Materi 7 Pencernaan II

dokumen-dokumen yang mirip
Materi 1. Kardiovaskuler I. A. Jantung katak

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN

BAB VI OTOT A. RANGSANGAN TERHADAP SEDIAAN OTOT SARAF.

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

METODE. Gambar 7 Kimograf dan stimulator induksi (dokumentasi pribadi)

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Materi 5 Respirasi II

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setempat menyebutnya dengan nama lain, di Aceh masyarakat mengenalnya

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

: Kirana patrolina sihombing

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

: Kirana patrolina sihombing

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

A. PENGARUH BESARNYA RANGSANGAN TERHADAP KEKUATAN KONTRAKSI.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PE ELITIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak

Anesty Claresta

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Cara uji penyulingan aspal cair

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

Pengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2. Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 102CO2 + 92H2O

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Alat 3.2 Bahan 3.3 Hewan Uji

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

3. Metodologi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di PT. GGP Terbanggi Besar Lampung Tengahpada


Laporan Tugas Akhir Pembuatan Permen Jelly Dari Karagenan dan Konjak BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB 4 METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

KONSOLIDASI (ASTM D )

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2015

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

SISTEM GASTROINTESTINAL KERUTAN USUS DI LUAR BADAN

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

1. Jelaskan apa perbedaan pencernaan intraseluler dan ekstraseluler! Pencernaan Intraseluler Partikel makanan ditelan secara endositosis langsung ke

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

3 Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18

Transkripsi:

Materi 7 Pencernaan II A. Gerakan usus dan kerutan segmen usus di luar tubuh Tujuan a. Mempelajari gerakan usus in situ pada kelinci. b. Mempelajari segmen usus yang diisolasi dan mengamati : Kontraksi ritmis usus yang normal. Pengaruh suhu terhadap frekuensi dan kekuatan kontraksi Pengaruh zat-zat kimia/obat-obatan yang otonom. Dasar teori Usus halus merupakan bagian terpenting dari saluran pencernaan. Di dalamnya berlangsung tahap-tahap akhir pencernaan bahan makanan, yang kemudian disiapkan untuk diabsorpsi. Dengan demikian gerakan usus halus sangat erat kaitannya dengan fungsi absorbsi di dalam usus. Gerakan-gerakan usus tersebut ialah gerakan segmentasi, gerakan pendulum dan gerakan peristaltik. Gerakan segmentasi diduga sebagai gerakan usus yang paling penting pada usus halus dan berfungsi memotong-motong massa makanan yang terletak memanjangnya menjadi potongan-potongan lonjong dengan cara kontraksi pada interval-interval yang teratur sepanjang massa makanan di dalam usus. Sesaat kemudian masingmasing potongan ini dipotong-potong lagi, sedangkan potongan-potongan yang berdekatan saling mendekat dan membentuk potongan baru. Potongan ini selanjutnya dipotong-potong lagi dan prosesnya berulang kembali. Gerakan bandul lonceng (pendulum), berperan dalam pencampuran lokal isi usus dengan getah-getah pencernaan. Pada 1

gerakan ini usus kontraksi segemental pada interval-interval tertentu sepanjang ujung halus. Oleh karena itu makanan seolah-olah diremasremas secara bergilir pada tempat-tempat tertentu. Gerakan peristaltik merupakan mekanisme utama dari gerakan maju dari usus yang lunak. Pada gerakan ini terbentuk cincin konstriksi yang mendorong isi usus yang sedang relaksasi. Gelombang konstriksi ini bergerak sepanjang usus sebagai gelombang peristaltik yang membawa ingesta ke arah belakang saluran pencernaan. Aktivitas motorik dari saluran pencernaan ada di bawah pengaruh susunan saraf otonom (SSO) melalui serabut-serabut simpatis dan parasimpatis yang memasuki lapisan otot dan melalui sistem saraf intrinsik yang terdiri dari pleksus-pleksus saraf. Ada dua macam pleksus utama, yaitu : 1. Pleksus mienterik (Aurbach) yang terletak diantara lapisan otot longitudinal dan sirkuler. 2. Pleksus submukosa (Meisner) yang terletak diantara lapisan otot sirkuler dan muskularis mukossa. Rangsangan pada saraf-saraf simpatis atau parasimpatis dapat merubah kerutan usus yang normal. Demikian pula pemberian zat-zat neurotransmitternya serta zat-zat otonom lainnya. Bahan dan alat - Kelinci, alat-alat diseksi - Latutan Tyrode 37 o C - Cawan petri besar ukuran diameter 30 cm - Alat suntik (syringe) 20 cc, kimograf, statif, klem-klem, tromel - Alat pencatat kerutan usus, alat pencatat rangsangan - Gelas beker 300 ml, gelas beker 800 ml. Aerator - Benang, air panas 40 o C - Adrenalin 1 : 10.000, asetil kolin 1 : 100.000 2

