TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

dokumen-dokumen yang mirip
TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

USULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

Transkripsi:

TIM PENYUSUN Pengarah : Ir. Alidia, MM Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si Editor : Yanuar Henry Pribadi, Msi Devi Febrianty, ST Anggota Penyusun : Kusairi, SSi Tonny Satria Wijaya Kusuma, Skom Yuningsih, ST Sugiyanti, S.Si Selvy Yolanda, SST i

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai Analisis hujan bulan sebelumnya, informasi Prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan, Analisis kekeringan bulan sebelumnya, Prakiraan tingkat kekeringan bulan berikutnya dan Analisis kadar air tanah bulan sebelumnya. Untuk edisi kali ini berisi Analisis hujan bulan Desember 2016, Prakiraan hujan untuk bulan Februari, Maret dan April 2017, Analisis indeks kekeringan 3 bulanan (Oktober Desember 2016), Prakiraan indeks kekeringan 3 bulanan (Desember 2016 Februari 2017). Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis hujan bulan Desember 2016 di seluruh wilayah DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan sebagian wilayah Kab Serang bagian Utara, Timur Laut dan Timur menunjukkan bahwa hujan yang terjadi bersifat Bawah Normal, sedangkan seluruh wilayah Kab Pandeglang, seluruh Kab Lebak dan sebagian Kab Serang bagian Tenggara, Selatan, Barat Daya dan Barat umumnya curah hujan bersifat Normal Atas Normal. Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (Oktober - Desember 2016) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal Agak Basah. Kecuali sebagian kecil wilayah DKI Jakarta bagian Utara Agak Kering. Sedangkan sebagian wilayah selatan Kab Tangerang, sebagian wilayah Selatan, Tengah dan Timur Kab Serang, Sebagian wilayah Timur Kab Pandeglang dan sebagian wilayah Barat dan Tengah Kab Lebak Basah Sangat Basah. Analisis prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan bulan Februari April 2017 di wilayah Banten dan DKI Jakarta pada umumnya bersifat Bawah Normal - Normal. Kecuali pada bulan Februari 2017 wilayah Utara Kab Tangerang dan wilayah Barat Daya Kab Pandeglang, pada bulan Maret 2017 sebagian besar Kab Pandeglang dan Lebak, sebagian Kab Serang bagian Timur Laut, Barat Daya dan Barat, sebagian DKI Jakarta bagian Barat, dan pada bulan April 2017 sebagian wilayah Kab Lebak dan Pandeglang, wilayah Kab Serang bagian Barat Laut bersifat Atas Normal. Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (Desember 2016 Februari 2017) merupakan analisis prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Januari dan Februari 2017. Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan tiga bulanan Desember 2016 Februari 2017 di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian kecil wilayah timur Kab Pandeglang dan wilayah Barat Kab Lebak Agak Basah. Dan sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Tenggara, Barat, Utara dan Tengah Agak Kering. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. Tangerang Selatan, Januari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI TANGERANG SELATAN Ir. ALIDIA, A MM MM NIP.196004031989031 4 ii

DAFTAR ISI TIM PENYUSUN... II i KATA PENGANTAR... III ii DAFTAR ISI... IV iii 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Kekeringan... 2 1.9 Jenis-jenis kekeringan... 3 1.10 Standardized Precipitation Index (SPI)... 3 1.11 Peta Normal Curah Hujan... 5 2 ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2016... 6 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Desember 2016... 6 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Desember 2016... 7 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Desember 2016... 8 2.4 Iklim Mikro Bulan Desember 2016... 9 2.5 Data Iklim Bulan Desember 2016 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta... 12 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2017... 13 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 13 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Bulan Januari 2017... 15 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2017... 16 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2017... 17 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2017... 18 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2017... 19 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2017... 20 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2017... 21 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 22 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2017... 22 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2017... 23 5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN DESEMBER 2016 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 24 6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE DESEMBER 2016 FEBRUARI 2017 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 31 7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN DESEMBER 2016 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 33 LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2016... 35 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2017... 36 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MARET 2017... 37 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2017... 38 LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 39 LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 41 iii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan > milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 1.8 Kekeringan Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah-dekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya. 2

