PERHITUNGAN ULANG SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG EKSEKUTIF MALAM (KA. GAJAYANA)

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KINERJA MESIN PENGKONDISI UDARA TIPE TERPISAH (AC SPLIT) PADA GERBONG PENUMPANG KERETA API EKONOMI

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI AIR CONDITIONING

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

PERENCANAAN BEBAN PENDINGIN PADA KABIN PESAWAT AIRBUS

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

BAB IV PERHITUNGAN PENDINGIN GEDUNG

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Perhitungan beban pendinginan office PT. XX yang berlokasi di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

BAB III DATA ANALISA DAN PERHITUNGAN PENGKONDISIAN UDARA

BAB III PERANCANGAN.

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

Jurnal Kajian Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 April

BAB III PERHITUNGAN. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

BAB IV ANALISA DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

Perencanaan Ulang Sistem Pengkondisian Udara Pada lantai 1 dan 2 Gedung Surabaya Suite Hotel Di Surabaya

EVALUASI PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA LANTAI II DAN IV GEDUNG MALL "XYZ" DI KEDIRI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS

Universitas Mercu Buana 49

PERENCANAAN PERHITUNGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA LOKOMOTIF KERET API. Ahmad Nur fahmi 1. Abstraksi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB III DATA GEDUNG DAN LINGKUNGAN

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN MOBILE COLDSTORAGE 40 UNTUK PRODUK IKAN TUNA

PENGHITUNGAN BEBAN KALOR PADA GEDUNG AULA UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

Beban Pendinginan dan Penghematannya

STUDI EVALUASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KAMPUS BUKIT JIMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANG UTAMA Lt. 3 KANTOR MANAJEMEN PT SUPERMAL KARAWACI DENGAN METODE CLTD

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Hotel Sapadia Siantar. Hotel Danau Toba International Medan. Rumah Sakit Columbia Asia Medan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambahnya ketinggian jelajah (altitude) pesawat maka tekanan dan

Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUKAAN CEROBONG PADA OVEN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN KERUPUK RENGGINANG

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENAKSIRAN BEBAN PENDINGINAN TATA-UDARA BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

Ada beberapa rumus cara menentukan PK AC yang sesuai untuk ruangan, saya akan me nuliskan 2 diantaranya.

BAB IV: KONSEP Pendekatan Konsep Bangunan Hemat Energi

HEAT INSULATION THERMAL COMFORT DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall

SIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.

Analisis Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Pengkondisian Udara Berdasarkan Variasi Kondisi Ruangan (Studi Kasus Di Politeknik Terpikat Sambas)

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN PADA LANTAI 2 GEDUNG SENTRA BISNIS & DISTRIBUSI PT. CITRA NUSA INSAN CEMERLANG (CNI)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN UMUM

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS

Analisis CFD Penempatan Air Conditioning Unit pada KRD Ekonomi Bandung Raya

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Pendingin Ruangan (Air Conditioning) Di Gedung Direktorat Politeknik Negeri Pontianak

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM TATA UDARA MOBIL PADA ISUZU ELF DI PT FRIGIA AIR CONDITIONING

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB III METODOLOGI PENGAMBILAN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA BEBAN KALOR PADA RUANGAN SERVER SEBUAH GEDUNG PERKANTORAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

BAB II PERPINDAHAN PANAS DALAM PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

BAB IV. ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT

Kata kunci : pemanasan global, bahan dan warna atap, insulasi atap, plafon ruangan, kenyamanan

BAB V ANALISA PERHITUNGAN DARI BEBERAPA ALAT. V.1 Hasil perhitungan beban pendingin dengan memakai TRACE 700

TUGAS AKHIR EFEKTIFITAS DESICCANT DALAM MENGONTROL RH DIBANDING HEATER DAN HEATING COIL

BAB II DASAR TEORI SISTEM PENYEGARAN UDARA

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB III ANALISA DAN PENGHITUNGAN DATA

