EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

PENGARUH PENAMBAHAN CMC SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL TERHADAP YOGHURT TEPUNG GEMBILI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN SOYGHURT SINBIOTIK SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL DENGAN PENAMBAHAN KULTUR CAMPURAN

Pengaruh Kombinasi Susu dengan Air Kelapa

METODE. Lokasi dan Waktu

PENGARUH KONSENTRASI SUSU SKIM DAN STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS CORNGURT SINBIOTIK SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN SARI JAHE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, MIKROBIOLOGIS DAN SENSORIS YOGURT SKRIPSI

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR DENGAN PENAMBAHAN BUBUR STRAWBERRY SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

PENAMBAHAN GULA KELAPA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS SUSU FERMENTASI KACANG MERAH. ( Phaseolus vulgaris L.)

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

KOMBINASI Lactobacillus plantarum DENGAN Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SELAMA PENYIMPANAN

SKRIPSI. Oleh: Edwina Pariwono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

A. H. Septiani, Kusrahayu dan A. M. Legowo Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), KADAR LAKTOSA DAN KEASAMAN WHEY YANG DIFERMENTASI DENGAN Bifidobacterium bifidum PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

OLEH: SUZANNA TANIAJI

METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Bahan dan Alat

Kata kunci : fermentasi, sereal

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III.METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGURT PROBIOTIK DARI SUSU KAMBING SAANEN DAN PESA (PERSILANGAN PERANAKAN ETAWAH DAN SAANEN) SELAMA PENYIMPANAN

OLEH : NIKE RATNASARI NRP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

SIFAT KIMIA DAN SINERESIS YOGHURT YANG DIBUAT DARI TEPUNG KEDELAI FULL FAT DAN NON FAT DENGAN MENGGUNAKAN PATI SAGU SEBAGAI PENSTABIL NASKAH PUBLIKASI

KUALITAS SOYGHURT DENGAN VARIASI RASIO SUSU KEDELAI DENGAN SUSU RENDAH LEMAK

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

AKTIVITAS ANTAGONISTIK KULTUR STARTER YOGURT DAN KEFIR TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SELAMA PROSES PENYIMPANAN DINGIN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

PENGARUH PENAMBAHAN Ca-LAKTAT TERHADAP KARAKTERISTIK YOGURT KEDELAI JAGUNG PROPOSAL SKRIPSI OLEH : YOHANES ALIM

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

PENGARUH PENAMBAHAN UMBI GARUT

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. glukosa. Unit-unit fruktosa dalam inulin dihubungkan oleh ikatan β-(2 1)-Dfruktosil-fruktosa

PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM DALAM PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK SUSU JAGUNG (Zea mays L.) MENGGUNAKAN KULTUR Lactobacillus acidophilus

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS SUSU TERHADAP KARAKTERISTIK SOYGHURT

Perbandingan Kualitas Yogurt yang Dibuat dengan Kultur Dua dan Tiga Bakteri

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

Oleh, Ruben Wicaksono NIM: SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

VIABILITAS PROBIOTIK Lactobacillus casei PADA YOGURT SUSU KAMBING SELAMA PENYIMPANAN BEKU

PENGARUH LAMA PEYIMPANAN SUSU SAPI PASTEURISASI PADA SUHU RENDAH TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK YOGURT SKRIPSI

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI STARTER TERHADAP KUALITAS KEFIR SUSU SAPI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus)

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

M. I. SABRINA SUTANDEO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

PDF processed with CutePDF evaluation edition

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian

Agrium, April 2012 Volume 17 No 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI FRUKTOSA PADA SUSU MENJADI ASAM LAKTAT

