DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id /

dokumen-dokumen yang mirip
Orang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan orang lain

Oleh: ADE F SYAIRAH B Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

Almost all psychopaths engage in criminal behavior as do those w antisocial PD

ABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi

Dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWA TEXTBOOK READING DSM V PERSONALITY DISORDER OLEH : RIRI KUMALA SARI H1A

KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

P ER SO N A LITY. Kelompok 14 : Elsa Puspita Muslamiyah Hanas Muthmainnah Nia Permata Sari Putri Deas Hadilofyani Reza Lutf

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

PENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017

Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

: Panji Brata M NIM : Dokter Pembimbing : dr. Endang Septiningsih, Sp.KJ

Pedologi. Gangguan Perilaku dan Perkembangan Perilaku Antisosial. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien

1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2.

Hubungan Remaja dengan Orangtua,Saudara kandung & Teman Sebaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jahoda (Ihrom, 2008), batasan lebih luas Kesehatan mental mencakup : 1) sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri, kemampuan mengenali diri

Gangguan Kepribadian Tingkat kompetensi 2 M. Faisal Idrus

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

Alfred Adler. Individual Psychology

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

KONSEP NORMAL & ABNORMAL

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kecerdasan Emosi/Emotional Quotient (EQ) memiliki kecerdasan pada area yang lainnya (Wade, 2007).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh. dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

Sebagai pengalaman baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id Mail :

PERKEMBANGAN EMOSI. Sunardi, PLB FIP UPI

AGRESI: asal-usul, sebab, & penanggulangannya.

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Pengaruh Pengasuhan dalam Keluarga Terhadap Tumbuhnya Narsisisme

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES

Konseling Kelompok. Pertemuan ke-13

MASA USIA LANJUT. Menurut UU No. 13 Th.1998 ttg Kesejahteraan Lanjut Usia yg dimaksud Lanjut Usia adalah seseorang yg berusia 60 th ke atas.

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MASA USIA LANJUT Menurut UU No. 13 Th.1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang dimaksud Lanjut Usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.

MATA KULIAH PSIKOLOGI ABNORMAL PERSONALITY DISORDER DISUSUN OLEH : KELOMPOK 22. Darmayantie Syahputri (11-003) M. Habibie Almy (11-004)

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

PERUBAHAN SIKAP. PERTEMUAN 7 (OCT, 15 TH, Yeni Widyastuti)

KEBUTUHAN HARGA DIRI DAN KONSEP DIRI NIKEN ANDALASARI

Persepsi Sosial : Memahami orang lain

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

Penyesuaian Diri LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB II. Tinjauan Pustaka

Perspektif biopsikososial

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

BAB II TINJAUAN TEORI

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

Kognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)

Bab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

PERSONALITY DISORDER atau GANGGUAN KEPRIBADIAN. Definisi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menurut UU No. 13 Th.1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang dimaksud Lanjut Usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mendampingi Perkembangan Mental Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

KONSEP KESEHATAN MENTAL OLEH : SETIAWATI

Psikologi Kepribadian I Object Relation Theories

GANGGUAN KEPRIBADIAN (PERSONALITY DISORDER)

3/8/2017. Dita Rachmayani, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id / PENGGUNAAN ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

KEPECAYAAN DIRI YAITU SUATU KEMAMPUAN PENAMPILAN HIDUP SEHARI-HARI YANG DISADARI, BAIK BERUPA AKTIVITAS FISIK ATAUPUN PSIKIS

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

PERILAKU MENCARI BANTUAN

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya

Transkripsi:

DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id / dita.lecture@gmail.com Kepribadian? Merupakan gambaran emosi dan Tingkah Laku yang membuat individu memiliki karakteristik tertentu untuk menghadapi kehidupan sehari-hari relatif stabil bisa memprediksi pola pikir / tindakan yang akan diambil Fungsional Disfungsional

Gangguan Kepribadian Pola perilaku dan hendaya sosial yang berkaitan dengan sejumlah ciri-sifat (pembawaan) yang tidak sesuai dengan budaya. Dapat muncul pada remaja atau dewasa awal dan stabil sepanjang waktu serta mengarah pada distres ataupun ketidakberdayaan. Penegakkan Diagnosis Ciri menampakkan pola perilaku maladaptif & telah berlangsung untuk jangka waktu yang lama sejak masa kanak2 Pola muncul setiap situasi serta mengganggu fungsi kehidupan sehari2 (relasi sosial & pekerjaan) Menolak untuk mendapat pertolongan dari terapis menyangkal bahwa dirinya memiliki suatu masalah Sistem Klasifikasi DSM-IV-TR Paranoid schizoid Schizotypal Antisocial Borderline Histrionic Narcissistic Avoidant Dependent Obsessive-Compulsive Other specified DSM-5 Paranoid schizoid Schizotypal Antisocial Borderline Histrionic Narcissistic Avoidant Dependent Obsessive-Compulsive Personality change due to another medical condition Other specified PPDGJ-III Paranoid Skizoid Dissosial Emosional tdk stabil Histrionik Anankastik Cemas (menghindar) Dependen Khas lain YTT