1.9 Jenis-jenis kekeringan a. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut; 1. Kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. Sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal) b. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut : 1. Kering : apabila ¼ daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila ¼ - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso) c. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. Kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. Sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan d. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis. 1.10 Standardized Precipitation Index (SPI) Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistic probabilitas distribusi gamma. 3

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda Dapat memberikan peringatan dini kekeringan Dapat membantu menilai tingkat keparahan kekeringan SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering : Jika nilai SPI -2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Kering : Jika nilai SPI 1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2% b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2% Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI. 4

1.11 Peta Normal Curah Hujan Gambar 1. Peta Normal Hujan Bulan Desember Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Hujan Bulan Februari Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Normal Hujan Bulan Maret Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Normal Hujan Bulan April Provinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2 ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2016 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Desember 2016 dapat diinformasikan sebagai berikut : 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Desember 2016 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Seluruh DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Sebagian Kab Serang bagian Utara, Timur Laut dan Timur, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Barat Sebagian Kab Serang bagian Tengah, Barat Laut dan Selatan, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Timur, Tenggara, Barat dan Barat Laut, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur dan Barat Laut Sebagian Kab Serang bagian Tenggara, Barat Daya dan Barat, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Timur, Tenggara dan Barat Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur dan Barat Laut Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Desember 2016 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 6

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Desember 2016 CURAH HUJAN Rendah (0 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH DKI Jakarta bagian Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebagian kecil Kab Tangerang bagian Barat, Sebagian kecil Kab Serang bagian Utara dan Timur Sebagian DKI Jakarta bagian Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya dan Tengah, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Barat, Seluruh Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Timur, Utara, Selatan dan Barat Daya, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur dan Utara Sebagian kecil Kab Serang bagian Selatan, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Barat dan Timur Laut, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur Laut dan Barat Laut Sebagian Kab Serang bagian Barat Daya dan Barat, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Barat dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Barat Laut, Utara dan Timur Laut Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Desember 2016 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 7

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Desember 2016 KRITERIA Angin dengan kecepatan > 45 km/jam TERJADI TANGGAL - Stasiun Meteorologi Curug : - Tanggal 3 Desember 2016 : 80 km/jam - Tanggal 4 Desember 2016 : 46 km/jam - Tanggal 5 Desember 2016 : 50 km/jam - Tanggal 15 Desember 2016 : 55 km/jam - Tanggal 22 Desember 2016 : 57 km/jam - Tanggal 23 Desember 2016 : 52 km/jam - Tanggal 26 Desember 2016 : 48 km/jam - Stasiun Meteorologi Tanjung Priok : - Tanggal 3 Desember 2016 : 46 km/jam - Tanggal 9 Desember 2016 : 46 km/jam - Tanggal 20 Desember 2016 : 57 km/jam - Tanggal 22 Desember 2016 : 52 km/jam - Tanggal 23 Desember 2016 : 50 km/jam Suhu Udara > 35 O C - : - Tanggal 31 Desember 2016 : 35.2 0 C Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - - DKI Jakarta : - Pulo Gadung Tgl 9 Desember 2016 : 141 mm Curah Hujan Harian > mm - Serang - Cinangka Tgl 3 Desember 2016 : 116 mm - Ciomas Tgl 5 Desember 2016 : 112 mm - Lebak - Cijaku Tgl 6 Desember 2016 : 106 mm - Pandeglang - Munjul Tgl 6 Desember 2016 : 112 mm - Mandalawangi Tgl 4 Desember 2016 : 135 mm - Pandeglang Tgl 23 Desember 2016 : 125 mm - Panimbang Tgl 6 Desember 2016 : 119 mm 8

