BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian. atau meningkatkan proses pembelajaran, Suhardjono dalam (Maliawan 2010: 1).

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 4 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan April 2012. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kapencar Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. 3.2 Variabel Yang Diteliti Penelitian ini terdapat tiga variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: 1. Metode pemecahan masalah sebagai variabel bebas atau variabel X yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. 2. Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y1, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel X. 3. Keaktifan siswa sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y2, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel X. 3.3 Teknik Analisis Data Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data agar diolah dan disajikan sesuai dengan masalah di dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui tingkat aktifitas belajar siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket, tes dan observasi, angket digunakan untuk menjaring data tentang keaktifan. Data proses tindakan berupa informasi tentang tingkat aktifitas belajar Matematika siswa pada saat pembelajaran melalui pengamatan, informasi upaya 23

24 guru untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui pengamatan yang akan dibantu oleh observer. Data pada proses tindakan diperoleh dari setiap siklus. Data yang diperoleh perlu dijaga validititasnya melalui empiric Data kuantitatif diperoleh dari data kemampuan siswa yang diambil dari hasil Pra Siklus dan post Siklus dan kemampuan mengisi angket menggunakan katagori sangat rendah (20 x < 36), rendah (36 x < 52), sedang (52 x < 68) dan baik (68 x < 84) (Arikunto, 2010: 115). Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas. Data kuantitatif melalui instrumennya dari data informasi nilai hasil tes formatif dalam pembelajaran membaca. Data kualitatif (observas Jenis data dalam penelitian ini didasarkan pada sifatnya berupa data kualitatif dan data kuantitatif). Data kualitatif merupakan semua data yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif bukan angka, dalam hal ini diantaranya berupa data identifikasi siswa. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka, dalam hal ini adalah data nilai siswa. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Angket aktivitas belajar Kisi-kisi Angket terhadap aktivitas belajar yang digunakan adalah sebagai berikut:

25 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa No. Aspek Indikator F UF Jumlah 8. 1. Kegiatan Visual 2. Kegiatan lisan 3. 4. 5. 6. 7. Kegiatan mendengarkan Kegiatan menulis Kegiatan menggambar Kegiatan motorik Kegiatan mental Kegiatan emosional Jumlah item yang valid - Membaca materi - Bertanya - Mengemukakan ide/pemikiran - Diskusi - Mendengarkan materi pelajaran - Mendengarkan presentasi - Membuat ringkasan - Mengerjakan latihan - Aktif mengumpulakan ide dan mencatat hasil 1, 17 9, 25 4 2, 18, 33 10, 26, 38 6 3, 19, 34 11, 27 5 penelitian 4, 20, 35 12, 28 5 - Menggambar diagram - Menggambar sumber belajar - Menggambar obyek penelitian - Hadir saat penelitian di sekolah - Melakukan/ membantu menyiapkan alat-alat 5, 21,29 13 4 percobaan 6, 22,37 14, 30 5 - Memecahkan masalah - Menganalisis soal - Mengambil keputusan - Bersemangat - Berani - Bosan - Gugup - Takut 7, 23 15, 31 4 8, 24 16, 32, 36 5 20 18 38

26 Scoring: Dalam menentukan skor, maka sistem skoring menggunakan skala Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4. Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Pilihan jawaban Skor untuk item positif Skor untuk item negatif SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 STS 1 4 Skor tertinggi= 4x jumlah soal Skor terendah= 1x jumlah soal Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah Jumlah kriteria = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah 5 Kriteria penilaian angket keaktifan: - Sangat tinggi - Tinggi - Rendah - Sedang - Sangat rendah Berdasarkan kriteria keaktifan siswa, maka dapat diketahui bahwa skor terendah adalah 1(penilaian skor terendah) x jumlah soal yang valid dan skor tertinggi adalah 4(penilaian skor tertinggi)x jumlah soal yang valid.

