BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data Perkembangan Jumlah Pelanggan Internet di Indonesia

PDF Create! 2 Trial. BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak dapat melayani semua pelanggan. Hal ini dikarenakan jumlah. menuntut untuk dilayani secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembanganya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. promosi (promotion mix), yakni melalui iklan (advertising), promosi penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berikut grafik proyeksi tahun pengguna internet Indonesia keluaran APJII:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan internet sebagai salah satu komoditas utama dalam kehidupan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. menyumbang 56% pengguna internet di dunia. Berdasarkan Asia Top Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat, mempermudah proses pengambilan keputusan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisa arus..., Andrie Surya, FE UI, 2010.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Produktivitas kerja akan tercapai bila organisasi memiliki karyawan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

Data Penggunan Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

: Puji Nurul Handayani Npm : Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah industri besar. Selain itu kepuasan mampu mengukur dampaknya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. diberi kewenangan langsung dibawah PT. Telkom Indonesia untuk memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini,

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

I. PENDAHULUAN. Desember

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Industri telekomunikasi dan informasi saat ini berkembang dengan pesat. Persaingan antar operator telekomunikasi yang ada semakin ketat seiring dengan usaha mereka dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat akan teknologi telekomunikasi dan informasi. Masyarakat cenderung menginginkan teknologi yang dapat mendukung dan memudahkan pekerjaan mereka khususnya bagi para pebisnis, karyawan sampai dengan mahasiswa sehingga para operator tersebut harus mampu menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai konsumen diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan dan loyalitasnya terhadap produk dari operator tersebut. Kondisi pasar telekomunikasi dan informasi yang agresif mendorong kemunculan operator-operator baru seperti Bakrie Telecom, Melvar Lintasnusa, Biznet, Fastnet dan lain-lain yang bersaing dengan operator lama seperti Telkom, Indosat dan Exelcommindo. Mereka menawarkan produk dengan keunikan dan kualitas yang bersaing serta strategi pemasaran yang berbeda-beda dalam menarik pelanggan. Produk-produk layanan akses internet dari operator-operator tersebut yaitu Bakrie Telecom dengan produk baru akses internetnya AHA, Melvar Lintasnusa, Biznet, Fastnet dengan produk akses internet wireline dan wireless-nya, Indosat dengan produk IM2, Exelcommindo dengan produk XL Internet dan Telkom dengan produk akses internet Telkom Speedy. PT Telkom Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi dan informasi di Indonesia pertama yang mengoperasikan layanannya dengan beragam produk yang ditawarkan kepada pelanggan antara lain layanan InfoComm, telepon 51

tidak bergerak kabel ( fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Salah satu produk Telkom dalam layanan data dan internet yaitu Telkom Speedy dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sd BRAS (Broadband Remote Access Server). Berdasarkan laporan keuangan dan operasi Telkom tahun 2009 (www.telkom.co.id 26 Oktober 2010), Telkom Speedy telah mampu memperoleh 1,14 juta pelanggan diseluruh Indonesia sejak awal kemunculannya pada tahun 2006. Pencapaian tersebut salah satunya tidak lepas dari strategi bauran promosi yang dilakukan Telkom dalam mencapai target penjualan, diantaranya advertising, personal selling, promotion dan publicity. Pada personal selling yang dilakukan oleh sales force dari agen-agen penjualan sebagai partner business Telkom diharapkan mampu mendorong peningkatan penjualan produk. Keunggulan personal selling, menurut Swastha (2009:29) dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen dan memberi peluang untuk membujuk calon pembeli agar bersedia membeli. Strategi promosi Telkom ini diharapkan dapat memudahkan pencapaian target penjualan dan peningkatan penjualan dari produk Telkom Speedy. Peneliti memilih PT Telkom sebagai tinjauan objek studi dalam penelitian ini dan membatasi penelitiannya pada produk Telkom Speedy di wilayah Bandung. Dilihat dari banyaknya pesaing Speedy yang terdapat di wilayah Bandung antara lain Biznet, Quasar, Indonet, Mega Vision, Indosat, XL, Centrin, Melsa, dan lain-lain yang menyediakan produk layanan data dan 52

