BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest Posttest Design. Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. Sedangkan respon yang diamati adalah kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemandirian belajar siswa. Pretest Angket Awal strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik Gambar 3.1 Desain Penelitian Posttest Angket Akhir B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Sentolo yang beralamat di Jl. Wates 18, Sentolo, Kulon Progo 55664. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Adapun surat keterangan izin penelitian dapat dilihat pada lampiran H.2.. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo pada tahun pelajaran 2015/2016, yang terbagi dalam 3 kelas. 40
2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini diperoleh secara acak, yaitu dengan cara mengambil satu dari tiga kelas yang ada di SMK PGRI 1 Sentolo. Dari hasil pemilihan, kelas X AK dijadikan sebagai sampel penelitian. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang digunakan meliputi pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemandirian belajar siswa. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman variabel penelitian, penelitian ini memberi batasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Keefektifan pembelajaran matematika adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pembelajaran matematika dengan strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik dikatakan efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa apabila: (a) nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest; dan (b) sebanyak lebih dari 75% siswa mencapai nilai posttest minimal 75. Sedangkan dikatakan efektif ditinjau dari kemandirian belajar siswa 41
apabila: (a) rata-rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal; dan (b) banyak siswa yang mencapai skor angket kategori Baik lebih dari 75%. 2. Pembelajaran matematika dengan strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. b. Guru mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran dan membuat suasana kelas menjadi kondusif. c. Siswa diberi apersepsi untuk mengingatkan materi yang diperlukan saat pembelajaran. d. Siswa diberi motivasi terkait aplikasi materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari yang pernah mereka alami. e. Siswa diberi informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. f. Siswa mengamati masalah yang disajikan oleh guru. g. Siswa diberi kesempatan untuk memberi pertanyaan dari masalah yang disajikan. h. Pembentukan kelompok berdasarkan tempat duduk siswa. i. Siswa mendikusikan LKS yang diberikan oleh guru secara berkelompok. j. Siswa mengumpulkan informasi terkait materi yang sedang dipelajari. k. Siswa menalar materi yang sedang dipelajari bersama teman sekelompoknya. 42
l. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas sedangkan kelompok yang lain memperhatikan dan menyampaikan komentarnya. m. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan n. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum dipahami. o. Siswa diberi pekerjaan rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. p. Siswa diberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. q. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan siswa dalam: a. menghasilkan banyak gagasan pemecahan masalah (fluency). b. menyampaikan solusi dengan cara baru/unik (originality). c. menguraikan secara runtut langkah penyelesaian masalah (elaboration). 4. Kemandirian belajar siswa merupakan sikap siswa yang memiliki indikator sebagai berikut. a. Tidak tergantung pada orang lain. b. Memiliki Inisiatif. c. Mampu mengontrol diri. d. Memiliki tanggung jawab. 43
F. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lmbar Kerja Siswa) untuk materi relasi dan fungsi. RPP dan LKS tersebut disusun oleh peneliti dengan memperhatikan pendapat dosen pembimbing dan guru. Adapun RPP dan LKS yang digunakan dapat dilihat pada lampiran C dan D. Adapun tahap yang dilakukan dalam menyusun RPP pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memilih Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan. 2. Merumuskan Indikator dan tujuan yang akan dicapai. 3. Menyusun draf RPP untuk empat kali pertemuan yang sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. 4. Mengkonsultasikan draf RPP dengan dosen pembimbing. 5. Merevisi RPP yang telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun LKS adalah sebagi berikut. 1. Mengumpulkan berbagai bahan dan sumber belajar. 2. Merancang kegiatan pembelajaran melalui strategi heuristik Polya. G. Instrumen Penelitian 1. Bentuk Instrumen a. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Tes kemampuan berpikir kreatif matematis digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Tes berupa soal uraian 44
