BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1. Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha Oleh Rona Els Wenno

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82

Bab I Pendahuluan 1. Permasalahan

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

Bab I Pendahuluan UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai penyelengaraan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama

UKDW. Bab I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

Bab I Pendahuluan. LASILING, pada tanggal 20 dan 21 September 2005.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW. Bab 1 Pendahuluan. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang. diambil kemudian menjadi dasar penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang bahagia, sejahtera, tentram dan

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN. menguraikan terlebih dulu gambaran umum GPM Jemaat Airmanis.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. ada sebagian kecil orang yang memilih untuk hidup sendiri, seperti Rasul Paulus

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB III PERSOALAN REMAJA YANG LAHIR DI LUAR PENIKAHAN DAN PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP REMAJA

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki arti tersendiri di dalam hidupnya dan tidak mengalami kesepian.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami-istri. Bagi seorang wanita kehamilan merupakan suatu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan maka ada beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kristen. Setiap gereja Kristen memiliki persyaratan tersendiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

BAB IV TINJAUAN TERHADAP PERUBAHAN MINAT MELAYANI DARI PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. American Psychological Association (APA) mengartikan keluarga sebagai:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

Perceraian, Perkawinan Kembali, dan Komunitas yang Kurang Piknik

Pentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. memanggil mereka di dalam dan melalui Yesus Kristus. 1 Ada tiga komponen. gelap kepada terang, dari dosa kepada kebenaran.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

BAB I PENDAHULUAN. mengenal awal kehidupannya. Tidak hanya diawal saja atau sejak lahir, tetapi keluarga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gereja adalah komunitas yang saling berbagi dengan setiap orang dengan memberi sesuai dengan kemampuannya. Gereja adalah tempat setiap orang dalam menemukan belas kasih dan saling menerima. Gereja adalah komunitas penyembuhan yang mendorong setiap orang untuk menjadi manusia seutuhnya dan sempurna. Kemajuan zaman dengan segala yang ada didalamnya sangat mempengaruhi pola perilaku jemaat. Apalagi kemajuan modernisasi dan globalisasi yang terkadang juga mempengaruhi spritualitas. Fenomena seperti inilah harus menjadi perhatian penting dari gereja untuk menjawab tantangan zaman yang terjadi dari waktu ke waktu. Perhatian ini diwujudkan melalui proses pendampingan pastoral. Di usia GPM yang sudah renta, GPM masih saja diperhadapkan dengan kenyataan bergereja yang penuh dinamika. Belum lagi ditambah persoalan kemasyarakatan yang menuntut peran aktif gereja. GPM dengan segala persoalannya juga mengatur layanan pastoral yang tertuang dalam Tata Gereja dan Peraturan-peraturan Organik. Tanggung jawab layanan pastoral di semua aras pelayanan baik pada tingkat Sinode, Klasis, maupun jemaat telah diatur dalam aturan. Layanan pastoral dipahami sebagai bagian dari pelaksanaan amanat pelayanan gereja, yakni dengan jalan pendampingan pastoral. Berangkat dari konstitusi GPM tentang kewajiban melakukan pendampingan kepada manusia, 1

maka gereja dengan sadar memperhatikan persoalan warga jemaat dalam segala aspek hidupnya. Jemaat GPM Tuhaha merupakan salah satu jemaat dalam wilayah klasis GPM pulau-pulau Lease yang terletak di pulau Saparua, negeri Tuhaha (Beinusa Amalatu). Untuk mengakses ke pusat Klasis dan Kecamatan hanya dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh antara 15-20 menit, dengan jarak tempuh 6 km. Posisi dan letak jemaat GPM Tuhaha yang berdekatan dengan pusat klasis membuat akses informasi menyangkut pelayanan sangatlah cepat. Sesuai dengan konstitusi GPM yang mengatur tentang pendampingan pastoral, maka dalam jemaat GPM Tuhaha pendampingan pastoral terjadi pada saat menjelang Baptisan Kudus, penggembalaan menjelang Pernikahan, penggembalaan menjelang perjamuan kudus yang berlangsung di rumah-rumah warga jemaat setahun empat kali, pendampingan juga dilakukan terhadap warga jemaat yang sakit dan Pendampingan karena masalah-masalah tertentu. Masalah-masalah biasanya bersifat kasuistis, seperti: perselingkuhan, perkosaan, perceraian, perselisihan antar tetangga, kemabukan dll. Banyak masalah jemaat yang sudah ditangani oleh gereja namun satu masalah yang belum mendapat perhatian khusus dari gereja adalah pendampingan pastoral terhadap anak-anak yang lahir di luar pernikahan. Proses pendampingan itu sangat penting dalam proses pertumbuhan spritualitas jemaat. Pandangan umum masyarakat, keluarga yang ideal identik dengan keluarga yang lengkap, dalam artian terdiri dari ibu, ayah dan juga anak. Namun realitas yang ada menghadirkan kenyataan yang lain dari apa yang diharapkan sebagai keluarga yang ideal. Di dalam jemaat Tuhaha ditemui banyak anak-anak 2

