III. METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

METODE. Desain, Tempat, dan Waktu. Kriteria, Cara Pemilihan dan Jumlah Subjek

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3 METODE. Bahan. Alat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Veteriner dan

3 Metodologi Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE. Tahapan Penelitian. 3.1 Managemen Responden

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

III. METODE PENELITIAN A.

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Only

Tabel 12 Definisi operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.

Bab III Bahan dan Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

Y ij = µ + B i + ε ij

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini selesai dikerjakan dalam waktu 7 bulan (Mei-Desember 2011). Lokasi penelitian dilakukan di 3 desa di wilayah Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Analisis darah dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB serta Laboratorium Mikrobiologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan IPB. 3.2 Alat dan Bahan Istilah CPO (crude palm oil) dalam program ini diterjemahkan sebagai minyak sawit mentah (MSMn), sedangkan MSMn yang telah mengalami pengolahan tetapi masih mengandung karotenoid tinggi dan berwarna merah disebut minyak sawit merah (MSM), yang merupakan penjabaran dari red palm oil (RPO). Penggunaan istilah ini untuk menghindari kesalahpahaman masyarakat umum jika memakai kata crude pada CPO dan diterjemahkan menjadi minyak sawit asli, dikhawatirkan akan memberikan kesan yang tidak menguntungkan bagi minyak sawit. Bahan utama yang digunakan adalah Minyak Sawit Mentah (MSMn) yang dikemas dalam botol plastik 140 ml sebagai minyak tumis. MSMn diperoleh dari PT SMART TBK Jakarta. Pembotolan produk MSMn dilaksanakan di TECHNOPARK IPB dan telah didaftarkan untuk mendapatkan nomor registrasi produk industri rumah tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Nomor pendaftaran produk ini adalah P-IRT No 207320101871. Peralatan yang digunakan adalah vacutainer 5 ml dengan EDTA, venojek dan pompanya, syringe 10 ml, laminar, pipet pasteur, valcon 15 ml, freezer, lemari pendingin, sentrifuse, timbangan analitik, mikropipet 100 μl hingga 1000 μl, vortex, spektrofotometer UV-Vis, mikroplat, ELISA reader dan peralatan gelas lainnya.

32 Bahan untuk analisis plasma adalah: kit analisis kolesterol (AMS Chol4/092711), kit analisis trigliserida (AMS Trigs2/092598), HDL precipitan (FS 60053819), Monoclonal mouse anti-human C-reactive protein (Sigma C1688-0,2 ml), HRP (Horseradish Peroksidase) conjugated Goat anti-mouse IgG (ICL GGFC-90P), substrat ABTS (2,2 -azino-bis-(3-ethyl-benzothiazoline-6-sulphonic acid)) (KPL 50-66-18), akuades, tween-20, tween-80, PBS (phosphate buffer saline), akuabides, casein, dan beberapa bahan kimia lain. 3.3 Tahapan Penelitian 3.3.1 Pemilihan Responden dan Pengambilan Darah Sebelum Intervensi Responden yang digunakan adalah dari keluarga prasejahtera yang secara ekonomi tidak mampu membeli alternatif sumber vitamin A dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Dari data yang diperoleh dari kantor desa terpilih, dilakukan kunjungan ke rumah-rumah penduduk yang termasuk ke dalam keluarga prasejahtera untuk meminta kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini dan diberikan pengetahuan mengenai manfaat minyak sawit mentah. Responden diundang untuk mengikuti pertemuan kelompok untuk memberikan penjelasan lebih lanjut seperti cara penggunaan minyak sawit merah melalui demo masak, pembagian leaflet dan komik. Pada penelitian ini diambil 508 responden (dari 9 cluster) yang terbagi dalam 151 kepala keluarga dari RT/RW: 01,03/2; 02/6 Desa Babakan, 01,03/1; 02,03/2; 01/3 Desa Dramaga, 01,02,03/02 Desa Sukadamai. Dari 508 responden, dipilih 33 orang diambil darahnya untuk analisis profil lipid dan kadar C-reactive protein sebelum dan sesudah konsumsi minyak sawit merah. Syarat responden yang dipilih untuk analisis darahnya: Sehat berdasarkan pemeriksaan klinik Ibu rumah tangga usia produktif Sedang tidak hamil dan menyusui Berstatus gizi normal (tidak overweight) Tidak merokok

