KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN
|
|
- Glenna Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH PENDAMPING KIMIA FISIKA (Kode : C-5) ISBN : MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN Imelda H. Silalahi, * Aladin Sianipar, Endah Sayekti Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia Pusat Survei Geologi, Laboratorium Geologi,, Bandung * Keperluan korespondensi, tel/fax : , imelda@yahoo.com Abstrak Modifikasi zeolit alam menjadi material yang berpotensi sebagai katalis perengkahan berdasarkan keasaman dan rasio SiO /Al O 3 telah dilakukan. Tahapan modifikasi meliputi proses demineralisasi dengan EDTA diikuti leaching dengan asam nitrat. Kemudian dilanjutkan reaksi dengan garam-garam amonium. Hasil analisis XRF menunjukkan bahwa proses demineralisasi-leaching menyebabkan peningkatan angka rasio SiO /Al O 3 dua kali lipat dari zeolit alam. Proses ini juga menyebabkan pengurangan logam-logam golongan utama yang sangat signifikan. Selanjutnya, dapat diketahui pula bahwa masuknya amonium kedalam zeolit adalah melalui proses pertukaran dengan ion natrium. Proses pertukaran ini menyebabkan penurunan kadar logam Na hingga 5% dibandingkan dengan zeolit yang telah mengalami demineralisasi-leaching seiring dengan peningkatan rasio SiO /Al O 3. Peningkatan tertinggi terjadi melalui garam amonium klorida yaitu sebesar 7,59 diikuti dengan amonium fluorida dan amonium nitrat. Penurunan total kadar logam Na setelah melalui proses modifikasi ini mencapai 9% pada kadar,8%. Penurunan kadar logam Na seiring dengan peningkatan keasaman dengan bertambahnya situs ion H + dalam zeolit. Kombinasi dari meningkatnya keasaman dan rasio SiO /Al O 3 merupakan indikasi dari potensi zeolit termodifikasi tersebut sebagai material katalis reaksi perengkahan senyawa hidrokarbon. Analisis XRD menunjukkan bahwa modifikasi zeolit alam menyebabkan peningkatan kristalinitas material tanpa merubah struktur utama zeolit. Kata Kunci: zeolit, rasio Si/Al, pertukaran ion, dealuminasi, keasaman PENDAHULUAN olit merupakan kirstal aluminosilikat dengan rumus struktur M x/n (AlO ) x (SiO ) y, dimana n adalah valensi kation M, x+y jumlah total dari tetrahedral per unit cell, dan y/x adalah rasio atom Si/Al yang bervariasi mulai dari minimum hingga tak terbatas. olit merupakan material yang memiliki lattice yang besar dan oksigen sebagai pembawa muatan negatif. Silika alumina terasosiasi dengan muatan positif pada struktur antar lapis, seperti ion natrium. olit secara umum digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi-reaksi katalisis asam. olit memiliki aktivitas katalis asam hidrokarbon yang tinggi dibandingkan dengan silika/alumina untuk beberapa reaksi. olit dapat dikembangkan untuk memperoleh aktivitas katalitik asam yang tinggi, dimana rasio SiO /Al O 3 >. olit dengan pori-porinya dan struktur yang unik mampu mentransfer panas dan mampu menjadi katalis yang bersifat selektif melalui pori-pori terhadap beberapa ukuran molekul tertentu saja []. Sintesis zeolit dikembangkan pada tahun 9an untuk proses FCC (fluid catalytic cracking) yaitu reaksi perengkahan berkatalis. Reaksi ini terjadi melalui senyawa antara ion karbonium sehingga dikatalisis oleh asam Bronsted. Keasaman zeolit dipengaruhi oleh jumlah ion Na + yang terdapat dalam struktur zeolit. Sehingga Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 37
2 untuk memperoleh katalis asam padat yang aktivitasnya tinggi, maka ion Na + harus disingkirkan dari struktur zeolit []. Pemindahan ion Na + dari zeolit umumnya melalui tahap kombinasi dari proses pertukaran kation dengan kalsinasi. Pertukaran ion dengan ion amonium hanya dapat memindahkan sekitar 7% ion Na +. Sehingga pada saat kalsinasi, atom Na yang tidak tertukarkan akan terdistribusi pada permukaan zeolit, kemudian secara simultan, reaksi solid-state akan terjadi yang selanjutnya mengakibatkan runtuhnya kerangka alumina. Fenomena ini menghasilkan stabilisasi struktur zeolit []. Selain fokus dalam sisi aktif katalitik zeolit, faktor lain yang tidak kalah penting adalah kestabilan material. Secara alami, zeolit yang kadar silikanya rendah memiliki kestabilan yang rendah pada suhu dan asam, sehingga dikembangkan metode-metode yang dapat meningkatkan rasio Si/Al. Pengembangan katalis heterogen untuk perengkahan hidrokarbon masih terus dikembangkan guna memperoleh katalis selektif (shape selective catalyst) untuk mengkatalisis hidrokarbon tertentu, diantaranya selektif untuk perengkahan hidrokarbon rantai ringan dan berat serta konversi trigliserida dari minyak goreng jelantah dengan kadar hidrokarbon siklik dan aromatik yang rendah [3]. