BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Hidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed. Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi bahan bakar minyak tahun 2005 (juta liter) (Wahyudi, 2006)

dapat mencapai hingga 90% atau lebih. Terdapat dua jenis senyawa santalol dalam minyak cendana, yaitu α-santalol dan β-santalol.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pemenuhan energi semakin meningkat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan

Jayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina

SINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL

KIMIA FISIKA (Kode : C-06) PREPARASI, KARAKTERISASI, DAN UJI PERFORMA KATALIS Ni/ZEOLIT DALAM PROSES CATALYTIC CRACKING MINYAK SAWIT MENJADI BIOFUEL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Perengkahan Asam Lemak Sawit Distilat Menjadi Biofuel Menggunakan Katalis Ni/Zeolit Dengan Variasi Temperatur Reaksi dan Rasio Umpan/Katalis

Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal bahan bakar fosil, manusia sudah menggunakan biomassa

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,

1. PENDAHULUAN. Perkembangan komposit berlangsung dengan sangat pesat seiring dengan

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. Salah satu tantangan besar yang dihadapi secara global dewasa ini adalah krisis

PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT

SINTESIS KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT DENGAN METODE IMPREGNASI TERPISAH

PERBANDINGAN PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN VARIASI BAHAN BAKU, KATALIS DAN TEKNOLOGI PROSES

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KIMIA FISIKA (Kode : C-09)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Butadiena, HCN Senyawa Ni/ P Adiponitril Nilon( Serat, plastik) α Olefin, senyawa Rh/ P Aldehid Plasticizer, peluas

AKTIVITAS KATALIS CR/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BAHAN BAKAR CAIR

Regenerasi Katalis Ni-Zeolit Alam Aktif Untuk Hidrocracking Minyak Jarak Pagar

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti di pesisir pantai dan dataran tinggi seperti lereng gunung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PUSTAKA PENDUKUNG. Ketersediaan energi fosil yang semakin langka menyebabkan prioritas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN

Sintesis Biogasoline dari CPO Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik pada Fasa Gas

BAB I PENDAHULUAN. Isu kelangkaan dan pencemaran lingkungan pada penggunakan bahan

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

HUBUNGAN ANTARA SIFAT KEASAMAN, LUAS PERMUKAAN SPESIFIK, VOLUME PORI DAN RERATA JEJARI PORI KATALIS TERHADAP AKTIVITASNYA PADA REAKSI HIDROGENASI CIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERENGKAHAN FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN Ni-H-FAUJASIT DARI ABU LAYANG BATU BARA

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

THE ACTIVITY AND SELECTIVITY OF CATALYST Ni/H 5 NZA FOR HYDROCRACKING OF PALMITIC ACID INTO HYDROCARBON COMPOUNDS OF SHORT FRACTION SCIENTIFIC ARTICLE

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI PENDAHULUAN HIDRORENGKAH KATALITIK POME MENJADI FRAKSI BAHAN BAKAR DENGAN KATALIS NI/ZEOLIT

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Lisa Purnama A1C112014

Produksi Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Katalis Au/HZSM-5 dan Kompositnya

KONVERSI MINYAK SAWIT MENJADI BIOGASOLINE MENGGUNAKAN KATALIS Ni/ZEOLIT ALAM

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate untuk Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis Cu/Zeolit Alam

Hidrorengkah metil ester asam lemak (MEPO)... (Lina Mahardiani, dkk) HIDRORENGKAH METIL ESTER ASAM LEMAK (MEPO) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI

HIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPORI TiO2-SiO2/KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN DTAB SKRIPSI SARJANA KIMIA. Oleh STEFANI KRISTA BP :

Sains dan Terapan Kimia, Vol.1, No. 1 (Januari 2007), 20-28

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Saat ini biomassa telah banyak menarik perhatian para peneliti. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala aktivitasnya akan meningkatkan kebutuhan energi di semua

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L) DENGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KI/H-ZA BERBASIS ZEOLIT ALAM

KONVERSI CASHEW NUT SHELL LIQUID (CNSL) DARI KULIT BIJI METE MENJADI FRAKSI BAHAN BAKAR CAIR MELALUI PROSES CATALYTIC HYDROCRACKING

