IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS BERBASIS KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

MANAJEMEN DISIPLIN KINERJA GURU PASCA MUTASI

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

MANAJEMEN DISIPLIN SISWA

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENINGKATAN SIKAP DISIPLIN SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 2 BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR. Oleh: Hayati Tatoe *)

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 TRIWARNO

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

PENERAPAN MODEL ARIAS

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Joyful Learning Journal

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

Arifuddin Miseng SMA Batara Gowa Sungguminasa Abstract. Abstrak

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA MELALUI PUZZLES PICTURE GAME PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS BERBASIS KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Mirzontoni SMA Negeri 1 Muara Pinang e-mail: mirzontoni@gmail.com Abstract: The objective of the research was to improve the student s motivation by using a technique of dicipline-based classroom management. The design used was an action research implemented four stages: plan, implementation, observation, and reflection. The subjects of this research were the students of XI Basic Science Class Senior High School 1 Muara Pinang. The data collection techniques used were observation, interview, and documentation. The result of this research show that: to managemen class based on discipline cam to improved the motivation student in atten, to motivation join in learning. And it cam to the student improved motivation student in doing the exarciss and tol son improve the motivation student in study. Keywords: classroom management, disiplne, motivation. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dengan menggunakan teknik pengelolaan kelas berbasis disiplin. Desain yang digunakan adalah penelitian tindakan dilaksanakan empat tahap: rencana, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa XI Fisika Kelas SMA Negeri 1 Muara Pinang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: siswa menjadi aktif belajar dikarenakan suasana belajar berubah menjadi suasana yang kondusif, sehingga hasil yang didapatkan siswa lebih baik dari pada sebelum dilaksanakannya penerapan manajemen kelas berbasisis kedidiplinan Kata kunci: manajemen kelas, disiplne, motivasi. PENDAHULUAN Lembaga pendidikan memeliki peran untuk menanamkan nilai dan perilaku positif pada peserta didiknya. Kurangnya disiplin dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang dikenal kurang menghargai waktu, kurang taat pada aturan yang berlaku dan kurang memiliki komitmen terhadap tugas dan tangggung jawab, menjadi tolak ukur bahwa lembaga pendidikan belum berfungsi secara maksimal dalam pembentukan disiplin kepada para siswa. Terjadinya erosi kedisiplinan di lingkungan pendidikan sekolah belakangan ini ditandai dengan tingginya pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan siswa. Berbagai peristiwa seperti perkelahian sesama pelajar, penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, peredaran video/gambar mesum, membolos pada jam belajar, penampilan peserta didik yang kurang rapi dan sebagainya menjadi bukti belum perfungsinya peran lembaga pendidikan/sekolah yang mengakibatkan rendahnya tingkat kedisiplinan siswa. Pengembangan kedisiplinan menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat disiplin kelas merupakan bentuk pengendalian tingkat pertama terhadap perilaku siswa. Menurut Purwanto sebagaimana yang dikutip oleh Laode (2010: 7) disiplin kelas dabat membentuk perilaku disiplin siswa melalui berbagai cara, antara lain: memberi rasa aman dengan memberi tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, sebagai pendorong ego yang mendorong siswa mencapai apa yang diharapkan darinya, siswa belajar menafsir bahwa pujian sebagai tanda penerimaan dan hukuman sebagai penolakan, memungkinkan hidup menurut standar yang disetujui siswa, dan membantu siswa mengembangkan hati nurani, suara hati, membimbing dalam mengambil keputusan dan pengembangan tingkah laku. Terdapat dua sisi dalam mengembangkan arti pentingnya kedisiplinan kelas, yaitu: Pertama, disiplin kelas perlu dalam rangka mencpai tujuan belajar. Kedua, disiplin kelas juga diperoleh untuk memenuhi kebutuhan siswa terhadap pembelajaran bermutu sehingga siswa 554

