PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

APLIKASI PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CAISIM (BRASSICA JUNCEA L.) DI KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

PEMANFAATAN URINE KELINCI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN. DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) VARIETAS TOSAKAN.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI DAN PUPUK BOKASHI BINTANG TANI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica junceae) Lokot Ridwan

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA MIKRO ORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

Agrium, Oktober 2013 Volume 18 No 2

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

BAHAN METODE PENELITIAN

Gambar 2. Regresi antara bahan organik eceng gondok (Eichornia crassipes) pada berbagai perlakuan (X) dengan kadar air pada pf 1 (Y)

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

EFEKTIFITAS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

S U N A R D I A

PRODUKTIVITAS CAISIM (Brassica juncea, L.) AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN FREKUENSI PENANAMAN

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

PENGARUH PUPUK SOLID DAN SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

EFEK RESIDU KOMBINASI MULSA JERAMI DENGAN JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA PENANAMAN KEDUA

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH DOSIS PUPUKKANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILKACANG TANAH(ARACHYS HIPOGEA L.) Masna Manurung 1)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK YARAMILA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN GAHARU (Aquilaria crassna) DI POLIBAG

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIFITAS MIKROORGANISME (EM) PADA PERTUMBUHAN TANAMAN GELOMBANG CINTA (Anthurium Plowmanii) DENGAN MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN KOMPOS SKRIPSI

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

KATA PENGANTAR. yang berjudul : Penggunaan Bahan Organik Arang Sekam Padi dan Bahan. Mulsa Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Pahit (Brassica

APLIKASI PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR DARI KULIT PISANG KEPOK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 9, No 1 : 1-6 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) Sri Susanti Ningsih 1) Abstrak Pengaruh pemberian pupuk pupuk kandang ayam dan pupuk N (ZA) terhadap pertumbuhan pertumbuhan serta produksi tanaman sawi dilakukan di Desa Tanah Rakyat Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian 20 m dpl. Penelitian menggunakan rancangan RAK yang terdiri dari 9 kombinasi dengan 2 faktor. Faktor pertama tiga taraf yaitu A 0 = 0 Kgl/plot ; A 1 =2 Kg /plot; A 2 = 3 Kg/plot dan faktor kedua pupuk N (ZA) dengan 3 taraf yaitu N 0 = 0 gr/plot ; N 1 = 26,4 gr /plot ; N 2 = 35,2 gr/plot Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan produksi perplot. Berpenaruh nyata teradap produksi persampel. Pemberian pupuk N (ZA) menunjukan pengaruh sangat berbeda nyata terhadap jumlah daun. Sedangkan interaksi perlakuan keduanya menunjukan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati Key word : Kotoran ayam, Sawi, ZA PENDAHULUAN Tanaman sawi merupakan tanaman semusim yang sudah dikenal oleh banyak masyarakat baik di dalam Negeri maupun di luar Negeri. Sayuran 1) Staf Pengajar Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Asahan sawi secara komersial sangat populer dengan ciri umumnya berdaun oval, halus tidak berbulu dan tidak berkrop. Sawi dipasaran sering disebut caisim atau sawi bakso yang ditanam secara luas untuk digunakan berbagai masakan cina (Haryanto, dkk., 2003). Bahan organik menempati urutan pertama dalam rangkaian budidaya tanaman karena bahan ini digunakan sebagai pupuk dasar sehingga aplikasinya dilakukan paling awal serta dalam jumlah besar. Senyawa atau unsur-unsur organik merupakan kandungan utama pupuk ini dapat dimanfaatkan tanaman setelah melalui proses dekomposisi di dalam tanah (Marsono dan Sigit, 2001). Pupuk organik disebut juga pupuk alam, karena seluruh atau sebagian besar pupuk ini berasal dari alam. Kotoran hewan, sisa tanaman, limbah rumah tangga, dan batu-batuan merupakan bahan dasar pupuk organik (Hendarsin dan Srijono, 2001). Manfaat pupuk organik : Mengubah struktur tanah menjadi lebih baik, Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air,memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah. (Marsono dan Sigit, 2001). Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pengaruh jasad renik. Tanda-tanda pupuk kandang yang matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), berwarna coklat tua, tampak kering, tidak terasa panas bila dipegang dan gembur bila diremas (Musnamar, 2003).