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi zeolit alam yang meliputi tahapan demineralisasi, leaching yang dilanjutkan dengan pertukaran ion logam pada zeolit dengan ion amonium dari garam amonium yang berbeda. Keasaman permukaan, dikaitkan dengan kadar Na beserta logam-logam golongan utama dalam zeolit serta rasio SiO /Al O 3 yang diukur dengan XRF. Struktur kristal material sebelum dan sesudah perlakukan juga diamati melalui analisis XRD. METODE PENELITIAN Sintesis olit (NH 4 Y) Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu preparasi zeolit, pelindian (leaching) zeolit dengan EDTA dan HNO 3 kemudian dilanjutkan dengan reaksi dengan garam-garam amonium yakni amonium klorida, amonium fluorida dan amonium nitrat. Karakteristik komposisi senyawa dan struktur kristal zeolit dianalisis dengan XRF dan XRD.. Preparasi Sampel Sampel dicuci dengan akuades hingga mencapai ph pencuci. Dikeringkan di oven hingga kering pada suhu C selama jam. Sampel kemudian dianalisis dengan X-Ray Difraction (XRD) dan X-Ray Fluoroscence (XRF).. Demineralisasi dengan EDTA M Sampel hasil pencucian kemudian dicuci kembali dengan larutan EDTA M. Pencucian dilakukan dengan proses refluks pada suhu 8 C selama 4 jam. Setelah proses refluks, sampel kemudian dicuci dengan akuades hingga mencapai ph pencuci. Dikeringkan di oven pada suhu C selama jam, setelah kering kemudian sampel ditimbang untuk proses berikutnya. Sampel hasil pencucian EDTA ini dianalisis dengan X-Ray Difraction (XRD) dan X- Ray Fluoroscence (XRF). 3. Proses dealuminasi (leaching) dengan HNO 3 Sampel yang telah dicuci dengan EDTA M kemudian di-leaching dengan HNO 3 8 M. Proses ini juga merupakan proses dealuminasi terhadap sampel zeolit. Sampel zeolit ditimbang dan kemudian direfluks pada suhu 8 C selama 4 jam. Setelah proses refluks, sampel kemudian dicuci dengan akuades hingga mencapai ph pencuci. Dikeringkan di oven pada suhu C selama jam, setelah kering kemudian sampel ditimbang untuk proses berikutnya. Sampel hasil dealuminasi dianalisis dengan X-Ray Difraction (XRD) dan X-Ray Fluoroscence (XRF). Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 373
3 4. Pertukaran Ion dalam olit dengan Amonium Pada penelitian ini dilakukan variasi senyawa amonium yaitu amonium klorida, amonium nitrat dan amonium florida. Pada setiap senyawa amonium dibuat larutan dengan konsentrasi M kemudian direfluks masing-masing dengan zeolit yang telah didealuminasi pada suhu 8 C selama 4 jam. Setelah proses refluks, kemudian dicuci dengan akuades hingga mencapai ph pencuci. Dikeringkan di oven pada suhu C selama jam. Material tersebut dianalisis dengan X-Ray Difraction (XRD) dan X- Ray Fluoroscence (XRF) [3], [4]. 5. Kalsinasi olit Alam olit hasil aktivasi kemudian dikalsinasi pada suhu 5 C di dalam furnace selama 3 jam. Katalis hasil kalsinasi ini kemudian danalisis dengan Scanning Electron Microscope (SEM), X- Ray Difraction (XRD), X-Ray Fluoroscence (XRF). HASIL DAN PEMBAHASAN olit alam diperoleh dari Bandung Selatan berupa bongkahan. Bongkahan tersebut dihancurkan, kemudian dilakukan penggerusan dengan high vibrator dilanjutkan dengan pengayakan dengan ukuran mesh. Berdasarkan analisis XRD, diketahui bahwa zeolit yang digunakan adalah jenis mordenit dengan rasio SiO /Al O 3,8. Preparasi zeolit dilakukan melalui tahapan pencucian dengan UPW dilanjutkan dengan proses dealuminasi. Pencucian bertujuan untuk membuang lumpur dan demineralisasi. Dealuminasi bertujuan untuk meningkatkan