555 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 6, November 2016, hlm. 554-558 merasa merasa betah berada di ruang kelas dan mengikuti pembelajara. Cara pandang yang kedua ini menhendaki guru sebagai manajer pembelajaran yang handal, artinya disiplin kelas akan terbantuk dengan sendirinya apabila seorang guru mampu menciptakan kondisi yang menghindarkan siswa untuk keluyuran di luar kelas pada jam belajar dan tidak memiliki kesempatan untuk membuat menyimpang dari aturan yang berlaku. Kondisi sebaliknya, yaitu rendahnya kedisiplinan kelas akan mengundang permasalahan seperti kemalasan, tidak menghargai waktu, kurangnya kejujuran, meninggalkan kelas, gangguan belajar, merusak barang milik sekolah, perkelahian antar siswa, menundah tugas dan membuang waktu untuk hal yang tidak tepat. Hal-hal tersebut akan memicu timbulnya pelanggaran lain yang lebih besar dan memberi kesempatan pada siswa untuk berada di luar lingkungan sekolah, jika siswa berada di luar lingkungan sekolah pada jam belajar biasa dipastikan mereka akan menerima berbagai pengaruh negatif. Tidak jarang siswa terlibat dalam perbuatan anarkis atau bahkan melakukan tindakan kriminal. Karena itu gangguan terhadap kedisiplinan selama Kegiatan Belajar Mengajar harusn dikontrol melalui manajemen kelas. Sebab manajemen kelas menurut Gunawan (2009: 1) meliputi semua aktifitas kelas yang mampu menciptakan kondisi sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Salah satu sisinya adalah proses pensisikan disiplin melalui upaya menegakkan disiplin melalui pelaksanaan kesepakatan bersama. Hal ini akan dimaknai siswa barwa peraturan yang mengikat mereka merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujutkan keteraturan. Keteraturan tersebut diupayakan diupayakan melalui manajeman kelas untuk mengatasi rendahnya disiplin kelas sejak kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, aturan tentang penugasan dan akhir pembelajaran. Rendahnya disiplin kelas ada awal pembelajaran diidentifikasi dengan kedatangan sisiwa yang sering terlambat, tidak peduli ada guru yang sudah memulai kegiatan belajar, dan tidak adanya persiapan sebelum kegiatan pembelajarn. Pada kegiatan inti pembelajaran rendahnya disiplin kelas ditandai dengan kurangnya minat siswa untuk belajar. Hal ini dapai diidentifikasi melalui perilaku tidak mau memperhatikan materi belajar dan kurangnya penghargaan terhadap guru dan sesame siswa, mereka sibuk dengan aktifitas yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar. Kurangnya minat siswa terhadap belajar, nampak dalam sikap mengabaikan tugas, hal ini biasa diidentifikasi dari seringnya siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas serta kualitas pembuatan tugas yang sangat rendah. Pada akhir pembelajaran siswa yang lalai terhadap kegiatan belajar nampak pada rendahnya kualitas catatan atau bahkan sama sekali tidak mau membuat catatan. Tindak lanjut pembelajaran berupa PR tidak menjadi perhatian, sehingga ketika guru menagihnya siswa tidak mampu menunjukkan hasil kerjanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi manajemen kelas berbasis kedisiplinan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Muara Pinang Empat Lawang?. Rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan manjemen kelas berbasis kedisiplinan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kehadiran, meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dalam mengerjakan tugas, dan dalam meraih prestasi belajar? Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan motivasi siswa melalui implementasi manajemen kelas berbasis kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muara Pinang kabupaten Empat Lawang. Sedangkan tujuan khusus penelitian adalah untuk : meningkatkan motivasi siswa dalam hal kehadiran melalui penerapan manajemen kelas berbasis kedisiplinan, meningkatkan motivasi siswa dalam hal mengikuti pembelajaran melalui penerapan manajemen kelas berbasis kedisiplinan, meningkatkan motivasi siswa dalam hal mengerjakan tugas dan meningkatkan motivasi siswa dalam hal meraih prestasi belajar. METODE Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif. Metode deskriftif digunakan untuk mendeskriftifkan pokok pembicaraan seara sistematis, faktual, dan aktual, mengenai sifat-sifat serta hubungan dari dua fenomena yang dimiliki (Arik unto, 1997: 245). Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Muara Pinang XI IPA. Pemilihan lokasi penelitian dan subjek penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). SMA Negeri 1 dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan untuk