27 Tabel 3.3 Angket Keaktifan Belajar Siswa SS= Sangat Sesuai; S= Sesuai; TS= Tidak sesuai; STS= Sangat Tidak Sesuai No. Pernyataan SS S TS STS 1. Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan segera membaca materi tersebut 2. Saya akan bertanya bila tidak mengerti 3. Saya mendengarkan bila guru sedang menerangkan materi pelajaran 4. Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan tentang materi yang saya dapatkan 5. Saya menggambar diagram yang isinya materi untuk memudahkan saya dalam belajar 6. Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di sekolah 7. Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan guru kepada siswa 8. Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran MTK 9. Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh guru 10. Saya tidak akan mengemukakan ide/pemikiran saya bila tidak diminta oleh guru 11. Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran, saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman lain 12. Saya akan mencatat bila diminta oleh guru 13. Saya malas bila menerangkan materi dengan menggunakan skema gambar 14. Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok seperti yang diajarkan oleh guru 15. Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat keputusan dalam kelompok 16. Saya merasa bosan ketika teman menerangkan materi pelajaran melalui presentasi kelompok 17. Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai 18. Saya mampu mengemukakan ide/ pemikiran saya di kelas 19. Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih cepat menangkap materi 20. Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih mengerti materi pelajaran yang saya dapat 21. Saya berantusias saat menggambar sumber belajar di lingkungan sekitar 22. Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk melakukan penelitian 23. Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh guru kepada siswa 24. Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil di depan kelas 25. Saya lebih memilih mencontek teman dari pada harus membaca materi yang akan diujikan 26. Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti materi yang diterangkan oleh guru 27. Saya lebih memilih bercanda dengan teman sebangku saya dari apada mendengarkan presentasi 28. Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman daripada saya harus mencatatn sendiri 29. Ketika menggambar objek penelitian saya diminta teman untk menggambarkannya 30. Menurut saya kegiatan penelitian kelompok sekolah tidak penting 31. Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya memuang waktu 32. Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya untuk mengemukakan ide pemikiran saya dikelas 33. Menurut saya diskusi merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar 34. Saya sangat antusias saat mendengarkan perdebatan tentang masalah pelajaran 35. Saya aktif mengumpulkan informasi, data, dan mencatat hasil penelitian 36. Saya merasa takut unuk mengemukakan ide/emikiran saya dikelas karena takut. 37. Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian di sekolah. 38 Saya lebih memilih diam walupun saya tahu topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru.

28 Diadopsi dari: Angket keaktifan Tegas Edy Swasono,(2011). b.lembar Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh peneliti bersama untuk mengetahui cara mengajar di kelas serta kondisi siswa pada saat menerima pelajaran di dalam kelas. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan langsung diperoleh dari data. Data tersebut dilihat dari hasil pernyataan terhadap jawaban pengisian angket keaktifan yang sudah di sediakan pada pra siklus. Observasi ini dilakukan di kelas III SD N Kapencar 1 Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo untuk mendapat gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seluruh kegiatan siswa dari mulai persiapan dan pada saat menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung dapat diamati dengan menggunakan teknik ini. Sebelum instrumen dibuat, maka peneliti terlebih dahulu membuat komponen dari kedua variabel, yaitu variabel penggunaan metode pemecahan masalah dan keafan belajar Matematika siswa. Adapun komponen tersebut adalah sebagai berikut:

29 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Konsep / Variabel Aspek / Dimensi Indikator Item Penerapan metode pemecahan masalah 1. Pra Pembelajaran 1. Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran 1, 2, 3, 4 2. Kegiatan Inti 1. Tingkat penguasaan materi oleh siswa 2. Terlibat aktif dalam kegiatan kelompok 3. Terjadi hubungan yang kondusif antar anggota kelompok 4. Membuat rencana penyelesaian dalam menyelesaikan masalah tentang operasi hitung campuran 5. Mengerjakan operasi hitung campuran dengan metode pemecahan masalah 6. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung campuran 3. Kegiatan akhir 1. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hargai kelompok lain saat menjadi presenter 2. Melakukan refleksi dan mereview membenarkan masalah tentang operasi hitung campuran Memberikan respon positif dari pertanyaan yang diajukan kelompok lain. 3. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung camp-uran 4. Kegiatan dari guru 1. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru 2. Disiplin dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3. Merespon bimbingan guru secara baik 4. Melaksanakan tindak lanjut yang diberikan guru. 5,6,7,8, 10,11,12, 15,16,17, 18,19,20 Tabel 3.5 Kisi-kisai Observasi Guru No. Indikator Item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menyampaikan cakupan materi tentang pemecahan masalah secara detail Memberikan contoh cara menyelesaikan masalah soal cerita tentang operasi hitung campuran Menyelesaikan soal cerita tentang operasi hitung campuran dengan menggunakan metode pemecahan masalah. Guru meminta siswa membuat perencanaan penyelesaian pada masalah tentang operasi hitung campuran Guru meminta untuk melaksanakan rencana penyelesaian pada masalah operasi hitung campuran Guru meminta siswa untuk berpikir mandiri dalam menyelesaikan masalah operasi hitung campuran Guru memberikan pertanyaan tentang operasi hitung campuran. 1 2 3 4 5 6 7

