Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan. Oleh : Anri.Ch.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan. Oleh : Anri.Ch."

Transkripsi

1 Partisipasi Masyarakat Dalam menunjang pelaksanaan Pembangunan Dalam Pembangunan Di Desa Tarohan Kec.Beo Selatan Oleh : Anri.Ch.Potoboda ABSTRAKSI Kenapa penelitian metode topik ini penting: Partisipasi masyarakat merupakan bagian penting, oleh karna itu keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan diharapkan dapat memberikan efek yg lebih signifikan dalam pelaksanaan serta memberikan kesempatan kewenangan yg lebih luas kepada masyarakat. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode kulitatif deskriptif Konsep yang digunakan adalah: Menurut Cohen dan Uphoff dalam Dwiningrum(2011:51) Partisipasi sebagai keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan program, memperoleh kemanfaatan dan evaluasi program dan Adisasmita (2006:44) partisipasi masyarakat adalah pemberday aan masyrakat, (1) peran sertanya dalam kegiatan penyusunan perencanan,(2) implementasi program/proyek pembangunan dan merupakan aktualisasi kemauan dan kesediaan masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi terhadap implementasi program pembangunan. Menurut Koentjaraningrat (1983:149) mengemukakan sebagai berikut :masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat conteniu dan terikat oleh suatu rahasia identitas bersama. Soekanton (2005:43 7) pembangunan sebenarnya merupakan suatu peroses perubahan yang direcanakan dan dikehendaki. Temuannya: partisipasi masyarata Desa Tarohan Kec.Keo selatan dalam pembagunan masih kurang, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, samapai dengan evaluasi hasil pembangunan, kurangnya pertisipasi masyarakat dalam perencanaan program pembangunan membuat lambatnya proses pembangunan, serta masyarakat masih mengharapkan upah kerja dalam keikut sertaanya dan proses evaluasi yang sangat jarang dilaksanakan ketika program telah dilaksanakan. Kata kunci: partisipasi, pembagunan JURNAL PENDAHULUAN

2 LATAR BELAKANG MASALAH Peran masyarakat merupakan bagian penting, keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan diharapkan dapat memberikan efek yg lebih signifikan dalam pelaksanaan ( implementasi) karena masyarakat itu sendiri lebih mengenal dan memahami apa yang benar benar ia butuhkan, program atau proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah akan benar- benar menjadi suatu hasil tepat guna bagi masyarakat itu sendiri. Konsepsi pembangunan berbasis pedesaan merupakan konsep pembangunan yang mampu merangsang masyarakat Desa, sehingga gerak majunya menjadi otonom, berakar dari dinamika sendiri dan dapat bergerak atas dasar potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Selain itu, suatu pembangunan tidak akan berhasil dan bertahan, jika pembangunan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dianut masyarakat. Dengan demikian, Pembangunan berbasis pedesaan harus di perkuat dengan nilainilai dasar yang dianut oleh masyarakat pedesaan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA KONSEP PARTISIPSI : Menurut Cohen dan Uphoff dalam Dwiningrum (2011:51) Partisipasi sebagai keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan program, memperoleh kemanfaatan dan evaluasi program. Cohen dan uphoff membedakan partisipsi menjadi empat jenis, yaitu pertama, partisipasi dalam pengambilan keputusan.kedua, partisipasi dalam pelaksanaan.ketiga Partisipasi dalam pengambilan pemanfaatan.dan keempat partisipasi dalam dalam evaluasi. Keempat jenis partisipasi tersebut jika dilakukan bersama-sama akan memuculkan aktifitas pembangunan yang terintegrasi secara potensial. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menekankan pada metode kualitatif.

3 Fokus dalam penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam menunjang pembangunan infrastruktur di Desa Tarohan Kecamatan Beo selatan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kepala Desa Tarohan 2. Sekertaris Desa Tarohan 3. Ketua PNPM Mandiri dan beberapa staf 4. Tokoh adat dan warga masyarakat Desa Tarohan Teknik Pengumpulan Data, dilakukan dengan cara Observasi, Wawancara, Studi dokumentasi. Data-data hasil dari pada observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dari apa yang penulis dapatkan kemudian di analisa. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada analisis kualitatif. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian.(1) Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Desa Tarohan : Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat untuk menuju kata sepakat tentang berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama.partisipasi dalam hal pengambilan keputusan ini sagat penting, karena masyarakat menuntut untuk ikut menentukan arah dan orientasi pembangunan. Wujud dari partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini bermacammacam seperti kehadiran dalam rapat, diskusi sumbangan, pemikiran, tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan. Wawancara dengan kepala Desa Tarohan benar dalam proses perencanaan suatu program pembangunan atau apapun yang akan dilakukan didesa selalu melibatkan semua stekholder yang ada, karna penting mendengar serta menerima setiap masukan, maka dari itu pemerintah