Mirzontoni, Implementasi Manajemen Kelas Berbasis Kedisiplinan 556 memudahkan penulis melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tugas peneliti sebagai guru di SMA Negeri 1 Muara Pinang, sedangkan kelas XI IPA dipilih sebagai subjek penelitian dengan alasan penulis merupakan guru di kelas XI IPA sehingga akan memudahkan peneliti melakukan manajemen kelas secara keseluruhan yaitu melakukan pengaturan tata letak di kelas, membantu siswa membuat tata tertib kelas, dan membina siswa yang melakukan pelanggaran. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini data penelitian merupakan data hasil observasi berupa proses tindakan kelas dilaksanakan, walaupun terdapat angka-angka data tersebut merupakan data untuk indikator keberhasilan dari penerapan manajemen kelas berbasis belajar siswa yang berupa jumlah siswa yang melakukan pelanggaran setiap harinya. Angka-angka tersebut akan memberikan makna adanya peningkatan disiplin. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini merujuk pada pendapat Nasution (2002: 129) yaitu: (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum data penelitian pada ketiga siklus yang peneliti lakukan yang terdiri dari data observasi dan wawancara sehingga lebih mudah untuk dicerna. Display data dilakukan dengan menyusun data sesuai dengan siklus yang peneliti laksanakan untuk mengetahui proses tindakan kelas yang peneliti laksanakan. Pada pengambilan kesimpulan atau verifikasi peneliti lakukan dengan melihat fenomena-fenomena yang berlangsung pada saat penelitian berlangsung HASIL DAN PENBAHASAN Hasil Pertama, dengan adanya penerapan manajemen kelas berbasis kedisiplinan, motivasi siswa semakin meningkat setiap siklusnya. Hal ini dapat terlihat dari sudah adanya penurunan jumlah siswa yang melakukan pelanggaran di dalam kelas dari kondisi awal pada saat peneliti melakukan observasi awal hingga telah dilaksanakannya siklus I. Walaupun penurunan tersebut masih sedikit sehingga dapat dikatakan peningkatan motivasi pada siklus I belum memperoleh hasil yang optimal. Setelah siklus II dilaksanakan penurunan jumlah siswa yang melakukan pelanggaran di dalam kelas sudah cukup banyak dan peningkatan motivasi siswa sudah cukup optimal, karena jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas tidak begitu mengganggu kegiatan belajar mengajar. Walau demikian, untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka perlu dilakukan usaha yang lebih intensif untuk memotivasi siswa pada siklus III. Hasil yang diperoleh pada siklus III adalah jumlah siswa yang melakukan pelanggaran dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di dalam sudah jauh berkurang dan terjadi peningkatan motivasi siswa. Kedua, respon yang diberikan siswa terhadap penerapan manajemen kelas berbasis siswa baik sebelum diterapkannya atau setelah baru adanya sosialisasi maupun setelah dilakukannya penelitian tindakan kelas tersebut adalah positif, karena dengan manajemen berbasis kemotivasian memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengatur kelasnya, selain itu siswa juga diberikan kebebasan untuk membuat peraturan kelas disertai sangsi. Ketiga, Ketertiban menunjukkan pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Penerapan manajemen kelas berbasis kedisiplinan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengerjakan tugas Pembahasan Dalam manajemen kelas berbasis siswa dalam kehadiran. Kegiatan ini dapat diimplementasikan sebagai kemampuan seorang guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa. Kemudian dalam manajemen kelas berbasisi kedisiplinan yang dapat