2.4 Iklim Mikro Bulan Desember 2016 Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Pada bulan Desember 2016, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori Enteng 58%, Sedang 10%, Lebat 0% dan Tidak ada hujan 32%. Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Pada bulan Desember 2016 grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata memiliki kisaran nilai 24.7 29.0 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 35.2 o C terjadi pada tanggal 31. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 5 adalah sebesar 23.4 o C. 9

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Kelembaban Udara yang tercatat di pada bulan Desember 2016 bernilai maksimum pada tanggal 2 sebesar 93% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 10 sebesar 74. Gambar 10. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Gambar windrose bulan Desember 2016 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori 6-8 knots sebesar 25.8%, kategori 8-10 knots sebesar 16.1%, kategori 10-12 knots sebesar 19.4% dan kategori >12 knots sebesar 38.7%. 10

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Gambar 12. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Desember 2016, bernilai maksimum pada tanggal 10 sebesar 94% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 4 sebesar 4%. 11

Gambar 13. Penguapan Udara pada Area Tangerang Selatan Bulan Desember 2016 Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Desember 2016 sebesar 3.6 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 11 sebesar 6.9 mm dan bernilai minimum pada tanggal 18 sebesar 1.1 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 2.2 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 21 sebesar 4.2 mm dan bernilai minimum pada tanggal 3 dengan nilai 1.0 mm. 2.5 Data Iklim Bulan Desember 2016 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta No 1 2 3 4 5 6 7 Pos Hujan Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Geofisika Tangerang Stasiun Meteorologi Kemayoran Temperatur Rata - rata( 0 C) Ratarata Maks Min Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hujan Hari Hujan (hari) 27.5 31.8 25.1 80 9 135.4 15 26.5 31.3 24.0 85 10 103.2 22 27.2 31.4 24.5 83 35 178.8 22 28.6 32.2 26.3 74 44 25.3 16 27.9 32.0 24.7 78 49 101.9 17 27.5 31.8 25.1 80 9 135.4 16 28.3 31.9 25.9 75 38 58.1 15 Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta 12

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2017 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Pada bulan Desember 2016 posisi semu matahari berada di wilayah selatan ekuator dan akan terus berada pada wilayah tersebut hingga bulan Januari 2017. Saat ini diprakirakan suhu hangat perairan muka laut akan terkonsentrasi diwilayah sekitar selatan ekuator. Dengan demikian suhu muka laut seharusnya akan menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya, untuk wilayah selatan ekuator masih akan mengalami penghangatan suhu muka laut dan berakibat pada masih tingginya intensitas awan-awan hujan diwilayah tersebut. Kondisi peningkatan suhu muka laut diwilayah tersebut akan memiliki implikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah diwilayah tersebut. Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai bahan pertimbangan kondisi untuk bulan Januari 2017, sebagai berikut : 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) : Anomali suhu muka laut terbagi menjadi tiga wilayah, untuk wilayah Samudera Hindia diprakirakan memiliki anomali yang negatif (Netral), wilayah perairan Indonesia mengalami anomali yang positif (bagian selatan), dan wilayah perairan Pasifik terdapat anomali yang negatif (masih dalam kondisi normal). Gambar 14. Anomali Suhu Muka Laut Sumber : NCEP-USA 2. SOI (Southern Oscillation Indeks) dan Nino 3.4 : Melihat prakiraan anomali suhu muka laut diatas, maka pada wilayah pasifik akan konstan berada pada posisi netral kondisi suhu muka lautnya. Diprakirakan nilai SOI pada bulan Januari 2017 masih mengalami nilai yang sedikit negatif. Nilai indeks Nino 3.4 masih bernilai negatif dan diprakirakan akan cenderung memiliki trend yang terus konstan selama bulan Januari 2017, Hal tersebut mengindikasikan akan tidak adanya penambahan atau pengurangan pasokan uap air sebagai pembentuk hujan diwilayah Indonesia. 13

