BAB I PENDAHULUAN. kerja dan stress kerja. Cikmat (dalam Nawawi, 2003:292) menyatakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan tergantung pada kualitas

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. perlu memperhatikan dan mempertahankan motivasi para karyawannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkembang di dalam masyarakat. Kekuatan pertama dalam

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Perusahaan dengan kualitas SDM yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan sangat tergantung pada kemampuan SDM atau karyawannya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen yang saling berkorelasi, berinterdepedensi serta berintegrasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak lembaga atau perusahaan. Perhatian itu diperlukan mengingat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keadaan ekonomi yang tidak menentu dan perubahan-perubahan dinamis

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari. organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Dalam organisasi berskala

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB 5 PENUTUP. meningkatkan rasa tanggungjawab atas semua aktivitas-aktivitasnya untuk. mencapai tujuannya di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan kesuksesan seseorang didalam melaksanakan suatu pekerjaan, dimana kinerja merupakan hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja karyawan berkaitan dengan adanya akibat yang dikehendaki, yaitu hasil optimal yang dapat dicapai. Kinerja karyawan antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan kerja dan stress kerja. Cikmat (dalam Nawawi, 00:9) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerja sama dalam suatu organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman pada lingkungan tersebut. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi apabila lingkungan kerja kurang baik akan dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak sehingga tidak mendukung perolehan rancangan sistem kerja yang efisien dan efektif. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. Dari pengamatan peneliti lingkungan kerja pada AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

sudah cukup baik. Hanya saja kesadaran dari para karyawan untuk menjaga kenyamanan di tempat kerja masih rendah, sehingga membuat lingkungan kerja menjadi kurang nyaman seperti membuang sampah sembarangan atau makan di dalam ruangan kerja yang menyebabkan bau tidak sedap. Lingkungan kerja yang tidak baik akan memeberikan dampak stress kerja bagi karyawan. Khususnya bagi karyawan AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar yang memiliki frekuensi pekerjaan yang cukup padat. Stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress lebih sering dikaitkan dengan tuntutan (demand) dan sumber daya (resources) (Robbins, 008:68). Oleh karena itu seorang karyawan harus mampu mengatasi setiap persoalan yang berasal dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal agar kinerja yang baik dapat tercapai. Segala macam bentuk stress pada dasarnya disebabkan oleh ketidakmengertian manusia akan keterbatasan-keterbatasannya sendiri dalam melakukan kegiatan operasional. Lingkungan kerja yang kurang baik akan mengakibatkan karyawan akhirnya mengalami stress dan mengganggu semangat kerja atau tidak konsentrasi yang berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Jika karyawan tidak disiplin akan mempengaruhi kualitas kerja karyawan pada perusahaan atau organisasi tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti dan dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar, salah satu penyebab

stress kerja adalah konflik dengan rekan kerja yang terjadi karena adanya selisih paham dan juga sifat iri dengan rekan kerja yang lain. Seringnya tidak sependapat dengan atasan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya stress kerja. Selain itu karyawan juga harus menyelesaikan pekerjaan yang bersifat urgent seperti pada saat mengerjakan tugas-tugas baru yang diberikan pimpinan. Waktu kerja yang berlaku di akademi dimulai dari pukul 07.0 Wib sampai 1.00 Wib dan karyawan diberikan waktu istirahat dari pukul 1.00 Wib sampai 1.00 Wib. Akan tetapi sering kali terjadi jam kerja yang over time melebihi waktu kerja yang berlaku. Sehingga hal tersebut memicu munculnya stress pada karyawan. Stress yang dialami karyawan apabila tidak segera diatasi, maka akan dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan. Akibatnya pelaksanaan tugas tidak dapat berjalan dengan lancar, dan hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan diharuskan memberikan lingkungan kerja yang nyaman sehingga mengurangi terjadinya stress kerja serta meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Soeprihanto (00:7) kinerja merupakan hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja karyawan pada Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar dapat dilihat dari penilaian hasil kerja karyawan Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar. pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Realisasi Audit Penilaian Kerja Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar Per bulan Tahun 01 Periode Juni-Agustus 01 Uraian Karyawan bagian SDM, keuangan dan administrasi umum Jumlah (orang) Bulan Juni Juli Agustus Rencana Laporan Kerja Realisasi/ Penyelesaian Kerja Capaian (%) 75 66,66 Jumlah 11 9 81,81 Karyawan bagian akademik 6 Juni Juli Agustus Jumlah 9 8 Karyawan bagian kemahasiswaan 15 Juni Juli Agustus 1 66,66 50 Jumlah 7 7 5 71, Sumber: Data Hasil Kerja karyawan Amik Tunas Bangsa 01 (Diolah) Tabel 1.1 menunjukkan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan bagian SDM, Keuangan dan Administrasi Umum (Staf) yang berjumlah orang. Dari hasil penilaian kerja pada bulan Juni 01 dengan rencana kerja yang terdiri dari: membuat laporan keuangan perbulan, menyiapkan dan menyajikan laporan kemajuan hasil kerja bidang keuangan, SDM, dan Umum, membuat laporan surat masuk dan surat keluar, dan membuat laporan kemajuan hasil kerja bidang keuangan, SDM, dan Umum. Pada bulan Juni realisasi penyelesaian kerja dapat tercapai dengan baik yang bila dipersentasikan menjadi %. Namun pada bulan Juli 01 terjadi penurunan dengan rencana kerja tetapi yang terselesaikan hanya dengan hasil capaian yang tidak memuaskan bila dipersentasikan menjadi 75%. Selanjutnya pada bulan Agustus terjadi penurunan rencana kerja dan

