PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GERAKAN SHOLAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA ANAK USIA DINI. Fakultas Teknik, Universitas PGRI Madiun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOLAT ANAK USIA DINI MELALUI METODE MODELLING DI KELOMPOK A TK AISYIYAH BA BENDO NOGOSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

BAB I PENDAHULUAN. multimedia dapat meningkatkan minat belajar pada anak. Selain itu setiap

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. proses dan hasil instruksional dapat tercapai dengan mudah. Islam dewasa ini kurang menarik, terutama dari materi dan metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini OLEH SRI WULAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

TEMU NIM: A53B090189

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal.

Diajukan Oleh: Lestari A

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca yang tinggi agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu. dapat membuka pintu gerbang ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK)

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI


BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG INOVATIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. sekolah seharusnya tidak melalui pemberian informasi pengetahuan. melainkan melalui proses pemahaman tentang bagaimana pengetahuan itu

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi idaman setiap orang tua manapun. Pentingnya stimulasi sejak usia dini dalam

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GERAKAN SHOLAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA ANAK USIA DINI Sekreningsih Nita 1), Hani Atun Mumtahana 2), Sri Anardani 3) 1,2,3 Fakultas Teknik, Universitas PGRI Madiun Email : 1 ben_nita2002@yahoo.com 2 hany_alea03@yahoo.com 3 anardani26@hotmail.com Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran gerakan sholat dengan teknologi multimedia pada anak usia dini di RA Al-Hadiid Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan metode modelling (demonstrasi) dan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus, siklus I sebanyak 2 kali pertemuan, siklus II sebanyak 3 kali pertemuan dan siklus III sebanyak 2 kali pertemuan. Pada akhir pertemuan dilakukan evaluasi untuk setiap anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar gerakan sholat dan doa-doanya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terciptanya suasana pembelajaran yang menarik, kondusif dan tidak membosankan serta adanya peningkatan kemampuan praktek sholat anak pada pra-siklus 40%, siklus I sebanyak 60%, siklus II 70 %, sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 90%. Tujuannya agar konsep pembelajaran yang diterapkan disekolah bisa berjalan dengan lancar, karena ditunjang dengan SDM yang mumpuni, guru dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran dengan teknologi informasi salah satunya berbasis multimedia. Kata kunci: Metode Modelling, Praktek Sholat, Multimedia PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting karena pada masa ini adalah usia emas (Golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang lagi, sebagai masa yang peka terhadap lingkungan sekitarnya, terlihat pada pematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulan lingkungan dan menginternalisasikan dalam pribadinya. Oleh karena itu agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pengenalan sholat sejak dini ini akan mampu membentuk perilaku keagamaan dan menanamkan konsep keagamaan serta mampu mengenal Tuhan-nya. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peranan mengenal dan menirukan gerakan ibadah khususnya pada anak yang beragama Islam yaitu sholat dalam kehidupannya agar terbiasa melakukan ibadah. Anak didik di RA Al-Hadiid Kota Madiun khususnya dalam menerima materi sholat yang diajarkan kelihatan jenuh, bosan dan tidak memperhatikan, anak cenderung bermain-main dengan temannya, dikarenakan guru hanya menerangkan kepada anak tanpa dilakukan pendekatan secara langsung terhadap anak untuk menirukan gerakan satu per satu. Pemahaman anak satu dengan yang lain berbeda-beda, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan satu per satu. Untuk melakukan pendekatan seperti itu tidak mungkin bisa dikarenakan jumlah SDM guru yang terbatas. Dalam satu kelas dengan anak didik berjumlah + 30 (30:1) ditangani oleh satu orang guru menjadikan sulit untuk mengkondusifkan situasi kelas. Konsentrasi belajar anak kurang karena 51