Gambar 15. Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml 3. IOD (Indeks Ocean Dipole) : Nilai dari IOD diprakirakan akan berada pada kondisi negatif tetapi masih dalam kondisi Netral sehingga tidak mempengaruhi pada penambahan atau pengurangan pasokan uap air untuk wilayah Indonesia bagian barat. Gambar 16. Prakiraan Indeks Dipole Mode Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml 14

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Bulan Januari 2017 Mengingat kondisi dinamika atmosfer di atas, maka diprakirakan wilayah Indonesia, khususnya wilayah Banten dan DKI Jakarta, pada bulan Januari 2017, khususnya yang dipengaruhi oleh kondisi musim (wilayah ZOM) intensitas hujannya akan mulai Normal dan memasuki Musim Hujan. Prospek Cuaca pada bulan Januari 2017 untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten diprakirakan didominasi kondisi Berawan disertai hujan dengan intensitas ringan-sedang. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian Februari - April 2017 Sumber : http://www.ecmwf.int/en/forecasts/charts/seasonal/rain-public-charts-long-range-forecast 15

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2017 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat Daya, Sebagian Kota Tangerang bagian Timur, Sebagian kecil Kab Tangerang bagian Timur Laut, Sebagian Kab Serang bagian Timur Laut dan Barat, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Tenggara, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur dan Barat Daya Normal (N) Atas Normal (AN) Sebagian kecil DKI Jakarta bagian Barat Daya, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Timur, Seluruh Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Barat dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Tenggara dan Barat Daya, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur dan Barat Daya Sebagian Kab Tangerang bagian Utara, Sebagian Kab Pandeglang bagian Barat Daya Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2017 CURAH HUJAN Rendah (0 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH - Seluruh DKI Jakarta, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Utara, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Selatan, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Tenggara, Sebagian Kab Lebak bagian Timur, Barat Daya dan Utara Sebagian Kab Serang bagian Selatan, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Tenggara, Barat Daya dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Barat Daya dan Utara Sebagian Kab Tangerang bagian Utara, Sebagian Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Timur Laut Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2017 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Selatan, Barat dan Tengah, Sebagian kecil Kab Tangerang bagian Timur Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Sebagian Kota Tangerang Selatan bagian Timur, Sebagian Kab Lebak bagian Timur Sebagian DKI Jakarta bagian Selatan dan Tengah, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Timur Laut, Sebagian kecil Kota Tangerang bagian Tenggara, Sebagian besar Kota Tangerang Selatan kecuali bagian Timur, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Barat Daya, Barat dan Timur Laut, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur Laut dan Barat Daya, Sebagian Kab Lebak bagian Barat Laut, Utara dan Timur Laut Sebagian DKI Jakarta bagian Barat, Sebagian Kab Serang bagian Barat Daya, Barat dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Barat Daya dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Barat Laut, Utara, Timur Laut dan Timur Gambar 20. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 18

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2017 CURAH HUJAN Rendah (0 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH Sebagian DKI Jakarta bagian Timur Laut, Sebagian Kab Serang bagian Utara Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat dan Timur Laut, Seluruh Kab Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Barat Daya, Barat dan Utara, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Timur dan Utara, Sebagian Kab Lebak bagian Timur, Barat, Utara dan Timur Laut Sebagian kecil DKI Jakarta bagian Barat, Sebagian Kab Serang bagian Barat Daya dan Barat, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur Laut dan Selatan, Sebagian Kab Lebak bagian Tengah dan Barat Laut Sebagian kecil Kab Serang bagian Barat Daya, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Selatan, Utara, Timur Laut dan Timur, Sebagian Kab Lebak bagian Tenggara, Selatan dan Barat Daya Gambar 21. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 19