33 Responden yang terpilih diambil darahnya di Puskesmas desa Dramaga oleh seorang perawat setelah menandatangani informed consent, darah diambil secara aseptis dengan venojek sekali pakai. Sampel darah ditempatkan dalam vacutainer steril yang berisi antikoagulan EDTA. Darah kemudian disentrifuse dengan kecepatan 1500 rpm selama 10 menit. Setelah disentrifuse akan diperoleh tiga lapisan, bagian atas adalah plasma darah, bagian tengah adalah buffy coat yang mengandung sel darah putih, dan bagian bawah adalah sel darah merah. Plasma dan sel darah merah kemudian disimpan dalam freezer dengan suhu - 20 0 C. 3.3.2 Intervensi Responden dengan Minyak Sawit Mentah (MSMn) Setiap keluarga responden akan diberikan produk MSMn 1 botol (140 ml) setiap minggu selama 2 bulan. Dengan asumsi tiap keluarga beranggotakan 4-8 orang, sehingga di perhitungkan setiap orang/hari akan mengkonsumsi minyak sawit mentah sebanyak 2,5 5 ml per orang/hari setara dengan 1500-3000 µg ekiuvalen vitamin A. Kalaupun anggota keluarga mencapai 10-12 orang akan tetap mendapat 1,7 2 ml per orang/hari setara dengan 1020-1200 µg equivalen vitamin A. Untuk sosialisasi penggunaan minyak sawit mentah, dilakukan pertemuan masal sebelum intervensi, sebulan setelah intervensi, dan 2 bulan setelah intervensi yang bertempat di balai desa atau majelis taklim desa setempat. Dalam pertemuan masal dilakukan penyuluhan singkat mengenai minyak sawit mentah (edukasi manfaat dan cara penggunaan), demo masak, dan pembagian komik yang berisi cara penggunaan minyak sawit mentah. Untuk memastikan responden mengonsumsi minyak sawit mentah, dilakukan monitoring dan evaluasi konsumsi dengan kunjungan minimal 1 minggu satu kali ke rumah-rumah responden selama masa intervensi berlangsung, dan juga diberikan kuesioner setelah 2 hari konsumsi, 1 minggu konsumsi, 2 minggu konsumsi, 1 bulan konsumsi, dan 2 bulan konsumsi untuk mengetahui penerimaan responden terhadap minyak sawit mentah.

34 Anjuran dan takaran penggunaan minyak sawit mentah dapat dilihat pada Tabel 11 berikut, dengan asumsi kebutuhan: 2,5 ml per/hari untuk orang dewasa dan 1 ml per hari untuk anak-anak. Tabel 11 Anjuran dan takaran penggunaan MSMn Ukuran MSMn Cara penggunaan 1 Sendok Makan ( ± 6 ml) = 2-3 kecrot Digunakan sebagai minyak tumis, untuk porsi makan seluruh keluarga dalam sehari. ( 2 dewasa 1 anak-anak) Digunakan sebagai minyak tumis, untuk 2 Sendok Makan (± 12 ml) = 4-6 kecrot porsi makan seluruh keluarga dalam sehari. (4 dewasa 2 anak-anak) Digunakan untuk makanan siap santap 1 Kecrot = 2-3 ml 1 porsi untuk 1 orang per satu kali makan 3.3.3. Pengambilan Darah Responden Setelah Intervensi Pengambilan darah dilakukan di Puskesmas desa Dramaga oleh seorang perawat. Darah diambil dari 33 responden yang sama dengan yang diambil darahnya sebelum intervensi MSMn. Darah diambil secara aseptis dengan venojek sekali pakai. Sampel darah selanjutnya diperlakukan sama dengan yang dilakukan terhadap sampel darah sebelum intervensi MSMn sebagaimana telah disebutkan di atas. 3.3.4 Analisis Plasma darah 3.3.4.1 Analisis Profil Lipid Lipid darah meliputi kadar trigliserida (TG), kadar total kolesterol (TK), kadar HDL dan kadar LDL. Kadar TG, TK dan HDL pada plasma/serum dapat diukur dengan menggunakan kit reagen komersial. Kit komersial berisi sejumlah enzim-enzim spesifik yang mengubah substrat menjadi kromofor, sehingga kadarnya dapat diukur dengan spektrofotometri. a. Analisis Kadar Total Kolesterol (TK) Kadar kolesterol total diukur dengan metode Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin (CHOD-PAP) dan menggunakan pereaksi kit (AMS). Kolesterol diukur setelah dihidrolisis dan dioksidasi secara enzimatis.

35 Kolesterol ester + H 2 O kolesterol esterase kolesterol + asam lemak Kolesterol + O 2 kolesterol oksidase kolesten-3-one + H 2 O 2 2 H 2 O 2 + fenol+ 4-aminoantipyrine peroksidase quinoneimine + 4 H 2 O Prosedur analisis yaitu sampel atau standar diambil sebanyak 100 µl dan dicampurkan dengan 1000 µl pereaksi kit (mengandung kolesterol esterase, kolesterol oksidase, fenol, 4-aminoantipyrine, peroksidase dan bufer) kemudian dimasukkan ke dalam tabung lalu dicampurkan sampai homogen. Campuran diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 5 menit, dan kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 500 nm. Perhitungan kadar kolesterol total dilakukan dengan menggunakan rumus : / b. Analisis Kadar HDL / Pengukuran HDL dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan presipitasi terhadap lipoprotein densitas rendah (LDL dan VLDL) dan kilomikron. Presipitasi dilakukan dengan penambahan asam fosfotungstat dan kehadiran ion magnesium (MgCl 2 ). Setelah disentrifugasi, HDL dalam supernatan diukur menggunakan pereaksi kit yang sama dengan pengukuran total kolesterol (CHOD-PAP). Prosedur presipitasi adalah: sebanyak 200 µl plasma darah dicampurkan dengan 500 µl pereaksi presipitasi yang telah diencerkan dengan akuabides (rasio 4+1), kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Setelah sentrifugasi pada 1074g (4000 rpm) selama 10 menit, dihasilkan supernatan yang siap untuk dianalisis sama seperti analisis total kolesterol di atas. / / c. Analisis Kadar Trigliserida (TG) Sampel atau standar diambil sebanyak 10 µl dan dicampurkan dengan 1000 µl pereaksi kit, kemudian dimasukkan ke dalam tabung lalu dicampurkan