rasio Si/Al zeolit. Perbedaan urutan tahapan demineralisasi dan dealuminasi ternyata memberikan karakteristik zeolit yang berbeda berdasarkan komposisi ion logam dan rasio Si/Al zeolit yang diperoleh melalui analisis XRF. Secara umum, berdasarkan data pada tabel dan tabel, baik demineralisasi maupun leaching menyebabkan penurunan kadar logam-logam golongan utama, tetapi meningkatkan persentase SiO. Data pada tabel menunjukkan bahwa demineralisasi zeolit dengan EDTA berperan signifikan dalam melepaskan logam Ca dan Mg. Sedangkan proses leaching dengan asam nitrat sangat berperan dalam pemindahan logam Na, K dan Fe dari zeolit. Kombinasi dari demineralisasi yang dilanjutkan dengan leaching cukup efektif dalam mengurangi logam-logam golongan utama dan meningkatkan rasio SiO /Al O 3. Demineralisasi dengan EDTA didasarkan pada kemampuannya dalam pengompleksan polidentat logam-logam Ca maupun Mg melalui gugus-gugus asetat dari EDTA. Selama proses dealuminasi (leaching) diharapkan akan terjadi pembentukan mesopori zeolit. Hal ini disebabkan oleh karena runtuhnya sebagian kerangka Al meninggalkan kerangka ekstra untuk Si dan Al. Struktur mesopori zeolit ini sangat bermanfaat pada penggunaannya sebagai katalis FCC karena difusi feedstock ke dalam katalis akan meningkat []. Selanjutnya, berdasarkan analisis XRF dapat diketahui juga bahwa logam Cu dan Pb dapat terdeteksi pada zeolit alam namun setelah aktivasi, logam-logam tersebut menjadi tidak terdeteksi. Sebaliknya mineral zirkonium, ZrO yang tidak terdeteksi pada zeolit original, setelah diaktivasi, terukur dengan persentase rata-rata 4 %. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan bahwa mineral zirkonium stabil pada perlakukan asam dalam proses leaching maupun demineralisasi. Proses selanjutnya yaitu pertukaran ion logam dengan ion amonium menyebabkan pengurangan logam Na dimana paling tinggi terjadi pada penggunaan amonium klorida (Tabel ). Hal ini menunjukkan bahwa masuknya amonium pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 374
4 struktur zeolit adalah melalui pertukaran dengan logam Na sesuai dengan hasil yang disampaikan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Pemanasan (kalsinasi) setelah proses pertukaran ion dengan amonium membebaskan amonia dan menghasilkan situs H + pada zeolit. NH + 4 {zeolit} NH 3 (g) + H + {zeolit} Data pada tabel dan menunjukkan bahwa pertukaran ion dengan amonium dari amonium klorida menyebabkan pengurangan logam Na sebesar hampir 5% dibandingkan dengan zeolit teraktivasi (demineralisasidealuminasi). Dan total pengurangan logam Na selama proses mencapai hampir 93% dibandingkan dengan zeolit alam. Berdasarkan data tersebut diduga bahwa keasaman zeolit akan meningkat dengan bertambahnya situs-situs H +. Permukaan zeolit dapat menunjukkan karakteristik sebagai asam Bronsted maupun asam Lewis atau kombinasi dari keduanya tergantung pada bagaimana zeolit dimodifikasi. Asam Bronsted berubah menjadi asam Lewis pada saat pemanasan di atas 5 C bersamaan dengan hilangnya H O. Keseluruhan aktivitas zeolit bergantung pada jumlah dan sifat situs aktif. Kekuatan situs asam berkaitan dengan komposisi kerangka zeolit. olit dengan rasio Si/Al lebih kecil memiliki tingkat keasaman yang lebih kuat []. Namun peningkatan kekuatan asam dengan penambahan situs ion H + menyebabkan sifat zeolit semakin hidrofilik dan akan mempunyai afinitas yang tinggi terhadap gugus-gugus polar. Dalam fungsinya sebagai katalis perengkahan dibutuhkan zeolit yang memiliki asam Bronsted sebagai sisi aktif katalitik, mempunyai afinitas terhadap senyawa hidrokarbon dan stabil terhadap termal. Kestabilan kerangka zeolit akan meningkat dengan peningkatan rasio Si/Al []. Analisis XRD menunjukkan bahwa zeolit alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis mordenit dengan puncak utama pada q 5,78 (Gambar ). Struktur zeolit setelah modifikasi tidak mengalami perubahan seperti terlihat pada gambar, namun intensitas puncakpuncak dari mordenit dan kuarsa pada zeolit meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil analisis XRF yakni pengurangan kadar logam-logam yang berada pada ruang antar lapis zeolit, sehingga keteraturan struktur kristal meningkat dan terlihat pada peningkatan intensitas puncak KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa modifikasi zeolit alam melalui tahapan demineralisasi diikuti dengan leaching dapat meningkatkan rasio SiO /Al O 3 hingga dua kali lipat disertai dengan pengurangan logam Ca yang sangat signifikan diikuti dengan logam Fe dan Mg. Selanjutnya modifikasi zeolit melalui penambahan garam amonium menyebakan pertukaran ion logam natrium dalam zeolit dengan ion amonium. Garam amonium yang menyebabkan perubahan rasio SiO /Al O 3 paling tinggi adalah amonium klorida dimana peningkatannya menjadi hampir tiga kali lipat dari zeolit alam. Keseluruhan proses modifikasi zeolit yaitu demineralisasi, dealuminasi dan pertukaran ion menyebabkan pengurangan kadar logam Na sebesar 9%. Kemudian, modifikasi zeolit tidak menyebabkan perubahan struktur kristal zeolit namun meningkatkan intensitas puncak utama kuarsa sesuai dengan peningkatan rasio Si/Al. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada DIT.LITABMAS, DIKTI yang telah menyediakan dana penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN [] Tatsuo Masuda et.al, 979, Bull.of The Chemical Society of Japan, 5(), Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 375
5 [] Takashi Tatsumi, 4, Encyclopedia of Supramolecular Chemistry, (), -. [3] Kitaev L. E. dkk,, Petroleum Chemistry, 4(), [4] Roocyta H, dkk,, Pemanfaatan olit dan Perlit untuk Bahan Katalis, Pusat Penelitaian Geoteknologi-LIPI. Bandung. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 37
6 LAMPIRAN Tabel. Komposisi Silika, Alumina dan Logam Golongan Utama pada olit Alam dan olit Termodifikasi Samp el olit ala m Komp onen (%) SiO 5, 5 Al O 3 7, 8 Ca 3, Na,5 3 Fe 4, Mg,5 K,3 HN O 3 75, 4 8,4 4 4,8 8,5 3,5,8 4, 75 HN O 3- ED TA 78, 5 9,,5 3, 3,7,, ED TA 77, 43 9,,5,8,9,,8 o lit- ED TA- HN O 3 83, 7 5,7 7, 75,3 5 7,4 NH 4Cl 83, 55 4,7 5, 5, 8 8,3 NH 4F 8, 5,5, 97,3 8,5 7 ol it- NH 4 NO 3 83,,8,5 9, 3 7,39 Tabel. Rasio SiO /Al O 3 pada olit dan olit Termodifikasi No Sampel Rasio SiO /Al O 3 olit alam,8 olit alam-hno 3 8,9 3 olit alam-hno 3-EDTA-UPW 8, 4 olit alam-edta-upw 8,5 5 olit alam-edta-hno 3-UPW 4,4 NH4Cl 7,59 7 olit NH4NO3 3,9 8 olit NH4F 5, olit Alam olit +EDTA+ HNO 3 olit + EDTA + HNO 3 + NH 4F olit + EDTA + HNO 3 + NH 4NO 3 olit + EDTA + HNO 3 + NH 4Cl Gambar. Difraktogram XRD olit Alam beserta olit Termodifikasi Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III).. 377
Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol
PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN hexadecyltrimethylammonium (HDTMA) PADA ZEOLIT ALAM TERDEALUMINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGADSORPSI FENOL Sriatun, Dimas Buntarto dan Adi Darmawan Laboratorium Kimia Anorganik
Lebih terperinciKARAKTERISASI KATALIS ZEOLIT-Ni REGENERASI DAN TANPA REGENERASI DALAM REAKSI PERENGKAHAN KATALITIK
KARAKTERISASI KATALIS ZEOLIT-Ni REGENERASI DAN TANPA REGENERASI DALAM REAKSI PERENGKAHAN KATALITIK Astro Tadeus 1 *, Imelda H. Silalahi 1, Endah Sayekti 1, Aladin Sianipar 2 1 Program Studi Kimia, Fakultas
Lebih terperinciDisusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Perlakuan nh 4 cl dan gelombang mikro terhadap karakter keasaman montmorillonit Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M.0304063 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lempung merupakan materi yang unik.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA
Laporan Akhir Tesis LOGO PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA Disusun Oleh: M. Furoiddun Nais 2309201016 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Gede Wibawa, M.Eng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian Katalis umumnya diartikan sebagai bahan yang dapat mempercepat suatu reaksi kimia menjadi produk. Hal ini perlu diketahui karena, pada dasarnya
Lebih terperincibesarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?