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2017 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Barat dan Barat Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Seluruh Kota Tangerang Selatan, Sebagian kecil Kab Serang bagian Tenggara dan Barat Daya, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Barat Laut, Sebagian Kab Lebak bagian Timur dan Tenggara Sebagian DKI Jakarta bagian Barat, Sebagian Kab Tangerang bagian Barat dan Barat Laut, Sebagian kecil Kota Tangerang bagian Tenggara, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Tenggara, Barat Daya dan Barat Laut, Sebagian Kab Pandeglang bagian Tenggara, Tengah, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Tenggara, Barat Daya dan Barat Sebagian Kab Serang bagian Barat Laut, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur, Selatan, Barat Daya dan Barat, Sebagian Kab Lebak bagian Barat Daya dan Barat Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 20

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2017 CURAH HUJAN Rendah (0 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH Sebagian DKI Jakarta bagian Barat Laut dan Timur Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Sebagian Kab Serang bagian Utara dan Timur Laut Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat Laut dan Timur Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Tenggara, Selatan dan Barat Daya, Sebagian Kota Tangerang bagian Tenggara, Seluruh Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Utara dan Timur Laut, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur, Tenggara, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Selatan Sebagian Kab Pandeglang bagian Tengah dan Barat, Sebagian Kab Lebak bagian Selatan Sebagian Kab Pandeglang bagian Selatan dan Barat Daya Gambar 23. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 21

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Januari dan Februari 2017 Provinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2017 Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2017 Provinsi DKI Jakarta Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2017 Provinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Januari 2017 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Banten adalah menengah. 22

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2017 Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2017 Provinsi DKI Jakarta Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Februari 2017 Provinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Februari 2017 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Banten adalah menengah. 23

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN DESEMBER 2016 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI DAERAH SANGAT KERING KERING TINGKAT KEKERINGAN AGAK KERING NORMAL DKI Jakarta - - Sunter Kodamar Halim (TNI AU), Kemayoran, Tanjung Priok, Depok, Karet, Kedoya, Manggarai, Rorotan, Sunter Rawabadak Tangerang - - - Serang - - - Cengkareng, Pondok betung, Kota Tangerang, Caringin, Mauk, Balaraja, Benda Sukamulya, Ciputat, Kresek, Sepatan, Serpong, Tegal kemiri Kota Serang, Carenang, Ciruas, Kasemen, Pamarayan Pandeglang - - - Cibaliung, Labuhan, Pandeglang Lebak - - - Cipanas, Sajira, Cilaki ciminyak, Cisalak baru, Malingping, Panggarangan, Rangkasbitung Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI DAERAH TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH DKI Jakarta Pulogadung - - Tangerang - - Curug Serang Cinangka - Ciomas, Kragilan kalenpetung, Ragas Hilir Pandeglang Cimanuk, Menes - - Lebak Cimarga Cilemer Parahiang 24

Gambar 28. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi Banten dan DKI Jakarta 25

Gambar 29. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi DKI Jakarta 26

Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Tangerang (Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan) 27

Gambar 31. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Serang (Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon) 28

Gambar 32. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Pandeglang 29

Gambar 33. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Lebak 30

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE DESEMBER 2016 FEBRUARI 2017 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Gambar 34. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan Provinsi Banten dan DKI Jakarta 31

DAERAH SANGAT KERING TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING DKI Jakarta - - Halim (TNI AU), Kemayoran, Tanjung Priok, Kedoya Tangerang - - - Serang - - - Pandeglang - - - Lebak - - - 32