4 Desa Tarohan dalam pembentukan RPJM-Des melibatkan masyarakat, tokoh Agama, Adat, BPD,dan lembaga-lembaga yang ada didesa. maka disanalah akan terbentuk RPJM-Des, penting serta perlu adanya peran serta dari masyarakat baik itu berupa saran dan masukan terhadap pemerintah desa dalam mengambil keputusan didesa,namun masih belum semua masyarakat mau ikut dalam pelaksanaan rapat Desa yang dilaksanankan dikarnakan berbagai alasan wawancara dengan masyarakat bapak G.P: kami kurang paham tentang bagaimana proses perencanaan pembangunan desa, apalagi bila penyampaian yang diberikan oleh pemerintah desa tidak jelas, tetapi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan mereka paham karena sudah biasa bekerja (2)Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Desa Tarohan : Partisipasi dalam pembangunan sebenarnya harus dapat dilakukan atau dilaksanakan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberikan kontribusi guna menunjang pelaksanaan pembangunan yang berwujud tenaga, materi (Uang, barang) atau lainnya dan informasi yang berguna bagi pelaksanaan pembangunan, kesediaan dalam memberikan sumbangan tenaga dan materi merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan (3) Pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan atau diadakan untuk penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan, mengevaluasi dan menentukan tindakan korektif atau tindak lanjut, sehingga pengembangan pekerjaan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.dengan demikian pengawasan merupakan segala usaha, kegiatan atau tindakan untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas atau kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pembahasan hasil penelitian: Kurang pahamnya masyarakat dengan proses perencanaanpun dapat menghalangi kenginan masyarakat dalam berpartisipsi dan apalagi jika peran dari pemerintah desa kurang memberikan pemahaman kepada masyakat maka hal ini dapat membuat masyarakat semakin jauh dari program pemerintah desa yang dilaksanakan, padahal keinginan masyarakat untuk dapat ikut serta sangat besar. Masyarakat Desa Tarohan mempunyai perahatian khusus dalam pembanguna didesanya bagaimana peran pemerintah Desa itu sendiri dalam menanggapi sikap partisipsi masyarakat dalam bentuk sumbangan materil, tenaga dan yang

5 lainya, merupakan suatu bentuk dukungan masyarakat kepada pemerintah Desa dalam pembangunan yang ada di Desa, dengan demikian bahwa masyarakat sangat menginginkan suatu perubahan pembangunan di Desa. Pengawasan merupakan segala usaha, kegiatan atau tindakan untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas atau kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. PENUTUP KESIMPULAN Dari apa yang menjadi pembahasan di dalam penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di Desa Tarohan Kecamatan Beo Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan berbagai hasil yang diperoleh maka penulis melihat antara teori dengan keadaan yang terjadi daerah penelitan, peneliti memiliki kesimpulaan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan pembangunan infrastruktur di Desa Tarohan masih ada mengalami kendala. Adapun berbagai kendala yang menghambat keikut sertaan dalam perencanaan mengikuti pembuatan keputusan dikarenakan waktu, masyarakat tidak ada ditempat pada saat dilakukan rapat dikarenakan masyarakat pada siang hari pergi berkerja. Selain itu juga masyarakat dari hasil di lapangan masyarakat tidak ikut serta dikarenakan tidak faham akan jalannya kegiatan rapat. 2. Parisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dalam pembangunan infrastruktur di Desa Tarohan menunjukan keaktifan/keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan Rapat Desa dan adanya kegiatan Swadaya masyarakat dan kegiatan Gotong-royong di dalam masyarakat. walaupun masih ada masyarakat yang ingin ikut berpatisipasi apa bila dalam keikutsertaanya mendapatkan upah kerja (gaji). 3. ketelibatan dari masyarakat sangat diperlukan dalam proses pengawasan, untuk mengawal pembangunan