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

EDUFORTECH 2 (1) 2017 1-6 EDUFORTECH PENENTUAN UMUR SIMPAN YOGHURT SINBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG GEMBOLO MODIFIKASI FISIK Determination of Synbiotic Yoghurt Shelf Life with Addition of Modified Gembolo Flour Rizqi Z. Ihsan, Dewi Cakrawati*, Mustika N. Handayani., Sri Handayani, 1,3 Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan *Korespondensi: dewicakrawati@upi.edu ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui umur simpan yoghurt sinbiotik pada beberapa suhu dengan penambahan tepung gembili modifikasi fisik. Bakteri yang digunakan untuk pembuatan yoghurt terdiri dari Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longun, Streptococcus themophillus. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode Accelerated shelf life test (ASLT) dengan karakteristik yang diamati yaitu ph, nilai Total Asam Tertitrasi (TAT) dengan metode titrasi, dan Total bakteri asam laktat dengan metode TPC. Tingkat penambahan tepung gembili modifikasi fisik sebanyak 2%. Umur simpan yogurt dapat ditentukan dari faktor kritis kerusakan yang paling cepat dengan persamaan Arrhenius y = -3504,1x + 9,1043 dan nilai R 2 = 0,5125. Yogurt sinbiotik yang disimpan pada suhu ruang umur simpannya adalah 9,5 hari. Pada penyimpanan suhu 4 C, umur simpannya adalah 23,2 hari. Pada suhu penyimpanan 40 C, umur simpannya adalah 5,4 hari. Penambahan tepung umbi gembili pada yogurt sinbiotik berpengaruh terhadap viabilitas BAL dalam yogurt tersebut terutama setelah dikonsumsi dimana viabilitas BAL yogurtsinbiotik selama penyimpanan mengalami penurunan, tetapi jumlahnya masih berada pada kisaran10! CFU/ml pada hari terakhir penyimpanan Kata kunci: Yoghurt, ASLT, gembolo ABSTRACT The study aim was to determine the shelf life of yogurt sinbiotik at several temperatures with the addition of Dioscorea esculenta modified flour. Lactic Acid Bacteria used for yoghurt making consist of Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longun, Streptococcus themophillus. The method used Accelerated shelf life test (ASLT) with the characteristics observed namely ph, total acid value using titration method, and total lactic acid bacteria with TPC method. The concentration level of modified flour of Dioscorea esculenta was 2%. The shelf life of yogurt can be determined from the critical factor based on most rapid damage to the Arrhenius equation y = -3504,1x + 9.1043 and R2 = 0.5125. Yogurt sinbiotik stored at room temperature shelf life is 9.5 days. At 4 C storage temperature, shelf life is 23.2 days. At 40 C storage temperature, shelf life is 5.4 days. The addition of Dioscorea esculenta tuber starch in yogurt sinbiotik affect viability of LAB in the yogurt, since viability of lactic acid bacteria during storage has decreased, but the numbers are still within the range of CFU / ml on the final day of storage Keywords : yoghurt, gembolo, ASLT

