AS IR O R U O TI U N TI G P AD

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

Analisa Routing Pada Jaringan Data Multi Jalur Menggunakan Metode Ant Colony Optimization (ACO)

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IP Routing. Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam

Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol

OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang

ANALISA PERFORMANSI DYNAMIC SOURCE ROUTING (DSR) PADA WIRELESS AD HOC NETWORK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 4. Evaluasi Performansi

Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)

Bab 3 Parameter Simulasi

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2. LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh

SIMULASI DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN ANT ROUTING DI GEDUNG GIRI SANTIKA UPN VETERAN JATIM TUGAS AKHIR. Oleh : Hendri Tri Hermawan NPM.

Static Routing & Dynamic Routing

BAB 4 PEMBAHASAN. penelitian sebelumnya, hasil tersebut kemudian dianalisis, dimana hasil dari analisis

1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH

RANCANG BANGUN TESTBED

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Proses Simulasi. Analisis Hasil. Gambar 11 Metode penelitian.

Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6

Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC

Medi Taruk

Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming

SIMULASI KINERJA ROUTING

file:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

EVALUASI UNJUK KERJA ROUTING LINK-STATE PADA JARINGAN PACKET SWITCHED MENGGUNAKAN NS-2 (NETWORK SIMULATOR 2)

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

Modul 6 Routing dan protokol routing

Evaluasi Unjuk Kerja Routing Link-State Pada Jaringan Packet Switched Menggunakan NS-2 (Network Simulator 2)

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB 4. ANALISA. 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur Pengiriman Data

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN SKRIPSI. ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN ROUTING PROTOCOL OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DENGAN MENERAPKAN METODE FAILOVER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang

IMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF) PADA MODEL TOPOLOGY RING

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan 4.2 Algoritma Dijkstra

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

Jaringan Komputer. Router dan Routing Protokol. Adhitya Nugraha.

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI. routing, dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis

Transkripsi:

Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012

2

Latar Belakang Routing pada jaring data adalah sebuah mekanisme penyampaian trafik data dari sumber ke tujuan. Protokol Routing melakukan pemilihan jalur terbaik antara sumber ke tujuan pada topologi multi jalur Salah satu tantangan yang ada terkait kinerja routing di sebuah topologi jaring multi jalur adalah pemilihan jalur yang paling optimal saat proses pengiriman data dari sumber ke tujuan. Pada tesis ini akan dilakukan penelitian terhadap algoritma routing berbasis Ant Colony, yaitu AntNet yang diterapkan pada sebuah jaring multi jalur. Dari penelitian ini diharapkan dapat melihat sampai sejauh mana algoritma AntNet dapat melakukan pemilihan jalur yang paling optimal bila diterapkan pada jaring multi jalur. 3

Perumusan Masalah Beberapa masalah yang akan dipecahkan terkait optimasi routing atau dalam hal ini pemilihan jalur terbaik adalah : 1. Bagaimana algoritma routing AntNet dapat mengoptimalkan pemilihan jalur terbaik pada jaring data multi jalur. 2. Akan dilakukan perbandingan kinerja (performansi), yaitu antara algoritma AntNet dengan algoritma LinksState untuk mendapatkan nilai Throughput dan Packet delay yang terbaik. 4

Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok bahasan, pada penelitian ini akan didesain dan dilakukan pengujian penggunaan algoritma routing AntNet pada jaring data multi jalur dengan tujuan untuk mendapatkan jalur terbaik paling optimal dalam proses pengiriman data. Tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk penerapan metoda yang sama pada model topologi jaring yang berbeda lainnya. 5

Batasan Masalah Untuk proses implementasi, analisa dan perbandingan algoritma routing AntNet dan algoritma pembanding (LinkState) akan digunakan aplikasi network Simulator NS-2. Topologi jaring yang akan digunakan untuk pengujian routing tersebut menggunakan topologi jaring data PT.CPI yang mempunyai 14 node yang saling terhubung multi jalur. Parameter-parameter yang mempengaruhi kinerja protokol routing (bandwith, load, dan jumlah node) juga akan disesuaikan dengan kondisi atau status yang ada di PT.CPI dengan disertai beberapa variasi ukuran. Hasil keluaran yang akan diukur dan dianalisa dari implementasi antara lain adalah nilai Throughput dan Packet delay. 6

Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitian sebelumnya yang mencoba menggunakan algoritma AntNet dan juga membandingkan dengan algortima lain adalah sebagai berikut: Distad Chirnanthavat & Takahiro Yakoh, mengunakan algoritma Ant Colony pada jaring multi jalur, yang memperkenalkan mekanisme pencarian jalur terbaik berdasarkan perhitungan RTT (Round Trip Time) dan pengukuran bandwidth. Baran, B., Sosa, yang mencoba membandingkan kinerja algoritma AntNet dengan algoritma routing OSPF dan RIP pada jaring data multi jalur.parameter yang diukur adalah nilai Troughput dan Delay Packet. 7

8

Jaring Data Multi Jalur Jaring Data Multi Jalur adalah suatu topologi jaring data yang terdiri dari beberapa perangkat router yang antara satu dengan sama lain dihubungkan oleh beberapa jalur dan berfungsi sebagai sarana penyaluran trafik data dari sumber ke tujuan. Kelebihan : 1. Tersedia beberapa alternatif jalur untuk komunikasi antar router atau users tingkat ketersediaan layanannya tinggi. Tantangan: 1. Kinerja routing yang efektif dan optimal sehingga dapat : Dapat melayani lalu-lintas data setiap saat dengan efisien dan optimal (waktu cepat, no delay, no error) Dengan sendirinya dapat memilih jalur yang terbaik dan optimal Kemampuan recovery yang cepat saat terjadi gangguan 9

