telp:

dokumen-dokumen yang mirip
Ni Wayan Quiena Purnamandari 1 I Wayan Suana 2. / telp

PENGARUH KEPEMIMPINAN, HUBUNGAN KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BINTANG BALI INDAH DENPASAR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MERTA SEDANA BADUNG NGAKAN PUTU AGUNG AGASTIA 1

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA KONSTRUKSI UNTUK MEMILIKI SKA/SKTK PADA KONTRAKTOR DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BPR LUHUR DAMAI TABANAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, GAYA KEPEMIMPINAN DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI NON MEDIS PADA RUMAH SAKIT BALIMED DENPASAR

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. HITAKARA DENPASAR

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, KOMUNIKASI, DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MAHARANI PREMA SAKTI DENPASAR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL MATAHARI TERBIT BALI TANJUNG BENOA-NUSA DUA

Edy Susanto I.G.A Dewi Adnyani Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali-Indonesia ABSTRAK

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED INDOBALI DENPASAR

PENGARUH KOMPENSASI INTRINSIK DAN KOMPENSASI EKSTRINSIK SERTA PELATIHAN KERJA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN UNTUK MENJADI NASABAH TABUNGAN. I Putu Yudi Andika Putra 1 Ni Wayan Ekawati 2

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No : ISSN :

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

Analisis Faktor Faktor yang Mentukan Kepuasan Kerja Karyawan Lembaga Perkreditan di Kecamatan Tegallalang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN TRASNFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN SEMANGAT KERJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN DEPARTEMEN PERSONALIA PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA KARANGASEM

PENGARUH PENEMPATAN DAN PENGALAMAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

4.1 Pendekatan Penelitian Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data Instrumen Penelitian

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA GRAND KOMODO TOUR & TRAVEL

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUDAYA KERJA PEGAWAI. Made Wahyu Darmawan 1 I Gede Riana 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Untuk Membeli Material Bahan Bangunan Pada Cv. Asri Wahana Group

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PKU AISYIYAH BOYOLALI

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, SERTA LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN HOTEL THE NICHE BALI

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

ABSTRAK. Kata Kunci: Stress Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan kerja

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.BPR SRIARTHA LESTARI DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sehingga penelitian dapat menjelaskan pengaruh antar variabel yang diteliti.

Key Words: Situational Leadership and Employee s Performance.

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2. telp:

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

ENYKA CUMALLA SARI B100

PENGARUH KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI MEKKAR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KAROSERI DAN BODY REPAIR PADA PT.

PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT. JASARAHARJA PUTERA CABANG DENPASAR

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT BPD Bali Cabang Renon. A A Ngr Bgs Aristayudha 1

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

ABSTRACT. Keyword : work stress, work performance, labor conflict, workload, working time, leadership influence. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI BUMIDA BUMIPUTERA MUDA CABANG AMANDO

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA UNAGI HANDYCRAFT DENPASAR -BALI

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL ATAS PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Transkripsi:

1361 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA PEGAWAI PADA PD PARKIR KOTA DENPASAR Oleh A.A Putu Sudarsana 1 A.A.A Sriathi,SE,MM 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: sudarsana489@yahoo.co.id telp: +6281916536035 2 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang dihasilkan oleh pegawai tinggi rendahnya kualitas kinerja sangat menentukan kelangsungan PD Parkir Kota Denpasar dalam pelayanan retribusi parkir. Tujuan penelitian ini untuk meneliti faktor-faktor yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Responden penelitian ini adalah 74 orang. Analisis faktor eksploratori digunakan sebagai teknik analisis. Hasil penelitian diperoleh bahwa diantara 25 varibel,diperoleh enam faktor yang mewakili karena memiliki loading factor tertinggi yakni(1) informasi mengenai aktivitas perusahaan, (2) pengaturan warna ruang kerja, (3) jadwal diklat, (4) perbedaan pendapat, (5) ketegasan pimpinan, dan (6) mendiskusikan masalah. Faktor informasi mengenai aktifitas perusahaan merupakan faktor dominan yang menentukan kinerja pegawai karena memiliki eigen value teringgi sebesar 11,489. Kata Kunci : Kinerja Pegawai ABSTRACT Performance is the result of the work produced by the high and low quality employee performance will determine the survival of Denpasar in the PD parking services parking fees. The purpose of this study to examine the factors that determine the performance of employees in the PD parking Denpasar. Respondents of this study were 74 people. Exploratory factor analysis is used as analysis technique. The results shows that among 25 variables, obtained six factors that represent because it has the highest factor loading (1) information regarding the activities of the company, (2) workspace color settings, (3) training schedule, (4) dissent, (5 ) leadership assertiveness, and (6) discuss the problem. Factor information about the company's activities is the dominant factor determining the performance of the employee as having eigen value of 11.489. Keywords: Employee Performance PENDAHULUAN Kondisi ekonomi yang sangat cepat mengalami perubahan dengan persaingan yang begitu ketat. Saat ini perdagangan bebas sedang menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan oleh pengamat ekonomi, politisi dan masyarakat. Indonesia adalah salah satu negara yang harus siap untuk menghadapi perubahan tersebut dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk dapat bersaing dengan negara lainnya dalam globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai potensi yang besar untuk memajukan perusahaan Penggunaan