OPTIMALISASI SUHU AKTIVASI DAN POLARITAS ZEOLIT ALAM UNTUK MENGURANGI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR Drs. Noto Widodo, M.Pd. Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng Amir Fatah, MPd M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit Penelitian ini menggunakan zeolit alam yang berasal dari Lampung dan Cikalong, Jawa Barat. Zeolit alam Lampung
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan uji aktivitas katalis Pt/Zr-MMT serta aplikasinya sebagai katalis dalam konversi sitronelal menjadi mentol
Lebih terperinciMODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL
Lebih terperinciOPTIMASI REAKSI PERENGKAHAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT/NIKEL
OPTIMASI REAKSI PERENGKAHAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT/NIKEL Andrianus 1*, Imelda H.Silalahi 1, Endah Sayekti 1, Aladin Sianipar 2 1 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciMETODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI
METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase Skripsi Sarjana Kimia Oleh WENI ASTUTI 07132011 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciInd. J. Chem. Res., 2017, 5(1), THE EFFECT OF AMMONIUM SALT VARIATION ON NATURAL ZEOLITE ACIDITY IN CATALYTIC CRACKING OF WASTE COOKING OIL
Ind. J. Chem. Res., 2017, 5(1), 413-418 THE EFFECT OF AMMONIUM SALT VARIATION ON NATURAL ZEOLITE ACIDITY IN CATALYTIC CRACKING OF WASTE COOKING OIL Pengaruh Variasi Garam Ammonium Terhadap Keasaman Zeolit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Zeolit 2.1.1 Pengertian Zeolit Zeolit adalah polimir anorganik unit kerangka tetrahedral AlO4 dan SiO4 yang mempunyai struktur berongga dari Natrium silikat dan berkemampuan
Lebih terperinciPEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT
PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT Oleh: Saripin (2306 100 099) Yuliana Kurniawan (2306 100 108) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Danawati Hari Prajitno,
Lebih terperinciSINTESIS KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT DENGAN METODE IMPREGNASI TERPISAH
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Zeolit Zeolit merupakan mineral hasil tambang yang kerangka dasarnya terdiri dari unit-unit tetrahedral alumina (AlO 4 ) dan silika (SiO 4 ) yang saling berhubungan melalui
Lebih terperinciSINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL
SINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL SUSI NURUL KHALIFAH 1408 201 001 Dosen Pembimbing: Dr. Didik Prasetyoko, M.Sc PENDAHULUAN Minyak
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penguatan Profesi Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April
Lebih terperinciKIMIA FISIKA (Kode : C-11) PEMECAHAN BERKATALIS (CATALYTIC CRACKING) DARI MINYAK SAWIT MENJADI BAHAN BAKAR PENGGANTI
MAKALAH PENDAMPING KIMIA FISIKA (Kode : C-11) ISBN : 978-979-1533-85-0 PEMECAHAN BERKATALIS (CATALYTIC CRACKING) DARI MINYAK SAWIT MENJADI BAHAN BAKAR PENGGANTI Muhammad Ali Jurusan Kimia Fakultas MIPA,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya.
8 kedua, dan 14 jam untuk Erlenmeyer ketiga. Setelah itu larutan disaring kembali, dan filtrat dianalisis kadar kromium(vi)-nya. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Kapasitas Tukar Kation Kapasitas tukar kation
Lebih terperinciPEMBUATAN ZEOLIT Y DAN USY UNTUK KOMPONEN AKTIF KATALIS PERENGKAHAN
PEMBUATAN ZEOLIT Y DAN USY UNTUK KOMPONEN AKTIF KATALIS PERENGKAHAN Subagjo Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Kelompok Keahlian Pengembangan dan Perancangan Proses Teknik Kimia Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal
Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal Oleh: Risa Fitriya H. Pembimbing: Dr. Didik Prasetyoko, M.Sc. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPASI NA R SI NO L SI IK LI A KA
NANOSILIKA PASIR Anggriz Bani Rizka (1110 100 014) Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat Triwikantoro M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciION EXCHANGE DASAR TEORI
ION EXCHANGE I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menentukan konsentrasi ion-ion H+, Na+, Mg2+, Zn2+ dengan menggunakan resin penukar kation. 2. Pengurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Energi berperan penting dalam kehidupan manusia yang mana merupakan kunci utama dalam berbagai sektor ekonomi yang dapat mempengaruhi kualitas kehidupan manusia. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian, disertai dengan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini. Latar belakang menjelaskan
Lebih terperinciJayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina
Perengkahan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menjadi Biofuel Menggunakan Katalis H- Zeolit dengan Variasi Temperatur Reaksi dan Nisbah berat H-Zeolit/PFAD Jayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi
Lebih terperinciMODIFIKASI ZEOLIT MELALUI INTERAKSI DENGAN Fe(OH) 3 UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION. Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena.