7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN DESEMBER 2016 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Data Analisis Kadar Air Tanah Bulan Desember 2016 Provinsi Banten dan DKI Jakarta WILAYAH NO STASIUN PENGAMATAN % ATI Kategori I. DKI JAKARTA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kemayoran (BMKG) Pondok Betung (BMKG) Tanjung Priok (BMKG) Cengkareng (BMKG) Halim (TNI AU) Pakubuwono Karet Manggarai Rorotan Sunter III Rawa Badak Sunter Kodamar Pulo Gadung Depok 33 66-34 -12 39 95-40 -70-60 87 kurang cukup sangat kurang sangat kurang kurang sangat kurang sangat kurang sangat kurang cukup II. TANGERANG 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 UPTD Serpong Curug (BMKG) Stageof Tangerang (BMKG) Mauk Kresek Balaraja BPP Sepatan Bendung Ciputat Cipondoh Rajeg Sindang Jaya Tegal Kemiri Benda Suka Mulya UPTD Sepatan BPP Carenang BPP Caringin -19 74 83-28 -54-17 -75 35 20-55 74-68 28-38 sangat kurang cukup cukup sangat kurang sangat kurang sangat kurang sangat kurang kurang kurang sangat kurang cukup sangat kurang kurang sangat kurang III. S E R A N G 30 31 32 33 34 35 36 37 Serang (BMKG) C i o m a s Cinangka Ciruas (Singamerta) Pamarayan Kasemen Kramatwatu Carenang -21 25-95 50 sangat kurang kurang sangat kurang sedang IV. PANDEGLANG 38 39 40 41 42 43 44 Pandeglang Labuan Menes Cibaliung Cikeusik Cimanuk Jiput V. L E B A K Ket : - = defisit 45 46 Banjarsari (Bd. Cilemer) Banjar Irigasi-Cipanas 47 Bayah 48 Lebak Parahiang-Leuwidamar 49 50 51 52 53 54 55 BPP Sajira Panyaungan Panggarangan Cilaki Cisalak Baru Kec Cimarga Sampang Peundeuy Pasir Ona/Rangkas 33

Gambar 35. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan Desember 2016 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 34

Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Desember 2016 ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : DESEMBER 2016 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 200 170-230 58 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 104 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 235 200-270 25 BN 4. Cengkareng (BMKG) 186 158-214 102 BN 5. Halim (TNI AU) 252 214-290 131 BN 6. Pakubuwono 235 200-271 165 BN 7. Kedoya Selatan 218 185-250 87 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 221 188-254 103 BN 9. Stageof Tangerang 196 166-225 135 BN 10. Mauk 195 166-225 115 BN 11. Kresek 142 121-164 97 BN 12. Balaraja 190 162-219 130 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 170 145-196 179 N 14. C i o m a s 280 238-322 495 AN 15. Cinangka 347 295-399 534 AN 16. Ciruas (Singamerta) 186 158-213 138 BN 17. Kramat Watu 150 127-172 200 AN 18. Pamarayan 213 181-245 301 AN 19. Kasemen 105 89-121 86 BN 20. Mancak 391 332-449 )* 21. Carenang 219 186-252 99 BN 22. Padarincang 409 348-471 )* IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 411 349-472 376 N 24. Labuan 433 368-498 331 BN 25. Menes 462 392-531 513 N 26. Cibaliung 557 473-640 481 N 27. Munjul 566 481-651 540 N 28. Cikeusik 488 415-562 573 AN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 279 237-321 656 AN 30. Rangkasbitung 233 198-268 284 AN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 251 213-289 256 N 32. Bayah 386 328-443 613 AN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 350 298-403 469 AN 34. Malingping 432 367-497 546 AN 35. BPP Sajira 260 221-299 325 AN 36. Panyaungan Panggarangan 402 342-462 610 AN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 35