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Tepung Gembolo Modifikasi Fisik 2 PENDAHULUAN Salah satu minuman fungsional yang terkenal adalah yoghurt, yang merupakan hasil fermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat (Robinson dan Tamime, 2006). Penggunaan bakteri asam laktat pada yoghurt seperti Lactobacillus bulgaricus serta Streptococcus thermophillus memberikan manfaat bagi tubuh yaitu dapat menekan keberadaan mikroorganisme merugikan di usus besar sehingga saluran cerna menjadi lebih sehat. Bakteri asam laktat karenanya dapat dikatakan bakteri probiotik, yaitu bakteri yang menguntungkan bagi tubuh manusia (Roberfroid, 2000). Keberadaan probiotik dalam usus besar manusia ditunjang oleh adanya prebiotik sebagai sumber energi bagi mikroorganisme probiotik. Prebiotik adalah karbohidrat yang tahan terhadap enzim pencernaan manusia sehingga tersedia di usus besar sebagai sumber energi bagi bakteri probiotik (O Hara et al, 2007). Prebiotik dapat berupa oligosakarida, seperti inulin dan fruktooligosakarida, juga dapat berupa pati resisten yang terdapat secara alami pada bahan pangan maupun hasil modifikasi pati (Roberfroid, 2000). Kombinasi antara probiotik dan prebiotik disebut sinbiotik (O Hara, et al, 2007). Salah satu komoditas hasil pertanian yang mengandung prebiotik adalah umbi gembili. Gembili merupakan salah satu umbi-umbian minor di Indonesia. Keberadaan gembili semakin jarang karena kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Gembolo (Dioscorea sp) merupakan satu di antara berbagai jenis tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber pangan pokok alternatif, karena bagian umbi dari tanaman ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Berbagai hasil penelitian memperlihatkan bahwa umbi gembili dapat diolah dengan cara direbus, atau dijadikan tepung dan pati umbi gembili. Penambahan tepung gembili pada produk yoghurt diharapkan dapat meningkatkan nilai manfaat yoghurt seabagai minuman probiotik sekaligus prebiotik karena menyediakan serat pangan serta diharapkan dapat mempertahankan viabilitas bakteri asam laktat. Produk pangan, seperti yoghurt memiliki masa simpan tertentu dan kualitasnya akan menurun selama penyimpanan sehingga agar yoghurt memiliki manfaat maksimal saat dikonsumsi maka penentuan umur simpan yoghurt perlu dilakukan. Metode yang dapat dilakukan untuk menentukan umur simpan adalah Accelerated Shelf Life Test (ASLT) yang didasarkan pada pendekatan arhenius selama 14 hari dengan berdasarkan karakteristik penting dari yoghurt seperti ph, Total asam tertitrasi dan total bakteri asam laktat. METODE Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kultur starter dan untuk produksi yogurt sinbiotik adalah adalah kultur starter cair (Steptococcus thermophilus, Bifidobacterium longum, dan Lactobacillus acidophilus), susu sapi segar dan tepung umbi gembili. Sedangkan, bahan yang digunakan untuk analisis antara lain indikator PP, NaOH 0,1 N, aquades, media MRS, NaCl, KHP dan alkohol. Alat yang digunakan dalam produksi sampai penyimpanan yogurt sinbiotik antara lain labu erlenmeyer, kapas, aluminium foil, autoklaf, pembakar bunsen, korek api, inkubator, jam, kompor gas, takaran, panci, pengaduk, termometer, kemasan, dan chiller. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk analisis antara lain labu erlenmeyer, buret, pipet Mohr, gelas ukur, autoklaf, clean bench, pembakar bunsen, korek api, alkohol, inkubator, dan sendok. Tahapan Penelitian 1. Pembuatan Yogurt Sinbiotik Proses pembuatan yogurt sinbiotik dimulai dengan pasterisasi susu pada suhu 65 C sambil selama 15 menit. Susu kemudian didinginkan hingga suhunya mencapai sekitar 40 C. Selanjutnya mencampurkan susu tersebut dengan 2% tepung umbi gembolo lalu dillakukan homogenisasi dan ditambahkan kultur bakteri asam laktat yang telah diaktifkan dengan aquades dalam perbandingan 1/10 gr/ml sebanyak 4% (v/v). Selanjutnya, produk larutan tersebut diinkubasi pada suhu 45 C selama 5 jam dalam keadaan tertutup rapat.