MODIFIKASI ZEOLIT MELALUI INTERAKSI DENGAN Fe(OH) 3 UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena Departemen Kimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor Abstrak Aktivasi zeolit pada
Lebih terperinciUJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT
Uji Karakteristik pada Preparasi Katalis Zn/Zeolit (Saputro dkk.) UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT Suroso Agus Saputro*, Enda Merizki br Ginting, Widayat Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciStudi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit
Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit Riyan Cahyo Setiawan *, Donatus Setyawan Purwo Handoko, I Nyoman
Lebih terperinciBAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September
BAB III BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September tahun 2011 di Laboratorium Riset kimia makanan dan material, untuk
Lebih terperinciPeningkatan Rasio Si/Al Zeolit Alam Mordenit sebagai Bahan Dasar Zeolit Katalis
Peningkatan Rasio Si/Al Zeolit Alam Mordenit...( Roocyta Handhoyo dkk) Peningkatan Rasio Si/Al Zeolit Alam Mordenit sebagai Bahan Dasar Zeolit Katalis Roocyta Handhoyo, Herry Prijatama, Siti Sofiyah, Iis
Lebih terperinciAKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING
AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING Widi Astuti 1, F. Widhi Mahatmanti 2 1 Fakultas Teknik, 2 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPenurunan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Zeolit
JURNAL ZELIT INDNESIA Vol 4 No.1. Maret 2005 Penurunan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Zeolit Rusvirman Muchtar Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Ahmad
Lebih terperinciHIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL
HIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL Adi Darmawan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciSintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi
Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi Nur Fitri Fatimah dan Budi Utami Program Studi Pendidikan Kimia
Lebih terperincidapat mencapai hingga 90% atau lebih. Terdapat dua jenis senyawa santalol dalam minyak cendana, yaitu α-santalol dan β-santalol.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tanaman Cendana (Santalum album L.) adalah tanaman asli Indonesia yang memiliki aroma yang khas, dimana sebagian besar tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian berikut: Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir Mulai Persiapan alat dan bahan Meshing 100 + AAS Kalsinasi + AAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Energi merupakan salah satu kebutuhan wajib bagi seluruh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN K 4.1. Hasil Penelitian Pada penelitian telah dilakukan modifikasi terhadap lempung alam dari Desa Cengar (Kuantan Singingi) dengan cara interkalasi, yaitu dengan memasukan
Lebih terperinciJKK, tahun 2014, volume 3(1), halaman ISSN KARAKTERISASI ZEOLIT A SINTETIS DARI LUMPUR PDAM KOTA PONTIANAK DAN ALUMINA
KARAKTERISASI ZEOLIT A SINTETIS DARI LUMPUR PDAM KOTA PONTIANAK DAN ALUMINA Siti Hajar 1*, Nelly Wahyuni 1, Lia Destiarti 1 1 Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura JL.Prof. Dr. H.
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.I Sintesis dan Karakterisasi Zeolit Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah kaolin alam Cicalengka, Jawa Barat, Indonesia. Kaolin tersebut secara fisik berwarna
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas
31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis material konduktor ionik MZP, dilakukan pada kondisi optimum agar dihasilkan material konduktor ionik yang memiliki kinerja maksimal, dalam hal ini memiliki nilai
Lebih terperinciPengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal
Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal K Oleh Said Mihdar Said Hady Nrp. 1407201729 Dosen Pembimbing Dra. Ratna
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengantar Penelitian ini pada intinya dilakukan dengan dua tujuan utama, yakni mempelajari pembuatan katalis Fe 3 O 4 dari substrat Fe 2 O 3 dengan metode solgel, dan mempelajari
Lebih terperinciREAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1
REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1 Oleh: Dyah Fitasari 1409201719 Pembimbing: Dr. Didik Prasetyoko, S.Si, M.Sc Suprapto, M.Si, Ph.D LATAR BELAKANG Sikloheksanon Sikloheksanon Oksim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan nasional dewasa ini dan semakin dirasakan pada masa mendatang adalah masalah energi. Perkembangan teknologi, industri dan transportasi yang
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN GAS H 2 S DARI ZEOLIT ALAM
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN GAS H 2 S DARI ZEOLIT ALAM Weni Mandasari 1*, Berlian Sitorus 1, Dian Rahayu Jati 2 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, 2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN GAS H 2 S DARI ZEOLIT ALAM