Tata kerja 1. Seekor kelinci dianestesi dengan nembutal dan disiapkan untuk insisi pada abdomennya. 2. Abdomen dibuka dan amatilah dan catat yang berikut ini : a. Gerakan segmentasi b. Gerakan pendulum c. Gerakan peristaltik 3. Keluarkanlah usus kelinci tersebut dan masukkan ke dalam cawan petri besar yang berisikan lautan Tyrode 37 o C 4. Dengan syring 20 cc yang berisikan larutan Tyrode 37 o C, isi usus perlahan-lahan disemprot keluar sampai bersih 5. Ambillah sepotong (3-4 cm) dari usus halusnya. 6. Ikatlah kedua ujung potongan usus tersebut dengan benang. 7. Ikatkan ujung bawah usus tersebut pada ujung tabung gelas aerator, sedangkan ujung atau usus dihubungkan dengan alat pencatat kontraksi (gambar 11) 8. Pengikatan no.6 dilakukan dalam gelas beker yang berisikan larutan Tyrode 37 o C. 9. Isilah gelas beker yang lebih besar (800ml) dengan air hangat 40 o C, dan masukan gelas beker no.8 ke dalam gelas beker yang berisikan air ini. 10. Siapkan kimograf untuk putaran yang agak lambat (15cm/menit) dan aturlah agar alat pencatat kontraksi usus dan alat pencatat rangsangan menyentuh kertas yang melekat pada tromol kimograf. 11. Jagalah agar supaya suhu larutan Tyrode tetap 37 o C dan masukkan O2 melalui aerator. 12. Buatlah pencatatan kerutan usus yang normal sepanjang 5 cm. 13. Buatlah pencatatan kontraksi ritmik usus normal sepanjang 5 cm, hentikan, turunkan suhu larutan Tyrode menjadi 33 o C dengan cara menukar air 40 o C dalam gelas beker luar dengan air dingin. 3

14. Buatlah pencatatan lagi sepanjang 5 cm selama usus berada di dalam larutan Tyrode yang bersuhu 33 o C. 15. Buatlah pencatatan kontraksi ritmik usus normal sepanjang 5 cm, hentikan, naikkan suhu larutan Tyrode menjadi 40 o C Buatlah pencatatan lagi sepanjang 5 cm. 16. Kembalikan suhu larutan Tyrode menjadi 37 o C dan buatlah lagi pencatatan kontraksi usus yang normal sepanjang 5 cm. Teteskan asetilkolin 1 : 100.000 sebanyak 5-6 tetes dan buat lagi pencatatan efeknya sepanjang 5 cm. Bilas usus 2x dengan larutan Tyrode 37 o C yang baru (bersih). 17. Buatlah pencatatan kontraksi usus yang normal sepanjang 5 cm. Teteskan adrenalin 1 : 10.000 sebanyak 5-6 tetes ke dalam larutan Tyrode dan buatlah pencatatan efeknya sepanjang 5 cm. Gambar 13. Alat untuk pecatatan kontraksi usus, gelas beker yang bagian dalam berisikan larutan Tyrode tabung gelas bengkok yang berfungsi sebagai pensuplai oksigen, juga digunakan untuk mengikat ujung bawah potongan usus. 4

Laporan Praktikum Materi: Pencernaan Kelompok: Dosen: Asisten: Tanggal: Hasil Percobaan: Gerakan Usus in situ: Rekaman Gerakan Usus: 5

1. Normal 2. Suhu 33 o C 3. Suhu 40 o C 4. Asetil kolin 5. Adrenalin Frekuensi/menit Tinggi gelombang (mm) Pembahasan: 6

7

Kesimpulan: Daftar Pustaka: 8