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Tepung Gembolo Modifikasi Fisik 3 Yogurt sinbiotik kemudian dikemas ke dalam jenis kemasan jar berbahan kaca dengan volume 130 ml yang telah disterilkan dengan air panas. Pengemasan dilakukan secara manual. Yogurt sinbiotik yang telah dikemas tersebut kemudian disimpan pada perlakuan suhu chiller 2-4 C, suhu ruang (±25ᵒC), dan suhu inkubator 40ᵒC. 2. Penyimpanan yoghurt selama 14 hari pada beberapa suhu Yoghurt selanjutnya disimpan selama 14 hari pada 3 suhu berbeda yaitu suhu ruang (25oC), suhu 4oC dan 40oC. Karakteristik yoghurt meliputi ph, total asam tertitrasi dan total bakteri asam laktat diamati setiap 2 hari sekali. Analisa total asam dilakukan dengan metode titrasi, sedangkan total bakteri asam laktat dlakukan dengan metode Total Plate Count. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai keasaman yoghurt berada pada rentang 3,2 sampai 4,29. Nilai keasaman yoghurt berubah selama penyimpanan. Nilai keasaman terendah terjadi pada yoghurt yang disimpan pada suhu 40oC. Hal ini karena semakin tinggi suhu maka akan semakin memicu terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan penurunan ph produk. Rahman dkk, (1992) menyatakan bahwa yogurtyang disimpan pada suhu dingin dapat mencegah pembentukan asam yang berkelanjutan dan menghambat aktivitas kultur laktat. Nilai ph yoghurt selama penyimpanan disajikan pada Gambar 1. 5 4 Nilai ph 3 2 1 4 25 40 0 H- 2 H- 4 H- 6 H- 8 H- 10 H- 12 H- 14 Lama penyimpanan (Hari) Gambar.1. Grafik nilai ph selama penyimpanan Penurunan nilai ph disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai aktivitas mikroorganisme pada awal penyimpanan. Sedangkan peningkatan nilai ph disebabkan oleh asamlaktat yang dihasilkan semakin sedikit, karena sebagian besar bakteri asam laktat mengalami kematian akibat sumber gula yang semakin berkurang danlingkungan yang asam.winarno dan Fernandez (2007) menyatakan bahwa bakteri asam laktat, pada umumnya menghasilkan sejumlah besar asam laktat dari fermentasi substrat energi karbohidrat. Asam laktat yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat akan dapat menurunkan nilai ph lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan rasa asam. Semakin lama waktu penyimpanan, total asam laktat pada yogurt akan mengalami peningkatan dan pertumbuhan bakteri asam laktat biasanya menjadi terhambat karena tingginya keasaman yogurt. Nilai total asam tertitrasi pada yoghurt dianggap sebagai nilai asam laktat yang terbentuk akibat fermentasi laktosa oleh bakteri asam laktat. Asam laktat yang terbentuk akan menurunkan ph yoghurt menyebabkan terbentuknya gel akibat koagulasi protein susu dan menimbulkan aroma khas pada yogurt (Robinson dan Tamime, 2006). Zare (2011) menyatakan penambahan prebiotik dari polong-polongan meningkatkan produksi asam selama fermentasi. Nilai total asam tertirasi akan berbanding terbalik nilai ph. Dalam 14 hari penyimpanan, nilai TAT yogurt sinbiotik mencapai batas maksimal standar SNI yogurt untuk TAT yaitu 2%. Hal ini terjadi karena suhu

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Tepung Gembolo Modifikasi Fisik 4 ruang (±25 C) dan inkubator (±40 C) mendekati suhu optimal bagi pertumbuhan mikroba dalam susu. Menurut Winarno (2007), Lactobacillus bulgaricus tumbuh optimal pada suhu 45-47 C, Streptococcus thermophilus pada suhu 37-42 C, Bifidobacterium longumpada suhu 37-41 C, dan Lactobacillus acidophilus pada suhu 35-38 C. Dengan penyimpanan pada suhu ruang yang paling mendekati suhu optimum pertumbuhannya, maka aktivitas kultur campuran Steptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, Bifidobacterium longum dan Lactobacillus acidophilus tidak terhambat sehingga jumlah asam laktat yang dihasilkan juga meningkat dengan cepat sampai beberapa waktu tertentu. Semakin tinggi suhu penyimpanan nilai TAT juga semakin cepat peningkatannya. Hal ini terjadi karena pada penyimpanan suhu 40 yang paling mendekati suhu optimal pertumbuhan, bakteri asam laktat dapat beraktivitas mengubah laktosa menjadi asam laktat dengan baik sehingga total asam laktat meningkat dengan cepat dan nilai TAT juga cepat peningkatannya. Sedangkan semakin rendah suhu penyimpanan, aktivitas bakteri untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat terhambat sehingga peningkatan total asam laktat berjalan lambat dan nilai TAT juga lambat peningkatannya. Total asam akan meningkat selama penyimpanan (Utami, 1995). Peningkatan total asam terjadi sebagai akibat aktivitas bakteri yang memecah laktosa yang ada dalam susu menjadi asam-asam organik, terutama asam laktat. Total Asam Ter5trasi (TAT) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 H- 2 H- 4 H- 6 H- 8 H- 10 H- 12 H- 14 Lama penyimpanan (hari) 4 25 40 Gambar 2. Grafik total perubahan Total Asam Tertitrasi (TAT) selama penyimpanan Peningkatan pertumbuhan bakteri asam laktat, ditandai dengan penurunan ph yang semakin asam. Penambahan probiotik dari umbi gembili menunjang pertumbuhan bakteri asam laktat semakin banyak. Menurut Jay (2012), semakin lama waktu fermentasi maka jumlah bakteri asam laktat makin meningkat. Meningkatnya jumlah bakteri asam laktat selama fermentasi disebabkan kondisi substrat masih memungkinkan untuk berlangsungnya metabolisme bakteri asam laktat. Lama waktu penyimpanan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri asam laktat. Pertumbuhan bakteri asam laktat selama penyimpanan, yang dinyatakan dalam satuan koloni/g meningkat pada hari ke- 2 hingga hari ke- 4 seperti pada tabel 7. Pertumbuhan tertinggi, pada hari ke- 4 yaitu (34 x 10! ) koloni/g pada suhu4, (70 x 10! )koloni/g pada suhu 25, dan (4 x 10! )pada koloni/gsuhu 40. Menurut Zare (2011), penentuan parameter kritis pendugaan umur simpan ialah dengan melihat parameter yang mempunyai R 2 terbesar.kemudian, dari persamaan tersebut akan diperoleh nilai k pada masing-masing suhu penyimpanan yang akan digunakan untuk menghitung umur simpan produk. Nilai k yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam rumus untuk menghitung umur simpan produk berdasarkan orde reaksinya.