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA jenuh, sehingga ketika praktek sholat anak justru berlari-lari. Dari 30 siswa hanya 40% yang mau mengikuti gerakan sholat dan bacaan sholat dengan benar. Melihat permasalahan dan kendala di lapangan peneliti mencoba memasukkan unsur teknologi komputer dalam memberikan pengajaran yang mudah, menarik dan tidak membosankan yaitu dengan bantuan media gambar dan suara yang berbasis multimedia. Dengan pembelajaran berbasis multimedia ini anak diharapkan akan mudah memahami sholat sesuai dengan prinsip pembelajaran yang memperhatikan pada orientasi kebutuhan anak. Seorang anak akan lebih mudah belajar meniru gerakan dan menghafal lafadz doa-doa dalam sholat melalui visualisasi multimedia. Dalam jurnal yang ditulis oleh Intan F dan Dewi T (2015) mengatakan bahwa multimedia merupakan materi presentasi dengan menggunkan kata-kata sekaligus gambar-gambar yang disajikan dalam bentuk verbal form atau bentuk verbal. Vaughan dalam buku Binanto juga mengungkapkan bahwa Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampalkan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif. Menurut Erna Hidayati (nim : A53C090001) dalam skripsinya yang berujudul Peningkatan Kemampuan Sholat Anak Usia Dini melalui Metode Modelling di Kelompok A TK Aisyiyah Ba Bendo Nogosari Tahun Pelajaran 2011/2012, dikatakan bahwa kemampuan sholat anak dapat ditingkatkan dengan berbagai macam strategi dan model pembelajaran yang cocok, menarik dan sesuai kondisi anak dengan begitu anak lebih menikmati pembelajaran sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan. Dalam skripsi Wini Mulyani (nim: 108051000145) yang berjudul Implementasi Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam proses menghafal Juz amma pada Pendidikan Anak Uusia Dini (PAUD) di Bait Qur any Ciputat, mengatakan bahwa bentuk komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata yang diucapkan secara lisan dan tulisan yang sangat umum digunakan oleh banyak orang. Komunikasi lisan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicra berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan Komunikasi Non Verbal adalah pencapaian dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Sudarmiyah (nim :12485214) dalam skripsinya yang berjudul Upaya peningkatan motivasi belajar shalat melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelompok B Ram NU Ngadiharjo 2 Kec. Borobudur Kab. Magelang, mengatakan bahwa menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dengan elemen tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi itu sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Dengan pembelajaran berbasis multimedia ini menjadikan anak lebih mudah menirukan, merespon, aktif serta tidak membosankan. Oleh karena itu peneliti membuat judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Gerakan Sholat pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Multimedia. METODE PENELITIAN 52

Metode penelitian dari penulis mencakup semua unsur penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara siklus, dengan metode modelling (demonstrasi), komunikasi verbal dan non verbal serta motivasi anak dalam menciptakan suasana yang menarik dan tidak membosankan, serta penulis menambahkan satu lagi referensi pembelajaran yang dapat merangkum (menjawab) semuanya seperti pada penulis-penulis terdahulu dengan metode baru yaitu dengan Teknologi Informasi khususnya dibantu media gambar yang bergerak dan suara lewat sarana seperangkat komputer lengkap dengan aplikasi perangkat lunak (software) yang berbasis multimedia. Untuk melengkapi visual yang jelas dan menarik diberi kelengkapan proyektor agar bisa dilihat oleh semua anak-anak dan guru di kelas / ruangan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun lokasi penelitan bertempat di RA Al-Hadiid, Jl. Diponegoro, Kel. Oro-oro Ombo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun. Sedangkan jadwal penelitian seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan 1 Persiapan Penetapan lembaga Pendidikan sebagai objek penelitian 2 Observasi dan wawancara 3 Analisa permasalahan 4 Perumusan 5 Implementasi 6 Seminar & Publikasi hasil Bulan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kemampuan sholat dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Pemodelan (modelling) mampu meningkatkan kemampuan sholat anak usia dini di RA Al- Hadiid Kota Madiun. Peningkatan yang terjadi pada siklus I, II, dan III. Keberhasilan rata-rata kemampuan sholat anak meningkat dari hanya sebesar 40% di kondisi pra siklus, menjadi 60% di siklus I, 70% di siklus II, dan 90% di siklus III. Sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian (rata-rata keberhasilan) kemampuan sholat anak satu kelas sebesar 90% di akhir siklus. Maka penelitian tindakan kelas ini diharap telah berhasil. 2. Untuk meningkatkan kemampuan sholat anak usia dini dilakukan pembelajaran dengan pemodelan (modelling) yang diawali dengan guru memberikan petunjuk tentang kelengkapan sholat yaitu dengan menyuruh anak-anak untuk membawa mukena, sajadah, sarung dan peci, kemudian guru mempersiapkan kelas khusus dengan dilengkapi seperangkat komputer (laptop) dan projector untuk menampilkan visualisasi gambar tentang gerakan sholat lengkap dengan lafadz doa-doa nya yang akan ditampilkan secara multimedia. Selanjutnya setelah anak-anak mengikuti arahan dari gambar, guru melakukan tanya jawab dengan cerita, permainan, tepuk sholat, bernyanyi sholat, sajak sholat dan rukum islam. Pada akhir pertemuan dilakukan evaluasi untuk setiap anak dengan memberikan pertanyaanpertanyaan seputar gerakan sholat dan doa-doanya. Untuk lebih menarik setiap pertanyaan dengan 53