Paranoid Curiga Cluster A Oddeccentric Schizoid hub sosial & ekspresi emosi terbatas Schizotypal eksentrik, distorsi kognitif & perseptual Antisocial Melanggar hak orang lain Personality Disorders Cluster B Dramatic - Emotional Borderline Histrionic Tdk stabil atas emosi dan impuls Emosi berlebihan, mencari perhatian Narcissistic Grandiositas, kurang empati Avoidant Hambatan sosial Cluster C Anxious - Fearful Dependent Eksesif untuk dipedulikan orang lain Obsessiveccompulsive Keteraturan, perfeksionis Cluster A Odd-Eccentric Dideskripsikan sebagai individu yang pendiam, dingin, mencurigakan atau irrasional dan asosial. Paranoid Schizoid Schizotypal

Paranoid Pola kepribadian Individu yang cenderung tidak mudah percaya, mudah curiga dan menganggap orang lain memiliki motif negatif terhadap dirinya. A. Rasa tidak percaya & kecurigaan yg pervasive pd org lain sedemikian rupa sehingga motif mereka diinterpretasikan sebagai berhati dengki, dimulai pd dewasa awal & terdapat dlm berbagai konteks, setidaknya 4< dari gejala berikut 1. Curiga tanpa dasar yg cukup, bahwa org lain mengeksploitasi, mencederai bahkan menipu mereka 2. Memiliki preokupasi berupa keraguan yg tdk dibenarkan mengenai kesetiaan / tingkat yg dpt dipercaya oleh teman 3. Enggan mempercayai org lain krn rasa takut yg tdk mendasar bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk menentangnya 4. Membaca arti mengancam & merendahkan yg tersembunyi pada peristiwa / tanda yg samar 5. Terus menerus membawa dendam, tdk memaafkan penghinaan, cedera / sikap meremehkan 6. Menganggap karakter & reputasinya diserang tetapi tdk nyata oleh org lain & cepat bereaksi marah & menyerang kembali 7. Memiliki kecurigaan berulang, tanpa pembenaran, mengenai kesetiaan pasangan/partner seksual B. Tdk terjadi selama mengalami GM lain (skizofrenia, psikotik lain, mood). Schizoid Pola kepribadian individu yang cenderung kurang perhatian pada hubungan sosial dan mempunyai batasan dalam menunjukkan emosi. Cenderung menyendiri dan menghindari hubungan yang dekat dg orang lain (termasuk hub seksual). A. Pola pelepasan dari hub sosial yg pervasive & kisaran ekspresi emosi yg terbatas di dalam lingkungan interpersonal, dimulai pd masa dewasa awal & ada dalam berbagai konteks, setidaknya memenuhi 4< gejala berikut 1. Tidak ada hasrat / menikmati hub dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga 2. Hampir selalu memilih aktivitas yg soliter 3. Hanya memiliki sedikit, jika ada, minat untuk menjalani pengalaman seksual dg org lain 4. Hanya mendapatkan kesenangan dari sedikit (jika ada) aktivitas 5. Tdk memiliki teman dekat/org kepercayaan selain kerabat derajat pertama 6. Tampak acuh thd pujian/kritikan dari org lain 7. Menunjukkan kedinginan emosi atau afek datar. B. Tdk terjadi selama mengalami GM lain (skizofrenia, psikotik lain, mood) ataupun disebabkan oleh efek fisiologis langsung / keadaan medis umum.

Schizotypal Pola individu yang merasa tidak nyaman dengan hubungan yang dekat dengan orang lain, adanya distorsi persepsi atau kognitif, dan perilaku yang eksentrik. A. Pola Pervasif defsit sosial dan interpersonal yg ditandai oleh ketidaknyamanan akut dan berkurangnya kapasitas untuk hubungan dekat dan adanya distorsi kognitif & perseptual & perilaku eksentrik dari 5< gejala B. Tidak terjadi gg lain (skizofrenia, mood, psikotik dll). 1. Ideas of reference 2. Keyakinan aneh yg mempengaruhi perilaku & tdk konsisten dg norma2 3. Pengalaman perseptual yg tdk wajar 4. Pikiran & pembicaraan yg aneh 5. Kecurigaan / ide paranoid 6. Afek yg tidak pada tempatnya (menyempit) 7. Perilaku / penampilam yg aneh, eksentrik 8. Tdk memiliki teman dekat/ org lain yg dipercaya 9. Kecemasan sosial yg berlebihan walaupun sudah mengenal, adanya ketakutan paranoid tanpa penilaian negatif ttg diri. B. Tdk terjadi selama mengalami GM lain (skizofrenia, psikotik lain, mood). Cluster B Dramatic-Emotional Adanya perilaku dramatis, emosional dan berkaitan dengan kesulitan yang nyata dalam mempertahankan hubungan interpersonal. Antisocial Borderline Histrionic Narcissistic