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Tepung Gembolo Modifikasi Fisik 5 80 koloni/g 60 40 20 0 H- 2 H- 4 H- 6 H- 8 H- 10 H- 12 H- 14 Lama penyimpanan (hari) 4 25 40 Gambar 3. Hubungan lama penyimpanan dengan perubahan total bakteri asam laktat Tabel 1. Persamaan Arrhenius dan nilai koefisien korelasi (R 2 ) dan nilai energi aktivasi setiap parameter Parameter mutu Persamaan Arhennius R 2 Orde reaksi Total Mikroba - - - ph y = 761,55x - 5,2945 0,3288 0 Total Asam Tertitrasi (TAT) y = -3504,1x + 9,1043 0,5125 0 Berdasarkan hasil yang didapatkan pada Tabel 1, persamaan yang digunakan untuk menduga umur simpan yogurtsinbiotik yaitu y = -3504,1x + 9,1043 dengan koefisien korelasi (R! ) TAT sebesar 0,5125. Persamaan reaksi ini yang akan digunakan untuk mendapatkan nilai k dari masing-masing suhu penyimpanan. Titik kritis pendugaan umur simpan minuman sari tebu ditentukan dengan cara mengkorelasikan antara hasil pengujian objektif dengan subjektif. Parameter yang digunakan sebagai data objektif berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya adalah parameter peningkatan Total Asam Tertitrasi (TAT). Titik kritis pada parameter peningkatan Total Asam Tertitrasi ditentukan pada hari ke- 14. Nilai titik kritis ini digunakan sebagai nilai mutu akhir (At) untuk menduga umur simpan produk. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa pada parameter Total Asam Tertitrasi (TAT), nilai titik kritis ditentukan sebesar 2,053 %. Pendugaan umur simpan yogurtsinbiotikdihitung menggunakan persamaan regresi linier dari parameter kritis terpilih. Hasil perhitungan sebelumnya telah didapatkan parameter kritis berupa nilai Total Asam Tertitrasi (TAT) pada orde reaksi nol dengan persamaan regresi linier: y = -3504,1x + 9,1043. Persamaan ini kemudian digunakan untuk mendapat nilai k pada masing-masing suhu penyimpanan, sehingga diperoleh umur simpan minuman sari tebu seperti yang dijelaskan pada Tabel 9. Umur simpan pada reaksi orde satu dihitung dengan persamaan. Umur simpan =!"!"!!"!#!!"!"!!"#$#%!"#$!"#$#%&'('#!"#$"!"!! Tabel 2. Pendugaan umur simpan yogurt sinbiotik Suhu Umur Simpan Nilai K K Hari Minggu 4 277 0,0288 23,17 3,31 25 298 0,0703 9,49 1,36 40 313 0,1236 5,40 0,77