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Februari 2017 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : FEBRUARI 2017 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 323 275-372 251 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 318 270-365 267 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298-403 268 BN 4. Cengkareng (BMKG) 341 290-392 229 BN 5. Halim (TNI AU) 428 364-492 261 BN 6. Pakubuwono 363 309-418 242 BN 7. Kedoya Selatan 428 363-492 199 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 280 238-322 281 N 9. Stageof Tangerang 316 269-364 280 N 10. Mauk 314 267-361 420 AN 11. Kresek 268 228-308 272 N 12. Balaraja 246 209-283 265 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229-310 261 N 14. C i o m a s 329 280-378 324 N 15. Cinangka 343 291-394 235 BN 16. Ciruas (Singamerta) 269 228-309 267 N 17. Kramat Watu 257 219-296 248 N 18. Pamarayan 274 233-315 272 N 19. Kasemen 205 174-236 204 N 20. Mancak 423 359-486 282 BN 21. Carenang 290 247-334 219 BN 22. Padarincang 382 325-439 379 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 446 380-513 428 N 24. Labuan 358 304-412 351 N 25. Menes 408 347-469 386 N 26. Cibaliung 423 360-487 523 AN 27. Munjul 359 305-413 365 N 28. Cikeusik 439 373-504 283 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 308 262-354 308 N 30. Rangkasbitung 271 230-312 268 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 352 299-404 252 BN 32. Bayah 426 362-490 389 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269-365 308 N 34. Malingping 343 292-394 357 N 35. BPP Sajira 325 276-374 333 N 36. Panyaungan Panggarangan 352 299-405 362 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 36

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Maret 2017 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MARET 2017 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 198 168-228 151 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 125 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 168 143-193 86 BN 4. Cengkareng (BMKG) 162 137-186 123 BN 5. Halim (TNI AU) 270 230-311 153 BN 6. Pakubuwono 229 195-264 225 N 7. Kedoya Selatan 189 161-218 302 AN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 202 172-233 185 N 9. Stageof Tangerang 195 166-224 109 BN 10. Mauk 144 123-166 147 N 11. Kresek 128 109-147 127 N 12. Balaraja 166 141-190 165 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 168 143-193 170 N 14. C i o m a s 253 215-291 262 N 15. Cinangka 264 225-304 361 AN 16. Ciruas (Singamerta) 135 115-155 131 N 17. Kramat Watu 161 137-185 168 N 18. Pamarayan 200 170-230 174 N 19. Kasemen 95 81-110 97 N 20. Mancak 229 195-264 333 AN 21. Carenang 148 126-170 215 AN 22. Padarincang 351 298-404 406 AN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 324 276-373 315 N 24. Labuan 340 289-391 532 AN 25. Menes 361 307-416 556 AN 26. Cibaliung 398 338-457 399 N 27. Munjul 208 177-239 527 AN 28. Cikeusik 366 311-421 440 AN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 208 176-239 243 AN 30. Rangkasbitung 228 194-262 228 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 288 245-331 156 BN 32. Bayah 380 323-438 451 AN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 296 252-340 385 AN 34. Malingping 341 290-392 436 AN 35. BPP Sajira 286 243-329 243 N 36. Panyaungan Panggarangan 379 322-436 487 AN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 37

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2017 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : APRIL 2017 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 154 131-177 106 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 222 189-255 125 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 107 91-123 76 BN 4. Cengkareng (BMKG) 128 109-147 99 BN 5. Halim (TNI AU) 252 214-290 125 BN 6. Pakubuwono 230 196-265 122 BN 7. Kedoya Selatan 171 145-197 166 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 248 211-286 146 BN 9. Stageof Tangerang 156 133-180 96 BN 10. Mauk 101 86-117 58 BN 11. Kresek 95 81-109 88 N 12. Balaraja 142 121-164 103 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 144 122-165 139 N 14. C i o m a s 235 200-270 238 N 15. Cinangka 202 172-232 212 N 16. Ciruas (Singamerta) 126 107-144 125 N 17. Kramat Watu 123 104-141 177 AN 18. Pamarayan 196 166-225 137 BN 19. Kasemen 90 76-103 82 N 20. Mancak 151 128-174 165 N 21. Carenang 109 93-125 98 N 22. Padarincang 299 254-344 208 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 280 238-322 281 N 24. Labuan 228 193-262 352 AN 25. Menes 314 267-362 334 N 26. Cibaliung 321 273-369 432 AN 27. Munjul 355 302-408 325 N 28. Cikeusik 327 278-376 282 N V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 183 156-211 240 AN 30. Rangkasbitung 223 190-257 224 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 336 286-386 210 BN 32. Bayah 288 245-332 227 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 235 200-270 228 N 34. Malingping 200 170-230 325 AN 35. BPP Sajira 277 235-318 255 N 36. Panyaungan Panggarangan 260 221-299 297 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 38