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA jawaban yang betul guru akan memberikan hadiah. Hadiah tidak terlalu besar, bisa dalam bentuk perlengkapan belajar seperti buku, pulpen, crayon, penggaris, dll. Tujuannya anak lebih fokus dalam menjawab dan merangsang anak untuk berlomba-lomba menjawab. Tentunya dalam menjawab diberi cara yaitu dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu. Bagi anak yang mungkin pemalu atau belum mempunyai kepercayaan diri yang lebih, guru bisa memberikan langsung pertanyaan dengan pendekatan yang menarik agar anak tidak merasa takut untuk menjawab. Dari semua tahapan dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan semua siklus berjalan dengan lancar. Anak dapat mengikuti pembelajaran sholat dengan baik dan senang menikmati kegiatan mereka dalam kelompok melaksanakan sholat berjamaah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan. Dengan media gambar dan suara, anak didik dapat menerima apa yang diajarkan guru untuk memahami bacaan, gerakan, urutan tata cara sholat dari awal sampai akhir. Anak bisa memperoleh konsep gerakan dan bacaan sholat dengan nyata sesuai tata cara yang benar. Anak didik dengan senang melaksanakan kegiatan sampai akhir tanpa paksaan. Terakhir anak didik bisa mencapai indikator sholat yaitu mengucapkan bacaan sholat dengan benar (fikih), dapat menirukan gerakan sholat secara sederhana, dapat menyebutkan urutan gerakan sholat, dapat menunjukkan gerakan sholat, dapat menyebutkan bacaan sholat sesuai dengan gerakannya, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan secara berurutan dan dapat mengenal kalimat thoyibah. Saran. Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi guru, perlu adanya strategi khusus dan bervariasi dalam menenangkan dan mengatur anak berbuat usil didalam praktek sholat, 2. Bagi anak, perlu dilatih mengerjakan sholat secara berkala, anak perlu diajak jalan-jalan ketempat ibadah umat Islam (masjid) untuk menumbuhkan minat berbidah sholat. 3. Bagi kepala sekolah, agar mengirim guru-gurunya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang metode pembelajaran berbasis multimedia. Tujuannya agar konsep pembelajaran berbasis multimedia yang diterapkan disekolah bisa berjalan dengan lancar, inovatif dan kreatif, karena ditunjang dengan SDM yang mumpuni (menguasai dunia IT khususnya multimedia). DAFTAR PUSTAKA Fadzilatunnisa I., Tresnawati D., 2015, Pengembangan Aplikasi Tata Cara Wuhu dan Shalat untuk anak menggunakan Sistem Multimedia, Issn : 2302-7339 Vol.12 no.1. Hidayati, Erna., 2012, Peningkatan Kemampan Sholat Anak Usia Dini melalui Metode Modelling di Kelompok A TK Aisyiyah Ba Bendo Nogosari Tahun Peljaran 2011/2012, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mulyani, W., 2011, Implementasi Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam proses menghafal Juz amma pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Bait Qur any Ciputat, Skripsi, Fakultas Ilmu 54

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarfi Hidayatullah Jakarta. Sudarmiyah, 2014, Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Shalat melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada siswa kelompok B Ram NU Ngadiharjo 2 Kec. Borobudur Kab. Magelang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogjakarta. 55