1362 SDM yang tepat serta terarah merupakan kunci dalam meningkatkan kinerja pegawai. Veithzal (2008:309), menyatakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas. Kinerja pegawai merujuk pada hasil dari perilaku yang dinilai oleh beberapa kriteria atau standar mutu kerja. Persoalan mutu terkait dengan baik buruknya hasil kerja pegawai. Tinggi rendahnya kualitas kinerja pegawai sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan sehingga kinerja pegawai harus selalu mendapatkan perhatian dari perusahaan. Menurut Sedarmayanti (2001:72) ada beberapa faktor yang menentukan kinerja pegawai diantaranya adalah stress kerja, konflik, diklat, keterampilan, dan manajemen. PD Parkir Kota Denpasar adalah sebuah perusahaan daerah berbadan hukum yang dibentuk untuk mengatasi masalah Retribusi Parkir di Kota Denpasar oleh pemerintah Kota Denpasar. Seringkali PD Parkir menjadi sorotan atas kinerja mereka. Pelayanan yang kurang memuaskan dan terkesan asal-asalan menjadi salah satu penyebab ketidakpuasan masyarakat. Sehingga PD Parkir semestinya memiliki pegawai yang penuh semangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya sehingga mampu memuaskan masyarakat sebagai pengguna jasanya. Masalah kinerja adalah masalah yang sangat penting dalam rangka untuk menciptakan kesehatan organisasi. Masalah kinerja dapat diatasi apabila pemimpin dapat memberikan suatu motivasi sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya sehingga adaptif dan responsive terhadap perubahan. Peran kepemimpinan sangat penting dalam kelangsungan hidup organisasi dalam memacu dan memotivasi pegawai agar memiliki semangat kerja yang tinggi. Menurut Handoko (2001 : 294) kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatankegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kepemimpinan adalah

1363 merupakan tonggak kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri sebagai pencetus tujuan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga apa yang menjadi cita-cita perusahaan terwujud. Menurut M.Wahyuddin (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif terhadap baik-buruknya kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya.. Martoyo (2007: 202) menyebutkan konflik selalu ada dalam suatu organisasi sebagai akibat adanya berbagai masalah dalam hal komunikasi, hubungan pribadi atau dengan masalah struktur organisasi, sedangkan Muhammad Aslam Khan (2009) dalam penelitiaanya menyatakan bahwa konflik dalam menjalankan tugas sangat berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai karena tidak terciptanya suasana yang tenang dalam menjalankan tugas. Kinerja pegawai juga dipengaruhi banyak faktor dan salah satunya adalah faktor pendidikan dan pelatihan secara terencana dan berkesinambungan yang disesuaikan dengan jabatan dan tugas serta kebutuhan organisasi yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan, memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku dan kemampuan serta keterampilan pegawai sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik. Menurut Soeprihanto (2001 : 87) program pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuan pegawai baik dalam hal peningkatan pengetahuan pegawai maupun penguasaan teori untuk pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan-persoalan perusahaan, sedangkan menurut Jauliman Purba (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai itu sendiri. Menurut Mudiartha dkk (2004:194), salah satu yang dapat menentukan kinerja adalah komunikasi yang ada atau yang terjalin dalam suatu organisasi. Komunikasi merupakan alat untuk melakukan dan menerima pengaruh, alat untuk mendorong dan mempertinggi kinerja