6 partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Desa Tarohan memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi jalanya pembangunan Desa, Kebersamaan (egalitarian), Pola pikir masyarakat, Dukungan pemerintah Desa, Anggaran SARAN Berdsarkan hasil penelitan yang dilakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah selaku aparat pemerintah di Desa : 1. Masyarakat harus diberi ruang untuk berpartisipsi agar pembangunan di Desa dapat terlaksana dengan baik. 2. Perencanaan adalah bagian penting dari pembangunan maka dari itu perlu koordinasi serta penjelasan yang baaik kepada masyarakat agar masyarakat mampu memahami, setiap program pemerintah Desa. 3. Pengawasan harus terus dilakukan agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

7 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Ach.WazirWs,etal.,ed(1999). Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Sekretariat Bina Desa dengan dukunganausaidmelalui Indonesia HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project. Adisasmita, Raharjo Membangun Desa Partisipatif. yogyakarta: Graha Ilmu Conyers, Diana. (1991). Perencanaan Sosial di Dunia ketiga. Yogyakarta: UGM Press. Dwiningrum.siti.Irene.astute,2001, Desentralisasi Dan Partisipsi Masyarakat Dalam Pendidikan,Pustaka pelajar,yogyakarta. Dwiayanto agus dkk,2006, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Sarundajang, 2011, Arus Balik Kekuasaan Pusatke Daerah, Kata Hasta Pustaka, Jakarta selatan Soekamto, H., Soeprapto, R., Noor, I.2004 Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kel. Bandulan Kec. Sukun Kota) Malang) Jurnal Ilmiah Administrasi Publik vol VI no 2. Isbandi. Rukminto. Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press. Josef. Riwu. Kaho, 2010, Prospek Otonomi daerah Di Negara Republik Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta, PT. Rineka Cipta. Mikkelsen, Britha. (1999). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: sebuah buku pegangan bagi para praktisi lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Mubiyarto, 1984, Pembangunan Pedesaan, P3PK UGM, Yogyakarta. Riyadi dan Bratakusumah, D.S, 2004, Perencanaan Pembangunan Daerah,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sarundajang. S, 2005, Sistem pemerintahan Daerah, Kata Hasta Pustaka, Jakarta. Sadu Wasistiono, 2007, Prospek Pengembangan Desa, Fokusmedia. Silalahi. Ulber, 2012, Metode Penelitian Sosial, Rafiaka Aditama,Badung.

8 Siagian,S P,1983, FIlsafa tadministrasi, GunungAgung, Jakarta. Slamet.M..Pembangunan Masyarakat Berkawasan Partisipasi. Uns Press. Surakarta. Soetomo Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta. PustakaPelajar. Supriatna, Tjahya Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta: Rineka Cipta Ndraha,T, 2003, Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru), Rineka Cipta. Ndraha,T,1990,Pembangunan Mayarakat. Mempersiapkan. Masyarakat Tinggal Landas. RI neka Cipta. Jakarta. The. Liang. Gie.1995.Pertumbuhan pemerintah daerah di Negara Republik Indonesia. Liberty. Yogyakarta. Todaro, Michael P Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta. Erlangga Wojowasito,W.J.S Poerwadarminto, kamus lengkap inggris-indonesia Indonesia-inggris, Hasta, Bandung 1980 Widjaja, 2003, Pemerintahan Desa / Marga,PT Raja Grafido Persada, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang pemerintahan Daerah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentangdesa

9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFARSTRUKTUR DI DESA TALIKURAN KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Oleh Inggrid Kawulur 1 Marlien T.Lapian 2 J.E.Kaawoan 3 Abstrak Masyarakat sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan pedesaan adalah bagian dari usaha peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN OPO LAO DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Riung Kabupaten Talaud)

PERAN KEPEMIMPINAN OPO LAO DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Riung Kabupaten Talaud) PERAN KEPEMIMPINAN OPO LAO DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Riung Kabupaten Talaud) OLEH : Elen Tegi, M.T. Lapian. Oleh : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimipinan

Lebih terperinci

Oleh : Andri Paraso. Kata Kunci: Efektifitas BPD, Penyelenggaraan Pengawasan

Oleh : Andri Paraso. Kata Kunci: Efektifitas BPD, Penyelenggaraan Pengawasan EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA SEREH (SUATU STUDI DI DESA SEREH KECAMATAN LIRUNG KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) Oleh : Andri Paraso Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN: PARTISIPASI MASYARAKAT DESA DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI DESA BINUANG KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Farhanuddin Jamanie Dosen Program Magister Ilmu