36 sampai homogen. Campuran diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 5 menit, dan kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 500 nm. Trigliserida ditentukan setelah hidrolisis enzimatis dengan lipase. Trigliserida + H 2 O lipase gliserol + asam lemak Gliserol + ATP gliserol kinase gliserol-3-fosfat + ADP Gliserol-3-fosfat + O 2 gliserol-3-fosfat oksidase dihidroksiaseton fosfat + H 2 O 2 2 H 2 O 2 + 4-aminofenazon + 4 klorofenol peroksidase quinoneimine + HCl + 4 H 2 O Perhitungan kadar trigliserida dilakukan dengan menggunakan rumus : / d. Perhitungan Kadar LDL / Teknik yang paling banyak digunakan oleh lab klinik untuk mengukur kadar LDL pasien yaitu dengan menggunakan formula Friedewald sebagai berikut: Kadar LDL = Total kolesterol HDL TG/5 3.3.4.2 Analisa C-Reactive Protein (CRP) Pengukuran kadar C-RP (C-Reactive Protein) secara kuantitatif diukur dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) indirect, dimana pengujian setiap sampel diulang sebanyak 3 kali. Prinsip kerja dari metode ini adalah antigen (C-RP plasma) dilekatkan pada lubang mikroplat ELISA dan dapat berikatan secara spesifik dengan antibodi primer (monoclonal mouse anti-human C-reactive protein), komplek antigen antibodi ini dapat dideteksi dengan menambahkan antibodi sekunder berlabel enzim HRP (HRP Conjugated Goat anti-maouse IgG). JumLah komplek antigen antibodi terlihat dari intensitas warna yang timbul setelah ditambahkan substrat ABTS (2,2 -azino-bis-(3-ethyl-benzo-thiazoline-6-sulphonic acid)). Reaksi substrat ABTS dengan enzim HRP menghasikan produk yang berwarna hijau (gambar 3). Intensitas warna yang terbentuk dibaca menggunakan alat ELISA reader pada panjang gelombang 450 nm.

37 Gambar 3 Prinsip kerja Elisa Indirect Warna yang terbentuk merupakan hasil reaksi antara substrat ABTS (0,3 g/l mengandung peroksida, H 2 O 2, 0,01%) dengan enzim HRP yang terkonjugasi dengan antibodi sekunder. Hidrogen peroksida digunakan oleh enzim HRP untuk mengoksidasi ABTS menjadi ABTS teroksidasi (ABTS + ) yang berwarna hijau dan bersifat larut (Gambar 4). Gambar 4 Reaksi antara substrat ABTS dengan Antibodi yang terkonjugasi dengan enzim HRP Prosedur analisa (Zakaria 2006): 100 µl plasma dimasukkan ke dalam mikroplat ELISA, inkubasi pada suhu 37 0 C selama 1 jam, dibuang isinya kemudian dicuci 2 kali dengan PBST (PBS yang mengandung 0,05% tween-20) sebanyak 200 μl/sumur, didiamkan 1 menit, dibuang kembali isi mikroplat

38 ELISA. Selanjutnya ditambahkan 100 µl kasein 3%, diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 2 jam setelah dilakukan pencucian mikroplat sebanyak 2 kali dengan Tween 80 0.5%, kemudian ditambahkan 100 µl antibodi primer yang telah diencerkan (konsentrasi 10 µl/ml). Mikroplat diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 1 jam, lalu dicuci dengan PBST. Mikroplat selanjutnya ditambahkankan 100 µl antibodi sekunder yang telah diencerkan (1:1000), diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 1 jam, kemudian dicuci dengan PBST. Terakhir, mikroplat ditambahkan 50 µl ABTS, inkubasi 15 menit pada suhu ruang. Optical density (OD) diukur dengan mikroplat reader pada panjang gelombang 450 nm. 3.3.5 Analisis Penerimaan Produk MSMn Analisis penerimaan responden direkapitulasi dari hasil wawancara melalui kuesioner. Pengujian penerimaan produk diuji pada produk pangan yang diolah menggunakan MSMn, bukan uji organoleptik pada produk MSMn. 3.3.6. Analisis Data Untuk menguji signifikan perbaikan profil lipid dan penurunan kadar C-RP sebelum dan sesudah intervensi dengan MSMn selama 2 bulan diuji dengan Uji t berpasangan pada α=0,05.