RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE-DOF

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE DOF

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 ANALISA GAYA DINAMIS

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

Jadi momentum anguler adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berhimpit.

SOAL DINAMIKA ROTASI

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Oleh : Ni Made Wulan Permata Sari

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

GERAK MELINGKAR. = S R radian

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Olimpiade Sains Nasional F i s i k a

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

FISIKA XI SMA 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

Mulai. Pengumpulan Data

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

Uji Kompetensi Semester 1

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 6 NO 1 (2011)

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KURSI RODA BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN RUANG GERAK PENGGUNA. Oleh : ANGGA ARYA PRADANA DEKA RAMADHAN

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR. Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

Antiremed Kelas 11 FISIKA

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH BUDI YULI PRIANTO NRP Dosen Pembimbing. Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

Abstrak. Kata kunci : balance performance, massa unbalance, balancing roda mobil, metoda sudut fasa

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

Gerak Harmonis. Sederhana SUB- BAB. A. Gaya Pemulih

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Analisa Perancangan Pada Produk Kaki Tiruan Atas Lutut tipe four bar linkage

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Program Studi Teknik Mesin S1

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

PENENTUAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN MEKANISME ENGKOL PELUNCUR PADA KOMPONEN MESIN

Analisa Kinematika Mesin Pemotong Pipa Model Helix

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Transkripsi:

RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE-DOF Ainur Hariadi, Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Email : ainur.hariadi@yahoo.com ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai hal-hal yang berhubungan dengan gerak. Gerak-gerak yang terjadi akan menimbulkan perubahan nilai sudut,kecepatan maupun percepatan sudut bentukan yang terjadi baik itu dalam lintasan gerak yang linier,lengkung maupun rotasi atau melingkar.salah satu contohnya adalah gerakan lengan manusia yang memiliki lintasan gerak yang melengkung. Gerakan lengan manusia ini mirip dengan aplikasi gerakan dalam mekanisme slider-crank. Mekanisme ini merupakan salah satu gerak system rangkaian batang penghubung.dimana mekanisme gerakan dipengaruhi dari pergerakan lengan poros penggerak (driver) dan mekanisme yang digerakkan(driven/follower).sehingga dapat dilakukan analisa gerakan terhadap sudut-sudut relative terhadap gerakan sudut-sudut absolutnya. Pada tugas akhir ini akan ditampilkan suatu permasalahan yang mana sebuah ayunan sederhana dipadukan dengan sebuah sistem yang berfungsi merubah gerakan linier menjadi gerakan rotasi. Sebuah lengan batang pendulum disimpangkan dengan sudut tertentu (bervariasi 20º, 30º, 45º) menurut konstruksi mekanisme gerak alat yang mengayun konstan. Kata kunci : Mekanisme gerak, slider-crank, variasi sudut, pendulum.

PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai hal-hal yang berhubungan dengan gerak, ada gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap, ada gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang berubah, dan ada juga yang lintasannya berupa garis lengkung. Semua contoh-contoh tersebut memiliki arti fisis yang berbeda-beda. Salah satu contoh gerak yang lintasannya berupa garis lengkung adalah gerak pendulum. Gerak pendulum dapat digolongkan sebagai gerak harmonis karena benda bergerak bolak-balik disekitar titik kesetimbangan sehingga pola kurvanya berupa fungsi sinusoidal. Pada tugas akhir ini akan ditampilkan suatu permasalahan yang mana sebuah ayunan sederhana dipadukan dengan sebuah sistem yang berfungsi merubah gerakan linier menjadi gerakan rotasi. Sebuah bandul yang dipasang pada titik berat batang, kemudian bandul disimpangkan dengan sudut tertentu (bervariasi 20º, 30º, 45º) menurut konstruksi mekanisme gerak alat yang mengayun konstan. Mekanisme Engkol Peluncur (Slider-Crank Mechanism) Salah satu mekanisme yang paling berguna dan paling umum dipergunakan adalah sistem rangkaian batang penghubung empat batang. Yang terdiri dari bodi diam 1 sebagai titik pusat, bodi 2 merupakan engkol, bodi 3 sebagai batang penghubung, dan batang 4 merupakan slider yang mempunyai gerak lurus.