1364 pegawai dan juga merupakan sarana bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Menurut Putu Sunarcaya (2008) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa komunikasi yang baik dapat menjadi sarana yang tepat dalam meningkatkan kinerja pegawai, melalui komunikasi pegawai meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan tugas serta dapat saling bekerja sama satu sama lain. Dengan komunikasi semua pegawai akan dapat memahami dan mengerti tentang berbagai aspek yang menyangkut ruang lingkup tugas dan tanggung jawab yang ada kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Faktor yang menentukan lingkungan kerja di dalam instansi adalah suatu hal yang disebut dengan kondisi kerja (Ahyari, 2002:124). Kondisi kerja ini merupakan kondisi yang terdapat di dalam instansi dimana para pekerja tersebut bekerja. Jhon Ady Sarigih (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan kinerja pegawai dimana pegawai dalam menjalankan tugasnya membutuhkan suasana lingkungan kerja yang tenang untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Lingkungan kerja sebagai salah satu faktor yang cukup besar mempengaruhi kinerja pegawai yang dewasa ini belum begitu banyak diperhatikan oleh perusahaan yang ada. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar dan mengetahui faktor domina yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Kinerja Pegawai Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja dari seorang karyawan yang diberikan kepada organisasi atau perusahaan yang dikaitkan dengan tugas dan tanggung jawabnya (Gorda

1365 2004:90). Sistem berkualitas berperan penting dalam tingkat keberhasilan seseorang selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas. Kepemimpinan Menurut Handoko (2001 : 294) kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Konflik Menurut Veithzal (2008 : 507) konflik kerja dapat diartikan sebagai prilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk berposisi terhadap anggota yang lain atau sebagai perbedaan, pertentangan dan perselisihan dimana anggota organisasi terbiasa menghadapi perbedaan yang sering memicu pertentangan dan perselisihan tetapi tetap terpacu kepada tujuan organisasi yang telah dirumuskan. Diklat Notoatmodjo (2004 : 25), pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia. Gorda dan menurut Mathis (2002 : 5) mengatakan pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai tujuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi Menurut Mudiartha dkk (2004:194), salah satu yang dapat menentukan kinerja adalah komunikasi yang ada atau yang terjalin dalam suatu organisasi. Komunikasi merupakan alat untuk melakukan dan menerima pengaruh, alat untuk mendorong dan mempertinggi kinerja pegawai dan juga merupakan sarana bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Lingkungan Kerja

1366 Alex S. Nitisemito (1996 : 109) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan, misalnya : kebersihan, keamanan, dan lain-lain. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PD Parkir Kota Denpasar. Seluruh pegawai PD Parkir Kota Denpasar sebanyak 74 orang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber berikut: 1) Data primer seperti wawancara dan observasi yang dilakukan serta pemberian kuisioner. 2) Data sekunder, yaitu data yang ada pada PD Parkir Kota Denpasar seperti bagan organisasi dan gambaran umum dari perusahaan. Variabel yang digunakan terdiri dari 25 variabel sebagai berikut: Penjelasan prosedur kerja (V 1 ),. Pengawasan (V 2 ), Hubungan pimpinan dengan pegawai (V 3 ), Kemampuan menghadapi masalah (V 4 ), Ketegasan Pimpinan ( V 5 ), Masalah pengertian (V 6 ),. Masalah struktur (V 7 ), Masalah pribadi (V 8 ), Sumber daya manusia yang terbatas (V 9 ), Saling ketergantungan (V 10 ), Manfaat diklat (V 11 ), Jadwal diklat (V 12 ), Materi diklat (V 13 ), Metode diklat (V 14 ), Motivasi diklat (V 15 ), Komunikasi vertikal kebawah (V 16 ), Komunikasi vertikal keatas (V 17 ), Penyampaian informasi (V 18 ),. Tegur sapa (V 19 ), Koordinasi yang baik (V 20 ), Keadaan udara (V 21 ), Tata warna (V 22 ), Luas ruangan (V 23 ), Kebisingan (V 24 ), Kebersihan (V 25 ). HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian Kisaran nilai koefisien korelasi antara 0,501 0,944 sehingga dari dua puluh tiga (25) butir pernyataan (indikator) yang telah disebarkan kepada 74 responden dapat dinyatakan valid

