PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
II.TINJAUAN PUSTAKA. dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh ahli. Untuk menghubungkan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DI DESA RAPAK LAMBUR KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan. Oleh : Anri.Ch.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow)

BAB I PENDAHULUAN. daya alam maupun sumber daya manusia yang rendah. timbulnya perkumpulan dan perhimpunan sukarela (voluntary association).

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur)

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

PERENCANAAN PARTISIPATIF

PEDOMAN WAWANCARA. Pertanyaan untuk tokoh masyarakat dan birokrasi

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

BAB II KERANGKA TEORI

PERAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA MUKTI UTAMA KECAMATAN LONG MESANGAT KABUPATEN KUTAI TIMUR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taking Part in one or more phase of the process (partisipasi) berarti ambil bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Selanjutnya UU Nomor 32

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOLOMBUKAN SATU KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

STUDI TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KARANG JATI KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya daerah Indonesia terdiri atas beberapa. daerah/wilayah provinsi dan setiap daerah/ wilayah provinsi terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Koentjaraningrat sebagaimana yang dikutip oleh Adon Nasrulloh 2 memberikan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dan pada hakikatnya bersinergi terhadap pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN LEMBAGA ADAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

*9740 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 15 TAHUN 1997 (15/1997) TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN veteran Jawa Timur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM MENUNJANG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Bawoleu Kecamatan Tagulandang Utara)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN Karima Bararah Universitas Andalas (Unand), Padang

PRAKTEK KEKUASAAN ELIT POLITIK DALAM DEMOKRASI (SUATU STUDI KASUS PENYUSUSUNAN PERATURAN DESA OLEH BPD DESA SUM TAHUN 2015)

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi itu terjadi kalau satu individu dalam masyarakat berbuat sedemikian rupa,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap kekuatan kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.

II. T1NJAUAN PUSTAKA. untuk berkembang. Partisipasi menurut Santoso Sastro Putro:1986, adalah keterlibatan mental

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam hukum yang hidup

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA LESABE KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE 1. Oleh : Arthur T.

Transkripsi:

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Oleh Inggrid Kawulur 1 Marlien T.Lapian 2 J.E.Kaawoan 3 Abstrak Masyarakat sebagai salah satu subsistem suatu desa harus melibatkan diri dalam proses pembangunan di desa. Keterlibatan itu dimulai dari tahap perencanaan pembangunan, pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan. Tanpa adanya keterlibatan masyarakat maka hasil dari pembangunan belum tentu menjawab kebutuhan masyarakat dan belum tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Teori utama yang digunakan adalah teori dari Mikkelsen(1999:64) dalam buku Isbandi (2007:27) Yaitu Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas.Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sugiono (2002:6) penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Fokus penelitian yakni partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di desa talikuran kecamatan tompaso kabupaten minahasa. Pengelolaan data melalui Tahap reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditinjau dari 5 indikator diantaranya ; 1.partisipasi masyarakat dalam memberikan kontribusi dalam hal ini partisipasi masyarakat rendah apalagi dengan adanya rapat sangat minim, 2.partisipasi masyarakat dalam proses pemekaan (membuat peka) dalam hal ini sosialisasi kurang dilakukan oleh pemerintah sehingga masyarakat kurang peka terhadap pembangunan, 3.Partisipasi masyarakat dengan keterlibatan secara sukarela sangat tinggi baik tenaga maupun uang, 4.partisipasi masyarakat dengan suatu proses yang aktif dalam hal ini masyarakat kurang aktif dalam partisipasi maupun pembangunan dan terkesan menunggu komando, 5.partisipasi masyarakat dengan melakukan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf dalam hal ini kurang adanya dialog antara masyarakat dan pemerintah. Pada prinsipnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa ini sangatlah berpengaruh besar terhadap jalannya proses pembangunan infrastruktur desa khususnya Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa, penyelenggaraan pembangunan bukan sematamata tanggungjawab pemerintah desa saja, melainkan juga tanggungjawab bersama seluruh masyarakat. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Infrastruktur. 1 Mahasiswa Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat 2 Tenaga Pendidik Pada Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat 3 Tenaga Pendidik Pada Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat 1