realisasi dengan hasil capaian tidak memuaskan bila dipersentasikan menjadi 75%. Maka bila dipersentasikan jumlah hasil keseluruhan pencapaian kerja adalah sekitar 81,81%. Hal ini berbanding terbalik terhadap karyawan bagian Akademik dengan jumlah 6 orang yang memperoleh hasil yang sangat memuaskan pada bulan Juni, Juli, maupun Agustus dengan persentasi pencapaian % karena rencana kerja mereka terealisasi dengan baik. Sementara pada bagian Kemahasiswaan dengan jumlah karyawan 15 orang pada bulan Juni dengan rencana kerja dan realisasi dengan hasil capaian yang tidak memuaskan dengan persentasi sekitar 66,66%. Bulan Juli dengan rencana kerja dan realisasi dengan hasil capaian yang memuaskan bila dipersentasikan menjadi %. Tetapi pada bulan Agustus mengalami penurunan dengan rencana kerja yang di realisasi hanya 1 dengan hasil capaian yang tidak memuaskan bila dipersentasikan sebesar 50%. Berdasarkan pengamatan peneliti dan informasi yang peneliti peroleh dari para karyawan, hasil kerja yang tidak terealisasi dengan hasil capaian yang tidak memuaskan terjadi karena beban kerja yang terlalu banyak tidak sesuai dengan banyaknya karyawan yang bekerja, ditambah lagi dengan waktu yang diberikan tidak sesuai dengan bobot kerja yang berat. Sementara pimpinan menuntut mereka untuk menyelesaikan laporan kerja tersebut dalam waktu bulan dan setiap 1 bulan kinerja laporan mereka harus diberikan kepada pimpinan, sehingga para karyawan harus bekerja over time dari jam kerja seharusnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya stress kerja ditambah lagi kurang nyamannya lingkungan kerja seperti hubungan antar karyawan yang kurang harmonis sehingga kurang

adanya komunikasi yang baik antar karyawan, ruang kerja yang terlalu sempit, suhu ruangan yang tidak sesuai yang pada akhirnya menyebabkan karyawan sakit bahkan absen tanpa keterangan. Sebagian karyawan juga merasa balas jasa yang diberikan belum sesuai dengan beban kerja yang diberikan sehingga karyawan kurang termotivasi dalam bekerja. Hal ini menyebabkan target realisasi pekerjaan tidak tercapai karena kuantitas dan kualitas kerja karyawan semakin menurun. Penulis melihat pengaruh lingkungan kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan, salah satunya adalah tingkat kehadiran karyawan AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR. Karyawan yang tidak hadir mengakibatkan produktivitas dan kegiatan organisasi tidak berjalan efektif dan efisien seperti yang diharapkan organisasi. Daftar absensi karyawan pada AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR dapat dilihat pada Table 1. Tabel 1. Absensi Karyawan AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR Tahun 010 Sampai dengan Tahun 01 Keterangan Tahun 010 011 01 Orang % Orang % Orang % Izin 1 0,5 6 59,7 55 75, Standar krisis Sakit 0 5,79 60,7 58,9 Tanpa 6, 6, 6 8, Keterangan Cuti 0 0 1 1,5 0 0 Sumber: Data Absensi Amik Tunas Bangsa 010-01 (Diolah) % Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan absensi karyawan pada AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR mengalami kenaikan dari tahun

010 sampai dengan tahun 01. Hal tersebut didapat dari perhitungan persentase sebagai berikut: Persentase (%) = Jumlah absensi karyawan Jumlah karyawan % Berdasarkan perhitungan persentase tersebut terlihat pada tabel 1.1 yaitu di tahun 010 jumlah karyawan yang sakit sebanyak 0 orang dari 7 orang karyawan dengan persentase 5,79%. Tahun 011 sebanyak orang dari 7 orang karyawan dengan persentase 60,7%, dan tahun 01 sebanyak orang atau 58,9%. Ini belum termasuk dari data per orangnya yang bisa saja mengalami sakit - kali dalam setahun. Data pada Tabel 1. juga memperlihatkan bahwa absen tanpa keterangan pada tahun 010 dan 011 sama yaitu sebanyak orang dari 7 orang karyawan dengan persentase 5,7%, dan tahun 01 sebanyak 6 orang atau 8,% melebihi standar krisis perusahaan sebesar % Hal ini dapat disebabkan kurang nyamannya lingkungan kerja yang memungkinkan terjadinya stress kerja dan berdampak kepada kinerja perusahaan dan kinerja karyawan yang akan menurun. Lingkungan kerja yang nyaman akan mengurangi stress kerja dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR

1. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah Apakah lingkungan kerja dan stress kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar?. 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitaian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan stress kerja terhadap kinerja karywan pada Amik Tunas Bangsa Pematangsiantar. 1. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi kepada perusahaan dalam mengelola masalah lingkungan kerja, stress kerja dan kinerja karyawan. b. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapakan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan serta memperluas wahana berfikir secara ilmiah dalam bidang sumber daya manusia.

c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama yang akan datang.