30 c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data, dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan guna memperoleh data tentang nama siswa, nomor induk, nilai laporan tugas dan juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada siswa kelas II SD N Kapencar 01 Kec. Kertek Kab. Wonosobo. d. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran pada akhir kegiatan tiap siklus (post test) dengan memberikan lembar kerja soal kepada semua siswa. 3.3.1 Uji Coba Instrumen Setelah instrumen penelitian disusun maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap instrument penelitian tersebut. Uji coba ini dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian yang sesungguhnya, tujuan uji coba ini adalah untuk melihat validitas (kesahihan ) dan reliabilitas (keterandalan) instrument yang digunakan dalam penelitian. a. Validitas Instrumen Uji validitas digunakan sebagai alat ukur guna mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Untuk menentukan tingkat validitas instrumen penelitian ini, digunakan variabel konstruk (Construct Validity), dimana suatu pengukuran erat kaitannya dengan konsep yang diangkat dari teori yang digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis, Instrumen yang sudah sesuai dengan isi aspek yang diukur, dikatakan sudah memiliki validitas konstruk. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrumen dipakai sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Menurut Singgih Santoso dalam Andri Kurniawan (2010: 18) suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation

31 0,1. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa, dari 10 item terdapat 8 item dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid dengan skala alpha 583. Dengan skala alpha 583 instrumen tidak dapat diterima sebagai alat ukur, Sehingga dilakukan pengolahan data yang kedua. Dalam pengolahan data yang kedua, jumlah item yang digunakan yaitu 8 item. Setelah diolah ternyata, dari 8 item valid semua dan skala alphanya naik menjadi 729. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (Andri Kurniawan 2010: 19) untuk menentukan tingkat reabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut : α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan. 3.3.2 Analisis Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana (2011:135) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 0 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

32 I B = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Tingkat kesukaran soal yang akan dianalisis adalah soal yang valid. Setelah diperiksa hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus I No Soal Valid Banyaknya Siswa yang menjawab (N) Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar (B) Indeks Kategori Soal 2 25 15 0,6 Sedang 5 25 20 0,8 Mudah 6 25 13 0,52 Sedang 7 25 19 0,76 Mudah 10 25 18 0,72 Mudah Tabel 3.7 Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus II No Soal Valid Banyaknya Siswa yang menjawab (N) Banyaknya Siswa yang Menjawab Benar (B) Indeks Kategori Soal 1 25 23 0,92 Mudah 4 25 8 0,32 Sedang 8 25 17 0,68 Sedang 9 25 15 0,6 Sedang 14 25 12 0,48 Sedang 3.4 Indikator Kinerja Sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian ini adalah dengan meningkatnya keaktifan belajar siswa melalui observasi yang datanya menggunakan angket tentang keaktifani belajar pada tiap siklus. Sesuai dengan masalah yang diteliti, yaitu meningkatkan keaktifan belajar siswa maka digunakan indikator keberhasilan sebagai berikut:

33 1. Secara klasikal 70% dari jumlah keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang diterapkan oleh guru minimal dengan kategori sedang. 2. Peneliti memberi target ketuntasan terhadap keaktifan belajar siswa 100% dan nilai tes formatif diatas 60. c. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang direncanakan dalam dua siklus. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi : perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). (Kemmis dan Mc Taggart) Gambar. 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Rancangan penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari tiga siklus yang masing-masing siklus meliputi: Perencanan (planing) Dalam tahap ini penulis menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap