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

OPTIMATION OF TIME AND CATALYST/FEED RATIO IN CATALYTIC CRACKING OF WASTE PLASTICS FRACTION TO GASOLINE FRACTION USING Cr/NATURAL ZEOLITE CATALYST

Indo. J. Chem. Sci. 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVITAS DAN SELEKTIVITAS KATALIS Ni/H 5 NZA TERHADAP HIDRORENGKAH METIL OLEAT MENJADI SENYAWA HIDROKARBON FRAKSI PENDEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. dengan laju penemuan cadangan minyak bumi baru. Menurut jenis energinya,

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate Menjadi Biofuel Dengan Katalis Fe/Zeolit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian Katalis umumnya diartikan sebagai bahan yang dapat mempercepat suatu reaksi kimia menjadi produk. Hal ini perlu diketahui karena, pada dasarnya penggunaan katalis bertujuan agar prosesnya cepat terjadi, dan bahan bahan yang digunakan mudah diperoleh serta biaya operasional lebih murah dari pada yang tidak menggunakan katalis. Dengan adanya katalis diharapkan dapat menghantarkan reaktan melalui jalan yang berbeda serta lebih mudah dan cepat untuk merubah reaktan-reaktan menjadi produk. Jalan berbeda yang dimaksud yaitu suatu jalan yang memiliki energi aktivasi lebih rendah dibandingkan dengan tanpa menggunakan katalis untuk menghasilkan produk. Katalis cenderung dipelajari dan diaplikasikan dalam industri terutama karena adanya tambahan logam berupa logam transisi sebagai situs aktif dalam strukturnya, sehingga terjadi perubahan aktivitas. Untuk memberikan luas permukaan yang lebih besar bagi fasa aktif maka perlu digunakan pengemban. Zeolit merupakan bahan berongga yang paling umum digunakan sebagai pengemban. Bahan pengemban ini dapat ditemukan menurut proses pembentukannya yaitu sebagai zeolit sintetik maupun zeolit alam. Zeolit alam tidak sama jenis dan karakternya, seperti kandungan pengotor yang menyertainya (keheterogenan penyusunnya selain kerangka dasar) dan jenis mineral antara satu tempat dengan tempat yang lain dimana zeolit alam itu ditemukan. Zeolit selalu dapat dikaitkan dengan fungsinya antara lain sebagai katalis, pengemban katalis logam, dan adsorben. Namun berkaitan dengan fungsi terutama fungsinya sebagai katalis, hanya berlaku maksimal atau aktivitas dan selektifitasnya yang tinggi jika zeolitnya adalah zeolit sintetik atau zeolit tanpa adanya mineral amorf, pengotor organik, serta logam lain selain yang tersusun dalam kerangka zeolit. Zeolit alam cukup melimpah di Indonesia terutama di daerah sekitar gunung berapi, misalnya di daerah Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Dengan melimpahnya zeolit alam ini, maka perlu dikembangkan alternatif 1

2 penggunaannya. Zeolit alam banyak bercampur dengan materi pengotor (impurities) selain mineral zeolit, yang dapat berupa kristalin maupun amorf (Trisunaryanti dkk., 1996). Dikemukakan juga bahwa zeolit alam umumnya ditemukan dalam bentuk campuran dengan tipe-tipe zeolit lain dan dengan mineral amorf seperti feldspar, silika, lempung, maupun oksida logam transisi, dan kontaminan-kontaminan organik (Lee dkk., 2002). Dengan demikian zeolit alam merupakan sistem yang heterogen dan agar dapat maksimal digunakan sebagai katalis maka sistem heterogen perlu dikonversi menjadi sistem yang lebih homogen. Faktor penting yang perlu diperhatikan agar zeolit alam dapat dimanfaatkan sebagai katalis khususnya reaksi katalitik tertentu adalah luas permukaan, keasaman, dan ukuran pori. Ukuran pori pada zeolit alam umumnya mikropori dan tidak seragam menyebabkan tidak dapat mengkatalisis reaktan dengan ukuran molekul besar secara maksimal. Sejauh ini yang umum dilakukan untuk memperoleh zeolit alam dengan kemampuan yang tinggi misalnya digunakan sebagai katalis maupun pengemban katalis logam melalui perlakuan berupa aktivasi zeolit alam, antara lain aktivasi secara fisis yaitu berupa pemanasan serta aktivasi secara kimia dengan menggunakan larutan asam yang bertujuan untuk membersihkan permukaan pori, membuang senyawa pengotor misalnya senyawa-senyawa organik serta bahan amorf lainnya sehingga akan meningkatkan luas pemukaan. Kandungan-kandungan pengotor dari bahan organik, material amorf maupun kristalin yang tidak berfungsi sebagai katalis maupun pengemban katalis perlu dikeluarkan atau dihilangkan dari zeolit alam. Penelitian pemurnian yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor dalam zeolit alam dengan cara dealuminasi menggunakan HCl, hasil dealuminasi zeolit diimpregnasi dengan logam nikel (logam nikel diembankan pada zeolit alam) dan dilakukan reaksi katalitik pada hidrorengkah paraffin (Trisunaryanti dkk., 1996). Selanjutnya pemurnian zeolit yang bertujuan menghilangkan silika dengan penambahan asam HF 1% juga telah dilakukan (Trisunaryanti dkk., 2005). Modifikasi zeolit alam menggunakan NH 4 NO 3 1N sebagai sumber proton, kemudian dipreparasi hingga menjadi katalis NiMo/zeolit yang digunakan pada konversi minyak sawit dan menghasilkan biogasolin (C 8 C 15 ) sebesar 11,93%