BAB III DASAR TEORI PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN UNTUK FLOATING PRODUCTION UNIT (FPU)

OPTIMASI RANCANGAN TERMAL SISTEM PENGKONDISIAN UDARA RUANGAN PASCA SARJANA UNISMA BEKASI

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

TUGAS AKHIR. Perancangan Ulang Sistem Pengondisian Udara Untuk Ruangan Pelapisan Krispi Di PT. XYZ

Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

Transkripsi:

PERHITUNGAN ULANG SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG EKSEKUTIF MALAM (KA. GAJAYANA) DOSEN PEMBIMBING: ARY BACHTIAR KRISHNA PUTRA, S.T, M.T, Ph.D TANTY NURAENI 2107100631 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Latar Belakang Sirkulasi udara di dalam kendaraan yang bergerak Pengaruh kondisi udara terhadap tubuh manusia Kenyamanan termal untuk sarana transportasi dengan jarak dan waktu tempuh yang lama

Perumusan Masalah Perhitungan sumber desain dan aktual Komparasi beban pendinginan hasil perhitungan pendinginan desain dan aktual kapasitas pendinginan pada gerbong beban dengan Komparasi hasil perhitungan desain dan aktual

Tujuan Mengetahui sumber-sumber beban pendinginan secara desain dan aktual Mengetahui komparasi total cooling load desain dan aktual dengan kapasitas pendinginan Mengetahui komparasi antara cooling load desain dan aktual

Batasan Permasalahan Jenis sistem tata udara paket (Roof Mounted Package) Perhitungan beban pendinginan metode TETD (Total Equivalent Temperatur Difference) Ruangan pengambilan data adalah gerbong kereta api eksekutif malam Ka. Gajayana Kondisi desain ruangan didasarkan pada comfort zone untuk standard ASHRAE dengan temperatur ruangan yang konstan

Manfaat Penulisan Mampu menjelaskan sistem pengkondisian udara pada gerbong kereta api Mampu menjelaskan faktor mempengaruhi kenyamanan penumpang pada gerbong kereta api Mampu yang termal menjelaskan pengaruh beban pendinginan terhadap sistem pengkondisian udara

Dasar Teori Pengkondisian Udara Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan distribusinya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman Sistem pengkondisian udara pada kereta api (Unitary system with all-air system)

Kondisi Kenyamanan Termal bagi Manusia Suhu inti tubuh konstan 37oC Suhu pada kulit bervariasi dari 20oC 40o Temperatur kulit > 45 C atau < 18 C akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh

Faktor Utama yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal

Beban Pendinginan Metode Perhitungan Beban Pendinginan Jenis Perhitungan Beban Pendinginan TETD

Metode Perhitungan Beban Pendinginan TETD Beban eksternal a. beban transmisi melalui dinding luar dan atap b. beban radiasi matahari melalui kaca c. beban partisi d. beban peralatan e. beban infiltrasi dan ventilasi Beban internal a. beban penghuni b. beban penerangan c. beban peralatan elektronik

Beban Pendinginan Ruangan Room Sensible Heat RSH = Qatap + Qdinding + Qkaca + Qpartisi + Qs,penumpang + Qpenerangan + Qperalatan elektronik Room Latent Heat RLH = QL,penumpang

Beban Pendinginan Total GTH = OASH + OALH + RSH + RLH + RSHS + RLHS dimana : OASH : Beban sensibel udara luar OALH : Beban laten udara luar RSH : Beban sensibel ruangan RLH : Beban laten ruangan RSHS: Beban pendinginan sensibel tambahan RLHS : Beban pendinginan laten tambahan

Psychometric Chart

Gerbong Kereta Api Penumpang Eksekutif Panjang badan kereta : 20.000 mm; Lebar badan kereta : 2.990 mm Tinggi lantai kereta ke atap : 3.610 mm; Berat kosong maksimum : 36 ton