1367 karena lebih dari 0,3. Perhitungan reliabilitas mendapatkan nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (0,896 > 0,6), dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa instrumen dinyatakan telah reliabel. Tahapan analisis faktor untuk mengukur kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar yaitu sebagai berikut. 1) Merumuskan masalah Langkah awal dalam analisis faktor adalah merumuskan masalah. Langkah ini dilakukan dengan menentukan variabel sebanyak 25. Sebelum diidentifikasi dalam analisa selanjutnya. 2) Matriks Korelasi Nilai besaran Bartletss Test of Sphericty dengan Significance sebesar 0.000 dan nilai statstik sebesar 2077,565 mengindikasikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antar variabel, nilai Keyser-Meyer-Olkim (KMO) adalah sebesar 0,810 ini menunjukkan kecukupan sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah sudah layak, Measure of Sampling Adequancy (MSA) > 0.5. dari hasil analisa dapat diperoleh 25 parameter yang telah memenuhi syarat pada uji faktor yang pertama. Jadi tidak diperlukan lagi uji faktor untuk yang selanjutnya karena pada pengujian pertama ke semua parameter telah memenuhi persyaratan yaitu nilai MSA > 0,5. 3) Menentukan jumlah faktor Dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) selanjutnya diperoleh enam (6) faktor yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Keenam faktor tersebut memiliki varian sebesar 80,249 persen, ditunjukkan pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Faktor Yang Menentukan Kinerja Pegawai Pada PD Parkir Kota Denpasar Tahun 2012 Faktor Eigen Value Percent of Variance Commulative of Variance

1368 1 11,489 27,485 27,485 2 2,568 14,547 42,032 3 2,251 12,338 54,370 4 1,371 11,376 65,746 5 1,287 7,609 73,356 6 1,097 6,894 80,249 Sumber : Data diolah, 2012 (Lampiran 6) 4) Rotasi faktor Rotasi faktor adalah penyederhanaan matrik faktor, yang,memiliki struktur yang cukup sulit untuk diinterprestasikan. Untuk mempermudah interprestasi, matriks faktor ditranformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana dengan rotasi faktor. Dalam penelititian ini rotasi faktor menggunakan rotasi Varimax, karena akan mempermudah menginterpretasinya. Hasil rotasi faktor dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2 berikut. Tabel 2 Hasil Rotasi Varimax Faktor Parameter Eigenvalue Loading Faktor Percent of Varians V3 0,691 V4 0,747 V9 0,704 Faktor 1 V11 11,489 0,774 27,485 V18 0,846 V20 0,841 V21 0,729 V22 0,912 Faktor 2 V23 2,568 0,729 14,547 V25 0,905 V12 0,780 Faktor 3 V13 2,251 0,725 12,338 V15 0,771 Faktor 4 V7 0,918 1,371 V10 0,911 11,376 Faktor 5 V5 1,287 0,661 7,609 Faktor 6 V16 0,733 1,097 V17 0,775 6,894 Sumber : Data diolah,2012 (lampiran 6) 5) Interpretasi faktor

