BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. risiko tidak sistematis, dan return saham. Penilaian risiko sistematis diukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN

: Dr. Ir. Sudaryanto, Msc

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (PROPER) yang terdaftar di BEI tahun Pemilihan sampel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perataan laba merupakan cara yang digunakan oleh manajemen dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat pengungkapan lingkungan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: DER, ROA, ROE, EPS, and Stock Price. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xivi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis (hypotheses testing).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun tahun Adapun kriteria pemilihan sampel yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder. Sementara itu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia pada periode Data tersebut dapat di akses

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia. Penelitian empiris merupakan suatu cara yang dilakukan dalam

METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Sampel dan Data III.1.1 Sampel Sampel penelitian yang diambil adalah perusahaan-perusahaan di industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004, 2005, 2006 dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap. Total sampel yang memenuhi kriteria di atas terdiri dari delapan perusahaan. Dengan begitu, jenis data sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dianggap sebagai data panel. Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah purposive sampling di mana sampel yang diambil dari sejumlah populasi dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Selain itu, sampel juga dipilih berdasarkan pertimbangan kelengkapan data yang tersedia, baik laporan tahunan maupun data saham harian. Alasan dan kriteria pemilihan sampel yang terbatas pada industri pertambangan didasarkan pada sifat dan karakteristik operasional industri pertambangan yang mempunyai dampak langsung terhadap lingkungan hidup. Industri pertambangan, termasuk yang beroperasi di Indonesia, memiliki reputasi buruk di lingkungan hidup dan sosial. Konflik dengan masyarakat setempat dalam masalah akuisisi tanah dan dampak lingkungan terjadi dimana-mana (Jakarta Post, 5 Juli 2001). Oleh karena 34

itu, penulis ingin melakukan studi penelitian empiris khusus di industri pertambangan. Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel Bidang Industri Nama Perusahaan Kode Pertambangan Total Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Timah Tbk PT Medco Energi International Tbk PT International Nickel Tbk 8 perusahaan ANTM APEX BUMI ENRG PTBA TINS MEDC INCO III.1.2 Data Data yang digunakan adalah data sekunder dari perusahaan pertambangan yang go public pada tahun 2004, 2005, dan 2006. Alasan pemilihan periode dimulai dari tahun 2004 karena salah satu perusahaan yang dijadikan sampel baru melaksanakan IPO pada tahun tersebut sedangkan penulis membutuhkan data harga saham untuk mengukur kinerja ekonomi. Untuk data tingkat pengungkapan lingkungan, penulis menggunakan laporan tahunan serta laporan tanggung jawab sosial yang didalamnya juga dicantumkan mengenai pengelolaan lingkungan. Laporan 35

tahunan digunakan karena berpotensi untuk memiliki pengaruh yang besar disebabkan distribusinya lebih luas dan lebih mudah diakses untuk tujuan penelitian (Veronica, 2006).(belum ada di daftar pustaka) Data environmental performance dan environmental concern diperoleh dari website Kementrian Lingkungan Hidup dan website perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. Untuk melengkapi data serta memastikan keakuratan data, penulis melakukan wawancara langsung via telepon atau tatap muka dengan pihak terkait dari perusahaan yang dijadikan sampel. III.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode dokumenter karena data yang dikumpulkan adalah data sekunder dengan penjabaran detail sebagai berikut: Penelusuran website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website perusahaan perusahaan terkait yang dijadikan sampel untuk mendapatkan laporan tahunan tahun 2004, 2005, 2006 dan semua data-data yang terkait dalam penelitian ini. Penelusuran berbagai jurnal, karya ilmiah, artikel dan berbagai buku-buku referensi sebagai sumber data dan acuan dalam melakukan penelitian. Wawancara lewat telepon ataupun secara langsung untuk melengkapi data serta memastikan keakuratannya. 36

III.3 Model Penelitian Model penelitian dibentuk berdasarkan penggabungan model yang telah ada di dalam literatur sebelumnya khususnya mengacu pada model penelitian Suratno, Darsono dan Mutmainah (2006) dan Almilia dan Wijayanto (2007). Untuk menguji hipotesis 1 (hubungan antara kinerja lingkungan dan pengungkapan lingkungan), maka digunakan model: EnD = α 0 + α 1 EnP it + α 2 EnC it + α 3 FS it + ε 1 Untuk menguji hipotesis 2 (hubungan antara pengungkapan lingkungan dan kinerja ekonomi), maka digunakan model: Keterangan: EcP= β 0 + β 1 EnD it + β 2 UE it + β 3 GO it + β 4 PM it + ε 2 EnD = Environmental Disclosure (tingkat pengungkapan lingkungan) EnP = Environmental Performance (kinerja lingkungan) EnC = Environmental Concern (perhatian perusahaan pada lingkungan) FS = Firm Size (ukuran perusahaan) EcP = Economic Performance (kinerja ekonomi yang dicapai perusahaan) UE = Unexpected Earning (laba yang tidak diharapkan) GO = Growth Opportunities (peluang untuk tumbuh di masa depan) PM = Profit Margin (margin keuntungan) i = Jumlah perusahaan sampel (1,2,3,4,...) t = Periode waktu cross sectional (1,2,3,4) α, β = Intercept 0 0 α, β = Koefisien slope 1...n 1...n III.4 Operasionalisasi Variabel III.4.1 Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan lingkungan (environmental disclosure) dan kinerja ekonomi (economic performance). 37

Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure) Pengungkapan lingkungan (environmental disclosure) adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan atau laporan pertanggung jawaban sosial perusahaan (Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006). Hossain, Islam,dan Andrew (2006) mengidentifikasi 18 kriteria environmental disclosure yang seharusnya diungkapkan perusahaan terkait dengan pelaporan kinerja lingkungannya. Penggunaan kriteria tersebut paling sesuai untuk perusahaan di negara-negara berkembang (Wiseman, 1992 dalam Hossain, Islam,dan Andrew, 2006). Hal ini sesuai dengan kondisi Indonesia yang masih termasuk negara berkembang. Pengukuran environmental disclosure diukur dengan disclosure-scoring yang diperoleh dari analisis isi laporan tahunan dan laporan pertanggungjawaban sosial dengan menggunakan metode skor yes/no (1/0) (Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006) Kinerja Ekonomi (Economic Performance) Kinerja ekonomi (Economic performance) adalah kinerja perusahaan-perusahaan secara relatif dalam suatu industri yang sama yang ditandai dengan return tahunan industri yang bersangkutan. Peneliti tidak menggunakan rasio rasio untuk melihat kinerja ekonomi perusahaan disebabkan oleh beberapa 38

hal. Menurut Al-Tuwajiri,et al (2003), penelitian penelitian sebelumnya menggunakan ukuran accounting-based dan market based untuk merepresentasikan kinerja ekonomi. Bragdon & Marlin (1972) dan Spicer (1978) menggunakan earnings per share, return on equity, profitability dan price earning ratio dalam penelitian mereka sebagai ukuran kinerja ekonomi. Namun masih menurut Al-Tuwajiri, et al (2003), penggunaan ukuranukuran tersebut khususnya accounting-based measures cenderung terlalu sempit dalam merepresentasikan kinerja ekonomi perusahaan. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan ukuran market-based untuk merepresentasikan kinerja ekonomi yaitu dengan cara menggunakan industry-adjusted annual return. Al- Tuwajiri, et al (2003) meyakini bahwa annual stock return merepresentasikan kinerja ekonomi secara lebih objektif dan komprehensif. Industry-adjusted annual return dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: R i = (P 1 P 0 ) + Div - Meri P 0 R i = return saham industri P 1 = harga saham akhir tahun P 0 = harga saham awal tahun Div = nilai dividen yang diterima Meri = median return industri 39

III.4.2 Variabel Independen & Variabel Kontrol Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari variabel environmental performance dan variabel environmental disclosure serta beberapa variabel kontrol seperti unexpected earnings, growth opportunities, profit margin, environmental concern dan firm size. Kinerja Lingkungan (Environmental Performance) Kinerja lingkungan diukur dari prestasi perusahaan dalam mengikuti program PROPER yang merupakan salah satu bentuk pengawasan yang sekaligus upaya transparansi dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No.23 tahun 1997. Melalui PROPER hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkatan perusahaan dalam lima warna yang akan diberi skor secara berturut-turut sesuai warna. Nilai 5 untuk emas (peringkat tertinggi), nilai 4 untuk hijau, nilai 3 untuk biru, nilai 2 untuk merah, nilai 1 untuk hitam, dan nilai 0 bagi perusahaan yang belum mengikuti PROPER. Unexpected Earnings Unexpected Earnings diukur dari perubahan tahunan laba per lembar saham dibagi dengan harga saham pada awal periode tersebut. Unexpected Earning diperoleh dengan rumus: 40

UE it = E it E it-1 E it Keterangan: UE it = Unexpected earnings perusahaan i pada periode t. E it = laba akuntansi perusahaan i pada periode t. E it-1 = laba akuntansi perusahaan i pada periode sebelum t. Pemilihan variabel kontrol ini disebabkan karena dengan penggunaan industry-adjusted-return sebagai ukuran kinerja ekonomi maka sebaiknya unexpected portion of earnings sebagai perubahan annual pada EPS dibagi dengan harga saham pada awal periode juga harus dipertimbangkan (Christie, 1987). Growth Opportunities Growth Opportunities diukur dengan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku modal saham sebagai proksi untuk peluang pertumbuhan masa depan (Smith & Watts, 1992 dalam Al-Tuwajiri, et al, 2003). Untuk kondisi di Indonesia, rasio ini mengukur perbedaan antara penilaiaan pasar atas nilai perusahaan dan perkiraan nilai agregat dari transaksi akuntansi yang diamanatkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Growth Opportunities dapat diperoleh dengan rumusan sebagai beikut: Growth Opportunities = Nilai Pasar Ekuitas x 100% Nilai Buku Ekuitas Penggunaan variabel kontrol growth opportunities karena adanya keyakinan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan 41