34 menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati. Pelaksanaan tindakan (action) Tahap pelaksanaan penulis berusaha menaati apa yang harus dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula. Pengamatan (observasi) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pengajaran yang sedang dilakukan. Refleksi (reflection) Dalam tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan. 3.4.1 Perencanaan Tahap Penelitian Tahap Perencanaan Penelitian Kegiatan dalam perencanaan mencangkup a) Persiapan menyusun program pembelajaran yaitu guru merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, mencari model pembelajaran, metode pembelajaran serta teknik pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa serta merancang instrument penilaian, baik proses maupun hasil pembelajaran. b) Menyusun program pembelajaran yaitu menentukan alokasi waktu, memilih materi yang sesuai, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun scenario dan merancang instrument penilaian. c) Mencoba dan berlatih menggunakan scenario yang disusun agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

35 3.4.2 Perencanaan Siklus I a. Perencanaan 1) Identifikasi Masalah Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran soal Matematika bentuk cerita pokok bahasan pengerjaan hitung campuran dan mencari alternatif pemecahan masalahnya. 2) Jadwal Pelaksanaan - Pertemuan pertama, Guru memberikan pre-tes selanjutnya siswa dibimbing bagaimana mengerjakan soal cerita pokok bahasan pengerjaan hitung campuran yang menggunakan operasi hitung penjumlahan/pengurangan dengan perkalian yang diselesaikan dengan metode pemecahan masalah. - Pertemuan kedua, menyelesaikan hitungan campuran yang memuat 2 atau lebih operasi hitung yaitu perkalian dan pembagian serta menggunakan tanda kurung. b. Menyiapkan dokumen Guru menyiapkan soal-soal, dan observasi dan soal tes formatif siklus I. c. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dalam siklus I dilakukan dalam 3 pertemuan waktunya 2x35 menit. Pada siklus 1 ini berdasarkan analisis dan refleksi awal penelitian, yang dilakukan dalam 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Secara rinci sebagai berikut: Perencanaan Dalam perencanaan ini disusun: - Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). - Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi tentang: Soal yang memuat operasi hitung campuran + dan Soal yang memuat hitung campuran + dan x atau dan x - Menyiapkan guru lain sebagai guru kelas. - Menyusun lembar kerja atau lembar tugas. - Menyiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa. - Menyiapkan lembar analisis.

36 - Menyiapkan lembar observasi. - Memahami masalah dalam soal cerita materi pokok operasi hitung campuran. - Membuat rencana penyelesaian untuk mengerjakan soal cerita materi pokok operasi hitung campuran. Pelaksanaan - Pertemuan pertama siklus 1 siswa memahami tentang pemecahan masalah pada soal cerita tentang operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa membuat rencana penyelesaian dalam mengerjakan soal cerita tentang operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa melakukan rencana penyelesaian soal cerita materi pokok operasi hitung yang memuat +, -. - Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa berpikir secara mandiri tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa membentuk kelompok, dengan tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. - Siswa mendiskusikan tentang cara menyelesaikan soal cerita tentang operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa mendiskusikan tentang isi soal cerita yaitu siswa dibimbing untuk menulis dan apa yang diketahui apa yang ditanyakan. - Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mempresentasikan dedepan kelas hasil diskusinya tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa menjawab soal lain yang diberikan guru tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Sedangkan pada pertemuan kedua siklus 1 membahas tentang isi soal cerita yaitu siswa dibimbing untuk menulis dan apa yang diketahui apa yang ditanyakan pada soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat x, :.