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk N (ZA) Terhadap Tanaman Sawi Pupuk kandang ayam merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Pupuk kandang ayam termasuk pupuk dingin karena perubahan dari bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi tersedia dalam tanah, berlangsung secara perlahanlahan. Dalam pengunaan pupuk kandang diperlukan kehati-hatian. Jika pupuk kandang masih mentah, dapat menyebabkan tanaman menjadi layu dan bahkan mati. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu (http://wuryan.wordpress.com). Umboh (2002) menyatakan untuk mengejar produksi pertanian yang tinggi, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu penggunaan benih atau bibit unggul (faktor genetis) dan perbaikan atau manipulasi tanaman (faktor lingkungan). Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dengan jumlah yang sedikit (Prihmantoro, 2003). Adanya pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman karena pupuk kandang mengandung unsur hara yang lengkap untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Hal ini mengakibatkan tinggi tanaman yang bertambah tinggi ditambah pupuk kandang dapat menaikkan daya serap air sehingga kebutuhan tanaman akan air tercukupi (Nyakpa dkk, 1998) Pertumbuhan cepat yang disebabkan kandungan nitrogen memerlukan suplai yang cukup akan kebutuhan unsur lainnya untuk pertumbuhannya. Disampimg itu, tanaman yang tumbuh harus mengandung nitrogen dalam bentuk sel sel baru dan tetap seimbang dengan unsur hara lainnya karena pertumbuhan tidak akan berlangsung bila tidak ada unsur hara dalam tanah (Musnamar, 2003). yang tumbuh harus mengandung nitrogen dalam bentuk sel sel baru dan tetap seimbang dengan unsur hara lainnya karena pertumbuhan tidak akan berlangsung bila tidak ada unsur hara dalam tanah (Musnamar, 2003). Dwijoseputro (1993), menyatakan suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya, apabila segala elemen yang dibutuhkan cukup tersedia, dan lagi pula elemen itu ada didalam bentuk yang sesuai untuk diserap tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang berkelanjutan. Untuk mendapat pertumbuhan yang optimum disamping faktor lingkungan, jenis tanaman, maka cara kultur teknis sangat mendukung tinggi rendahnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Lubis dkk, 1995). BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Tanah Rakyat Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara. Bahan Penelitian Benih sawi, kotoran ayam, pupuk N (ZA) dan pestisida Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama terdiri 3 taraf. Jumlah kombinasi perlakuan adalah 9 dengan kombinasi : A 0 N 0 ; A 0 N 1 ; A 0 N 2 ; A 1 N 0 ; A 1 N 1 ; A 1 N 2 ; A 2 N 0 ; A 2 N 1 ; A 2 N 2 ; 2