internet baik itu wireline, wireless maupun mobile, menarik peneliti untuk meneliti kelebihan bidang promosi dari produk Telkom Speedy yang salah satunya menggunakan personal selling dalam mencapai target penjualan serta peningkatan penjualannya di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat. Dasar pemilihan tinjauan objek studi ini adalah jumlah pelanggan Speedy di wilayah Bandung mengalami peningkatan rata-rata sebesar 54,24% per tahun dari tahun 2007 sampai 2009 (sumber: Annisa Fitri Sabrina dan Nurmentari Fitriani, laporan magang di Telkom Speedy Data VAS dan Sales Bandung tahun 2010), penggunaan strategi promosi yang salah satunya menggunakan personal selling melalui sales force dari agen-agen penjualan Speedy dan pencapaian volume penjualan yang tinggi untuk wilayah Bandung dalam waktu 4 tahun sejak kemunculannya (sumber: Annisa Fitri Sabrina dan Nurmentari Fitriani, laporan magang di Telkom Speedy Data VAS dan Sales Bandung tahun 2010). 1.2 Latar Belakang Penelitian Industri jasa telekomunikasi dan informasi di Indonesia yang mulai berkembang pesat sejak diundangkannya UU telekomunikasi No 36 tahun 1999 yang berdampak pada persaingan pasar yang hebat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pelaku pasar dengan skala usaha yang berimbang. Persaingan pasar yang tajam dalam industri jasa telekomunikasi dan informasi membuat perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri tersebut berupaya menciptakan produk yang baik dan berkualitas. Keunikan produk menjadi hal yang sangat biasa sehingga keunikan tersebut tidak bisa bertahan lama sebagai daya saing. Oleh karena itu, untuk dapat mengungguli persaingan diperlukan sesuatu yang lebih, yang dapat memberikan keuntungan atau nilai tambah bagi konsumen. Salah satu keunikan itu adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. Dengan 53

tetap menyadari pentingnya bauran pemasaran dalam meningkatkan penjualan, kegiatan promosi memiliki peranan yang strategis dalam meningkatkan penjualan produk. Personal selling merupakan salah satu bauran promosi yang menciptakan komunikasi dua arah secara langsung antara pemasar dengan konsumen, respon dan keingintahuan konsumen dapat diperoleh langsung oleh pemasar. Personal selling mendominasi program pemasaran dalam industri telekomunikasi dan informasi yang produknya lebih komplek dan mahal serta jumlah pembelinya lebih sedikit dari pasar konsumen. Kegiatan personal selling yang digunakan harus dapat menjadi daya saing perusahaan dalam memasarkan produknya. Personal selling itu sendiri dilakukan oleh sales force yang memegang peranan penting dalam kegiatan ini. Melalui sales force diharapkan segala informasi tentang produk perusahaan dapat dikomunikasikan secara optimal kepada calon konsumen yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi pelanggan bagi perusahaan. Telkom melaksanakan kegiatan personal selling melalui kerjasama dengan agen-agen penjualan yang menggunakan sales force sebagai tenaga penjualan. Pencapaian sales force dalam penjualan dapat diukur dari segi kuantitas dan kualitasnya. Untuk kualitas, kriteria penilaiannya lebih subyektif dibandingkan kuantitas karena menyangkut perbedaan kriteria dari masingmasing sales force dalam melakukan kegiatan penjualan. Dalam prakteknya, pelaksanaan kerja sales force tidak terlepas dari masalah atau faktor yang menghambat keberhasilannya antara lain fenomena yang terjadi di perusahaan, yaitu sedikitnya jumlah sales force yang terdapat pada setiap agen penjualan yaitu sekitar 2-8 orang sehingga kemungkinan besar tidak tercapai atau terlampauinya target penjualan. Hal tersebut disebabkan juga oleh jumlah kunjungan yang harus dilakukan oleh 1 orang 54

sales force per bulan yaitu 100 kunjungan. Dari segi kualitas, product knowledge dan kerjasama yang harus dimiliki sales force untuk mendukung mereka dalam mempromosikan produk dengan maksimal kurang mendapat perhatian khusus dari agen penjualan. (sumber: wawancara dengan sales force). Dari beberapa masalah di atas, tentu akan mempengaruhi volume penjualan yang diperoleh. Data volume penjualan Telkom Speedy Bandung tahun 2007, 2008, 2009 menunjukkan dampak dari masalah-masalah di atas yaitu cenderung tidak tercapainya target penjualan dan tingkat penjualan yang tidak stabil setiap bulan seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.1 Volume Penjualan Telkom Speedy Bandung Tahun 2007 Sumber : Annisa Fitri Sabrina dan Nurmentari Fitriani, Laporan Magang di Telkom Speedy Data VAS dan sales Bandung tahun 2010 55