Antisocial Pola persisten perilaku tidak bertanggung jawab dan atisosial yang dimulai selama masa kanak-kanak / masa remaja dan berlanjut hingga dewasa. Diagnostic Criteria A. Pola Pervasif tidak menghormati & melangga hak2 org lain yg terjadi sejak usia 15 thn, dengan 3< gejala 1. Tdk mengikuti norma social 2. Suka berbohong 3. Impulsivitas 4. Iritabilitas & agresivitas 5. Tidak peduli dg keselamatan diri & org lain 6. Sikap tdk bertanggung jawab 7. Tdk memiliki penyesalan B. Setidaknya berusia 18 th C. Terdapat bukti gangguan tingkah laku (conduct disorder) dg onset sblm usia 15 th. D. Adanya perilaku antisosial tdk hanya terjadi selama skizofrenia / manik Borderline Pola ketidakstabilan pervasif dalam suasana perasaan dan hubungan interpersonal. Pola Pervasif ketidakstabilan dalam hub interpersonal, gambaran diri dan afek, dan impulsivitas berat yg dimulai pd masa dewasa muda & muncul di beragam konteks / setting, setidaknya 5< gejala 1. Usaha penuh kepanikan untuk menghindari pengabaian 2. Pola hubungan interpersonal yg tdk stabil & intens yg ditandai oleh idealisasi ekstrim & devaluasi ekstrim secara bergantian 3. Gangguan identitas 4. Impulsivitas yg berpotensi merusak diri 5. perilaku, gestur, perilaku ancaman bunuh diri sering terjadi 6. Ketidakstabilan afektif krn reaktivitas suasana perasaan 7. Perasaan kosong yg ironis 8. Kemarahan intens yg tdk pada tempatnya / sulit mengontrol 9. Ide paranoid terkait stres yg bersifat sementara

Histrionic Pola pervasif emosionalitas yang eksesif dan perilaku mencari perhatian. Diagnostic Criteria Pola Pervasif emosionalitas yg berlebihan & mencari perhatian, dimulai pd masa dewasa awal & muncul pd berbagai konteks, setidaknya 5< gejala berikut 1. Tdk nyaman di dalam situasi saat bukan menjadi pusat perhatian 2. Interaksi dg org lain sering dengan merayu scr seksual / provokatif yg tdk tepat 3. Menunjukkan pergeseran yg cepat & ekspresi emosi yg dangkal 4. Terus menerus menggunakan tampilan fisik untuk menarik perhatian pd dirinya 5. Memiliki gaya bicara yg sangat impresionistik & tdk rinci 6. Menunjukkan dramatisasi diri, teaterikal & eksprsi emosi yg berlebihan 7. Mudah dipengruhi oleh org lain 8. Menganggap hub lebih intim drpd yg sebenarnya Narcissistic Pola grandiositas pervasif, kebutuhan untuk dikagumi dan ketidakmampuan untuk berempati dengan orang lain. Pola Pervasif kebesaran (grandiosity) di dalam khayalan / perilaku, adanya keb untuk dipuji, & tidak punya empati yg dimulai pd masa dewasa muda & muncul di beragam konteks / setting, setidaknya 5< gejala 1. Memiliki rasa kebesaran akan pentingnya diri, berharap dikenali sbg org superior tanpa pencapaian yg sepadan 2. Memiliki preokupasi akan khayalan mengenai keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan atau cinta ideal yg tak terbatas 3. Meyakini dirinya special & unik serta dpt dimengerti oleh / harus dikaitkan dg org yg juga memiliki status yg tinggi 4. Mengharapkan pujian yg berlebihan 5. Memiliki harapan untuk mendapatkan perlakuan khusus 6. Esploitasi secara interpersonal 7. Tdk memiliki empati & tdk peduli pada perasaan org lain 8. Sering iri pd org lain/ yakin org lain iri padanya 9. Menunjukkan sikap / perilaku arogan & tinggi hati