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN GAS H 2 S DARI ZEOLIT ALAM Weni Mandasari 1*, Berlian Sitorus 1, Dian Rahayu Jati 2 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, 2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh Contoh yang diambil dari alam merupakan contoh zeolit dengan bentuk bongkahan batuan yang berukuran besar, sehingga untuk dapat dimanfaatkan harus diubah ukurannya
Lebih terperinciMAKALAH PENDAMPING : PARALEL B KARAKTERISASI LIMBAH FLY ASH BATUBARA SEBAGAI MATERIAL KONVERSI ADSORBEN DAN UJI KETAHANAN PANAS STRUKTURPADATAN
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL B SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan banyak limbah organik golongan senyawa azo, yang akan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. 1.1 Latar Belakang Masalah Mineral besi oksida merupakan komponen utama dari
Lebih terperinciHidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed. Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI
Hidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hidrogenasi katalitik
Lebih terperinci4 Hasil dan pembahasan
4 Hasil dan pembahasan 4.1 Karakterisasi Awal Serbuk Bentonit Dalam penelitian ini, karakterisasi awal dilakukan terhadap serbuk bentonit. Karakterisasi dilakukan dengan teknik difraksi sinar-x. Difraktogram
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Sehubungan dengan prekursor yang digunakan yaitu abu terbang, ASTM C618 menggolongkannya menjadi dua kelas berdasarkan kandungan kapur (CaO) menjadi kelas F yaitu dengan kandungan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Analisis XRD Hasil analisis XRD sampel Montmorilonite ditunjukan oleh gambar berikut 9,6Ǻ a 8,9Ǻ b 10Ǻ c Gambar IV.1 Difraktogram XRD (a)montmorillonite, (b)h-montmorillonite,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Padatan anorganik mesopori (2-50 nm) tergolong padatan berpori yang semakin banyak dan luas dikaji. Hal ini didasarkan pada kebutuhan riset dan industri akan material
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging pada sintesis zeolit dari abu jerami padi dan karakteristik zeolit dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Agustus 2013 di Laboratorium Riset dan Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Arang Aktif dari Sekam Padi Arang sekam yang telah diaktivasi disebut arang aktif. Arang aktif yang diperoleh memiliki ukuran seragam (210 µm) setelah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan
dan kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan. Rumus untuk perhitungan TSS adalah sebagai berikut: TSS = bobot residu pada kertas saring volume contoh Pengukuran absorbans
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI
PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI A.M. Fuadi, M. Musthofa, K. Harismah, Haryanto, N. Hidayati Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk merubah karakter permukaan bentonit dari hidrofilik menjadi hidrofobik, sehingga dapat meningkatkan kinerja kitosan-bentonit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang tinggi, porositas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang kecenderungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang di pakai saat ini semakin menipis. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi. Air digunakan hampir di setiap aktivitas makhluk hidup. Bagi manusia, air
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.
5 E. ampas sagu teraktivasi basa-bentonit teraktivasi asam (25 : 75), F. ampas sagu teraktivasi basa-bentonit teraktivasi asam (50 : 50), G. ampas sagu teraktivasi basa-bentonit teraktivasi asam (75 :
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil penentuan kandungan oksida logam dalam abu boiler PKS Penentuan kandungan oksida logam dari abu boiler PKS dilakukan dengan menggvmakan XRF
Lebih terperinciAMOBILISASI LOGAM BERAT Cd 2+ dan Pb 2+ DENGAN GEOPOLIMER. Warih Supriadi
AMOBILISASI LOGAM BERAT Cd 2+ dan Pb 2+ DENGAN GEOPOLIMER Warih Supriadi BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Encapsulation B3 tidak boleh bebas Di lingkungan (Chen. dkk, 2008) Amobilisasi dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian Penelitian ini diawali dengan pembentukan komposit magnetit pada silika melalui tahapan sintesis magnetit dengan metode ko-presipitasi, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sintesis Katalis CuO/ZnO/Al 2 O 3 Katalis CuO/ZnO/Al 2 O 3 disintesis dengan metode kopresipitasi dengan rasio fasa aktif Cu, promotor ZnO, penyangga dan Al 2 O 3 yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian dan manfaat yang diharapkan. I.1 Latar Belakang Pasir besi merupakan salah satu sumber besi yang dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III. 1 Diagram Alir Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah penelitian laboratorium yaitu mensintesis zeolit K-F dari kaolin dan
Lebih terperinciKIMIA FISIKA (Kode : C-06) PREPARASI, KARAKTERISASI, DAN UJI PERFORMA KATALIS Ni/ZEOLIT DALAM PROSES CATALYTIC CRACKING MINYAK SAWIT MENJADI BIOFUEL
MAKALAH PENDAMPING KIMIA FISIKA (Kode : C-06) ISBN : 978-979-1533-85-0 PREPARASI, KARAKTERISASI, DAN UJI PERFORMA KATALIS Ni/ZEOLIT DALAM PROSES CATALYTIC CRACKING MINYAK SAWIT MENJADI BIOFUEL Sri Kadarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak bumi adalah salah satu sumber energi utama yang banyak digunakan berbagai negara di dunia pada saat ini. Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Fisher Indicator Universal Hotplate Stirrer Thermilyte Difraktometer Sinar-X Rigaku 600 Miniflex Peralatan Gelas Pyrex