3 (Nasikin dkk., 2009). Hasil yang masih rendah ini dapat disebabkan oleh kandungan mineral pada zeolit alam memiliki komposisi yang heterogen serta ukuran pori pada zeolit alam juga tidak seragam, sehingga reaktan (minyak sawit) tidak dapat masuk secara maksimal dan teradsorpsi ke dalam pori dan berinteraksi dengan situs aktif yang terdapat dalam pori zeolit. Dari uraian di atas, berkaitan dengan pemanfaatan zeolit alam sebagai katalis maupun bahan pengemban maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan membuat zeolit sintetik dari bahan dasar zeolit alam yang kandungan mineralnya/komposisinya heterogen menjadi komposisi mineralnya yang lebih homogen serta ukuran pori disesuaikan dengan reaktan yang akan digunakan dalam proses reaksi katalitik. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengatasi beberapa keterbatasan dari zeolit alam yang disebabkan oleh keheterogenan komposisinya yang tinggi, serta ukuran pori yang umumnya tidak seragam. Zeolit alam memiliki kandungan silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) yang masih menyatu atau terikat secara kimia dalam zeolit alam tersebut. Perlakuan dealuminasi dan destruksi pada bahan yang kandungan silika dan aluminanya masih menyatu dari bahan asalnya misalnya dari abu layang sebagai sumber silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) maupun zeolit alam jenis tertentu sebagai sumber silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) telah dilakukan. Konversi suatu bahan sebagai sumber silika maupun alumina misalnya abu layang menjadi zeolit selektif telah dilakukan dengan menggunakan beberapa perlakuan sebelum berakhir pada reaksi hidrotermal seperti melakukan peleburan dengan NaOH (Faghian dan Godazandeha, 2009). Sintesis zeolit dari bahan dasar zeolit alam diawali dengan destruksi menggunakan HCl terhadap zeolit alam jenis klinoptilolit menjadi silika dan aluminanya untuk meningkatkan rasio SiO 2 /Al 2 O 3, selanjutnya digunakan pada sintesis zeolit ZSM-5 (Ozlem dan Isik, 2008). Perubahan rasio SiO 2 /Al 2 O 3 dapat dilakukan dengan proses dealuminasi menggunakan larutan asam yang pekat atau dapat dilakukan dengan menambahkan larutan NaAlO 2, maupun AlCl 3. Zeolit sebagai katalis yang penting dan digunakan dalam dunia industri terutama dalam industri petrokimia karena kinerja katalitik yang sangat baik. Ukuran zeolit yang mikropori sangat membatasi aplikasinya dalam pengolahan