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh ahli. Untuk menghubungkan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh

II.TINJAUAN PUSTAKA. dengan teori-teori yang telah dikemukakan oleh ahli. Untuk menghubungkan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh 11 II.TINJAUAN PUSTAKA Setelah merumuskan latar belakang masalah yang menjadi alasan dalam mengambil masalah penelitian, pada bab ini penulis akan merumuskan konsepkonsep yang akan berkaitan dengan objek

Lebih terperinci

Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder

Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder Oleh : Reyvan Pandey ABSTRAKSI Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan otonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Mutu Sekolah di SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Mutu Sekolah di SD BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Mutu Sekolah di SD Kanisius Kadirojo Kebijakan mutu sekolah yang diselenggarakan di SD Kanisius Kadirojo ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh : Stevan F. Rempowatu

Oleh : Stevan F. Rempowatu Evaluasi Kinerja Pemerintah Dalam Pembangunan di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat Oleh : Stevan F. Rempowatu ABSTRAK Pembangunan merupakan salah satu tanggung jawab dari instansi pemerintah, baik itu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: Slamet

SKRIPSI. Disusun oleh: Slamet STRATEGI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan harus memperhatikan segala sumber-sumber daya ekonomi sebagai potensi yang dimiliki daerahnya, seperti

Lebih terperinci

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN Oleh JEANY KAPARANG ABSTRAK Pembangunan yang ada di kelurahan Pondang tidak terlepas dari peranan pemerintah

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KARANG JATI KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH

STUDI TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KARANG JATI KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (2): 380-394 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2013 STUDI TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KARANG JATI KECAMATAN BALIKPAPAN

Lebih terperinci

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) Oleh MELANI DWIYANTI SELAMAT Abstraksi Berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow) Tesyalom Sembel 1 Ronny Gosal 2 Sofia Pangemanan 3 Abstrak Desa di Indonesia

Lebih terperinci

SISKA E. KARWUR

SISKA E. KARWUR PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA PINAMORONGAN KECAMATAN TARERAN SISKA E. KARWUR 110813004 ABSTRAK Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penlitan yang telah diuraikan diatas, Maka peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Fungsi Bappeda Dalam Proses

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) Oleh MELANI DWIYANTI SELAMAT Abstraksi Berkembangnya

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DI DESA RAPAK LAMBUR KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DI DESA RAPAK LAMBUR KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA ejournal Ilmu Administrasi Negara, 2016, 4 (2) : 2739-2752 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DI DESA RAPAK LAMBUR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi

I. PENDAHULUAN. kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,

BAB I PENDAHULUAN. berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara berkembang yang sedang giat melaksanakan pembangunan. Di mana pembangunan Nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan sesuatu masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN, SERTA PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN Arpi R. Rondonuwu Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN FISIK DI DESA ARANGKAA KECAMATAN GEMEH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Trifaldi Brayen Tinengke 1 Novie Pioh 2 Gustaf Undap 3 Abstrak Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur)

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur) PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Amurang Timur) Selina Sambenga 1 Sarah Sambiran 2 Neni Kumayas 3 Abstrak Permasalahan yang terlihat dalam pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENYERAHAN WEWENANG

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Masyarakat Desa Simangumban Jae di- Tempat

KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Masyarakat Desa Simangumban Jae di- Tempat KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Masyarakat Desa Simangumban Jae di- Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hajali Lumbantobing Nim : 050903012 Departemen

Lebih terperinci

PARTISIPASI PENGEMBANGAN ANYAMAN LOKAL OLEH KAUM PEREMPUAN DI DESA PANTOK KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU

PARTISIPASI PENGEMBANGAN ANYAMAN LOKAL OLEH KAUM PEREMPUAN DI DESA PANTOK KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU PARTISIPASI PENGEMBANGAN ANYAMAN LOKAL OLEH KAUM PEREMPUAN DI DESA PANTOK KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU Oleh: NITA NIM. E11110012 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI 54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI Oleh: Dhio Adenansi, Moch. Zainuddin, & Binahayati Rusyidi Email: dhioadenansi@gmail.com; mochzainuddin@yahoo.com; titi.rusyidi06@yahoo.com

Lebih terperinci

PENUTUP. penulis akan menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut :

PENUTUP. penulis akan menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang penulis paparkan pada Bab sebelumnya, maka penulis akan menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA LESABE KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE 1. Oleh : Arthur T.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA LESABE KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE 1. Oleh : Arthur T. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA LESABE KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE 1 Oleh : Arthur T. Lomboh 2 ABSTRAK Dalam kegiatan pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Salah satunya adalah terjadinya perubahan sistem pemerintahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MENDIK DAN DESA MENDIK BHAKTI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER.

PERBANDINGAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MENDIK DAN DESA MENDIK BHAKTI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER. ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (1): 89-98 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PERBANDINGAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MENDIK DAN DESA

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA oleh RICHARD CHANRA TAMBARU 070813163 A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mendorong terjadinya perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat. penengulanagan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat. penengulanagan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penengulanagan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri perdesaan merupakan pengembangan

Lebih terperinci

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V. PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V. MUMU Abstrak Hakekat pembangunan nasional yang dilandasi dengan

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Asal Mula, Teori, Asas

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Asal Mula, Teori, Asas HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Asal Mula, Teori, Asas Riana Susmayanti, SH.MH. Faculty of Law, Universitas Brawijaya Email : rerezain@yahoo.co.id, r.susmayanti@ub.ac.id 1. PENDAHULUAN [Pertemuan 1] 1 Pengantar

Lebih terperinci

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH

26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH 26 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH Oleh: Mamah Halimah, Hetty Krisnani, & Muhammad Fedryansyah Email: mamahhalimah01@gmail.com; hettykrisnani@yahoo.com; fedry_cons@yahoo.com ABSRAK

Lebih terperinci

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Suatu Studi di Desa Sendangan Kecamatan Tompaso) 1

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Suatu Studi di Desa Sendangan Kecamatan Tompaso) 1 PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Suatu Studi di Desa Sendangan Kecamatan Tompaso) 1 Oleh: Findy Yanel Mamesah 2 ABSTRAK Pemerintah desa sebagai

Lebih terperinci

PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY

PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY ABSTRAK Dalam UU No. 6 Tahun 2014 mengamanatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan desa mengutamakan

Lebih terperinci

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes) PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Disusun Oleh: ABIH GUMELAR A220090005

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Sistem Pemerintahan Desa

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Sistem Pemerintahan Desa HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Sistem Pemerintahan Riana Susmayanti, SH.MH. Faculty of Law, Universitas Brawijaya Email : rerezain@yahoo.co.id, r.susmayanti@ub.ac.id Pertemuan 12-14 1. PENDAHULUAN [Pertemuan

Lebih terperinci

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi PERAN CAMAT DALAM PEMBINAAN ADMINISTRASI DESA DI KECAMATAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tita Christabel Maramis 1 Johannis Kaawoan 2 Josef Kairupan 3 Abstrak Pemerintah kecamatan merupakan tingkat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor internal yang merupakan faktor yang mempengaruhi kurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DI DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA BUNYU SELATAN KECAMATAN BUNYU KABUPATEN BULUNGAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DI DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA BUNYU SELATAN KECAMATAN BUNYU KABUPATEN BULUNGAN ejournal Sosiatri-Sosiologi 2016, 4 (1): 1-15 ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DI DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA BUNYU SELATAN KECAMATAN BUNYU

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA COA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA 1

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA COA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA 1 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA COA DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA 1 Oleh : Hendro Letsoin 2 Abstrak Pembangunan desa merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh : Lucen Rotinsulu

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh : Lucen Rotinsulu PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Oleh : Lucen Rotinsulu Abstrak Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan dikecamatan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DESA BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEPARI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEPARI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEPARI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG Nia Erfina 1 Abstrak NIA ERFINA, 2017 Partisipasi Masyarakat

Lebih terperinci

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TALIKURAN BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA Merry Onibala 1 Marlien Lapian 2 Ventje Kasenda 3 Abstrak Partisipasi memiliki maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha untuk meningkatkan status dan kemandirian desa sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia lahir pada 17 Agustus 1945 adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Indonesia terdiri atas beberapa

Lebih terperinci

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan)

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) Oleh : Meyer Kenedi Egeten ABSTRAKSI Pembangunan desa merupakan

Lebih terperinci

Efektivitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Dalam Penyusunan. Peraturan Desa

Efektivitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Dalam Penyusunan. Peraturan Desa Efektivitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Dalam Penyusunan Peraturan Desa (Suatu Studi di Desa Watudambo Dua Kec. Kauditan Kab. Minahasa Utara) OLEH : OLIVIA P.I PANAWAR 100813037 ABSTRAKSI Keberadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa memberikan

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas.