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ningsih Ayam dan Pupuk N (ZA) Terhadap Tanaman Sawi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari hasil analisis sidik ragam pada dapat dilihat bahwa pemberian mulsa menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 sampai 4 minggu setelah tanam, namun pemberian pupuk kandang berpengaruh nyata pada umur 2 MST dan berpengaruh sangat nyata pada umur 3 sampai 4 MST. Hasil uji beda rata-rata pengaruh pemberian pupuk N (ZA) dan pupuk kandang ayam terhadap tinggi tanaman sawi umur 4 MST Tabel 1. Pada Tabel 1. dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang ayam terhadap tinggi tanaman menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata pada umur 4 MST, dengan menghasilkan tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan (A2) dengan tinggi tanaman 72.35 cm. Pada perlakuan pemberian mulsa tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan (N1) dengan tinggi tanaman 68.54 cm. Dari perlakuan kombinasi antara pupuk kandang ayam dan pupuk N (ZA) menunjukkan pengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman bila di uji secara statistik dan jumlah tertinggi diperoleh pada perlakuan (A2N0) dengan tinggi tanaman 74.08 cm Dari analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa pemberian pupuk N (ZA) menunjukkan pengaruh tidak nyata pada umur 2 sampai 3 minggu setelah tanam, namun berpengaruh sangat nyata pada umur 4 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk kandang menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada umur 2 minggu setelah tanam dan berpengaruh sangat nyata pada umur 3 sampai 4 minggu setelah tanam. Interaksi pemberian pupuk kandang dan pupuk N (ZA) tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman sawi pada semua umur yang diamati. Hasil uji beda rata rata pengaruh pemberia pupuk kandang ayam dan mulsa pangkasan rumput terhadap jumlah daun ( helai ) sawi umur 4 minggu setelah tanam dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Dari Tabel 2. dapat dilihat bahwa pada perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh yang sangat nyata bila diuji secara statistik terhadap jumlah daun pertanaman sampel, dan jumlah daun terbanyak diperoleh pada perlakuan A2 dengan jumlah 26.00 (helai). Sedangkan pada perlakuan pupuk N (ZA) menunjukkan pengaruh yang nyata bila diuji secara statistik, dan jumlah daun terbanyak diperoleh pada perlakuan N0 dengan jumlah 25.73 (helai). Tabel 1. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan pupuk N (ZA) terhadap tinggi tanaman (cm) sawi umur 4 MST A 0 53.48 a 65.52 a 62.98 a 60.66 ab A 1 70.32 a 67.42 a 68.99 a 68.91 ba A 2 74.08 a 72.68 a 70.30 a 72.35 bb Rataan 65.96 a 68.54 a 67.42 a 3

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk N (ZA) Terhadap Tanaman Sawi Tabel 2. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan pupuk N (ZA) terhadap jumlah daun tanaman (helai) sawi umur 4 MST A 0 22.80 a 23.00 a 21.40 a 22.40 b A 1 26.40 a 24.40 a 22.00 a 24.27 ab A 2 28.00 a 25.60 a 24.40 a 26.00 bb Rataan 25.73 bb 24.33 a 22.60 a Tabel 3. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan pupuk N (ZA) terhadap produksi pertanaman sample (gr) sawi umur 4 MST A 0 90.80 a 129.40 a 89.60 a 103.27 a A 1 158.40 a 114.40 a 185.40 a 152.73 b A 2 165.40 a 163.80 a 161.20 a 163.47 c Rataan 138.20 a 135.87 a 145.40 a Dari perlakuan kombinasi antara pupuk kandang ayam dan mulsa pangkasan rumput (A/N) menunjukkan pengaruh tidak nyata bila di uji secara statistik dan jumlah terbanyak diperoleh pada perlakuan (A2N0) dengan jumlah 28.00 (helai). Analisis sidik ragam perlakuan pupuk N (ZA) pada produksi tanaman per sampel menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan pada perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap produksi tanama per sampel. Sedangkan interaksi dari kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter yang diamati, dan menghasilkan produksi yang terberat pada perlakuan (A2) yaitu 163.47 g. Pada perlakuan pemberian mulsa menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter yang diamati, dan menghasilkan produksi yang terberat pada perlakuan (N2) yaitu 145.40 g. Dari perlakuan kombinasi keduanya (A/N) menunjukkan pengaruh yang tidak nyata, dan menghasilkan produksi yang terberat pada kombinasi (A1 N0) yaitu 185.40 g Analisis sidik ragam produksi per plot pada lampiran 27 bahwa perlakuan pupuk kandang ayam dan mulsa pangkasan rumput menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter yang diamati, begitu juga dengan interaksi keduanya. Hasil beda rata rata dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. 4

