Menuju Rekonsiliasi Antara Masyarakat Adat dan Negara. Teges Malamoi, 17 Maret 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

Kedaulatan dan Kemandirian Masyarakat Adat Melalui Pencapaian Pengelolaan Hutan Adat Lestari

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012

CATATAN KETERANGAN PEMERINTAH TENTANG RUU DESA.

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2013, Jakarta, 24 Februari 2013 Minggu, 24 Pebruari 2013

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI DEPAN SIDANG TAHUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

Pesan Ibu Nusantara Bagi Arah Kebangsaan Indonesia: Akui dan Penuhi Hak-hak Konstitusional Pemeluk Agama Leluhur dan Penghayat Kepercayaan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

catatan AKHIR Tahun Aliansi masyarakat adat nusantara

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

Pidato Presiden - Menjelang HUT ke-71 RI pada Sidang Tahunan MPR, Jakarta, 16 Agustus 2016 Selasa, 16 Agustus 2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

CATATAN PENUTUP REFLEKSI AKHIR TAHUN PAPUA 2010 : MERETAS JALAN DAMAI PAPUA OLEH: LAKSAMANA MADYA TNI (PURN) FREDDY NUMBERI

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI Pd Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional Th 2565, tgl 7 Feb 2014, di JCC Jumat, 07 Pebruari 2014

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE SPEECH PADA FORUM DISKUSI EVALUASI PILKADA SERENTAK 2015 Jakarta, 4 Mei 2016

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

Masyarakat Adat di Indonesia dan Perjuangan untuk Pengakuan Legal

PERESMIAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) DAN LEMBAGA PENEMPATAN ANAK SEMENTARA (LPAS)

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb.

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PIDATO SAMBUTAN. Dr Sumarjati Arjoso. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PROSES PEMBENTUKAN PUU BERDASARKAN UU NO 10 TAHUN 2004 TENTANG P3 WICIPTO SETIADI

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 104/PUU-XIV/2016 Keterwakilan Anggota DPD Pada Provinsi Baru Yang Dibentuk Setelah Pemilu 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT DALAM ACARA PERESMIAN PENGANGKATAN DAN PENGUCAPAN SUMPAH JANJI ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA Hari : Kamis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

KOMISI PEMILIHAN UMUM

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XX TAHUN 2016 TANGGAL 25 APRIL 2016

PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2015

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

Transkripsi:

Pidato Sekretaris Jendral Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Sekjen AMAN) menyambut Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) 2015 dan 16 Tahun AMAN Menuju Rekonsiliasi Antara Masyarakat Adat dan Negara Teges Malamoi, 17 Maret 2015 Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Berdaulat! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Mandiri! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Bermartabat! Lauk Wobok, Selamat Pagi Salam Nusantara Sebelumnya, ijinkan saya mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta Alam Semesta Tuhan Yang Maha Kuasa atas perlindungannya kepada kita semua dan kepada para leluhur Masyarakat Adat nusantara, khususnya leluhur Masyarakat Adat Suku Moi, penguasa Teges Moi, di Kabupaten Sorong, Papua Barat, tempat dimana kita hari ini merayakan 16 tahunkebangkitan Masyarakat Adat Nusantara Yang saya hormati: Menteri Dalam Negeri Bapak Tjahjo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya Bakar, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ibu Sandrayati Moniaga Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teguh Boediana Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, Bupati Sorong Stefanus Malak dan Walikota Sorong Ec. Lamberthus Jitmau, seluruh jajaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan para anggota DPRD yang hadir, Bapak, Ibu yang saya muliakan, para undangan yang saya hormati, SaudaraSaudariku Masyarakat Adat Nusantara yang berbahagia, Mewakili Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak/Ibu dan SaudaraSaudari semua dalam perayaan Hari Kebangkitan