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Sinbiotik Dengan Penambahan Tepung Gembolo Modifikasi Fisik 6 Berdasarkan hasil perhitungan umur simpan produk, didapatkan bahwa yogurt sinbiotik akan memiliki umur simpan selama 9,5 hari apabila disimpan pada suhu ruang (25 ) dan akan memiliki umur simpan yang lebih lama lagi apabila disimpan pada suhu refrigerator (4 ) yaitu selama 23,17 hari atau 3,31 minggu. Berdasarkan hasil penelitian Elizabeth (2003), viabilitas BAL awal (sebelum penyimpanan) dalam produk yogurtsinbiotik adalah sekitar 10! CFU/ml. Dalam penelitian ini, viabilitas BAL yogurtsinbiotik selama penyimpanan mengalami penurunan, tetapi jumlahnya masih berada pada kisaran10! CFU/ml pada hari terakhir penyimpanan. Dengan demikian, penambahan tepung umbi gembili pada yogurt sinbiotik berpengaruh terhadap viabilitas BAL dalam yogurt tersebut terutama setelah dikonsumsi. KESIMPULAN Umur simpan yogurt dapat ditentukan dari faktor kritis kerusakan yang paling cepat dengan persamaan Arrhenius y = -3504,1x + 9,1043 dan nilai R 2 = 0,5125. Yogurtsinbiotik yang disimpan pada suhu ruang umur simpannya adalah 9,5 hari. Pada penyimpanan suhu 4 C, umur simpannya adalah 23,2 hari. Pada suhu penyimpanan 40 C, umur simpannya adalah 5,4 hari. UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini dibiayai melalui Dana DIPA (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri-BOPTN) Universitas Pendidikantahun Anggaran 2014 dengan SK Rektor 3414/UN40/LT/2014 Tanggal 23 April 2014 DAFTAR PUSTAKA Elisabeth, D. A. A. (2003).Pembuatan YogurtSinbiotik dengan Menggunakan Kultur Campuran Streptococcus thermophilus, Lactobacillus casei strain shirota dan Bifidobacterium breve.[skripsi]. ITP FATETA. IPB. Bogor. Hutkins, RW. 2006. Microbiology and Technology of Fermented Foods. Blackwell Publishing, Iowa, USA Jay, J. M. (2012). Modern food microbiology. Springer Science & Business Media. O Hara, AM. J Keohane, F Shanahan. 2007. Probiotics, Prebiotics and Inflammatory Bowel Disease. In Maria Saarela (ed). Functional Dairy Products. [p 90-117]. Woodgead Publishing Company, Boca Raton, USA. Rahman, Fardiaz., Rahayu, Suliantari. dan Nurwitri, C. C.(1992). Teknologi Fermentasi Susu. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor. Bogor Roberfroid, MB. 2008. Prebiotics : Concept, Definition, Criteria, Methodologies and Product. In GR Gibson and MB Roberfroid (eds). Handbook of Prebiotics. CRC Press, Boca Raton, USA. Robinson, RK., JA Lucey. AY Tamime. 2006. Manufacture of Yoghurt. In Tamime A. (Ed) Fermented Milk [P.53-71]. Blackwell Science, LTD., Oxford. Utami, N. (1995). Pengaruh Penambahan Kultur Yogurt pada Media Susu Murni dan Susu Skim Cair terhadap Karakteristik dan Daya Simpan Yogurt. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Winarno, F. G. dan Fernandez, I. E. (2007). Susu dan Produk Fermentasinya. Mbrio Press. Bogor. Zare, F., Orsat, V., Champagne, C., Simpson, B. K., & Boye, J. I. (2012). Microbial and physical properties of probiotic fermented milk supplemented with lentil flour. Journal of Food Research, 1(1), 94.