Cluster C Anxious - Fearful Adanya kecemasan dan ketakutan. Avoidant Dependent Obsessive- Compulsive Avoidant Pola pervasif ketidaknyamanan sosial, takut akan evaluasi negatif, dan adanya ketakutan. Pola Pervasif inhibisi sosial, perasaan tdk adekuat & hipersensitivitas thd evaluasi negatif, yg dimulai pd masa dewasa muda & muncul di beragam konteks / setting, setidaknya 4< gejala 1. Menghindari aktivitas pekerjaan yg melibatkan kontak interpersonal yg signifika, krn takut akan kritik, ketidaksetujuan / penolakan 2. Tdk ingin terlibat dg org kecuali jika akan disukai 3. Menunjukkan penahanan di dalam hubungan yg intim Karena takut malu / konyol 4. Memiliki preokupasi akan dikritik / ditolak di dlm situasi sosial 5. Terhambat di dalam situasi interpersonal yg baru krn rasa tdk adekuat 6. Memandang dirinya scr sosial tdk layak, sbg individu dk menarik, / inferior dibandingkan org lain 7. Biasanya sangat enggan mengambil risiko pribadi untuk terlibat di dalam aktivitas baru krn mungkin memalukan

Dependent Pola pervasif perilaku submissif dan menempel (clinging behavior). Kebutuhan yg berlebihan & pervasive untuk diurus yg menghasilkan perilaku menempel & patuh serta takut akan perpisahan yg dimulai pd masa dewasa muda & muncul di beragam konteks / setting, setidaknya 5< gejala 1. Memiliki kesulitan untuk membuat keputusan sehari2 tanpa nasehat & peyakinan yg berlebihan dari org lain 2. Membutuhkan org lain untuk mengambil tanggung jawab untuk sebagian besar area utama dlm kehidupannya 3. Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan dg org lain krn takut kehilangan dukungan / persetujuan 4. Memiliki kesulitan untuk memulai suatu proyek / melakukan sesuatu atas keinginan sendiri 5. berlama2 untuk mendapatkan bimbingan & dukungan dari org lain, sampai pd tingkat sukarela melkukan sesuatu yg tdk menyenangkan 6. Merasa tdk nyaman/berdaya jika sendirian krn rasa takut yg berlebihan tdk mampu mengurus dirinya sendiri 7. Segera mencari hub lain sebagai sumber perhatian & dukungan jika suatu hub berakhir 8. Memiliki preokupasi yg tdk realistic akan rasa takut ditinggalkan untuk mengurus dirinya sendiri Obsessive-Compulsive Pola pervasif keteraturan, kesempurnaan dan kontrol mental serta interpersonal dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi. Pola pervasive preokupasi dg keteraturan, kesempurnaan & pengendalian mental serta interpersonal dg mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan & efisiensi yg dimulai pd masa dewasa muda & muncul di beragam konteks / setting, setidaknya 4< gejala 1. Preokupasi dg hal yg rinci, peraturan, daftar, penyusnan atau jadwal sampai tingkat bahwa titik utama aktivitas tsb menghilang 2. Menunjukkan kesempurnaan yg mengganggu penyelesaian tugas 3. Sangat berlebihan mengabdi pd pekerjaan & produktivitas sehingga menyingkirkan aktivitas menyenangkan serta persahabatan 4. Terlalu teliti, cermat & tdk fleksibel mengenai masalah etika, moralitas atau nilai 5. Tdk mampu membuang barang bekas / tdk berharga bahkan yg tdk memiliki nilai sentimental 6. Enggan mendelegasikan tugas / bekerja dg org lain kecuali mereka menuruti cara mereka melakukannya 7. Mengadopsi gaya menggunakan uang yg kiki pd diri sendiri dan org lain 8. Menunjukkan kekakuan & keras kepala

Penyebab Biologis Genetis Neurotransmitter endorfin, serotonin, dopamin Abnormalitas otak Psikodinamika Fiksasi pada tahapan perkembangan psikoseksual Kegagalan merubah narsisisme masa kanak dg penilaian yg lebih realistis ttg self & org lain mendasari perkembangan kepribadian narsisistik Belajar Pengalaman belajar masa kanak2 dari perilaku menyimpang / agresif Kurangnya kesempatan untuk mempelajari perilaku mandiri Disiplin & kontrol ortu yg berlebihan Kurangnya reinforcer dari perilaku yg diterima secara sosial Sosiokultural Penolakan / pengabaaian ortu mengacu pd kegagalan dlm menginternalisasi nilai2 ortu Overproteksi dan otoritarian Penanganan Biologis Obat antidepresan/antikecemasan, antipsikotik, untuk mengendalikan gejala Psikodinamika Membantu memahami akar masa kanak2 dari masalah mereka & belajar cara yg efektif dalam berhubungan dg org lain Perilaku Pelatihan keterampilan sosial untuk memahami bahwa perilaku mereka berdampak negatif pd org lain Cognitif - Behavioral Mendorong perilaku yg lebih adaptif, mengembangkan ketrampilan sosial yg lebih efektif & mengganti cara berfikir yg salah dg alternatif rasional.

TUGAS 1 Analisis Gejala klinis berdasarkan film We need to talk about Kevin. (format terlampir)tugas 1\TUGAS I.docx