1369 Variabel dengan faktor loading dibawah 0,65 dikeluarkan dari model. Dalam Tabel 2 dapat dilihat bahwa seluruh variable (25 variabel) memiliki loading faktor diatas 0,65. Keseluruhan variabel tersebut tersebar kedalam 6 faktor, dengan total varian 80,249 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Keenam faktor tersebut diberi nama sesuai dengan variabel tersebar yang berkelompok pada faktor tersebut. Analisa faktor tidak menentukan nama tiap faktor dan konsep untuk faktorfaktor yang dihasilkan. Nama dan konsep atau makna tiap faktor ditentukan berdasarkan teori surrugate. Penjelasan masing-masing faktor adalah sebagai berikut : (1) Faktor I Memiliki eigen value sebesar 11.489 dan memiliki variance 27.48 persen. Faktor pertama yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini dibentuk oleh 7 variabel, yaitu: hubungan yang baik dengan pegawai (V 3 ), kemampuan menghadapi masalah (V 4 ), kekurangan sumber daya manusia (V 9 ), manfaat diklat (V 11 ), informasi mengenai aktivitas perusahaan (V 18 ), koordinasi antara sesama pegawai (V 20 ), sirkulasi udara (V 21 ). Berdasarkan ketujuh variabel pembentuknya maka faktor 1 diberikan nama informasi mengenai aktivitas perusahaan karena variabel informasi mengenai aktivitas perusahaan (V 18 ) memiliki loading faktor tertinggi sebesar 0,846 (2) Faktor II Memiliki eigen value sebesar 2.568 dan memiliki variance 14.547 persen merupakan faktor kedua yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini dibentuk oleh tiga variabel, yaitu: pengaturan warna ruang kerja (V 22 ), luas ruangan (V 23 ), kebersihan (V 25 ).Berdasarkan ketiga variabel pembentuknya maka faktor II diberikan nama

1370 pengaturan warna ruang kerja, karena variabel pengaturan warna ruang kerja (V 22 ) memiliki loading faktor tertinggi sebesar 0,912. (3) Faktor III Memiliki eigen value sebesar 2.251 dan memiliki variance 12.34 persen merupakan faktor ketiga yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini dibentuk oleh tiga variabel, yaitu: jadwal diklat (V 12 ), materi diklat (V 13 ), motivasi diklat (V 15 ). Berdasarkan ketiga variabel pembentuknya maka faktor III diberikan nama jadwal diklat, karena variabel jadwal diklat (V 12 ) memiliki loading faktor tertinggi sebesar 0,780. (4) Faktor IV Memiliki eigen value sebesar 1.371 dan memiliki variance 11.38 persen merupakan faktor keempat yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini dibentuk oleh dua variabel, yaitu: perbedaan pendapat (V 7 ), saling ketergantungan (V 10 ). Berdasarkan kedua variabel pembentuknya maka faktor IV diberikan nama perbedaan pendapat, karena variabel perbedaan pendapat (V 7 ) memiliki loading faktor tertinggi sebesar 0,918. (5) Faktor V Memiliki eigen value sebesar 1.287 dan memiliki variance 7.61 persen merupakan faktor kelima yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini dibentuk oleh satu variabel, yaitu: ketegasan pimpinan (V 5 ) memiliki loading factor sebesar 0.661. Maka variabel pembentuk faktor V diberikan nama ketegasan pimpinan. (6) Faktor VI Memiliki eigen value sebesar 1.371 dan memiliki variance 6.89 persen merupakan faktor keenam yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar. Faktor ini

1371 dibentuk oleh dua variabel, yaitu : mendiskusikan kebijakan yang akan diambil (V 16 ), mendiskusikan masalah (V 17 ). Berdasarkan kedua variabel pembentuknya maka faktor VI diberikan nama mendiskusikan masalah, karena variabel mendiskusikan masalah (V 17 ) memiliki loading faktor tertinggi sebesar 0,775. 6) Ketepatan model Langkah terakhir dalam analisa faktor adakah dengan menentukan ketepatan model. Ketepatan model ditentukan oleh besarnya residual, yaitu perbedaan dari korelasi yang diamati dengan korelasi yang direproduksi, berdasarkan hasil estimasi matriks factor. Dalam penelitian ini residual yang diperoleh adalah sebesar 26 persen atau sebanyak 78 residual dengan nilai absolut diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki ketepatan sebesar 74 persen pada tingkat penyimpangan sebesar 5 persen. Pembahasan penelitian 1) Faktor Informasi Mengenai Aktifitas Perusahaan Variabel Informasi Mengenai Aktifitas Perusahaan mewakili faktor I dan memiliki nilai loading factor sebesar 0,846 yang terbesar di antara variabel lainnya. Informasi mengenai aktifitas perusahaan adalah faktor utama dari 7 variabel lainnya. Informasi mengenai aktifitas perusahaan adalah salah satu bentuk dari komunikasi yang dilakukan pimpinan kepada seluruh pegawai dengan adanya penyampaian informasi mengenai aktifitas perusahaan diharapkan agar pegawai mampu menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Putu Sunarcaya (2008) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa komunikasi yang baik dapat menjadi sarana yang tepat dalam meningkatkan kinerja pegawai, melalui komunikasi