4 minyak, konversi gas alam, dan konversi molekul-molekul trigliserida menjadi fraksi hidrokarbon rantai pendek. Komponen reaktan yang memiliki ukuran molekul besar akan mengalami kesulitan selama proses transver massa yang akan berpengaruh pada aktivitas katalitik (Goncalves dkk., 2008; Abello dkk., 2009). Untuk mengatasi masalah tersebut, material kristal zeolit mesopori telah disintesis dan perkenalkan. Ukuran mesopori pada material terutama dipengaruhi oleh penggunaan surfaktan yang merupakan molekul pengarah. Pembentukan ukuran pori pada suatu zeolit ditentukan oleh molekul pengarah yang ditambahkan pada proses hidrotermal (Mazak, 2006). Sintesis zeolit dari bahan dasar zeolit sebagai sumber silika maupun alumina, kemudian dilanjutkan dengan penambahan NaOH serta surfaktan dan diakhiri dengan reaksi hidrotermal hingga menghasilkan zeolit ukuran mesopori yaitu zeolit ZSM-5 mesopori (Goto dkk., 2002). Penelitian tentang sintesis zeolit menggunakan surfaktan CTAB dan TMAOH sebagai molekul pengarah dalam pembuatan zeolit Y menghasilkan diameter pori sebesar 25-30 nm (Holmberg, 2004). Telah diketahui bahwa katalis logam transisi merupakan komponen aktif katalis yang berupa fasa padat. Untuk memberikan luas permukaan yang lebih besar bagi komponen aktif (fasa aktif) maka digunakan pengemban dari bahan berongga atau berpori seperti zeolit. Situs aktif, pori, dan luas permukaan pada zeolit merupakan hal penting dalam proses konversi katalitik trigliserida. Situs aktif dapat pula diperoleh dari logam transisi yang diemban pada zeolit, meskipun zeolit dalam kerangkanya telah memiliki situs aktif berupa asam Lewis maupun dapat berupa asam Brönsted. Pengembanan logam dalam zeolit dan selanjutnya digunakan sebagai katalis dilakukan dengan cara impregnasi basah (Trisunaryanti dkk., 1996, 2005, Aykac dan Yilmaz, 2008, Nasikin dkk., 2009). Katalis hasil impregnasi dilakukan kalsinasi menggunakan gas nitrogen, oksidasi menggunakan gas oksigen, dan reduksi dengan gas hidrogen dalam suatu reaktor. Pada penelitian ini, sistem katalis yang dihasilkan dalam bentuk Ni/zeolit, selanjutnya dilakukan uji aktifitas katalitiknya pada hidrorengkah minyak kelapa menjadi fraksi bensin dan diesel (fraksi rantai pendek) dalam reaktor sistem fixed bed pada tekanan atmosfer.

5 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian 1.2.1.1 Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah membuat zeolit ukuran mesopori dengan sistem kandungan mineral yang lebih homogen dan impregnasi logam nikel pada zeolit serta aplikasinya pada hidrorengkah minyak kelapa yang mengandung asam-asam lemak jenuh dan tak jenuh menjadi fraksi bahan bakar. 1.2.1.2 Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian yang dilakukan diuraikan sebagai berikut: a. Mempelajari pengaruh penambahan larutan NaOH, dengan konsentrasi CTAB yang dibuat tetap terhadap ukuran pori dan luas permukaan zeolit yang dihasilkan. b. Sintesis zeolit ukuran mesopori menggunakan bahan dasar zeolit alam asal Klaten sebagai sumber silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) serta karakterisasinya meliputi porositas menggunakan metode BET, keasaman katalis menggunakan FTIR. Preparasi dan karakterisasi katalis Ni/zeolit meliputi luas permukaan, porisitas menggunakan metode BET, keasaman katalis dengan FTIR, dan analisis kadar nikel pada katalis dengan AAS. c. Aplikasi katalis Ni/zeolit sintetik pada reaksi katalitik hidrorengkah minyak kelapa menjadi fraksi hidrokarbon ringan. d. Mempelajari hubungan temperatur dan variasi kadar nikel teremban terhadap hasil hidrorengkah menjadi fraksi rantai pendek. 1.2.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan ini, dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Pada penelitian ini juga sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah terhadap zeolit alam dengan cara membuat zeolit sintetik dari zeolit alam sebagai sumber silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) yang cukup melimpah di