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Ningsih dan Pupuk N (ZA) Terhadap Tanaman Sawi Tabel 4. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan pupuk N (ZA) terhadap Produksi perplot (gr) sawi umur 6 MST A 0 2641.00 a 3150.20 a 2820.60 a 2870.60 ab A 1 3781.60 a 3911.00 a 4460.90 a 4051.17 ba A 2 4058.70 a 4172.10 a 3651.50 a 3960.77 bc Rataan 3493.77 a 3744.43 a 3644.33 a Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap parameter yang diamati, dan menghasilkan produksi yang terberat pada perlakuan (A1) yaitu 4051.17 g. Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter yang diamati, dan menghasilkan produksi yang terberat pada perlakuan (N1) yaitu 3744.43 g. Dari perlakuan kombinasi keduanya (A/N) menunjukkan pengaruh yang tidak nyata, dan menghasilkan produksi yang terberat pada kombinasi (A1N2) yaitu 4460.90 g Pembahasan Analisis sidik ragam menunjukkan mulsa memberikan pengaruh yang tidak nyata pada parameter tinggi tanaman, produksi per sampel, dan produksi per plot pada semua umur yang diamati. Hal tersebut sama halnya degan parameter jumlah daun pada umur 2 sampai 3 MST, namun berpengaruh sangat nyata pada umur 4 MST. Hal ini menyimpulkan bahwa mulsa tidak berpengaruh nyata pada tinggi dan produksi tanaman sawi, namun berpengaruh sangat nyata pada jumlah daun tanaman sawi umur 4 MST Analisis statistik menunjukkan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata di minggu kedua pada parameter tinggi tanaman dan jumlah helai daun, dan berpengaruh sangat nyata di minggu ketiga dan keempat. Pada parameter produksi per sampel menunjukkan pengaruh yang nyata dan berpengaruh sangat nyata pada produksi per plot. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dengan jumlah yang sedikit (Prihmantoro, 2003) Adanya pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman karena pupuk kandang mengandung unsur hara yang lengkap untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Hal ini mengakibatkan tinggi tanaman yang bertambah tinggi ditambah pupuk kandang dapat menaikkan daya serap air sehingga kebutuhan tanaman akan air tercukupi (Nyakpa dkk, 1998) Pertumbuhan cepat yang disebabkan kandungan nitrogen memerlukan suplai yang cukup disamping itu, tanaman yang tumbuh harus mengandung nitrogen dalam 5

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk N (ZA) Terhadap Tanaman Sawi bentuk sel sel baru dan tetap seimbang dengan unsur hara lainnya karena pertumbuhan tidak akan berlangsung bila tidak ada unsur hara dalam tanah (Musnamar, 2003). Dwijoseputro (1993), menyatakan suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya, apabila segala elemen yang dibutuhkan cukup tersedia, dan lagi pula elemen itu ada didalam bentuk yang sesuai untuk diserap tanaman. Hasil analisis secara statistik, bahwa tidak ada interaksi yang nyata dari kedua perlakuan terhadap seluruh parameter yang diamati. Tidak nyatanya pengaruh interaksi dari kedua perlakuan tersebut menunjukkan bahwa kedua perlakuan tidak saling berinteraksi. Masing masing faktor lebih menonjol sendiri dalam mempengaruhi aktifitas fisiologi tanaman secara nyata. Kartasapoetra (1988), menyatakan bahwa bila salah satu faktor lebi kuat maka faktor lain tersebut akan tertutupi. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal (hormon atau nutrisi) melainkan berkaitan dengan banyaknya faktor lain seperti lingkungan yang mencakup status air didalam jaringan tanaman, suhu areal pertanaman dan intensitas matahari KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perlakuan pemberian pupuk N (ZA) berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman, produksi per sampel, produksi per plot, dan jumlah daun umur 2 sampai 3 MST. Berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun pada umur 4 MST. Interaksi kedua perlakuan yaitu pemberian pupuk kandang ayam dan mulsa pangkasan rumput berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati. Saran Agar mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang baik pada tanaman sawi dianjurkan memberikan pupuk kandang khususnya pupuk kandang ayam. Untuk bahan perbandingan, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan (khususnya mengenai mulsa pangkasan rumput) terhadap penelitian ini pada daerah yang berbeda DAFTAR PUSTAKA Haryanto, E. Suhartini Tina, Rahayu Estu. 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. Hendarsin dan Srijono. 2001. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Kartasapoetra, A.G dan Sutejo, MM. 1988. Pupuk dan cara Pemupukan. Bina Aksara. Jakarta. Marsono dan P. Sigit. 2001. Pupuk akar. Jenis dan Aplikasi. Penebar swadaya. Jakarta. Musnamar, E. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Prihmantoro, H. 2003. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. Umboh, A.H. 2002. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya. Jakarta 6