yang terdiri dari 4 soal yang dikerjakan selama 2 40 menit. Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang sesuai dengan materi relasi dan fungsi linier serta memuat indikator-indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Kisi-kisi soal kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada Lampiran 1.1 dan Pedoman penskoran dapat dilihat pada Lampiran 1.2. b. Angket Kemandirian Siswa Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar siswa diukur menggunakan skala Likert dengan 5 alternatif jawaban selalu (SL), sering (SR), kadangkadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Angket tediri dari 12 butir pernyataan positif dan 12 butir pernyataan negatif. Angket diberikan kepada siswa sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran melalui heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. Kisi-kisi angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 1.7. Lembar angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 1.8. Angket yang diberikan dengan penskoran yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Penskoran Butir Angket Pilihan Kadang Tidak Selalu Sering Jarang Sifat -kadang Pernah Positif 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5 45
2. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Uji validitas ini bertujuan untuk melihat apakah instrumen tersebut mampu mengukur apa yang inginkan. Validitas yang digunakan dalam menguji validitas instrumen penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Untuk mendapatkan validitas isi, maka instrumen dikonsultasikan kepada para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi apakah butir-butir tersebut telah mewakili apa yang diukur. Dalam penelitian ini, ahli yang dimaksud adalah tiga orang dosen ahli pendidikan matematika Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun hasil validasi instrumen terlampir pada lampiran G.1, G.2 dan G.3. Sedangkan Surat Keterangan Validasi dapat dilihat pada lampiran H.1. b. Reliabilitas Untuk menghitung reliabilitas instrumen perangkat tes digunakan rumus sesuai dengan tes uraian yaitu rumus Alpha-cronbbach sebagai berikut (Reynolds, C.R., Livingston, R.B., & Willson, 2010:103): Koefisien Reliabilitas = ( k k 1 ) [1 SD i SD 2 ] Keterangan: 2 k = Banyak soal S D i 2 = Jumlah varians skor seluruh soal menurut skor tertentu SD 2 = Varians skor seluruh soal menurut skor perorangan Untuk mempermudah dalam perhitungan, uji reliabilitas juga dapat diperoleh dari bantuan program SPSS Statistics menggunakan 46
reliability analysis. Hasil uji reliabilitas instrumen tes berpikir kreatif menggunakan SPSS yaitu sebesar 0,521. Jika dibandingkan dengan r tabel = 0,388, koefisien reliabilitas 0,521 > r tabel yang berarti instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dapat dikatakan reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. Sedangkan reliabilitas instrumen kemandirian belajar menggunakan SPSS yaitu 0,793. Jika dibandingkan dengan r tabel = 0,388, koefisien reliabilitas 0,793 > r tabel yang berarti instrumen angket kemandirian belajar dapat dikatakan reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. H. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Data penelitian diperoleh salah satunya dari observasi keterlaksanaan pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait keterlaksanaan pembelajaran melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan langsung pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Observer yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1 orang. Hasil observasi dari observer dapat dilihat pada lampiran E. 2. Metode Angket Angket diberikan kepada siswa sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran melalui heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. 47