37 - Siswa tanya jawab tentang operasi hitung campuran pada x, : yang diperlukan untuk menjawab soal cerita itu dan bagaimana kalimat Matematikannya. - Diskusi kelas untuk menyelesaikan kalimat Matematika dengan aturan pengerjaan hitung yang berlaku tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran pada x, :. - Diskusi kelas tentang cara mencocokkan kembali antara hasil dengan soal semula. - Siswa menyelesaikan soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat x, : pada buku paket Matematika kelas III Sekolah Dasar. - Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan yang sebelumnya tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Pertemuan kedua siklus 1 membahas pekerjaan rumah dari soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -. - Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi hitung + dan - dan penggunaan tanda (...). - Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat + dan - - Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi hitung +, -, dalam tanda (...) dan bagaimana penyelesaiannya. - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal cerita. - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan : serta menggunakan tanda kurung (...) dengan metode pemecahan masalah. - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya. - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk menuliskan kalimat Matematika. - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di papan tulis.

38 - Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan soal semua. - Pada pertemuan ketiga siklus 1 Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan yang sebelumnya. - Guru memberikan tes formatif yang memuat materi yang disampaikan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang operasi penjumlahan dan pengurangan. - Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang tersedia. - Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan nilai sesuai dengan skor yang telah ditentukan. Observasi Pengamatan oleh observer dilakukan dengan menggunakan dua macam lembar pengamatan, yaitu lembar pengamatan untuk mengetahui keaktifani belajar Matematika siswa, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan dan partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat berjalan dengan baik atau tidak, apakah dengan pembelajaran ini bisa menarik perhatian siswa, menyenangkan menurut siswa serta dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika atau tidak. Kekurangan dan kelebihan yang terjadi selanjutnya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan pada siklus II. 3.4.3 Perencanaan siklus II a. Perencanaan ulang Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama (refleksi), sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Pada siklus ini penyelesaian masalah yang digunakan lebih bervariatif. Disamping itu, pada siklus ini semua siswa dilibatkan secara langsung dengan menerapkan metode diskusi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : Perencanaan

39 Pada siklus II ini, peneliti akan lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran dengan terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang skenario pembelajaran (Rencana Perbaikan Pembelajaran). Pelaksanaan tindakan Seperti pada siklus I, pada siklus II ini dilakukan dengan mengadakan pembelajaran dalam satu siklus dengan 3 kali tatap muka, dengan alokasi waktu 2x35 menit, sesuai skenario pembelajaran. Di sisi lain, saya sebagai observer melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : b. Implementasi Tindakan - Pertemuan pertama siklus 2 membahas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi hitung x, :, dalam tanda (...) dan bagaimana penyelesaiannya. - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal cerita. - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung + dan - serta menggunakan tanda kurung (...) dengan metode pemecahan masalah. - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya. - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk menuliskan kalimat Matematika. - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di papan tulis. - Pertemuan kedua siklus 2 membahas pekerjaan rumah dari soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya - Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi hitung x dan : dan penggunaan tanda (...).

40 - Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat x dan : - Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi hitung x, ;, dalam tanda (...) dan bagaimana penyelesaiannya. - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal cerita. - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan : serta menggunakan tanda kurung (...) dengan metode pemecahan masalah. - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya. - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk menuliskan kalimat Matematika. - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di papan tulis. - Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan soal semua. - Pada pertemuan ketiga siklus 2 Guru memberikan tes formatif yang memuat materi tentang operasi hitung campuran antara perkalian dan pembagian. - Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang tersedia. - Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan nilai sesuai dengan skor yang telah ditentukan. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru kelas, pada siklus II ini terlihat adanya peningkatan minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Refleksi Peneliti bersama guru kelas mengadakan refleksi dan cara menyelesaikan soal cerita pada materihitung campuran dengan menggunakan metode pemecahan masalah sudah meningkat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II.

41 Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tertulis Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka Melakukan operasi hitung campuran Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran Indikator Jenis Soal No.soal Menghitung dengan perkalian angka 1 sampai 10. Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Memecahkan masalah hitungan melalui soal cerita. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran. Isian 1 2, 3, 4, 5 Jumlah soal 5 Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka Melakukan operasi hitung campuran Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran Indikator Jenis Soal No.soal Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan. 1 Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran. 2, 3, 4, 5 Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan Isian Jumlah soal 5 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka Melakukan operasi hitung campuran Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran Indikator Jenis Soal No.soal Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan. 1 Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran. 2, 3, 4, 5 Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan Isian Jumlah soal 5