yang lahir tanpa status yang jelas. Dalam menjalani hidup ini, mereka sangat membutuhkan perhatian dari gereja akibat krisis dan goncangan batin yang mereka hadapi. Dari segi mental, mereka sangat membutuhakan perhatian dari gereja akibat kebahagiaan yang tidak sebagaian tercapai dalam kehidupan mereka. Saya lebih mengarahkan perhatian saya terhadap remaja yang lahir di luar pernikahan. Di Tuhaha remaja yang lahir di luar pernikahan berjumlah 28 orang. Menurut Hurlock, remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun yang merupakan uasia matang secara hukum 1. Menurut Stanley Hall, usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Sedangkan Erikson menerapkan usia remaja dari 12-20 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, dapat dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Masa remaja adalah masa di mana seseorang berada pada masa transisi, yaitu meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki usia remaja. Masa remaja menghadirkan begitu banyak tantangan, karena banyak perubahan yang harus dihadapi mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis, dan juga sosial 2. Secara psikologis usia remaja merupakan umur yang di anggap gawat, oleh karena yang bersangkutan sedang mencari identitasnya. Kegagalan dalam mencapai sebuah identitas pribadi yang memuaskan hampir selalu akan memiliki dampak psikologis yang negatif. Masa remaja ini menurut Erikson terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri mencapai puncaknya pada fase adolesen, 1 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo), (Jakarta: Erlangga, 1991), 206. 2 Kathryn Geldard dan David Geldard, Konseling Remaja :Pendekatan Proaktif Untuk Anak Muda,(Yokyakarta: Pustaka Belajar, 2011), 6 3

ketika remaja berjuang untuk menemukan siapa dirinya. 3 Masyarakat di mana remaja tinggal memainkan peran penting dalam membentuk identitas remaja itu. Identitas remaja itu bisa positif bisa juga negatif. Identitas positif adalah keputusan mengenai akan menjadi apa mereka dan apa yang mereka yakini. Sedangkan identitas negatif adalah apa yang mereka tidak ingin menjadi seperti itu dan apa yang mereka tolak untuk mempercayainya. Peranan teman sebaya dan masyarakat sangat mempengaruhi kehidupan anak-anak remaja yang lahir di luar pernikahan. Sebab dalam masa pencarian identitas maka proses penerimaan dan penolakan dari masyarakat dan juga teman sebaya akan berpengaruh kepada remaja ini untuk membangun konsep yang postif atau negatif. Dalam interaksi dengan lingkungan setempat, anak-anak ini merasakan bahwa dirinya tidak seberuntung teman-temannya yang memilki keluarga yang lengkap. Adakalanya mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa mereka harus dibesarkan tanpa sosok ayah yang sangat dibutuhkan dalam proses pembimbingan bersama dengan ibu mereka. Sebagian dari mereka juga menanamkan rasa benci yang mendalam terhadap ayah mereka saat mereka harus melihat kenyataan yang sebenarnya. Dalam situasi semacam ini, anak-anak tersebut dapat mengalami tingkat stres yang sangat tidak nyaman. Akibat-akibat dari situasi tersebut dapat berupa menurunnya penghargaan diri yang akan membuat anak-anak itu merasa gelisah dan kurang percaya diri. Dengan demikian, pentingnya pendampingan pastoral bagi anak-anak tersebut supaya lewat gereja dalam tugas pendampingannya, mereka benar-benar 3 Diunduh dari http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/psikologiperkembangan-remaja/, pada hari senin, 11 Juni 2012 4