Karakteristik Biomekanikal Gerak Berjalan Gerak berjalan pada manusia dapat didefinisikan melalui siklus gaya berjalan yang sering disebut dengan istilah gait cycle. Siklus gaya berjalan ini terdiri dari fase stance dan fase swing, dimana selama fase stance kaki menapak pada permukaan pijakan, sedangkan fase swing kaki melakukan gerak mengayun dan tidak sedang menapak pada permukaan pijakan, untuk fase stance dikategorikan lagi menjadi 3 macam yaitu pada saat kedua kaki sedang menapak tahap pertama, hanya satu kaki yang menapak, dan pada saat kedua kaki sedang menapak pada tahap kedua. Pergerakan dari tiap fase pada siklus gaya lengan METODOLOGI YANG DIGUNAKAN Dalam rancang bangun mekanisme penghasil gerak ayun pendulum single DOF dengan menggunakan tahap perancangan sebagai berikut : 1. Langkah-langkah Penelitian 2. Tahap Kajian Pustaka 3. Tahap Proses Perancangan Alat 4. Tahap Perancangan Pemodelan Mekanisme Alat 5. Tahap Penyelesaian Perancangan 6. Tahap Pembuatan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan gerak ayun pendulum memanfaatkan mekanisme gerak slider-crank. Dalam pemanfaatan gerak slider-crank ini akan didapatkan variasi perubahan sudut bentukan lengan pendulum. Pada alat ini terdapat beberapa komponen utama : 1. Disc (piringan penggerak). Piringan ini berfungsi sebagai pengatur langkah dari mekanisme dengan diameter 280mm, yang memiliki 3 lubang varian sebagai pengatur panjang langkah batang penghubung prototipe pada mekanisme slider-crank. Lubang 1: diameter lubang 8mm, jarak titik sumbu lubang dengan titik sumbu, poros dx=120mm, untuk sudut bentukan 45 o, x=120cm, 275mm. Lubang 2: diameter lubang 8mm, jarak titik sumbu lubang dengan titik sumbu, poros dx=70mm, untuk sudut bentukan 30 o, x=70, z=292mm. Lubang 3: diameter lubang 8mm, jarak titik sumbu lubang dengan titik sumbu, poros dx=44mm, untuk sudut bentukan 20 o, x=44cm, z=297mm. 2. Batang penghubung. Merupakan komponen penghubung antara disc dengan body slider, panjang batang penghubung ini 300 mm. 3. Body diam slider. Mekanisme slider yang menghubungkan batang penghubung dengan lengan pendulum. 4. Lengan pendulum. Komponen yang diasumsikan sebagai simulator lengan manusia pada prototype ini yang nantinya akan diambil

variasi sudut bentukan. Panjang lengan atas 300 mm, dan panjang lengan bawah 250 mm, total berat lengan m L, 288kg. 5. Rangka meja. Tempat dudukan body prototipe agar tidak bergeser. 6. Motor DC. Komponen penggerak utama dari prototype dengan putaran 30 rpm, 24 volt, dan 1 A. 7. Power supply. Merk: Matsuvivi, arus 6 A, voltase 24 volt. 8. Partikel bermassa Komponen ini merupakan cincin pemberat yang akan diletakkan pada titik bagian lengan pendulum yang berjarak dari titik referensi, yang memiliki berat sebesar m C, 033kg. Gaya momen mekanisme: Diambil contoh pada lengan pembentukan sudut o β = 20, R = 44mm, L L = 550mm, L C = 270mm, b = 300mm. l1 = 120mm. * F y FSinθ * F x FCosθ * F y F Ay F Ax

FSinθ * F F Cy Cy y W C C F By W F = W + W * F x L L F Cx FCosθ * M M = Iα FCosθ l W. L W. L. 1 C C L L = 3 M = FCosθ. l1 = 2,9x10.0,990.120,3445 KESIMPULAN Setelah dilakukan perancangan, analisa dan pembuatan prototipe penghasil gerak ayun pendulum satu DOF. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan, sebagai berikut: 1. Secara teori dan pengujian susunan Rancang bangun ini bisa diaplikasikan pada sistem gerak mekanisme yang dinginkan. 2. Dalam percobaan bahwa semakin kecil jarak langkah slider maka sudut bentukan pada batang lengan pendulum yang terbentuk juga kecil, dan sebaliknya. 3. Kekasaran permukaan slider dan berat lengan pendulum mempengaruhi kinerja dari motor penggerak yang terbebani. 4. Dari perhitungan didapatkan panjang langkah (x) dan sudut bentukan (β), yaitu: x=44mm ; β=20 0, x=70mm ; β=30 0, x=120mm ; β=45 0. M