PENDAHULUAN Berdasarkan UU NO 6 TAHUN 2014 BAB IX Pasal 78 tentang desa, menyebutkan bahwa pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pembangunan desa harus mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial. Disetiap perencanaan pembangunan diperlukan adanya suatu kontribusi berupa pemikiran ide-ide, pendapat kritik maupun saran secara sukarela dari masyarakat untuk suatu sehingga disetiap pengambilan keputusan adanya suatu sosialisasi masyarakat juga harus dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaannya juga masyarakat harus melibatkan diri dalam pembangunan khusus dalam hal ini pembangunan infrastruktur jalan baik dalam bentuk finansial maupun tenaga, karena peran dari masyarakat sangat penting dalam setiap pembangunan sehingga dengan adanya peran dari masyarakat akan menjawab tujuan dari pada ketika perencanaan serta pelaksanaan sedang berjalan tentunya pengawasan atau kontrol berupa saran dan kritik dari masyarakatpun sangat penting guna mengawasi jalannya suatu program kegiatan pembangunan infrastruktur jalan agar supaya menghasilkan pembangunan yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Desa Talikuran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa, salah satu desa yang melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur jalan. Oleh karena itu sebagai desa yang melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan tidak lepas dari peran partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan. khusus di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso dengan masyarakat yang beragam-ragam mata pencahariannya yang terdiri mulai dari petani, peternak dan pegawai bahkan wiraswasta sangat berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan. Oleh karena itu di setiap perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan hanya sebagian kecil masyarakat talikuran yang ikut serta berpartisipasi dalam program pembangunan infrastruktur jalan dikarenakan suatu pekerjaan yang mungkin tidak bisa ditinggalkan.. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti masyarakat Desa Talikuran belum sepenuhnya berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan. Hal ini terlihat dari kegiatan masing-masing masyarakat yang sehari-hari sebagian mata pencaharian petani, peternak, pegawai, wiraswasta dan lain 2

sebagainya sehingga kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan di desa seperti kehadiran masyarakat dalam rapat yang diadakan belum sesuai dengan yang diharapkan, kehadiran dalam kegiatan gotong royong yang diadakan masih rendah, sikap masyarakat yang kurang kritis dalam hal memberikan pendapat ataupun saran baik dalam mengungkapkan dan menyampaikan prakarsa seperti menyampaikan informasi permasalahan yang dihadapi, kurang memberikan masukan berupa saran saran /ide-ide dalam usaha pembangunan desa. dari banyaknya penduduk desa hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk masyarakat yang turut berpartisipasi mengambil bagian dalam hal Dengan demikian, peneliti mengambil judul Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Bertolak dari latar belakang diatas maka, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Dilihat Dari : 1. Partisipasi masyarakat dalam memberikan Kontribusi secara sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. seperti : masyarakat tidak mengikuti waktu perencanaan namun dalam tahap pengawasan masyarakat ikut dalam memberikan suatu pemikiran, masukan, saran, maupun kritik. 2. Partisipasi masyarakat dalam proses pemekaan (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek Misalkan untuk membuat masyarakat peka terhadap pembangunan dan terlibat dalam pembangunan perlu dilakukan sosialisasi 3. Partisipasi masyarakat dalam keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Misalkan dengan keikutsertaan masyarakat berupa tenaga, uang, material dan lainnya dalam menunjang pelaksanaan 4. Partisipasi masyarakat dengan suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan sesuatu hal. Misalkan adanya inisiatif dari dalam diri masyarakat didalam pembangunan dan dalam berpartisipasi. 5. Partisipasi masyarakat dengan pemantapan dialog antara masyarakat stempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. Misalkan dengan melakukan dialog bersama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai persiapan, pelaksanaan, bahkan sampai pada pengawasan didalam 3

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Partisipasi Menurut Mikkelsen (1999:64) dalam Isbandi (2007;27) dalam buku perencanaan partisipatoris berbasis aset komunitas membagi 6 pengertian, yaitu : 1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. 2. Partisipasi adalah Pemekaan (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek 3. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. 4. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. 5. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. 6. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka. Menurut Sastropoetro, Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Pengertian ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian, atau turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada sekedar kegiatan fisik semata. Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 2004). Untuk mencapai keberhasilan pembangunan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sangat diperlukan. Pembangunan dapat berjalan terus menerus tetapi hasilnya akan sangat berbeda apabila pembangunan tersebut didukung dengan partisipasi masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan harus dilaksanakan sebagai bagian penting dari pembangunan itu sendiri. Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan, inisiatif, dan kreatifitas dari keanggotaan masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab sebagai manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapkan tumbuh berkembang sebagai suatu partisipasi. Effendi (2002:101) pengertian partisipasi masyarakat adalah kesediaan masyarakat untuk ikut terlibat secara fisik maupun emosional serta bertanggungjawab terhadap suatu kegiatan. Konsep Masyarakat Menurut Paul B. Horton, masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Emile Durkheim ( Dalam Soleman B. Taneko, 1984), masyarakat merupakan suatu kenyataan yang objektif secara 4

mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggotaanggotanya.. Mayarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya, ada beberapa unsur yang mencangkup, adapun unsur-unsurnya yaitu : (a) Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama (b) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan (c) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut : (a) Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang (b) Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia. (c) Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan (d) Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. Konsep Pembangunan Secara umum pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusuma, 2005). Pembangunan adalah proses perubahan yang mencangkup seluruh sistem sosial sosial, politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander, 1994). Dengan demikian, proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (community/group). makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan / perbaikan(progress), dan pertumbuhan. Pembangunan desa dan pembangunan masyarakat desa telah menjadi dua istilah yang sering dicampuradukkan pengertiannya. Padahal secara definitif keduanya mempunyai pengertian yang cukup berbeda. Sumarjan, (dalam darmansyah dkk, 1986) menyebutkan bahwa pembangunan masyarakat desa, usaha pembangunannya hanya diarahkan pada kualiti manusianya, sedangkan pembangunan desa, mengusahakan pembangunan masyarakat yang dibarengi lingkungan hidupnya. Konsep Desa Kuntjaraningrat (1977) mendefinisikan desa sebagai komunitas kecil yang menetap di suatu daerah. Landis menguraikan pengertian desa dalam tiga aspek; (a) Analisis statistik, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan dengan penduduk kurang dari 2.500 orang, (b) Analisis sosial psikologis, desa merupakan suatu lingkungan yang penduduknya memiliki hubungan akrab dan bersifat informal diantara sesama warganya, (c) Analisis ekonomi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan dengan penduduknya tergantung kepada pertanian. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5

penelitian deskriptif kualitatif. Sugiono (2002:6) penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Yang menjadi Fokus dalam penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa dilihat dari konsep Mikkelsen (1999:64) dalam Isbandi (2007;27) dalam buku perencanaan partisipatoris berbasis aset komunitas, dengan 5 indikator yaitu : 3.1.1 Partisipasi masyarakat dalam memberikan suatu kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. seperti : masyarakat tidak mengikuti waktu perencanaan namun dalam tahap pengawasan masyarakat ikut dalam memberikan suatu pemikiran, masukan, saran, maupun kritik. 3.1.2 Partisipasi masyarakat dalam proses Pemekaan (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyekproyek Misalkan jika membuat masyarakat peka terhadap pembangunan dan terlibat dalam pembangunan maka diperlukan sosialisasi. 3.1.3 Partisipasi masyarakat dengan keterlibatan secara sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Misalkan dengan keikutsertaan masyarakat berupa tenaga, uang, material dan lainnya dalam menunjang pelaksanaan 3.1.4 Partisipasi masyarakat dengan Suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang tekait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya dalam melakukan hal itu. Misalkan adanya inisiatif dari dalam diri masyarakat didalam pembangunan dan dalam berpartisipasi. 3.1.5 Partisipasi masyarakat dengan pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. Misalkan dengan melakukan dialog bersama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai persiapan, pelaksanaan bahkan sampai pengawasan Dalam penelitian ini informan yang dimaksud, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang diteliti. adapun yang dimaksud sebagai informan dalam penelitian ini adalah (a) Sekretaris Desa ( Sekdes) 1 orang (b) Kepala Desa 1 orang (c) Masyarakat Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa (5 orang). Dalam penelitian kualitatif, teknik analisa data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti akan mencoba mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, 6

catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Partisipasi masyarakat dalam memberikan Kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. seperti : masyarakat tidak mengikuti waktu perencanaan namun dalam tahap pengawasan masyarakat ikut dalam memberikan suatu pemikiran, masukan, saran, maupun kritik. Proses pembuatan keputusan pembangunan infrastruktur jalan adalah sejauh mana masyarakat memberikan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran, kritik, maupun masukan dan sejauh mana sumbangan pemikiran itu diterima dan ditampung sebagai aspirasi masyarakat. Dalam proses perencanaan ini didalam masyarakat memberikan suatu kontribusi khusus dalam pembangunan infrastruktur jalan ini pemerintah sangat membuka ruang bagi masyarakat dalam memberikan masukan, kritik, saran bahkan pendapat dan telah melibatkan masyarakat. Namun partisipasi masyarakat masih rendah apalagi dalam adanya rapat sangat minim dalam arti sedikit masyarakat yang hadir dalam pengambilan keputusan, pada tahap perencanaan tingkat kehadiran masyarakat sangat minim maksudnya kehadiran masyarakat dalam rapat sangat sedikit, walaupun ada masyarakat yang tidak ikut namun masyarakat selalu menerima apapun keputusan dari pemerintah, mereka menganggap bahwa apapun keputusannya yaitu untuk kesejahteraan rakyat. oleh sebab itu dalam memberikan masukan, kritik maupun saran hanya beberapa orang saja karena sebagian masyarakat terkendala waktu dan kegiatan lainnya seperti mereka pergi bekerja dan berlandang dan lain sebagainya. Di Desa Talikuran berdasarkan hasil wawancara bahwa bukan hanya program infrastruktur jalan masyarakat memberi masukan namun disetiap adanya program dari pemerintah masyarakat selalu senang dan menerima dan masyarakatpun selalu memberikan kontribusi tapi tidak semua lapisan masyarakat hanya sebagian kecil dan kebanyakan hanya petua-petua dan tokoh masyarakat yang selalu memberikan kontribusi tapi walaupun hanya sebagian kecil masyarakat tapi pemerintah sangat menerimanya untuk pembangunan yang lebih baik. Keikutsertaan masyarakat dalam proses pengawasan ini dalam bentuk memberikan masukan, saran, maupun kritik masyarakat selalu antusias tapi yang mengawasi kebanyakan tokoh masyarakat/petua-petua desa walaupun tidak mengikuti tahap perencanaan namun dalam tahap pengawasan ini masyarakat tidak melewatinya saran, masukan maupun kritik selalu diberikan demi tercapainya pembangunan yang berdaya guna kedepan. b. Partisipasi masyarakat dalam proses Pemekaan (membuat 7

peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyekproyek Misalkan untuk membuat masyarakat peka terhadap pembangunan dan terlibat dalam pembangunan perlu adanya sosialisasi Didalam proses perencanaan ini khusus dalam pembangunan infrastruktur ini, perlu dilakukan sosialisasi dimana sosialisasi ini dilakukan untuk supaya masyarakat mengetahui pentingnya partisipasi dari pada masyarakat, dan dimana masyarakat akan mengetahui program yang akan dibuat berupa infrastruktur jalan dan tentu peran dari pada masyarakat itu sangat penting baik berupa tenaga, maupun uang. dalam sosialisasi ini juga diperlukan supaya masyarakat peka terhadap pembangunan, bagaimana pentingnya partisipasi dari pada masyarakat tersebut. Dalam hal ini khusus masyarakat talikuran berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan masalah kurangnya sosialisasi dari instansi-instansi yang melakukan kegiatan pembangunan kepada masyarakat, mengakibatkan rendahnya rasa memiliki terhadap hasil pembangunan dari masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dari masyarakat sehingga keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan sangat rendah. 3. Partisipasi masyarakat dengan keterlibatan secara sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Misalkan dengan keikutsertaan masyarakat berupa tenaga, uang, material dan lainnya dalam menunjang pelaksanaan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan ini Khusus dalam tahap pelaksanaan ini dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat, keterlibatan secara sukarela, memberi diri secara langsung dalam membantu segala hal yang berkaitan dengan pembangunan guna menunjang pelaksanaan pembangunan baik berupa uang, tenaga, barang, material ataupun informasi yang berguna bagi pelaksanaan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pelaksanaan pembangunan nmerupakan proses awal untuk keberhasilan dalam suatu Pelaksanaan pembangunan di desa talikuran ini sangat melibatkan masyarakat dan juga pihak yang terkait walaupun hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk di desa talikuran, namun masyarakat yang ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam pembangunan sangat antusias untuk berpartisipasi. dan pemerintah sangat membuka ruang kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam pembangunan agar pelaksanaan kegiatan pembangunan terlaksana dengan baik, sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. 4. Partisipasi masyarakat dengan Suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya dalam melakukan hal itu. Misalkan adanya inisiatif dari dalam diri masyarakat didalam 8