DAFTAR REFERENSI. Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas. 108 DAFTAR REFERENSI DAFTAR BUKU Abdul Majid Dano dkk. (2007), Evaluasi Kebijakan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Bappenas. Adimiharja Kusnaka dan Harry Hikmat. (2004), Participatory Research

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Nama : Teos Marsel Jourgen Yulius

Nama : Teos Marsel Jourgen Yulius PERAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) STUDI DI DESA TOMBATU TIGA TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA Nama : Teos Marsel Jourgen

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM Oleh: Donny Setiawan * Pada era demokratisasi sebagaimana tengah berjalan di negeri ini, masyarakat memiliki peran cukup sentral untuk menentukan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pembangunan merupakan proses perubahan yang harus terus menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang Indonesiapun senantiasa

Lebih terperinci

KUSTIAWAN. Dosen Tetap Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

KUSTIAWAN. Dosen Tetap Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. PERANAN DAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM DEMOKRATISASI PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2011 DI DESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN KUSTIAWAN Dosen Tetap Ilmu Pemerintahan

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOLOMBUKAN SATU KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOLOMBUKAN SATU KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TOLOMBUKAN SATU KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA FIFIE RORONG JOYCE J. RARES, M.Si JOORIE M. RURU, M.Si Abstrac: Public participation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bahwasannya desa secara formal diakui dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan

Lebih terperinci

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN BUKU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Kuliah Otonomi Daerah Disusun oleh: Jamiah, S.Sos.,M.Si Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2013 KATA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR: 4 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2. Universitas Gunadarma ABSTRACT

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2. Universitas Gunadarma ABSTRACT TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN EKONOMI (Studi Kasus pada Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan Di Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok) Ade Andriyani 1 Tety Elida 2 1 Mahasiswa PS.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA. Oleh : Friski Rantung ABSTRAK

IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA. Oleh : Friski Rantung ABSTRAK IMPLEMENTASI PERDES APBDES DI DESA TOLOK KABUPATEN MINAHASA Oleh : Friski Rantung ABSTRAK Pasal 215 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004 secara tegas menyebutkan bahwa pembangunan kawasan pedesaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik. Andalas OLEH : ETRIO FERNANDO

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik. Andalas OLEH : ETRIO FERNANDO PERANAN INSTITUSI DALAM IMPLEMENTASI PERATURAN WALI KOTA BUKITTINGGI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG STRATEGI DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (SDPK) TAHUN 2006-2010 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota karena di kawasan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Hendrik Pandu Paksi Dosen Universitas Negeri Surabaya hendrikpaksi@unesa.ac.id Abstrak : Berdasarkan

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN Tety Elida Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat tety@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2094,2014 KEMENDAGRI. Desa. Pembangunan. Pedoman. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Email: ashabul.kahfi@gmail.com Abstrack Environment including human being and its behaviour as part

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Muh. Rifai Sahempa irahmidar@yahoo.com (Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana

Lebih terperinci

ROSI YULIAWATI ABSTRAK

ROSI YULIAWATI ABSTRAK PENGELOLAAN POTENSI DESA OLEH PEMERINTAH DESA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA (PADES) DI DESA KAWALIMUKTI KECAMATAN KAWALI KABUPATEN CIAMIS ROSI YULIAWATI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 13 POTENSI SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. untuk studi kasus program PKK di desa Manda Mekar masih dikatakan belum

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. untuk studi kasus program PKK di desa Manda Mekar masih dikatakan belum BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa partisipasi perempuan dalam pembangunan untuk

Lebih terperinci

PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI KAMPUNG BIATAN LEMPAKE KECAMATAN BIATAN KABUPATEN BERAU

PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI KAMPUNG BIATAN LEMPAKE KECAMATAN BIATAN KABUPATEN BERAU ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 6 (1): 119-132 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (cetak), ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DI KAMPUNG

Lebih terperinci

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh Oldi Arianto Pangemanan Abstrak Pemerintah desa

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Terdapat beberapa definisi tentang evaluasi berdasarkan para ahli, Menurut Ralph W.Tyler dalam (Wirawan 2012:80) mendefinisikan evaluasi sebagai process of determining

Lebih terperinci