Fasilitas pendukung Tempat duduk 50 buah Audio/video a. 2 unit TV LCD 32 100W b. Speaker 8 buah tipe ceiling 2 way speaker Penerangan a. Lampu bagasi 28 buah@ 20W b. Ceiling lamp 26 buah@ 14 W c. Lampu baca 50 buah @ 3 W d. Bordes/vestibule e. Lampu darurat Kamar mandi

Lanjutan fasilitas pendukung Penyegar ruangan a) Roof mounted package b) Type RPU-6014T 2 unit per kereta c) Refrigerant R-22 (CHCLF2) d) Cooling capacity 30,000 kcal/hour atau 34,890 watt e) Tout evap. 22 26 0C f) Persentasi udara luar dan return air adalah 30% (480 m3/h) dan 70 % (1620 m3/h)

Pengambilan Data Pengukuran dilakukan setiap jam selama perjalanan dari Malang menuju Jakarta pada salah satu gerbong Ka. Gajayana 1. Persiapan 2. Pengukuran Alat ukur Temperatur Kertas kerja Kelembaban Alat tulis Kalibrasi alat ukur

Flowchart Pelaksanaan Penelitian

Hasil Perhitungan Sumber Beban Pendinginan Desain Tahun 2009 Ventilasi : beban pendinginan terbesar 7068,84 watt. Beban penghuni bernilai konstan 5.127,50 watt {jumlah penumpang, aktivitas penumpang, dan kondisi udara temp. 230C dan RH 50%} Infiltrasi akibat perbedaan humidity rasio (kelembaban dan temperatur) antara ruang penumpang dan lingkungan. beban peralatan elektronik dan penerangan bernilai konstan yaitu 1200,00 watt dan 1074,00 watt. cooling load kaca, kebocoran air supply, atap, dinding, kalor fan, dan partisi. Nilai beban tersebut berkisar 600-100 watt.

Hasil Perhitungan Sumber Beban Pendinginan Aktual 28 April 2009 Beban penumpang terkondisi maksimum pada waktu ke-5 dan 6 (21.00-22.00) sebesar 5024,90 watt (49 orang). Beban ventilasi penurunan drastis terjadi pada waktu ke-3 (19.00) yaitu 1220,88watt. Beban infiltrasi minimum dan maksimum terjadi pada waktu ke-3 (19.00) sebesar 921,33 watt dan ke-14 (06.00) sebesar 2128,94 watt. Beban penerangan sebesar 561,20 watt, Beban peralatan akibat panas fan sebesar 239,72 watt dan akibat air supply sebesar 325,00 watt, Beban elektronik 200 watt, Beban partisi sebesar 119,15 watt, Beban kaca 107,94 watt, beban dinding dan atap masing-masing 39,93 watt dan 37,14 watt.

Komparasi Beban Pendinginan Desain Dan Kapasitas Pendinginan Yang Terpasang Kapasitas pendinginan yang dibutuhkan untuk mengkondisikan gerbong penumpang pada 23oC dan RH 50% berkisar 14899,86 watt hingga 21578,74 watt. Minimum dan maksimum pada jam 00.00 di bulan Agustus dan jam 07.00 di bulan Oktober. Total beban pendinginan terkecil terjadi pada pukul 00.00. Sedangkan GTH terbesar terjadi pada pukul 07.00 Kapasitas pendinginan yang terpasang pada gerbong kereta lebih besar dari kebutuhan.

Komparasi Beban Pendinginan Aktual Dan Kapasitas Pendinginan Yang Terpasang Kapasitas pendinginan yang digunakan lebih besar dari total beban pendinginan aktual. Kondisi ruang penumpang temperatur 22,4 25,3oC dan kelembaban 57,5 63,7%. Sumber beban lain yang tidak terhitung diantaranya : perpindahan panas pada material bagasi, kursi, sandaran kaki yang terbuat dari logam, selimut, dan koper atau tas yang dibawa oleh para penumpang, dll.

