Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN

MODUL I DESAIN ERGONOMI

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ULANG GEROBAK SAMPAH YANG ERGONOMIS (Studi Kasus: UPTD Kecamatan Delanggu)

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

DAFTAR ISI. COVER... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii. LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN... iv

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB I PENDAHULUAN I-1

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Bab 3. Metodologi Penelitian

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI PADA ALAT PEMOTONG BULU INDUSTRI SHUTTLE COCK MERK T3 BERDASARKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI DI KELURAHAN SERENGAN SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI LITERATUR

Modul ke: Studio Desain II 12FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

BAB II LANDASAN TEORI

ANTROPOMETRI. Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMOTONG NENAS YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

BAB III MOTODE PENELITIAN

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

PENGEMBANGAN RANCANGAN HANDLE GERGAJI KAYU DARI SEGI ERGONOMI FEBRI SIGIT WIBOWO I

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB III METODE PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

PERANCANGAN ALAT UKUR ANTROPOMETRI (STUDI KASUS: LABORATORIUM APK TEKNIK INDUSTRI UIN SUSKA RIAU) LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: diusahakan atas dasar hitungan harian.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk

ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design Handbook. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam studi ini bedasarkan pada lima pertimbangan, yaitu: Kesesuaian dengan pengguna, artinya pertimbangan terhadap ukuran dan karakteristik anatomi pengguna, sehingga produk yang akan didesain memenuhi kriteria layak guna dan dapat memenuhi kebutuhan user. Efisiensi penggunaan, yaitu pertimbangan ruang diberikan pada pengguna dalam efisiensi penggunaan produknya, seperti penataan, penggunaan, operasional dan aksesibilitas. Karakteristik interaktif, yaitu pertimbangan yang diberikan pada desain dalam hal interaksi dengan produk lain. Keamanan, yaitu pertimbangan untuk keamanan dari produk itu terhadap pengguna. Dalam hal ini yang harus diperharikan adalah sudut-sudut tajam, kekuatan struktur, keseimbangan, stabilitas dan ketahanan pada api. Perawatan, yaitu pertimbangan kemudahan dalam perawatan, seperti memindahkan, menyimpan dan mengatur produk tersebut.

ERGONOMI ERGONOMI PENGINDERAAN FAAL TUBUH BIO MEKANIK PSIKOLOGI KERJA

Kebanyakan data antropometri yang dikumpulkan diambil dari dipilih sub-populasi daripada populasi secara keseluruhan, sebagian karena banyak studi pada awalnya diarahkan pada beberapa pertanyaan desain spesifikasi yang diminta oleh pabrik kain atau pabrik alas kaki. Banyak data yang diperoleh untuk kepentingan militer untuk membantu menentukan ukuran desain seragam danperalatan yang baik (Lehto and Buck, 2008).

Data anthropometri yang ada dibedakan menjadi dua kategori, (Pullat, BM.,1992), yaitu: 1. Dimensi struktural (statis), Dimensi struktural ini mencakup pengukuran dimensi tubuh pada posisi tetap dan standar. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut berdiri maupun duduk, panjang lengan dan sebagainya. 2. Dimensi fungsional (dinamis), Dimensi fungsional mencakup pengukuran dimensi tubuh pada berbagai posisi atau sikap. Hal pokok yang ditekankan pada pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang berkaitan dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Data anthropometri dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, (Wignjosoebroto, 1995), yaitu: Perancangan areal kerja Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas dan sebagainya Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja Komputer, dan lain-lain Perancangan lingkungan kerja fisik

Data anthropometri dapat dimanfaatkan untuk menetapkan dimensi ukuran produk yang akan dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang akan menggunakannya (Wignjosoebroto,1995). Dari gambar pada halaman sebelumnya, maka: Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai dengan ujung kepala). Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus). Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam gambar tidak ditunjukkan). Tinggi tubuh dalam posisi duduk (di ukur dari alas tempat duduk bokong sampai dengan kepala). Tinggi mata dalam posisi duduk. Tinggi bahu dalam posisi duduk. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus). Tebal atau lebar paha. Panjang paha yang di ukur dari bokong sampai dengan. ujung lutut.

Panjang paha yang di ukur dari bokong sampai dengan bagian belakang dari lutut betis. Tinggi lutut yang bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang di ukur dari lantai sampai dengan paha. Lebar dari bahu (bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk). Lebar pinggul ataupun bokong. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan dalam gambar). Lebar perut. Panjang siku yang di ukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus. Lebar kepala. Panjang tangan di ukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. Lebar telapak tangan. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar kesamping kiri kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar). Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan di ukur dari bahu sampai dengan ujung jari tangan. Tinggi dalam posisi berdiri dari ujung kaki hingga bokong bagian bawah.

PRESENTIL Berdasarkan uraian tersebut, maka kebanyakan data anthropometri disajikan dalam bentuk percentile (Panero dan Zelnik, 2003). Menurut Panero dan Zelnik (2003), persentil menunjukkan jumlah bagian per seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu (atau yang lebih kecil) atau nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut. Sebagai contoh bila dikatakan presentil pertama dari suatu data pengukuran tinggi badan, maka pengertiannya adalah bahwa 99% dari populasi memiliki data pengukuran yang bernilai lebih besar dari 1% dari populasi yang tadi disebutkan. Contoh lainnya : bila dikatakan presentil ke-95 dari suatu pengukuran data tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% presentil 1-st 2.5-th 5-th 10-th 50-th 90-th 95-th 97.5-th 99-th Perhitungan x - 2.325 σ x x - 1.96 σ x x - 1.645 σ x x - 1.28 σ x x x + 1.28 σ x x + 1.645 σ x x + 1.96 σ x x + 2.325 σ x

SEMANTIKA PRODUK Semantika Produk adalah sebuah ilmu yang mengidentifikasi dan mempelajari mengenai tanda saerta hukum-hukum yang melingkupinya. Tanda-tanda dapat diinterpretasikan melalui kontekstual, makna denotasi, makna konotasi, ideology, serta mitos. Semantika produk berfungsi untuk menyederhanakan sebuah makna yang kompleks menjadi lebih simple serta mudah dimengerti dan diasosiasikan dengan kebiasaan dan memori.

Terima Kasih Lalitya Talitha Pinasthika, M.Ds