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Provinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan Di Beberapa Tempat Di Provinsi Banten Dan DKI Jakarta NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN KABUPATEN/KOTA CURAH HUJAN (mm) INDEKS Okt 2016 Nov 2016 Des 2016 SPI 1 Cengkareng KAB.TANGERANG 285 71 103 0.70 2 Curug KAB.TANGERANG 335 608 103 2.20 3 Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR 336 289 131 0.95 4 Kemayoran JAKARTA PUSAT 147 200 58-0.04 5 Pondok Betung TANGERANG SELATAN 273 359 104 0.61 6 Serang SERANG 160 138 179 0.56 7 Tangerang KOTA TANGERANG 163 219 135 0.79 8 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 208 105 25-0.28 9 Depok DEPOK 308 344 137-0.42 10 Karet JAKARTA PUSAT 135 230 86 0.35 11 Kedoya JAKARTA BARAT 201 413 87 0.89 12 Manggarai JAKARTA SELATAN 191 310 154 0.61 13 Pulogadung JAKARTA TIMUR 236 258 203 1.20 14 Rorotan JAKARTA UTARA 106 145 65-0.25 15 Sunter Kodamar JAKARTA UTARA 38 104 60-1.40 16 Sunter III Rawabadak JAKARTA UTARA 145 112 20-0.62 17 BPP Caringin KAB.TANGERANG 400 663 289 0.77 18 Ja waringin Mauk KAB.TANGERANG 121 93 115 0.02 19 UPTD Balaraja KAB.TANGERANG 165 151 130 0.13 20 UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG 143 157 158 0.76 21 UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG 280 270 61 0.87 22 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG 199 202 117 0.47 23 UPTD Kresek KAB.TANGERANG 128 133 97 0.62 24 UPTD Sepatan KAB.TANGERANG 176 143 91 0.34 25 UPTD Serpong KAB.TANGERANG 152 249 81-0.14 26 UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG 126 138 114 0.92 27 Carenang SERANG 192 94 99 0.14 28 Cinangka SERANG 453 334 534 1.40 29 Ciomas SERANG 445 424 495 2.10 30 Ciruas SERANG 271 87 138 0.83 39

NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN KABUPATEN/KOTA CURAH HUJAN (mm) INDEKS SPI Okt 2016 Nov 2016 Des 2016 31 Kasemen Kilasah SERANG 121 108 86 0.57 32 Kragilan Kalenpetung SERANG 478 135 305 2.10 33 Pamarayan SERANG 167 212 301 0.60 34 Ragas Hilir SERANG 362 326 504 2.00 35 Cibaliung PANDEGLANG 419 496 481 0.75 36 Cimanuk PANDEGLANG 188 425 592 1.00 37 Labuhan PANDEGLANG 484 375 331 0.50 38 Menes PANDEGLANG 346 692 513 1.10 39 Pandeglang PANDEGLANG 298 271 376-0.13 40 Banjar Irigasi Cipanas LEBAK 346 329 256 0.92 41 BPP Sajira LEBAK 217 284 325 0.73 42 Cilaki_Ciminyak LEBAK 217 256 339-0.09 43 Cilemer LEBAK 409 359 656 1.90 44 Cisalak Baru LEBAK 271 178 274 0.33 45 Kec.Cimarga LEBAK 251 274 420 1.10 46 Lebak Parahiang LEBAK 364 358 469 2.00 47 Malingping Utara LEBAK 501 435 546 0.87 48 Panyaungan LEBAK 489 500 610 0.82 49 Pasir Ona Rangkasbitung LEBAK 246 182 284 0.35 40

Lampiran 6. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 41