Masyarakat Adat Nusantara 2015 dan Peringatan Ulang Tahun AMAN yang ke16. Hari ini, 17 Maret, 16 tahun lalu utusan Masyarakat Adat dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul di Jakarta, menyelenggarakan Kongres yang pertama dan mendeklarasikan Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara dan bersepakat membentuk AMAN sebagai wadah perjuangan bersama. Bangkit bersatu merebut kembali kedaulatannya sebagai bagian dari rakyat Indonesia, sebagai warga negara yang setara dengan warga negara yang lain, yang menyandang hakhak konstitusional sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di dalam UUD 1945. Semua Masyarakat Adat Nusantara, termasuk kita yang hadir di sini merayakan hari besar ini bersamasama dengan penuh suka cita, penuh rasa syukur atas perjalanan gerakan kita ini selama ini, dengan penuh harapan kita menyerahkan langkah kita di masa depan kepada Sang Pencipta Alam Semesta Tuhan Yang Maha Kuasa dan bermohon restu dari para leluhur agar kehidupan kita dari tahun ke tahun terus membaik, sampai saatnya nanti Masyarakat Adat dan Bangsa Indonesia yang besar dan Bhinneka Tunggal Ika bisa kembali Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat di TanahAirnya sendiri. Kalau tahun lalu kita merayakan Putusan MK 35/PUUX/2012 yang dibacakan tgl. 16 Mei 2013, perayaan hari ini kita bersyukur dengan disahkannya UU No. 6/2014 tentang Desa pada tgl. 30 Januari 2014 yang di dalamnya mengatur tentang pengakuan Desa Adat sebagai salah satu bentuk pengakuan keberadaan masyarakat adat dan keluarnya PERMENDAGRI No. 52/2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat pada tgl. 7 Juli 2014. PEMILU legislatif dan PEMILU Presiden tahun 2014 lalu juga perlu kita syukuri karena berlangsung dengan damai dan hasilnya memberikan harapan yang lebih besar bagi perjuangan kita ke depan. Melalui PEMILU legislatif, kita sekarang punya puluhan anggota DPRD di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, DPD dan DPR RI di tingkat nasional yang mengawal agenda perjuangan politik kita di parlemen. Melalui PEMILU Presiden lalu, kita mendapatkan Calon Presiden yang bersedia menghadirkan Negara di tengah masyarakat adat sebagai pelindung dan pemberi rasa aman dan damai. Calon Presiden tersebut, Bapak Jokowi, telah terpilih, dilantik dan sudah bekerja sebagai Presiden RI periode 20142019 sejak akhir tahun lalu. Dalam upayanya menghadirkan Negara yang budiman bagi masyarakat adat, Presiden Jokowi telah menyatakan 6 komitmen di dalam NAWACITA untuk dilaksanakan dalam 5 tahun ini, yaitu sebagai berikut: Meninjau ulang dan menyesuaikan seluruh peraturan perundangan- perundangan terkait dengan pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hakhak masyarakat adat, khususnya yang berkaitan dengan hakhak atas sumbersumber agrarian, sebagaimana telah diamanatkan oleh TAP MPR RI

No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam sesuai dengan normanorma hukum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam MK 35/2012. Melanjutkan proses legislasi RUU Pengakuan dan Perlindungan Hakhak Masyarakat Adat. Memastikan prosesproses legislasi terkait pengelolaan tanah dan sumberdaya alam pada umumnya, seperti RUU Pertanahan, berjalan sesuai dengan norma- norma pengakuan hak hak masyarakat adat sebagaimana yang telah diamanatkan dalam MK 35/2012. Mendorong suatu inisiatif berupa penyusunan (rancangan)undangundang terkait dengan penyelesaian konflikkonflik agraria yang muncul sebagai akibat dari pengingkaran berbagai peraturan perundangundangan sektoral atas hak- hak masyarakat adat selama ini. Dalam menyongsong tata kelembagaan terkait dengan pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hakhak masyarakat adat yang akan ditetapkan dalam undang undang ke depan, perlu dibentuk LEMBAGA INDIPENDEN dan PERMANEN yang diberi mandat khusus oleh Presiden untuk bekerja secara intens untuk mempersiapkan berbagai kebijakan dan kelembagaan yang akan mengurus halhal yang berkaitan dengan urusan pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hakhak masyarakat adat ke depan. Memastikan penerapan UU Desa 6/2014 dapat berjalan di seantero negeri, khususnya dalam hal mempersiapkan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengoperasionalisasi salah satu jalur pengakuan hakhak masyarakat adat untuk dapat DITETAPKAN menjadi DESA ADAT. Kita juga berterimakasih kepada Komnas HAM RI yang dengan kesungguhan hati telah menyelenggarakan Inkuiri Nasional tentang Pelanggaran HAM Masyarakat Adat di Kawasan Hutan selama setahun terakhir ini. AMAN menyambut baik temuan dan rekomendasi awal Komnas HAM ini dan berharap mendapatkan perhatian yang serius dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meninindaklanjuti. Di hadapan kita hari ini sudah ada MK 35/2012, UU Desa 6/2014, Permendagri 52/2014, Rekomendasi Inkuiri Nasional Komnas HAM RI dan NAWACITA Presiden Jokowi yang khusus untuk masyarakat adat. Tantangan kita selanjutnya bagaimana kita bekerja bersama Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan semua ini. Di samping beritaberita baik yang saya sebutkan di atas, saya juga menyampaikan kabar yang kurang baik. Yang pertama, RUU PPHMA gagal disahkan oleh DPR RI periode 20092014 yang lalu dan, walaupun masuk dalam PROLEGNAS 20152019, RUU yang kita perjuangkan 4 tahun terakhir ini juga gagal masuk prioritas legislasi tahun 2015. Saya juga mengingatkan kita semua bahwa suasana kehidupan nyata masyarakat adat di kampungkampung belum banyak berubah, tindakan represi dan kriminalisasi warga masyarakat adat masih terus berlangsung, dan bahkan di beberapa daerah kejadian