dapat ditolong untuk dipulihkan dari kondisi ini sehingga mereka dapat berkembang menjadi anak-anak yang normal seperti halnya anak-anak yang lain. Inilah fakta-fakta yang mendorong penulis tertarik untuk meneliti dan menulis tentang pendampingan pastoral remaja yang dilahirkan di luar pernikahan, dengan judul : Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir Di Luar Pernikahan Di Jemaat G.P.M Tuhaha I.2. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Masalah Psiko-sosial apakah yang dihadapi remaja yang lahir di luar nikah? 2. Bagaimana pendampingan pastoral gereja terhadap mereka? I.3. Tujuan Penelitian Dengan demikian tujuan penelitian adalah untuk : 1. Mendeskripsikan masalah Psiko-sosial yang dihadapi remaja yang lahir di luar nikah. 2. Mendeskripsikan bagaimana pendampingan pastoral gereja terhadap mereka. 5

I.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini sdapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap dua hal yakni, 1. Manfaat Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan displin ilmu pastoral. 2. Manfaat Praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada pihak gereja untuk meningkatkan kepeduliaan terhadap pendampingan pastoral bagi anak-anak remaja yang lahir di luar pernikahan. I.5. Metode Penelitian I.5.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Jadi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatatif. Penelitian kualitatif didefenisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati 4 I.5.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan satu bulan di Jemaat GPM Tuhaha, Klasis pulau-pulau Lease. Pemilihan lokasi penelitian ini disebabkan karena dalam jemaat Tuhaha banyak anak-anak yang lahir diluar nikah dan membutuhkan pendampingan dalam rangka proses pertumbuhan iman dan spritulitas mereka 1988), 3 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 6

I.5.3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dilakukan dengan beberapa teknik. Lexy J Moleong menyebutkan beberapa langkah strategis dalam mengumpulkan data.:. 5 Observasi partisipatif (mengarah langsung pada pengamatan di lapangan). Wawancara: Serangkaian aktivitas tanya-jawab yang dilakukan oleh peneliti dengan maksud untuk memperoleh secara lisan dan tertulis data, keterangan, pandangan dan pendirian subjek yang diwawancarai. Pertanyaanpertanyaan yang disusun akan ditanyakan secara terbuka kepada subjek yang diwawancarai. Fokus pada para informan yakni, remaja yang lahir di luar pernikahan, Orang tua remaja yang lahir di luar nikah, warga jemaat Tuhaha dan juga Pendeta dan Majelis Jemaat Tuhaha. Study Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, surat kabar maupun sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. 5 Ibid., 157-207 7

I.5.4. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, selanjutnya akan dijelaskan dan diuraikan dalam bentuk deskripsi, dengan menggunakan landasan teori Psikososial dari Erikson dan fungsi pendampingan pastoral sebagai pisau analisis, dan kesimpulan dari analisis merupakan temuan baru dari hasil penelitian ini. I.6. Defenisi Istilah-Istilah 1. Remaja di luar pernikahan adalah remaja yang orang tuanya tidak lengkap. Lahir bukan dari sebuah hubungan suami-istri melainkan hubungan tanpa status yang tidak jelas. 2. Pendampingan Pastoral adalah dilakukan oleh gereja kepada remaja yang lahir di luar nikah dalam rangka menyembuhkan mereka dari kenyataan pahit yang mereka hadapi. Sehingga dari padanya mereka dapat bertumbuh ke arah kedewasaan tanpa ada kebencian yang mendalam. 3. Psikososial adalah hubungan sosial atau relasi dalam rangka interaksi dari remaja yang dilahirkan di luar pernikahan dengan sekelompok orang orang yang ada dalam suatu komunitas. 8

I.7. Sistematika Penulisan Bab I Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar untuk memahami pendampngan pastoral terhadap anak-anak remaja yang lahir di luar pernikahan. Bab III Berisi fokus pembahasan yang berupa pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab IV Analisis hasil penelitian. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 9