pembangunan dan dalam berpartisipasi. Dalam hal ini khususnya dalam tahap pelaksanaan dimana masyarakat desa talikuran dalam hal program pembangunan masyarakat desa talikuran sangat minim dalam arti keinisiatifan masyarakat dalam suatu pembangunan sangat rendah, begitu juga dalam partisipasi masyarakat kurang ada inisiatif dari dalam diri masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, masyarakat terkesan menunggu komando dari pemerintah daripada adanya inisiatif sendiri dari dalam diri untuk terlibat dalam Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu anggota masyarakat yaitu bapak NR : siapakah yang mendorong bapak untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur? atau dari bapak yang mengambil inisiatifnya sendiri tanpa didorong siapapun untuk berpartisipasi lewat pembangunan ini? bapak mengatakan bahwa selaku saya pribadi kurang dalam keinisiatifan khusus dalam pembangunan karena pemerintah saja tidak pernah mengundang kami dalam sosialisasi tentang program ini dan tidak pernah dilakukan sehingga kami merasa diabaikan sehingga keinisiatifan kami kurang. 5. Partisipasi masyarakat dengan melakukan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. Misalkan dengan melakukan dialog bersama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai persiapan, pelaksanaan, bahkan sampai pengawasan dalam Partisipasi masyarakat dalam hal ini tentang perencanaan pembangunan dimana dengan melakukan dialog bersama pemerintah menyangkut tentang pembangunan infrastruktur jalan dalam hal ini tidak ada dilakukan dialog oleh pemerintah dengan masyarakat tentang persiapan pembangunan infrastruktur jalan. Dialog sebenarnya sangat penting dilakukan sebelum akan dilaksanakan program pembuatan jalan agar supaya masyarakat akan tau dan akan memperoleh informasi-informasi penting menyangkut tentang persiapan, pelaksanaan dan bahkan pengawasan. Mungkin ini merupakan salah satu penyebab kurangnya masyarakat yang terlibat dalam pembangunan yaitu tidak ada dialog yang dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh seorang bapak tokoh masyarakat GK yaitu :Apakah sebelum program ini berjalan dan akan dibuat pemerintah melakukan dialog yang membicarakan mengenai persiapan, pelaksanaan bahkan pengawasan bersama masyarakat? dan bapak mengatakan bahwa : sebelum program ini akan direalisasikan tidak ada dialog khusus untuk membahas program ini dan kami sebagai tokoh masyarakat tidak pernah dipanggil untuk dialog bersama pemerintah Hambatan-Hambatan Partisipasi Masyarakat Dalam 9

Pembangunan Infrastruktur Desa Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso (a) Hambatan Internal Faktor pertama, adalah kesadaran masyarakat yang rendah merupakan salah satu hambatan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di desa talikuran. kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa. Kemudian faktor kedua, masyarakat lebih suka menunggu bantuan dari pemerintah apabila ada kerusakan pada suatu bangunan. Hendaknya masyarakat lebih aktif memperhatikan bangunan tersebut tanpa menunggu lagi dari pemerintah. (b) Hambatan Eksternal Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah yang akan melakukan kegiatan pembangunan kepada masyarakat, merupakan salah satu hambatan eksternal. PEMBAHASAN 2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam suatu pembangunan, dalam proses pembangunan tidaklah hanya pemerintah yang berperan tetapi peran serta masyarakat dalam suatu pembangunan merupakan sesuatu yang penting dimana ketika masyarakat ikut ambil bagian dalam suatu pembangunan akan merasa puas nanti ketika melihat hasilnya dan tujuan daripada pembangunan itu akan terjawab. Selanjutnya partisipasi masyarakat di desa talikuran berupa tenaga, uang, konsumsi dan lain sebagainya. pemerintah yang ada sangat dengan jelas dan membuka ruang kepada masyarakat dan melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan bahkan sampai pengawasan walaupun hanya sebagian kecil dari masyarakat, Namun masyarakat yang terlibat dalam pembangunan memiliki antusias yang tinggi. walaupun hambatan partisipasi dari masyarakat itu ada, dimana sebagian masyarakat talikuran adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan masing-masing sehingga itu yang menghambat mereka dan merasa masa bodoh terhadap partisipasi dalam Namun Pemerintah setempat sangat membuka ruangan kepada masyarakat dalam berpartisipasi lewat pembangunan infrastruktur jalan. a. Partisipasi masyarakat dalam memberikan kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. seperti : masyarakat tidak mengikuti waktu perencanaan namun dalam tahap pengawasan masyarakat ikut dalam memberikan suatu pemikiran, masukan, saran, maupun kritik. Di Desa Talikuran didalam proses pembangunan infrastruktur jalan ini sangat baik apabila adanya pengawasan dari masyarakat sehingga ketika ada yang kurang masyarakat bisa mengkritisi dan memberi saran, maupun kritikan sehingga hasil nanti akan baik dan masyarakat sangat puas akan pembangunan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak. 10