kriminalisasi cenderung meningkat, khususnya di kawasan konservasi, perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Kita akan terus mendesak Pemerintah dan aparat keamanan untuk menghentikan tindakan represi dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat yang sedang mempertahankan hakhaknya ini. Perjuangan kita masih panjang, SaudaraSaudariku Masyarakat Adat. Kita terus berharap bahwa dengan Pemerintah Baru yang lebih bersahabat dengan masyarakat adat saat ini bisa memudahkan kita meraih kemajuankemajuan yang lebih baik lagi di tahun depan dan tahuntahun berikutnya. Kita ingin proses rekonsiliasi nasional antara masyarakat adat dengan negara segera dimulai dengan membentuk SATGAS di KantorPresiden. Kantor Presiden sudah mengirimkan berita ke kita bahwa SATGAS ini akan diumumkan bulan ini atau bulan depan. Mudahmudahan Menteri Dalam Negeri Pak Tjahjo Kumolo membawa kabar baik daripresiden untuk disampaikan kepada kita semua pada hari yang penting ini. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang sedang bekerja keras mencari cara untuk penyelesaiannya. Terimakasih kepada Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya Bakar atas kesungguhandan kerja kerasnya beberapa bulan terakhir ini membentuk Tim Penananganan Pengaduan Kasus LHK yang salah satunya melibatkan AMAN. Minggu lalu, Menteri LHK juga mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh unit kerja di bahwa KLHK dan para pemegang izin usaha dan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk menghindari pendekatan represif dalam penegakan hukum dan mengutamakan caracara dialog dengan masyarakat adat. Ini pertanda baru dalam relasi masyarakat adat dengan Pemerintah, khususnya dengan Menteri yang memimpin urusan kehutanan. Kita ingin pendekatan dialog dan semangat kerjasama yang sudah dicontohkan oleh Menteri Siti Nurbaya ini menular ke seluruh kementerian dan lembaga pemerintah lainnya di negeri ini. Di samping merayakan 16 tahun Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara, hari ini juga hari lahir Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Hari ini AMAN berusia 16 tahun. AMAN dibentuk untuk mengawal dan memandu perjalanan gerakan kebangkitan masyarakat adat di Nusantara. Kami meminta doa dan dukungan dari Bapak/Ibu, SaudaraSaudariku semua agar organisasi ini bisa panjang umur dan tetap bisa berjalan di jalan yang benar sesuai dengan harapan para pendirinya 16 tahun lalu. AMAN masih muda dan masih terus bertumbuh dan berkembang. Setiap tahun komunitas adat yang bergabung sebagai anggota organisasi ini terus bertambah. Saat ini tercatat 2244 komunitas adat yang tersebar di seluruh pelosok nusantara bergabung di AMAN dengan perkiraan populasi 17 juta orang. Untuk memastikan agar organisasi ini tanggap membela, aktif melindungi dan cepat melayani anggotanya, struktur organisasi AMAN pun terus tumbuhberkembang dengan 21 Pengurus Wilayah, 107 Pengurus Daerah, 3 organisasi sayap dan 3 badan otonom.

Seluruh pengurus AMAN saat ini sudah berkumpul di tempat ini, Woronai Aimas, untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IV yang akan berlangsung 3 hari ke depan ini di Kampung Malaumkarta. Dalam Rakernas ini kami akan melakukan evaluasi terhadap program kerja dan kinerja penyelenggaraan organisasi selama 2 tahun lalu dan merencanakan program kerja 2 tahun ke depan. Ini Rakernas AMAN terakhir sebelum KMAN V di Sumatera Utara tahun 2017 yang akan datang. Suatu kehormatan bagi kami dengan kehadiran Menteri Dalam Negeri Pak Tjahjo Kumolo mewakili Presiden RI Bapak Jokowi untuk memenuhi undangan kami. Sudilah kiranya Pak Menteri menyambut perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara 2015 dan Hari Ulang Tahun AMAN yang ke16 dengan tema Menuju Rekonsiliasi Antara Masyarakat Adat dan Negara dan sekaligus membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IV AMAN dengan tema: Menata Kekuatan untuk Mendorong Terwujudnya Pengakuan, Perlindungan dan Pemulihan HakHak Masyarakat Adat yang Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat. Terakhir saya mewakili Pengurus Besar AMAN mengucapkan terimakasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sorong, Pemerintah Kota Sorong, Pemerintah Provinsi Papua Barat. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas kebaikan Pak Gubernur, Pak Bupati dan Pak Walikota atas bantuan yang tidak hingga nilainya ini. Terimakasih kepada Masyarakat Adat Malamoi yang bersedia menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan seluruh kegiatan AMAN di Bumi Malamoi. Selamat merayakan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara. Selamat Ulang Tahun AMAN. Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Berdaulat! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Mandiri! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Bermartabat! Terimakasih. Abdon Nababan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)