6 Indonesia dan selanjutnya dapat diaplikasikan pada berbagai proses-proses reaksi katalitik. b. Diharapkan dapat menghasilkan produk penting dalam industri kimia dan dapat mendorong tersedianya energi alternatif yang menggunakan katalis pengemban dari zeolit alam yang diresintesis menjadi zeolit sintetik. c. Memberikan wawasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang katalis lebih utama pada reaksi perengkahan senyawa hidrokarbon dari tumbuhan. 1.3 Keaslian (Originality) dan Kebaruan (Novelty) Penelitian Kandungan mineral utama dalam zeolit alam asal Klaten setelah dealuminasi dengan H 2 SO 4 1M adalah mordenit, klinoptilolit, dan kuarsa (Baobalabuana, 2011). Impregnasi logam Cr pada zeolit alam aktif asal Klaten hasil dealuminasi dengan H 2 SO 4 1M, selanjutnya digunakan sebagai katalis pada hidrorengkah minyak sawit menjadi fraksi biofuel cair (Baobalabuana, 2011). Penelitian sebelumnya tentang sintesis zeolit dari bahan dasar zeolit alam telah dilakukan yaitu dengan melakukan sintesis zeolit ZSM-5 dari zeolit alam jenis klinoptilolit yang diawali dengan dealuminasi atau destruksi menggunakan larutan HCl 6M, kemudian dilakukan reaksi pembentukan zeolit secara hidrotermal (Ozlem dan Isik, 2008). Sintesis zeolit A dan zeolit P dari zeolit alam asal Iran jenis klinoptilolit telah dilakukan dengan perlakuan yang berakhir pada reaksi pembentukan secara hidrotermal (Hossein dkk., 2008). Demikian pula telah dilakukan sintesis zeolit Y menggunakan bentonit sebagai sumber silika dan alumina yang masih menyatu dalam kerangka dasarnya. Preparasi dimulai dari destruksi yang juga terjadi dealuminasi dan dekationasi menggunakan larutan HCl dengan konsentrasi yang pekat, dan selanjutnya dilanjutkan peleburan dengan NaOH (rasio NaOH/bentonit = 1,2). Campuran zeolit Y dan zeolit P diperoleh ketika dilanjutkan reaksi pembentukan zeolit secara hidrotermal (Faghihian dan Godazandeha, 2009). Trisunaryanti (2002) melakukan reaksi katalitik menggunakan katalis Cr/zeolit alam pada proses perengkahan sampah plastik sebagai sumber hidrokarbon menjadi fraksi bensin. Trisunaryanti dkk (2008}

7 melakukan reaksi katalitik hidrorengkah oli bekas sebagai sumber hidrokarbon menjadi fraksi bahan bakar cair menggunakan katalis ZnO, Nb 2 O 5, zeolit alam aktif dan modifikasinya. Modifikasi zeolit alam dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 3M. Penelitian hidrorengkah minyak sawit sebagai sumber hidrokarbon yang memiliki kandungan asam lemak jenuh (±45%) hampir sebanding dengan kandungan asam lemak tak jenuh (±55%) menggunakan zeolit alam yang dimodifikasi dan selanjutnnya diembankan logam sebagai katalis telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Nasikin dkk (2009) melakukan hidrorengkah minyak sawit menggunakan NiMo/zeolit alam menjadi fraksi bensin. Proses hidrorengkah minyak sawit dilakukan langsung tanpa diubah terlebih dahulu menjadi metil ester atau MEPO (Methyl Ester Palm Oil), sedangkan modifikasi zeolit alam dilakukan dengan menggunakan larutan NH 4 NO 3 1N. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dkk (2013) yaitu memodifikasi zeolit alam dengan menggunakan larutan H 2 SO 4 1M menghasilkan zeolit alam aktif kemudian diimpregnasi dengan logam Cr hingga membentuk katalis Cr/zeolit alam. Katalis yang dihasilkan kemudian digunakan pada hidrorengkah minyak sawit dengan perlakuan awal minyak sawit diubah terlebih dahulu menjadi methyl ester melalui reaksi esterifikasi dan selanjutnya dikonversi menjadi fraksi bensin. Minyak sawit diubah terlebih dahulu menjadi metil ester dengan tujuan agar hidrokarbonnya menjadi fraksi lebih pendek serta lebih sederhana dan berukuran molekul lebih kecil dari sebelumnya. Hidrorengkah minyak sawit yang diubah terlebih dahulu menjadi metil ester palm oil menggunakan katalis Ni/zeolit alam menjadi fraksi bensin juga telah dilakukan. Zeolit alam dimodifikasi dengan menggunakan larutan HF 1% dan larutan HCl 6M (Kadarwati dkk., 2013). Pada penelitian ini dilakukan sintesis katalis Ni/zeolit ukuran mesopori dari bahan dasar zeolit alam asal Klaten dan aplikasinya pada hidrorengkah minyak kelapa menjadi fraksi bensin dan diesel. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini zeolit alam yang digunakan sebagai pengemban katalis logam nikel terlebih dahulu dilakukan resintesis dengan harapan komposisi kandungan mineralnya lebih homogen dan