Di Desa Talikuran berdasarkan hasil wawancara bahwa bukan hanya program infrastruktur jalan masyarakat memberi masukan namun disetiap adanya program dari pemerintah masyarakat selalu senang dan menerima dan masyarakatpun selalu memberikan kontribusi tapi tidak semua lapisan masyarakat hanya sebagian kecil yang memberikan kontribusi tapi walaupun hanya sebagian kecil masyarakat tapi pemerintah sangat menerimanya demi pembangunan yang lebih baik. Keikutsertaan masyarakat dalam proses pengawasan ini dalam bentuk memberikan masukan, saran, maupun kritik masyarakat selalu antusias tapi yang mengawasi kebanyakan tokoh masyarakat/petua-petua desa walaupun tidak mengikuti tahap perencanaan namun dalam tahap pengawasan ini masyarakat tidak melewatinya saran, masukan maupun kritik selalu diberikan demi tercapainya pembangunan yang berdaya guna kedepan. Kurangnya masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan sangat berdampak dengan hasilnya nanti, apalagi masukan serta kritikan dari masyarakat itu sangat penting demi baiknya pembangunan infrastruktur jalan. Namun banyaknya hambatan dari masyarakat dalam berpartisipasi, pekerjaan dan waktu yang tidak memungkinkan masyarakat untuk melibatkan dirinya dalam b. Partisipasi masyarakat dalam proses Pemekaan (membuat peka) pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek Misalkan untuk membuat masyarakat peka terhadap pembangunan dan terlibat dalam pembangunan perlu dilakukan dan mengikuti sosialisasi Desa Talikuran dalam proses pembangunan ini sosialisasi dari pihak yang menyelenggarakan dalam hal ini pemerintah setempat kurang diadakan, bahkan dalam setiap program yang ada selain infrastruktur sosialisasi tidak dilakukan pemerintah terhadap masyarakat pemerintah tidak sadar bahwa sosialisasi sangat penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat disetiap c. Partisipasi masyarakat dengan Keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Misalkan dengan keikutsertaan masyarakat berupa tenaga, uang, material dan lainnya dalam menunjang pelaksanaan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan ini dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat, keterlibatan secara sukarela, memberi diri secara langsung dalam membantu segala hal yang berkaitan dengan pembangunan guna menunjang pelaksanaan pembangunan baik berupa uang, tenaga, barang, material ataupun informasi yang berguna bagi pelaksanaan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pelaksanaan pembangunan merupakan proses awal untuk keberhasilan dalam suatu Pelaksanaan pembangunan di desa talikuran ini sangat melibatkan masyarakat dan juga pihak yang terkait walaupun hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk di desa talikuran, namun masyarakat yang 11

ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam pembangunan sangat antusias untuk berpartisipasi dan pemerintah sangat membuka ruang kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam pembangunan agar pelaksanaan kegiatan pembangunan terlaksana dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. d. Partisipasi masyarakat dengan Suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang tekait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. Misalkan adanya inisiatif dari dalam diri masyarakat didalam pembangunan dan dalam berpartisipasi. Di Desa Talikuran keaktifan dan inisiatif dari masyarakat tentang suatu pembangunan sangat minim masyarakat terkesan menunggu intruksi dari pemerintah apalagi tentang suatu pembangunan mungkin ini sebabnya kurang adanya sosialisasi dari pemerintah setempat sehingga masyarakat kurang memiliki kebebasan dari dalam dirinya dan kurangnya rasa memiliki dari masyarakat untuk selalu proaktif terkait e. Partisipasi masyarakat dengan pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampakdampak sosial. Misalkan dengan melakukan dialog bersama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai persiapan, pelaksanaan bahkan sampai pengawasan di dalam Dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan perlu adanya kerjasama pemerintah dengan masyarakat, adanya suatu dialog pembicaraan antara masyarakat dan pemerintah yang menyangkut pembangunan infrastruktur jalan misalkan adanya dialog khusus atau pertemuan yang rutin oleh masyarakat yang membicarakan tentang pembangunan yang akan dibuat. Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan ini khusus masyarakat Desa Talikuran Kecamatan Tompaso, dimana dengan melakukan dialog dengan pemerintah menyangkut tentang pembangunan infrastruktur jalan dalam hal ini tidak ada dilakukan dialog oleh pemerintah dengan masyarakat tentang persiapan pembangunan infrastruktur jalan. Dialog sebenarnya sangat penting dilakukan sebelum akan dilaksanakan program pembuatan jalan agar supaya masyarakat akan tau dan akan memperoleh informasi-informasi penting menyangkut tentang persiapan, pelaksanaan dan bahkan pengawasan. Mungkin ini merupakan salah satu penyebab kurangnya masyarakat yang terlibat dalam pembangunan yaitu tidak ada dialog yang dilakukan oleh pemerintah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa : 1. Pada prinsipnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa ini sangatlah 12

berpengaruh besar terhadap jalannya proses pembangunan infrastruktur desa khususnya Di Desa Talikuran Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa, penyelenggaraan pembangunan bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah desa saja, melainkan juga tanggungjawab bersama seluruh masyarakat. 2. Pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik, apabila partisipasi yang terlibat hanya pemerintah saja sedangkan masyarakat tidak terlibat dalam proses 3. Dalam setiap program pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah seharusnya pemerintah wajib memberikan sosialisasi kepada masyarakat guna untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan menanggapi suatu proyekproyek dan supaya masyarakat ada keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sehingga masyarakat akan sadar pentingnya pembangunan lewat sosialisasi. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disimpulkan diatas maka sangat penting bagi penulis untuk memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Masyarakat, agar supaya lebih meningkatkan lagi partisipasinya dalam hal pembangunan, karena pembangunan bukan tanggungjawab pemerintah saja melainkan seluruh komponen masyarakat oleh karena itu, supaya pembangunan dapat berjalan dengan baik peran daripada masyarakat sangat penting dalam hal 2. Kepada masyarakat Dalam setiap program pembangunan seharusnya masyarakat harus terlibat dalam proses pembangunan oleh karena itu masyarakat harus memiliki kesadaran dari dalam dirinya untuk sadar akan pentingnya partisipasi terhadap pembangunan, Juga kepada seluruh masyarakat desa Talikuran untuk lebih meningkatkan partisipasinya (keikutsertaannya) baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun dalam pengawasan. 3. Kepada pemerintah, Agar partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pembangunan infrastruktur maksimal, pemerintah harus lebih memberikan sosialisasi atau pengarahan kemasyarakat dalam bentuk penyuluhan yang melibatkan masyarakat, agar masyarakatnya memiliki keinginan untuk ikut terlibat dalam kegiatan DAFTAR PUSTAKA Effendi, Bachtiar. 2002. Pembangunan Daerah Otonom Berkeadilan. Cetakan Pertama. PT. Uhaindo Dan Offset. Emile Durkheim Dalam Soleman B. Taneko. 1984. Struktur Dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta : Rajawali. Isbandi Rukminto Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: 13

Dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok : FISIP UI Press. Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Nurman. 2015. Strategi Pembangunan Daerah. Jakarta : Rajawali pers. Soerjono Soekanto. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru. Jakarta : Rajawali Pers. Riwu Kaho, Josep. 2005. Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia (Indentifikasi Factor-Factor Yang Mempengaruhi Penyelenggaraan Daerah ). Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Slamet. 2003. Pembangunan Masayarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Sunarti. 2003. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Perumahan Secara Kelompok, Jurnal Tata Loka. Semarang : Planologi UNDIP. Sugiono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Penerbit Angkasa. Sirajudin, Didik Sukriono dan Winardi.2011. Hukum Pelayanan Publik Berbasis Partisipasi dan Keterbukaan Informasi. Malang : Setara Press. Zulkarimen Nasution. 2007. Komunikasi Pembangunan (Pengenalan Teorian Penerapannya). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. REFERENSI LAIN : Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tetang Desa 14