1372 pegawai meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan tugas serta dapat saling bekerja sama satu sama. 2) Faktor Pengaturan Warna Ruang Kerja Variabel pengaturan warna ruang kerja mewakili faktor II dengan loading factor sebesar 0,912. Pengaturan warna ruang kerja merupakan faktor II dan terdiri dari 3 variabel lainnya. Pengaturan warna ruang kerja adalah suatu penciptaan kondisi kerja yang nyaman sehingga diharapkan mampu mempengaruhi gairah kerja pegawai yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja pegawai. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jhon Ady Sarigih (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan kinerja pegawai dimana pegawai dalam menjalankan tugasnya membutuhkan suasana lingkungan kerja yang tenang untuk mencapai kinerja yang diinginkan. 3) Faktor Jadwal Diklat Variabel jadwal diklat mewakili faktor III karena mempunyai nilai loading factor sebesar 0,780. Jadwal diklat merupakan faktor III dan terdiri dari 3 variabel lainnya. Variabel jadwal diklat adalah waktu pelaksanaan diklat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan, pihak manajemen perusahaan harus mampu mengatur waktu pelaksanaan diklat yang diberikan sehingga nantinya tidak menggangu konsentrasi pegawai dalam menjalankan tugasnya di perusahaan. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jauliman Purba (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai itu sendiri. 4) Faktor Perbedaan Pendapat

1373 Variabel perbedaan pendapat mewakili faktor IV karena mempunyai nilai loading factor sebesar 0,918. Perbedaan pendapat merupakan faktor IV dan terdiri dari 2 variabel lainnya. Perbedaaan pendapat adalah salah satu bentuk konflik yang terjadi pada perusahaan dalam usaha memajukan perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, adanya perbedaan pendapat ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aslam Khan (2009) dalam penelitiaanya menyatakan bahwa konflik dalam menjalankan tugas sangat berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai karena tidak terciptanya suasana yang tenang dalam menjalankan tugas. 5) Faktor Ketegasan Pimpinan Variabel ketegasan pimpinan mewakili faktor V karena mempunyai nilai loading factor sebesar 0,661. Ketegasan pimpinan merupakan faktor V. Ketegasan pimpinan adalah salah satu sikap seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya menjadi pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan bersama-sama. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gustian Afriza (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh dukungan atasan terhadap bawahan misalnya dengan memberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam menjalankan tugasnya sehingga tercapainya kinerja yang diinginkan. 6) Faktor Mendiskusikan Masalah Variabel mendiskusikan masalah mewakili faktor VI karena mempunyai nilai loading factor sebesar 0,775. Mendiskusikan masalah merupakan faktor V dan terdiri dari 2 variabel lainnya.

1374 Mendiskusikan masalah merupakan sebuah proses komunikasi dari bawahan ke pimpinan jika dalam pelaksanaan tugas mengalami suatu masalahsehingga memerlukan pertimbangan dari atasan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Michael J.Papa (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa hubungan kinerja dengan pola komunikasi menunjukkan korelasi yang positif dimana dengan terjalinnya komunikasi yang baik terhadap atasan ataupun dengan sesama pegawai akan mempengaruhi kinerja yang baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari analisis yang telah dilakukan sebagai berikut. 1) Berdasarkan analisis bahwa : (1) Faktor I memiliki eigen value sebesar 11,489 dan memiliki variance 27,485 persen yang terbentuk dari 7 variabel dan informasi mengenai aktivitas perusahaan adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor I yaitu sebesar 0,846. (2) Faktor II memiliki eigen value sebesar 2,568 dan memiliki variance 14,547 persen yang terbentuk dari 3 variabel dan pengaturan warna ruang kerja adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor II yaitu sebesar 0,912. (3) Faktor III memiliki eigen value sebesar 2,251 dan memiliki variance 12,338 persen yang terbentuk dari 3 variabel dan jadwal diklat adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor III yaitu sebesar 0,780. (4) Faktor IV memiliki eigen value sebesar 1,371 dan memiliki variance 11,376 persen yang terbentuk dari 2 variabel dan perbedaan pendapat adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor IV yaitu sebesar 0,918.