mempunyai hubungan positif dengan kinerja lingkungan (Al- Tuwajiri,et al, 2003). Profit Margin Profit Margin diukur dari rasio laba bersih terhadap penjualan bersih untuk mengungkapkan profitabilitas dan kehadiran pasar yang kompetitif. Profit Margin didapatkan dari rumus berikut: Profit Margin = Net Operating Income x 100% Net Sales Penggunaan variabel kontrol profit margin disebabkan karena perusahaan dengan profit margin yang lebih tinggi mengindikasikan kontrol biaya yang lebih baik dan indikasi ini seharusnya bisa dihubungkan positif dengan kinerja ekonomi (Al- Tuwajiri, et al, 2003). Environmental Concern Environmental Concern diukur dari partisipasi perusahaan mengikuti program sertifikasi ISO 14001. Tingkat partisipasi ini dilihat dengan cara scoring apakah pada tahun pengujian, perusahaan sudah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 secara resmi dari badan yang diakui atau belum. Penggunaan variabel kontrol ini karena menurut Al Tuwajiri, et al (2003) environmental concern mempunyai hubungan positif dengan environmental performance dan environmental disclosure. 42

Firm Size Firm Size diukur dengan melihat total asset perusahaan pada saat tahun pengujian. Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total asset. Semakin besar total asset maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu (Murdoko dan Sularto, 2007). Atiase (1985) dalam Al-Tuwajiri, et al (2003) menemukan bahwa adanya hubungan yang positif antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan lingkungan perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan diharapkan semakin besar juga tingkat pengungkapan lingkungan perusahan tersebut. Firm size dinilai dengan menjumlahkan total aktiva lalu diklasifikasikan ke jumlah total aktiva yang kurang dari 5 trilliun (nilai=1), antara 5 dan 10 trilliun (nilai=2), antara 10-15 trilliun (nilai=3), antara 15-20 trilliun (nilai=4) dan total aktiva lebih dari 20 trilliun (nilai=5). III.5 Metode Analisis Analisis hubungan kinerja lingkungan dengan pengungkapan lingkungan dan analisis hubungan pengungkapan lingkungan dengan kinerja ekonomi menggunakan metode analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi bertujuan untuk mencari adanya hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Data data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan software SPSS 15. Agar terciptanya interpretasi yang valid dari estimasi regresi maka 43

penting untuk melihat asumsi asumsi yang mendasari metode least-square. Asumsi asumsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Model regresi linear. Parameter pada model regresi adalah linear. Y β + µ i = 1 + β 2 X i i 2. Nilai X adalah tetap pada sampling yang berulang (non-stochastic). 3. Nilai mean dari µ i (error) adalah nol. E ( µ ) = 0 4. Homoskedastis atau nilai varians dari µ i (error) adalah sama untuk setiap observasi. 5. Tidak terdapat autokorelasi antara µ i (error) tiap variabel. 6. Kovarians antara µ i dan X i adalah nol. 7. Jumlah observasi n harus lebih besar dari jumlah parameter. 8. Terdapat variabilitas di dalam nilai X. Nilai X pada sampel tidak boleh sama. 9. Model regresi harus dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat spesification bias pada model yang digunkan dalam analisis empiris. 10. Tidak terdapat mulikolinearitas sempurna. Berarti tidak ada hubungan linear sempurna antar variabel independen. Pembuatan model pun melewati beberapa uji ekonometrika, yaitu uji multicolinearity, auto correlations, dan heteroskedastis. Diharapkan tidak adanya pelanggaran asumsi setelah dilakukannya pengujian pengujian tersebut. Bila terdapat pelanggaran maka akan dilakukan i X i 44

berbagai treatment agar menghasilkan estimator yang best linear unbiased estimator (BLUE). Suatu estimator dapat dikatakan BLUE bila: 1. Linear, berarti nilai parameter merupakan suatu fungsi linear dari variabel dependen pada model regresi. 2. Unbiased, berarti expected value, E(β i ), sama dengan nilai sebenarnya, β i. 3. Estimator memiliki nilai varians terkecil dan tidak bias. Agar menghasilkan model regresi yang baik maka terdapat tiga kriteria evaluasi yang dilihat. Kriteria ini disusun berdasar urutannya dalam menentukan apakah sebuah model dapat digunakan, yaitu: 1. Kriteria ekonomi, melihat kecocokan tanda dan nilai koefisien penduga dengan teori dan nalar. 2. Kriteria statistik, yang berhubungan dengan uji terhadap koefisien dan variabel estimator atau variabel bebas. Pengujian yang digunakan adalah uji t, F, dan R 2 atau R 2 adjusted. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kebaikan model regresi. Dalam melakukan uji F tingkat keyakinan yang digunakan adalah sebesar 5%. Sedangkan uji R Square dilakukan untuk mengetahui seberapa baik garis regresi mewakili data sampel. Semakin besar nilai R Square yang didapat, berarti model semakin mampu menjelaskan hubungan antar variabel independen dengan dependen. 3. Kriteria ekonometrik, menyangkut pelanggaran asumsi OLS, yaitu multicolenarity, auto correlations, dan heteroskedastis. 45