3. Tes Tes dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif. Tes tertulis dilaksanakan 2 kali, yaitu yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) penerapan pembelajaran melalui heuristik Polya dengan pendekatan saintifik. I. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Data yang dideskripsikan adalah hasil pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif matematis dan hasil angket kemandirian belajar siswa di awal dan di akhir pelaksanaan penelitian. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Statistik uji yang digunakan adalah one-sample kolmogorov-smirnov test yang terdapat dalam program SPSS Statistics. Hipotesis: Ho : populasi darimana data diambil berdistribusi normal. H 1 : populasi darimana data diambil berdistribusi tidak normal. Kriteria keputusan: Ho ditolak jika Signifikansi < α. 48
3. Uji hipotesis Uji Hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yaitu apakah pembelajaran matematika melalui strategi heuristik Polya dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari : a. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest, 2) menguji apakah persentase nilai posttest yang mencapai nilai lebih dari sama dengan 75, lebih dari 75%. Perumusan hipotesis yang digunakan secara statistik bisa dinyatakan sebagai berikut: 1) H 0 : μ po μ pr (nilai rata-rata posttest tidak lebih dari nilai rata-rata pretest) H 1 : μ po > μ pr (nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest) Taraf signifikansi (α) adalah sebesar 0,05. Statistik uji yang digunakan adalah: t = p s n 49
Keterangan : p = rata-rata p i, dimana p i = selisih skor pretest dan posttets pada masing-masing siswa. s = simpangan baku p i n = banyaknya siswa Kriteria keputusannya adalah H 0 ditolak jika t hitung > t (α,n 1), yaitu t hitung > 1,708. 2) H 0 : p p 0 (banyak siswa yang mencapai nilai lebih atau samadengan 75 kurang dari atau samadengan 75%) H 1 : p > p 0 (banyak siswa yang mencapai nilai lebih dari samadengan 75 lebih dari 75%) Taraf signifikansi (α) adalah sebesar 0,05. Statistik uji yang digunakan adalah: z = x np 0 np 0 q 0 Keterangan : x = banyaknya siswa yang mempunyai nilai lebih dari dan samadengan 75. n = ukuran sampel p 0 = 75%, q 0 = 1 - p 0 = 25% 50
Kriteria keputusannya adalah H 0 ditolak jika z hitung > z, yaitu z hitung > 1,645. b. Kemandirian Belajar Siswa Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan 2 uji hipotesis yaitu: 1) menguji apakah nilai rata-rata skor angket awal lebih dari nilai ratarata skor angket akhir, 2) menguji apakah persentase skor angket akhir yang mencapai kategori minimal Baik lebih dari 75%. Perumusan hipotesis yang digunakan secara statistik bisa dinyatakan sebagai berikut: 1) H 0 : μ ar μ aw (rata-rata skor angket akhir tidak lebih dari rata-rata skor angket awal) H 1 : μ ar > μ aw (rata-rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal) Taraf signifikansi (α) adalah sebesar 0,05. Statistik uji yang digunakan adalah: t = p s n 51
Keterangan : p = rata-rata p i, dimana p i = selisih skor akhir dan awal pada masing-masing siswa. s = simpangan baku p i n = banyaknya siswa Kriteria keputusannya adalah H 0 ditolak jika t hitung > t (α,n 1), yaitu t hitung > 1,708. 2) H 0 : p p 0 (banyak siswa yang mencapai kategori minimal Baik kurang dari atau samadengan 75%) H 1 : p > p 0 (banyak siswa yang kategori mencapai minimal Baik lebih dari 75%) Taraf signifikansi (α) adalah sebesar 0,05. Statistik uji yang digunakan adalah: z = x np 0 np 0 q 0 Keterangan : x = banyaknya siswa yang mencapai kategori minimal Baik n = ukuran sampel p 0 = 75% q 0 = 1 - p 0 = 25% 52
Kriteria keputusannya adalah H 0 ditolak jika z hitung > z, yaitu z hitung > 1,645. Untuk melihat klasifikasi kemandirian setiap siswa, dilakukan perhitungan jumlah skor yang diperoleh setiap siswa pada angket akhir. Eko Putra Widyoko (2009: 238) membandingkan rata-rata jumlah skor dengan kriteria seperti yang terlihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Klasifikasi Skor Kemandirian Belajar Rumus Rata-rata Klasifikasi Skor X > X i + 1,8 Sb i X > 4 Sangat Baik + 0,6 Sb i < X X i + 1,8 Sb i 3 < X 4 Baik 0,6 Sb i < X X i + 0,6 Sb i 2 < X 3 Cukup 1,8 Sb i < X X i 0,6 Sb i 1 < X 2 Kurang X < X i 1,8 Sb i X 1 Sangat Kurang X i X i X i Keterangan: X = Skor empiris X i = 1 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) 2 Sb i = 1 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) 6 53