1375 (5) Faktor V memiliki eigen value sebesar 1,287 dan memiliki variance 7,609 persen yang terbentuk dari 1 variabel dan ketegasan pimpinan adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor V yaitu sebesar 0,661. (6) Faktor VI memiliki eigen value sebesar 1,097 dan memiliki variance 6,984 persen yang terbentuk dari 2 variabel dan mendiskusikan masalah adalah variabel yang memiliki loading factor tertinggi dalam faktor VI yaitu sebesar 0,775. 2) Diantara variabel variabel yang dianalisis, informasi mengenai aktifitas perusahaan merupakan faktor dominan yang menentukan kinerja pegawai pada PD Parkir Kota Denpasar karena memiliki eigen value sebesar 11.489 dan memiliki persentase varians sebesar 27,48 persen. Saran Berdasarkan simpulan tersebut maka dapat disarankan sebagai berikut. 1) Diharapkan kepada pimpinan instansi untuk lebih meningkatkan komunikasi yang lebih baik kepada bawahan serta dengan pegawai dan juga harus berkoordinasi dengan pegawai yang lain jika mengambil suatu kebijakan agar tidak dikatakan sepihak dalam mengambil kebijakan untuk perusahaan sehingga tercipta hubungan yang baik dengan bawahan serta pegawai yang lain. 2) Pihak manajemen serta pimpinan lebih memperhatikan kenyamanan pegawai dalam bekerja dengan menyediakan ruang kerja yang luas serta nyaman sehingga nantinya diharapkan pegawai bekerja dengan suasana tenang dan kinerja yang diharapkan oleh pimpinan maupun pihak manajemen dapat tercapai. 3) Memberikan diklat kepada pegawai haruslah merencanakan dengan baik tentang materi yang akan diberikan kepada peserta diklatagar nantinya dapat berguna kepada pegawai

1376 dalam menunjang pekerjaan serta karir yang ingin diraih dan juga tujuan diklat yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 4) Pimpinan dalam pembagian tugas kepada pegawai hendaknya lebih memperhatikan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki agar nantinya tidak ada rasa saling ketergantungan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan karena didalam penyelesaian pekerjaan tersebut selalu menunggu pegawai lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan 5) Pimpinan dalam setiap mengambil kebijakan dalam usaha memajukan perusahaan lebih mendiskusikan kebijakan tersebut kepada bawahan dan meminta pertimbangan agar nantinya kebijakan tersebut dapat diterima oleh semua pegawai serta kebijakan yang akan diambil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. DAFTAR RUJUKAN Afriza Gustian. 2009. Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja PNS Commuter dan PNS Non Commuter pada Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ekonomi Universitas Negeri Lampung Aslam Khan Muhammad. 2009. Dampak Konflik Tugas Kinerja Karyawan tentang Lembaga Keuangan. Internasional Journal University Islamabad, Pakistan Gorda I Gusti Ngurah. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar : Widya Kriya Gematama. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Hariandja. Marihot T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Jhon Ady Sarigih. 2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja karyawan pada PTPN III PKS Rambutan T. Tinggi. Jurnal Manajemen Mudiartha Utama dkk. 2004. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Kantor Rektorat Universitas Udayana. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

1377 Papa.J Michael. 2007. Pola Jaringan Komunikasi dan Kinerja Karyawan Dengan Teknologi Baru. Internasional Journal of Management. Purba Jauliman. 2004. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Binjai. Jurnal Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sedarmayanti. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia : Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT. Refika Aditama. Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Edisi I. Yogyakarta : BPFE. Wahyuddin.M. 2008. Analisis Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.