Gambar 1.2 Volume Penjualan Telkom Speedy Bandung Tahun 2008 Sumber : Annisa Fitri Sabrina dan Nurmentari Fitriani,Laporan Magang di Telkom Speedy Data VAS dan sales Bandung tahun 2010 Gambar 1.3 Volume Penjualan Telkom Speedy Bandung Tahun 2009 Sumber : Annisa Fitri Sabrina dan Nurmentari Fitriani, Laporan Magang di Telkom Speedy Data VAS dan sales Bandung tahun 2010 Ketidakstabilan volume penjualan dalam grafik di atas, ada kaitannya dengan bagaimana kuantitas dan kualitas sales force dalam melakukan kegiatan penjualan. Apabila masalah yang dihadapi tidak segera diatasi, maka hal tersebut akan menyulitkan perusahaan untuk meningkatkan hasil penjualan dan menghadapi persaingan. Namun, apabila masalah tersebut 56

dapat diatasi oleh usaha dari agen penjualan dan sales force yang tepat, maka perusahaan akan berhasil dalam meningkatkan penjualan sehingga kesinambungan pengembangan perusahaan dapat terjamin. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui kerja sales force pada agen-agen penjualan Telkom Speedy. Berdasarkan kondisi di atas, maka peneliti mengambil judul penelitiannya yaitu Pengaruh Sales Force terhadap Volume Penjualan. Peneliti membatasi penelitian ini dengan mengambil objek penelitian yaitu sales force luar agen penjualan produk Telkom Speedy dari PT Telkom di wilayah Bandung untuk volume penjualan tahun 2007, 2008 dan 2009. 1.3 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana kuantitas dan kualitas sales force agen penjualan Telkom Speedy Bandung? 2. Bagaimana volume penjualan Telkom Speedy Bandung tahun 2007, 2008, 2009? 3. Berapa besar pengaruh kuantitas dan kualitas sales force agen-agen penjualan Speedy terhadap volume penjualan Telkom Speedy Bandung tahun 2007, 2008, 2009? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tentang kuantitas dan kualitas sales force agen penjualan Telkom Speedy Bandung 2. Mengetahui volume penjualan Telkom Speedy Bandung tahun 2007, 2008, 2009 3. Mengetahui besar pengaruh kuantitas dan kualitas sales force agenagen penjualan Speedy terhadap volume penjualan Telkom Speedy Bandung tahun 2007, 2008, 2009 57

1.5 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk berbagai pihak, baik yang bersifat akademis maupun bersifat praktis. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen pemasaran pada umumnya dan sales force dalam hubungannya dengan penjualan pada khususnya. Lebih khusus lagi, pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian di bidang Marketing Research. 2. Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi mengenai penentuan sales force dari segi kuantitas dan kualitas serta dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih lanjut dalam mengambil kebijakan perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan. Berikut urutan penulisannya: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian secara singkat mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan dan ruang lingkup penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan tinjauan pustaka yaitu teori-teori mendukung identifikasi dan pemecahan masalah, penelitian 58

terdahulu yang berasal dari jurnal, skripsi dan tesis, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran, data dan teknik pengumpulan data, populasi dan teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data serta pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengolahan dan analisis data yang telah melalui proses pengolahan menggunakan Microsoft excel dan SPSS 16. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran atau rekomendasi dari hasil penelitian dan pembahasan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1. Dalam penelitian ini, permasalahan yang dibahas hanya terbatas pada pengaruh sales force dari segi kuantitas yaitu jumlah sales force dan jumlah kunjungan serta kualitas yaitu product knowledge dan kerjasama terhadap volume penjualan 2. Penelitian hanya dilakukan pada agen-agen penjualan Telkom Speedy Bandung dengan sales force sebagai objek penelitiannya 59