertambahnya putaran akan tetapi akan mencapai maksimum V. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang bias diambil dari penelitian tentang generator HHO iniadalah: 1. Performa Generator HHO dengan pemberian frekuensi 10Hz secara keseluruhan lebih bagus dan layak untuk digunakan daripada Generator HHO tanpa diberi frekuensi. Walaupun laju produksi gas generator HHO dengan frekuensi 10Hz lebih rendah 60% dibandingkan dengan tanpa frekuensi, namun daya yang dibutuhkan oleh generator HHO berfrekuensi 10Hz lebih rendah 72,85%. Sehingga mengakibatkan Efisiensi Thermal generator HHO berfrekuensi 10Hzpun lebih tinggi 26% daripada generator HHO tanpa frekuensi. Didukung juga dengan kenaikan temperaturegenerator HHO berfrekuensi 10Hz lebih rendah 68,65% daripada generator HHO tanpa frekuensi sehingga penggunaannya pun dapat lebih lama. 2. Unjuk Kerja Engine yang dihasilkan dengan menggunakan Generator HHO frekuensi 10 Hz secara keseluruhan lebih rendah daripada Generator HHO tanpa diberi frekuensi, tetapi tidak berbeda jauh. Untuk Torsi, penggunaan generator HHO frekuensi 10Hz menghasilkan torsi lebih rendah 0.91% dari generator HHO tanpa frekuensi.dayaefektif(bhp) lebih rendah 0.01% dari generator HHO tanpa frekuensi. Tekanan efektif rata-rata (BMEP) lebih rendah 0.097% dari generator HHO tanpa frekuensi. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) lebih rendah 16,8% dari generator HHO tanpa frekuensi.dan Efisiensi thermal lebih rendah 1.6% dari generator HHO tanpa frekuensi. 3. Gas Buang yang dihasilkan oleh engine bila menggunakan Generator HHO frekuensi 10 Hz secara keseluruhan lebih tinggi daripadapenggunaan Generator HHO tanpa frekuensi, tetapi tidak berbeda jauh. Untuk kadar CO, penggunaan Generator HHO frkuensi 10 Hz menghasilkan kadar COlebih tinggi 3,41% dari generator HHO tanpa frekuensi. Sedangkan kadar HC, penggunaan generator HHO frekuensi 10 Hz menghasilkan kadar HC lebih rendah 1.1% dari generator HHO tanpa frekuensi. DAFTAR PUSTAKA [1] Helmenstine, Anne M. 2001. Chemistry Glossary Definition of Electrolyte. [2] Handoro. 2009. Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan Gas HHO dengan Variasi Elektroda Pipa pada Generator HHO terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang Generator Set Bensin. Surabaya: Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember [3] Lowrie, Peter. 2006. Electrolytic Gas [4] Cobb, H.M., 1999. Steel Product Manual: Stainless Steel. Warrendale P.A: Iron & Steel Society. [5] Hidayatullah, Poempida & Mustari, F. 2008. Rahasia Bahan Bakar Air.Jakarta: Ufuk Press. [6] Cole Parmer Instrument Co. 2005. Series Mass and Volumetric Flow Meters. Vernon Hills: DOC-CPMAN16 [7] Beckwith, Thomas, John H. Lienhard and Roy Marangoni. 2007. Mechanical Measurement 6 th Edition. Singapore: Pearson Prentice Hall.