Komparasi Beban Pendinginan Desain Dan Aktual Ventilasi desain, volume udara yang dimasukkan sebesar 375 ft3/m sedangkan pada kondisi aktual adalah 282,52 ft3/m Infiltrasi desain dan aktual perbedaan humidity rasio dan temperatur di dalam dan di luar gerbong desain lebih tinggi dari hasil pengukuran langsung. Penumpang aktual bernilai lebih beban seluruh kursi terisi penuh (50 orang) dan heat gain yang besar pada temperatur ruangan dijaga konstan pada 23oC. Namun kondisi aktual temperatur ruangan yang bervariasi pada 22,4 25,3oC sehingga heat gain relative kecil.

Kesimpulan Sumber beban pendinginan desain terbesar antara lain beban ventilasi, beban penumpang dan beban infiltrasi. Sedangkan hasil perhitungan beban pendinginan aktual terbesar adalah beban penumpang, beban ventilasi dan beban infiltrasi. Total beban pendinginan desain lebih kecil dari kapasitas pendinginan yang terpasang. Besarnya GTH desain berkisar 14899,86-21578,74 watt sedangkan kapasitas pendinginan yang terinstall adalah 34.890,00 watt. Kapasitas pendinginan yang digunakan saat kereta berjalan (aktual) adalah 17.445,00 watt sedangkan total beban pendinginan aktual bernilai antara 7364,59 11.112,47 watt sehingga kapasitas pendinginan lebih besar dari total pendinginan aktual. Hasil perhitungan beban pendinginan ventilasi, infiltrasi dan penumpang gerbong pada bulan April 2009 (desain) lebih besar dari perhitungan beban berdasarkan data pengukuran tanggal 28 April 2010 (aktual). Kondisi ruang penumpang secara desain dan aktual berada di dalam comfort zone pada psychometric chart.

Saran Pengurangan kapasitas pendinginan saat jumlah penumpang kurang dari setengah jumlah kursi yang tersedia. Penambahan sistem kendali otomatis agar operator tidak perlu mengendalikan kapasitas AC secara manual bila kondisi udara di dalam gerbong terlalu dingin atau panas.

Simulasi Grafik Psikometrik Penentuan Humidity Rasio Ventilasi Desain Penentuan Humidity Rasio Infiltrasi Desain Penentuan Mixture Air Penentuan Supply Air

Beban Pendinginan Dari Sinar Matahari Yang Melalui Dinding Luar Dan Atap A. Konveksi lingkungan ; NuL = (0.037 ReL4/5-871) Pr1/3 ; ; Ro = 1/h B. Konduksi R1 = x/k C. Konveksi dalam ruangan ; NuL = 4/3. (GrL/4) 1/4. g. Pr ; Ri = 1/h U = 1/Rtotal = 1/( ) Beban Pendinginan melalui dinding luar dan atap Q = U x A x t

Beban Radiasi Matahari Melalui Kaca Beban pendinginan akibat radiasi matahari melalui kaca Q = PSHG x SLF x OF x A Beban pendinginan akibat perbedaan temperatur antara udara luar dengan udara dalam ruangan terjadi secara konduksi Qkonduksi = Ukaca x Akaca x (TOA - TRM)

Beban Partisi Qpartisi = U partisi x A partisi x T

Beban Peralatan RSHS = (RSH x % kebocoranair supply) + (RSH x % heat gainfan) RLHS = RLH x % kebocoranair supply

Beban Pendinginan dari Udara Ventilasi dan Infiltrasi Beban sensibel dari udara luar (OASH) OASH = 1,08 x cfmoa x (TOA - TRM ) Beban laten dari udara luar (OALH) OALH = 0,68 x cfmoa x (ωoa - ωrm )

Beban Penghuni Beban sensibel dari manusia QS,Orang = SHGPE x people Beban laten dari manusia QL,Orang = LHGPE x people

Beban Penerangan Qlampu = 3,4 x (1,25 x Fluorescent + Incandescent)

Beban Peralatan Elektronik Q = Peralatan elektronik x daya terpasang

Metode Perhitungan Beban Pendinginan