HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL BAIK DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA SETELAH MASA MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hidayah, (2006) memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara. berkembang, yang menjadikan penduduknya mengalami perubahan gaya hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta. dengan minyak jelantah rasa yang dihasilkan lebih gurih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

AYU CANDRA RAHMAWATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) memiliki berbagai perubahan fungsi organ, salah

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian di Asia Tenggara paling banyak disebabkan oleh penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan memori adalah keluhan yang sering dijumpai pada. masyarakat umum, dan prevalensinya cenderung meningkat dengan

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak dipembuluh darah, lama

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

Transkripsi:

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi Disusun oleh: NITA PRATIWI J 110060038 PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang berupa serangkaian perkembangan dari lahir sampai mati. Perkembangan akan dialami oleh setiap individu. Setiap perkembangan mengandung pengertian adanya suatu proses menuju pada suatu kemasakan dan kematangan yang meliputi aspek jasmaniah, rohaniah dan sosial. Bila seorang individu telah mencapai periode kemasakan, baik aspek fisik, psikis maupun sosial, yang umumnya dapat dicapai pada usia remaja hingga dewasa, maka periode berikutnya adalah tahap kemantapan dan untuk selanjutnya adalah periode penurunan. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia 60 tahun (Pudjiastuti, 2002). Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan jumlah perempuan post menopause di dunia akan meningkat dari sekitar 476 juta jiwa pada tahun 1990 menjadi 1,2 miliar jiwa pada tahun 2020. Hal ini dipengaruhi antara lain oleh pertumbuhan penduduk dan meningkatnya usia harapan hidup secara perlahan dan progresif. Peningkatan usia harapan hidup juga terjadi di Indonesia sebagai dampak dari keberhasilan program kesehatan nasional sehingga populasi penduduk berusia lanjut, yang dikenal sebagai lansia, juga meningkat. Bila pada tahun 1971 jumlah penduduk lansia (60 tahun ke atas) di Indonesia sebesar 5,3

juta jiwa. Pada tahun 2000 meningkat sebanyak 8,2% dari tahun 1990, maka pada tahun 2020 akan menjadi tiga kali lipat dari jumlah lansia tahun 1990, yaitu sekitar 29 juta jiwa atau sekitar 11,4 % dari penduduk Indonesia dengan lansia wanita cenderung lebih banyak dari lansia pria (Baziad, 2003). Adanya kecenderungan meningkatnya usia harapan hidup perempuan di Indonesia yang rata-rata berusia lebih dari 70 tahun dan usia menopause relatif stabil yaitu pada usia 50-51 tahun maka perempuan akan menghabiskan lebih dari sepertiga hidupnya dalam masa menopause. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan menopause sebagai masa berhenti menstruasi secara permanen atau menetap akibat tidak bekerjanya folicle ovarium, yang ditetapkan 12 bulan setelah menstruasi terakhir dan post menopause datang setelah menopause. Menopause terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pre menopause, menopause, dan post menopause (Baziad, 2003). Post menopause merupakan masa yang berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Masa ini biasanya terjadi pada usia 50-55 tahun. Sejalan dengan bertambahnya usia, proses penuaan pada perempuan post menopause disertai dengan proses degenerasi, antara lain terjadi kemunduran metabolisme tubuh dan penurunan produksi hormon (Baziad, 2003). Perubahan fisiologi, psikologi dan hormonal akan dialami wanita terkait dengan menopause. Berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, dan hormon progesteron, yang di produksi oleh ovarium, serta peningkatn LH (luteinizing hormone) dan FSH

(follicle-stimulating hormone) yang di produksi oleh kelenjar hipofisis anterior. Namun, yang paling berpengaruh secara klinis terhadap tubuh adalah hilangnya hormon estrogen. Dengan estrogen, kolesterol jahat (LDL) menurun, dan sebaliknya kolesterol baik (HDL) meningkat yang dapat mencegah terjadinya pengendapan di pembuluh darah (Hutabarat, 2009). Kolesterol adalah suatu zat esensial, yakni sejenis zat yang terpenting di dalam tubuh. Lemak atau lipid yaitu salah satu kelompok senyawa yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Sifat umum lemak adalah hidrofobic artinya tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam satu atau lebih zat pelarut organik (Poejadi, 2007). Lipid tidak larut dalam air oleh sebab itu harus terikat pada protein (dalam bentuk lipoprotein) agar dapat diangkut dalam peredaran darah (Hardjoeno, 2003). Lipoprotein yaitu protein larut air yang berfungsi untuk mengikat kolesterol dan trigliserid secara internal. Ada 4 kelompok lipoprotein yang telah diidentifikasi, yaitu chylomicron, lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah atau VLDL (very low density lipoprotein), lipoprotein densitas rendah atau LDL (low density lipoprotein), dan lipoprotein densitas tinggi atau HDL( high density lipoprotein) (Toth, 2005). HDL merupakan lipoprotein yang berfungsi untuk mengangkut kolesterol yang berlebih yang terdeposit di dalam pembuluh darah maupun jaringan tubuh lainnya menuju ke hepar untuk di eliminasi melalui traktus gastrointestinal. Semakin tinggi kadar HDL, maka akan semakin besar pula