557 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 6, November 2016, hlm. 554-558 meningkatkan mitivasi siswa dalam kehadiran merupakan peran seorang guru atau wali kelas mengarahkan kepada siswa atau peserta didiknya untuk selalu dan selalu memberikan pengarahan dan keteladanan kepada peserta didik selain keinginan siswa itu sendiri untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan belajar mengajar atau KBM berlangsung Penerapan manajemen kelas berbasisi kedisiplinan yang dapat meningkatkan mitivasi siswa dalam kehadiran. Hal ini terbukti dengan peningkatan kehadiran siswa pada setiap kegiatan Belajar Mengajar dilakukan secara signifikan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan menunjukkan perbedaan tingkat kehadiran siswa secara signifikan dari observasi awal, siklus I ke siklus II dan dari silkus II ke siklus III. Artinya penerapan manajemen kelas berbasisi kedisiplinan yang dapat meningkatkan mitivasi siswa dalam kehadiran dengan menunjukkan sikap antusias, akrab dan segera melibatkan siswa dalam perencanaan dan penetapan aturan dalam belajar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kehadiran. Penerapan manajemen kelas berbasis siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dengan peningkatan sekor kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung misalnya keseriusan siswa dalam mengikuti kegiatan KBM, diantaranya memperhatikkan guru dalam menjelaskan dan aktif dalam belajar, semakin sedikit seperta didik yang suka keluar masuk dalam KMB, dan pengerjaan tugastugas rumah (mengerjakan PR) yang diberikan guru sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan hal ini dapat dilihat dari observasi awal, siklus I ke siklus II dan dari silkus II ke siklus III. Artinya penerapan manajemen kelas berbasisi kedisiplinan yang dapat meningkatkan mitivasi siswa dalam kehadiran dengan menerapkan guru sebagai fasilisator dan siswa aktif dalam kegiatan KBM serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan manajemen kelas berbasis siswa dalam mengerjakan tugas. Hal ini terbukti dengan peningkatan sekor disiplinan pada pengumpulan tugas secara signifikan ini dapat dilihat dari observasi awal, siklus I ke siklus II dan dari silkus II ke siklus III. Artinya penerapan manajemen kelas berbasisi kedisiplinan menetapkan tugas kelompok dan individu yang sesuai dengan materi belajar, fleksibel, dan atauran penilaian yang jelas dapat meningkatkan disiplin siswa dalam mengejakan tugas yang diberikan guru kepada mereka. Setelah diadakannya penerapan manajemen kelas berbasisi kedidiplinan untuk meningkatkan motivasi siswa, siswa menjadi aktif belajar dikarenakan suasana belajar berubah menjadi suasana yang kondusif, sehingga hasil yang didapatkan siswa lebih baik dari pada sebelum dilaksanakannya penerapan manajemen kelas berbasisi kedidiplinan. Peningkatan prestasi belajar yang diperolehh peserta didik ini dapat dilihat dari observasi awal, siklus I ke siklus II dan dari silkus II ke siklus III. Artinya penerapan manajemen kelas berbasisi kedisiplinan menetapkan tugas kelompok dan individu yang sesuai dengan materi belajar, fleksibel, dan atauran penilaian yang jelas dapat meningkatkan disiplin siswa dalam meraih prestasi belajar. SIMPULAN DAN SASARN Simpulan Simpulan penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen kelas berbasis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muara Pinang dan siswa memberikan respon yang positif terhadap penerapan manajemen kelas berbasis kedisiplinan Saran Saran penelitian ini sebagai berikut, dalam upaya meningkatan motivasi siswa, para penyelenggara pendidikan baik di pusat, di daerah, maupun di sekolah khususnya guru perlu memperhatikan berbagai aspek yang berkenaan dengan implemtasi menajemen kelas berbasis kedisiplinan, meliputi: Pertama, para guru perlu meningkatkan partisipasi siswa dalam menentukan proses belajar di dalam kelas, memantau kedisiplinan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kedua, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua murid perlu meningkatkan partisipasi dalam menambah fasilitas sekolah, khususnya kelas seperti penyediaan buku-buku ajar, alatalat peraga, dan peralatan laboratorium. Ketiga, pemerintah hendaknya memberikan otonomi yang luas kepada sekolah dalam

Mirzontoni, Implementasi Manajemen Kelas Berbasis Kedisiplinan 558 pengelolaan sekolah, memfasilitasi sekolah dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, rehabilitas dan lainnya. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktEk. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: Rineka Cipta. Nasution S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.