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Adsorben Perlakuan awal kaolin dan limbah padat tapioka yang dicuci dengan akuades, bertujuan untuk membersihkan pengotorpengotor yang bersifat larut dalam air. Selanjutnya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomassa, Lembaga Penelitian Universitas Lampung. permukaan (SEM), dan Analisis difraksi sinar-x (XRD),
Lebih terperinciAmobilisasi Kation Logam Berat Cr 3+ pada Geopolimer Berbahan Baku Abu Layang PT. IPMOMI
Amobilisasi Kation Logam Berat Cr 3+ pada Geopolimer Berbahan Baku Abu Layang PT. IPMOMI Oleh : Anif Fatmawati NRP : 1410 100 076 Pembimbing : Hamzah Fansuri, M.Si., Ph.D Senin, 11 Agustus 2014 Jurusan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Perkembangan komposit berlangsung dengan sangat pesat seiring dengan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komposit berlangsung dengan sangat pesat seiring dengan berkembangnya teknologi dalam bidang rekayasa material. Salah satu komposit yang banyak dikembangkan
Lebih terperinciPerengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT
Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit Fachrul*, Ida Zahrina, Yelmida Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Program Studi
Lebih terperinciZEOLIT DAN MANFAATNYA
ZEOLIT DAN MANFAATNYA A. Pengantar Mineral zeolit banyak ditemukan di alam sebagai batuan sedimen vulkano. Penyusunan utama zeolit adalah mordenit dan klipnotilonit dalam berbagai variasi komposisi. Nama
Lebih terperinciDirendam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Bahan katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah zeolit alam yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat dan phospotungstic acid (HPW, H 3 PW 12 O 40 )
Lebih terperinciDEALUMINASI ZEOLIT ALAM CIPATUJAH MELALUI PENAMBAHAN ASAM DAN OKSIDATOR
DEALUMINASI ZEOLIT ALAM CIPATUJAH MELALUI PENAMBAHAN ASAM DAN OKSIDATOR Sriatun, Adi Darmawan Jurusan Kimia, FMIPA UNDIP Semarang ABSTRAK Sampai saat ini zeolit tetap menjadi primadona sebagai bahan penapis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciSINTESIS, KARAKTERISASI, DAN EVALUASI KATALITIK Cu-EDTA BERPENDUKUNG MgF 2 UNTUK PRODUKSI VITAMIN E. Oleh: SUS INDRAYANAH
SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN EVALUASI KATALITIK Cu-EDTA BERPENDUKUNG MgF 2 UNTUK PRODUKSI VITAMIN E Oleh: SUS INDRAYANAH 1409 2017 06 LATAR BELAKANG Vitamin E Antioksidan Alami Sintetis Friedel-Craft Belum
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Zeolit Sejarah perkembangan zeolit dimulai dari penemuan seorang ahli mineral dari Swedia bernama Cronstedt pada tahun 1756, dia menyebutkan zeolit adalah mineral
Lebih terperinciANALISIS PERMUKAAN ZEOLIT ALAM MALANG YANG MENGALAMI MODIFIKASI PORI DENGAN UJI SEM-EDS ABSTRACT
ANALISIS PERMUKAAN ZEOLIT ALAM MALANG YANG MENGALAMI MODIFIKASI PORI DENGAN UJI SEM-EDS Anton Prasetyo 1, Rini Nafsiati 2, Susi Nurul Kholifah 1, Agie Botianovi 1 1 Kelompok Riset Kimia Fisika Material,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pencemaran belakangan ini sangat menarik perhatian masyarakat banyak.perkembangan industri yang demikian cepat merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Limbah pelumas bekas yang jumlahnya semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri dan transportasi merupakan salah satu masalah serius. Pelumas bekas ini jika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Katalis merupakan suatu zat yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Katalis yang digunakan merupakan katalis heterogen. Katalis heterogen merupakan katalis yang dapat digunakan
Lebih terperinciKAJIAN AWAL PEMBUATAN KATALIS PADAT BERBAHAN DASAR ZEOLIT UNTUK REAKSI ESTERIFIKASI
KAJIAN AWAL PEMBUATAN KATALIS PADAT BERBAHAN DASAR ZEOLIT UNTUK REAKSI ESTERIFIKASI Endang Widiastuti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung endwidy@yahoo.com ABSTRAK Reaksi esterifikasi sangat
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)
PENULIS : 1. Nur Chamimmah Lailis I,S.Si 2. Dr. rer. nat. Irmina Kris Murwani ALAMAT : JURUSAN KIMIA ITS SURABAYA JUDUL : SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Adsorben
±0,2 C. Sebelum contoh diteteskan, suhunya dibuat sama dengan suhu pengukuran. Pembacaan dilakukan bila suhu sudah stabil. Penentuan kelarutan d etanol. Satu ml contoh minyak diukur di d gelas ukur yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging optimal pada sintesis zeolit dari abu sekam padi pada temperatur kamar
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Sebelum dilakukan sintesis katalis Cu/ZrSiO 4, serbuk zirkon (ZrSiO 4, 98%) yang didapat dari Program Studi Metalurgi ITB dicuci terlebih dahulu menggunakan larutan asam nitrat 1,0
Lebih terperinciadsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang industri sampai saat ini masih menjadi tolak ukur perkembangan pembangunan dan kemajuan suatu negara. Kemajuan dalam bidang industri ini ternyata
Lebih terperinci