R, 2015 IMPLEMENTASI TRAINER DIGITAL PORTABLE PADA PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL DASAR MELALAUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. (menanya), experimenting (mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring).

Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Rahmadika, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resti Fauziah, 2013

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gebyar Gumelar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

NERIS PERI ARDIANSYAH,

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

Jakarta, Oktober Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Modul 6 : Rangkaian Sekuensial 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB IX RANGKAIAN PEMROSES DATA

BAB I PENDAHULUAN. Barangkali tidak banyak yang menyadari bahwa pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala tersebut disebabkan kurangnya kreatifitas guru-guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia untuk menjadi manusia yang

PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

INOVASI TRAINER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MODEL BRIEFCASE TERPADU Oleh : Umi Rochayati, Suprapto. .

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

COUNTER ASYNCHRONOUS

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

Jobsheet Praktikum DECODER

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indriyani Hargesta, 2015

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan manusia. Namun pada prakteknya kegiatan belajar-mengajar masih

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan era globalisasi, diperlukan sumber daya

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Jobsheet Praktikum REGISTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Soekarno Hatta (Riung Bandung) Bandung Fokus utama penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggun Gitaresmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dinamis serta perkembangan yang baik. Menurut Buchori 2001 dalam Trianto

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Batasan Masalah Manfaat Penelitian 3

BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

MODUL I GERBANG LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN. Problematika yang muncul dibidang pendidikan kejuruan adalah sulitnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran (Komalasari, 2011, hlm. 3). Dalam sebuah proses belajar mengajar dibutuhkan suatu media untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi diberbagai bidang, banyak peneliti melakukan inovasi dan mengembangkan media pembelajaran tujuannya untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didiknya. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membantu peningkatan pemahaman siswa. Teknik digital merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik yang belajar pada rumpun Teknologi Rekayasa dan Informasi. Kemampuan dalam memahami konsep dasar dan aplikasi digital penting sekali untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi dewasa ini yang hampir sebagian besar berbasis teknologi digital. Kendala yang dihadapi dalam mempelajari mata pelajaran teknik digital di SMK Negeri 1 Cimahi Program Keahlian Teknik Transmisi yaitu media pembelajaran yang digunakan memiliki kekurangan yaitu panel yang terdapat pada sebagian besar trainer tidak bisa dingunakan karena rusak atau tidak berfungsi sehingga menghambat siswa dalam praktikum, trainer harus selalu terhubung pada sumber tegangan (tidak portable), trainer kurang menarik, panel praktikum tidak mengikuti pemahaman konsep digital yang dimulai dari pemahaman simbol gerbang logika dasar sampai pada rangkaian kombinasi digital. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru, model pembelajaran yang digunakan adalah problem based

2 learning (PBL) tetapi berdasarkan observasi yang dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung tahapan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan tahapan PBL yang sebenarnya. Pada tahap persiapan guru hanya sebatas meninstruksikan siswa agar menyelesaiakan percobaan yang terdapat pada jobsheet tanpa menjelaskan permasalahan yang berhubungan dengan praktikum dan guru masih kurang memberikan motivasi agar memusatkan perhatian terhadap aktivitas penyelesaian masalah. Pada tahap evaluasi penilaian dilakukan belum menyeluruh. Guru hanya melihat hasil akhir percobaan yang dilakukan oleh siswa tanpa melihat proses pengerjaan praktikum serta belum melakukan refleksi terhadap hasil penyelesaian masalah serta proses praktikum yang dilakukan. Hambatan dan permasalahan yang ditemukan perlu ditindak lanjuti sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Maka peneliti akan mencoba menerapkan media pembelajaran objek sehingga pembelajaran bersifat pengalaman secara langsung. Trainer portable digital merupakan suatu media objek yang digunakan untuk mempelajari teknik digital dengan lebih mudah, karena panel praktikum mengikuti pemahaman konsep digital yang dimulai dari pemahaman simbol gerbang logika dasar sampai pada rangkaian kombinasi digital selain itu trainer dilengkapi dengan power supply, input switch, output display, clock, pulser, logic probe, decoder BCD to seven segment, dan project board. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian adalah PBL. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah riil melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, mengembangkan kemampuan berfikir dan mengintegrasikan pengetahuan baru sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. PBL bertujuan melatih siswa dalam berpikir kritis, kreatif dan rasional, aktif berkolaborasi, berkomunikasi, dan meningkatkan pemahaman materi yang diajarkan serta memberi pengalaman nyata terhadap siswa. Penelitian terkait penerapan PBL telah banyak dilakukan oleh peneliti. Keuntungan PBL yaitu untuk mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas yang melibatkan siswa dalam