8 berukuran mesopori. Sintesis zeolit dari bahan zeolit alam dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain destruksi menggunakan larutan HCl pekat (9M), peleburan dengan NaOH pellet yang bertujuan agar terbentuk silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) bebasnya sebagai bahan dasar untuk sintesis zeolit. Tahap akhir sintesis zeolit dalam penelitian ini yaitu reaksi pembentukan secara hidrotermal dengan bahan dasar silika (SiO 2 ) dan alumina (Al 2 O 3 ) dari zeolit alam asal Klaten yang merupakan hasil destruksi dan peleburan, larutan NaOH, AlCl 3 (untuk mengatur rasio SiO 2 /Al 2 O 3 ), dan CTAB sebagai agent pengarah pembentukan zeolit serta H 2 O. Setelah terbentuk zeolit sintetik, selanjutnya dilakukan impregnasi logam nikel dalam zeolit sintetik yang diperoleh menjadi katalis Ni/zeolit yang akan digunakan pada reaksi katalitik hidrorengkah minyak kelapa. Beberapa penelitian sebelumnya telah menggunakan trigliserida dari minyak sawit sebagai sumber hidrokarbon yang memiliki kandungan asam lemak jenuh (±45%) dan kandungan asam lemak tak jenuh (±55%) pada reaksi katalitik hidrorengkah. Penelitian sebelumnya telah dilaporkan minyak sawit digunakan sebagai umpan terlebih dahulu diubah menjadi metil ester palm oil dan selanjutnya dikonversi menjadi fraksi bensin. Selain itu pada penelitian sebelumnya juga telah dilaporkan reaksi katalitik hidrorengkah minyak sawit sebagai umpan tanpa diubah terlebih dahulu menjadi metil ester menjadi fraksi bensin. Pada penelitian ini trigliserida dari minyak kelapa yang digunakan sebagai sumber hidrokarbon mempunyai kandungan asam lemak jenuh lebih tinggi (±90%) dibandingkan dengan kandungan asam lemak tak jenuhnya (±10%) tidak diubah terlebih dahulu menjadi metil ester palm oil, tetapi langsung digunakan pada reaksi katalitik hidrorengkah minyak kelapa menjadi fraksi bensin dan diesel menggunakan katalis Ni/zeolit mesopori dalam reaktor sistem fixed bed pada tekanan atmosfer pada berbagai variasi temperatur reaksi katalitik yaitu 360, 415, 450, dan 500 o C. Dengan demikian beberapa hal yang merupakan kebaruan dalam penelitian ini adalah: 1) Sumber SiO 2 dan Al 2 O 3 berasal dari zeolit alam Klaten yang kandungan mineral zeolit utamanya adalah mordenit.

9 2) Pada resintesis zeolit alam dilakukan penambahan larutan NaOH dengan konsentrasi tertentu dan larutan CTAB juga dengan konsentrasi tertentu untuk meningkatkan ukuran pori zeolit hasil sintesis. 3) Trigliserida yang digunakan sebagai sumber hidrokarbon adalah minyak kelapa dengan kandungan asam lemak jenuh lebih tinggi (±90%) dibandingkan kandungan asam lemak tak jenuhnya (±10%) serta minyak kelapa yang digunakan sebagai umpan tidak diubah terlebih dahulu menjadi metil ester. 4) Pada penelitian ini diperoleh data hasil hidrorengkah minyak kelapa menjadi fraksi bensin dan diesel yang karakteristik pada berbagai variasi temperatur reaksi katalitik. 5) Pada penelitian ini diperoleh data hasil hidrorengkah minyak kelapa menggunakan katalis Ni/zeolit (variasi kandungan nikel yang diimpregnasikan pada zeolit hasil sintesis) menjadi fraksi bensin dan diesel.