kapasitas untuk memindahkan koleserol dan mencegah sumbatan berbahaya (arterosklerosis) yang berkembang di pembuluh darah. HDL juga membantu pembuluh darah agar tetap berdilatasi, sehingga menimbulkan aliran darah yang lebih lancar. Selain itu, HDL juga dapat mengurangi cedera pada pembuluh darah melalui efek antioksidan dan anti inflamasi (Parkeni, 2005). Resiko kelainan vaskuler dapat terjadi apabila ada kelainan fraksi lipid yang utama, yaitu kenaikan kolesterol, kenaikan trigliserida, kenaikan LDL, serta penurunan HDL. Pada saat menopause berlangsung atau bahkan sebelum menopause berlangsung, yang terjadi adalah estrogen diproduksi minimal oleh tubuh. Hormon estrogen berperan dalam metabolisme lemak yang bersifat melindungi dengan membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga dapat mengurangi terjadinya arteroskleosis (penimbunan zat asing di pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan berbahaya) faktor pencetus penyakit jantung, stroke dan dimensia (Hutabarat, 2009). Dimensia terjadi karena kurangnya suplai aliran darah ke otak, yang menyebabkan sulit berkonsentrasi, penurunan memori, penurunan fungsi koordinasi dan penurunan fungsi kognitif (Baziad, 2003). Penurunan suplai darah ke otak karena adanya penurunan kadar estrogen yang berperan dalam metabolisme lemak. Di dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi serta komponen penting pada membran sel dan selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf. Di samping itu, penurunan estrogen dapat menimbulkan peningkatan kolesterol, peningkatan trigliserida, peningkatan LDL, penurunan HDL yang memungkinkan terjadinya deposit lemak pada

pembuluh darah menuju otak. Hal ini menimbulkan gejala kelainan vaskuler otak pada wanita post menopause yang salah satunya berupa penurunan fungsi kognitif (Medicastore, 2008). Kognitif adalah fungsi intlektual yang berpusat pada otak belahan kanan. Pembedaan otak terdapat 2 belahan yaitu belahan kanan dan kiri. Fungsi otak belahan kiri mengarah pada pusat kemampuan membaca, menghitung, dan menulis yang logis. Sedangkan belahan kanan pada pusat pemantauan dan perlindungan diri terhadap lingkungan, sosialisasi, spiritual, musik, kesenian, peribahasa, dan emosi. Jadi, setiap belahan otak mempunyai spesialisasi untuk melaksanakan tugas spesifik Aktivitas dua belahan otak itu dikoordinasi secara fisiologis melalui serabut saraf korpus kolasum. Melalui korpus kalosum inilah stimulus dari kedua belahan berkoordinasi sehingga memungkinkan untuk digunakan secara bergantian. Mekanisme ini yang memungkinkan penggunaan otak secara keseluruhan (Sulianti, 2009). Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause. B. IDENTIFIKASI MASALAH Wanita setelah masuk masa menopause berlanjut dengan masa post menopause yang akan terus mengalami penurunan kadar hormon reproduksi yaitu estrogen yang dampaknya bukan hanya pada kesehatan fisik dan psikis tetapi juga fungsi kognitif (Baziad, 2003). Perubahan fisik seperti timbul gejala

hot flashes atau rasa panas dan terbakar pada tubuh bagian atas yaitu muka, leher dan dada, libido menurun, atrofi dan kekeringan vagina sehingga sakit saat bersenggama, uterus menjadi kecil dan mengeras, munculnya arthritis, mudah osteoporosis, nyeri otot, mudah iritasi pada saluran kemih karena seringnya frekuensi buang air kecil. Sedangkan perubahan hormonal menyebabkan seperti peningkatan kolesterol, ph area vagina di bawah 7,2 sehingga bersifat asam, dan adanya gangguan sirkulasi seperti adepositas. Sedangkan perubahan psikis dan emosional yang menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah, merasa kurang percaya diri dan tersisih, merasa ketakutan dan tertekan serta pelupa. Pelupa identik dengan gejala dimensia dan gambaran yang nyata adanya dimensia adalah penurunan fungsi kognitif. Diiringi kenaikan kolesterol menyebabkan peningkatan faktor resiko arteroskerosis (penimbunan plak-plak pada pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan berbahaya) akan terjadi karena kadar estrogen yang menurun. Hal ini terjadi bisa karena adanya perubahan fraksi lipid yang utama, yaitu kenaikan trigliserida, kenaikan kolesterol, kenaikan LDL, serta penurunan HDL. C. PEMBATASAN MASALAH Dalam penelitian ini karena keterbatasan penulis, maka penulis hanya meneliti hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause.

D. PERUMUSAN MASALAH Bertitik tolak dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah : Apakah ada hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause? E. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause. 2. Tujuan Khusus Untuk memberikan edukasi pada masyarakat pada umumnya dan wanita post menopause mengenai fungsi high density lipoprotein dan kaitannya dengan penurunan fungsi kognitif. F. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Menambah ilmu, pengalaman dan wawasan, pengetahuan penulis tentang hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause.

2. Bagi Profesi Memberi gambaran tentang hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause serta efek high density lipoprotein dengan wanita post menopause. 3. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi DIV Fisioterapi sebagai lahan referensi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4. Bagi Masyarakat Penelitian penulisan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hubungan high density lipoprotein dengan penurunan fungsi kognitif pada wanita post menopause.