3 penyelidikan pilihannya sendiri dan memungkinkan siswa menginterprestasikan dunia nyata serta membangun pemahaman tentang fenomena tersebut yang terdapat pada jurnal Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah (Sudarman, 2007). Jurnal Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisispasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Udiksha (Suci, 2008) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan model pembelajaran akan berpengaruh terhadap jenis media yang digunakan. Dengan PBL siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah riil. Maka peneliti merancang suatu media pembelajaran berupa media objek yaitu trainer digital portable dengan tujuan untuk memberikan kondisi nyata kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bersifat kongkrit dan dapat mempermudah siswa dalam membantu pemahaman dan perkembangan berfikir dalam mempelajari teknik digital. Indikator pembelajaran pada kompetensi dasar memahami rangkaian flip-flop (FF) sulit diamati jika hanya mengandalkan hasil praktikum maupun tes tulis saja. Maka evalausi dilakukan dengan menggunakan penilaian otentik. Untuk pengukuran ranah afektif dan ranah psikomotor digunakan instrumen berupa lembar observasi dalam bentuk rating scale (skala bertingkat). Proses pembelajaran teknik digital dinilai akan optimal jika digunakan media pembelajaran trainer digital portable dengan pendekatan PBL. Oleh karna itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi Trainer Digital Portable pada Praktikum Teknik Digital Dasar Melalaui Pendekatan Problem Based Learning. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penilitian sebagai berikut:

4 1. Bagaimana hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada kelas dengan penerapan media pembelajaran konvensional trainer digital melalui pendekatan PBL? 2. Bagaimana hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada kelas dengan penerapan media pembelajaran trainer digital portable melalui pendekatan PBL? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor antara kelas dengan penerapan media pembelajaran trainer digital portable dan kelas dengan penerapan media pembelajaran konvensional trainer digital melalui pendekatan PBL? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah penelitian bertujuan agar penelitian lebih terfokus dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai judul penelitian, maka penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Transmisi SMKN 1 Cimahi pada mata pelajaran teknik digital dengan kompetensi dasar memahami rangkaian flip-flop dengan materi pelajaran rangkaian RS flip-flop, D flip-flop, dan JK flip-flop. 2. Pengukuran hasil belajar mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunkan tes dan observasi. 3. Model pembelajaran yang diterapkan adalah PBL. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah: 1. Mengetahui hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor setelah penerapan media pembelajaran konvensional trainer digital melalui pendekatan PBL.

5 2. Mengetahui hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor setelah penerapan media pembelajaran trainer digital portable melalui pendekatan PBL. 3. Mengetahui perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor antara kelas dengan penerapan media pembelajaran trainer digital portable dan kelas dengan penerapan media pembelajaran konvensional trainer digital melalui pendekatan PBL. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya: 1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran trainer digital portable melalui pendekatan PBL diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi pelajaran rangkaian flip-flop. 2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, penelitian dapat menjadi pertimbangan kepada pihak sekolah agar senantiasa mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan penelitian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi landasan teori yang berkaitan dengan PBL, media pembelajaran, pengenalan trainer digital portable, hasil belajar, kerangka pemikiran, asumsi penelitian, variabel penelitian, paradigma penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, membahas mengenai lokasi, populasi, sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen

6 penelitian, pengujian instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi pembahasan analisis data hasil penelitian, dan temuan hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN, menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dan saran setelah dilakukannya penelitian.