Protokol Routing Routing adalah inti dari semua kontrol jaring, yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan paket serta mengarahkan dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari sumber ke tujuan. Inti dari fungsi routing adalah Fungsi protokol routing adalah: Diistribusi informasi lalu lintas pemakai dan status kondisi jaring. Penggunaan informasi tersebut untuk membangkitkan kemungkinan rute rute yang paling optimal untuk dilewati. Meneruskan lalu lintas trafik data pengguna ke rute rute optimal tersebut. 10

Protokol Routing Routing adalah inti dari semua kontrol jaring, yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan paket serta mengarahkan dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari sumber ke tujuan. Inti dari fungsi routing adalah Fungsi protokol routing adalah: Diistribusi informasi lalu lintas pemakai dan status kondisi jaring. Penggunaan informasi tersebut untuk membangkitkan kemungkinan rute rute yang paling optimal untuk dilewati. Meneruskan lalu lintas trafik data pengguna ke rute rute optimal tersebut. 11

Protokol Routing (cont) Elemen penting dari routing terbagi sebagai berikut : Algoritma, sebagai penentu cara kerja routing, dimana setiap algoritma memiliki karakteristik yang berbeda sehingga penerapannya dapat kita sesuaikan dengan kondisi jaring data yang kita miliki. Database (Tabel Routing), dalam hal ini adalah database dari table routing yang ada pada router sebagai pedoman untuk router tersebut dalam meneruskan paket data yang akan dikirimkan. Protokol, dalam hal ini adalah sebuah cara berkomunikasi antar router untuk saling mengumpulkan, mendistribusikan, dan memperbaharui informasi routing masing-masing. 12

Routing LinkState Protokol routing LinkState didasarkan pada algoritma Shortest Path First (SPF) untuk menemukan jalur terbaik ke tujuan. Algoritma Shortest Path First (SPF) algoritma ini juga dikenal sebagai algoritma Dijkstra. Dalam algoritma Shortest Path First (SPF), setiap kali ada perubahan kondisi sebuah link, router akan mengirim paket update routing yang disebut Link-State Advertisement (LSA) dan kemudian dipertukarkan antara router. Paket LSA routing update digunakan untuk menghitung ulang jalan terpendek ke arah tujuan. Setiap router akan selalu membangun peta jaring atau tabel routing yang lengkap, terutama setelah ada perubahan kondisi link. Contoh dari protokol Link State adalah OSPF (Open Shortest Path First) 13

Routing LinkState (cont) Algoritma Routing LinkState : Router berusaha mencari dan mempelajari alamat semua router tetangga dalam area jaring yang sama Router kemudian mengukur nilai (cost) yang dibutuhkan ke semua tetangga router tersebut. Hasil pengukuran disimpan dalam sebuah paket yang kemudian di kirim kembali ke semua router tetangga (LSA) Router akan selalu membangun peta jaring atau tabel routing yang lengkap, terutama setelah ada perubahan kondisi link. 14

Routing LinkState (cont) Keuntungan : Waktu convergence lebih cepat karena update diforward segera Tidak rentan terhadap routing loops Tidak rentan terhadap informasi yang salah karena hanya informasi tangan pertama saja yang di broadcast Kelemahan : Algoritma Link State memerlukan power CPU dan memory yang tinggi untuk melakukan kalkulasi topology jaringan dan memilih route Menaikkan traffic jika terjadi perubahan topology 15

Ant Colony Ant Colony Optimization (ACO) merupakan suatu metodologi yang dikemukakan pada tahun 1991 oleh Marco Dorigo. ACO telah diterapkan di banyak permasalahan optimisasi seperti: traveling salesman problem, job-scheduling, vehicle routing, network routing dan lainnya 16

Ant Colony (cont.) r Probabilitas langkah semut untuk bergerak ke node berikutnya : Dimana : 17

AntNet AntNet adalah algoritma routing berbasis Ant Colony. AntNet terbagi menjadi dua agen mobile disebut dengan forward ant dan backward ant. Tugas dari setiap forward ants adalah untuk mencari jalur dengan delay minimum antara titik sumber dan tujuan. Tugas backward ants adalah memperbaharui informasi routing pada setiap node, yaitu diantaranya informasi mengenai: waktu perjalanan, table pheromone, dan table routing. 18

Algoritma AntNet 1. Forward Ant, dinotasikan F s d, dimana akan berjalan dari sumber s menuju tujuan d. 2. Kemudian forward ant akan memilih rute berdasarkan probabilitas, P nd, sebanding dengan table probabilitas routing dan banyaknya hubungan yang bersesuaian, ln. Dengan : P nd adalah probabilitas pemilihan node sebagai rute yang berikutnya. α adalah suatu bobot yang diberikan panjangnya antrian. Ln adalah sebanding kepada kebalikan panjangnya antrian pada tujuan d yang dinormalisir kepada interval unit. N k adalah banyaknya node k 19

3. Selama perjalanan, agen Forward ants mengumpulkan informasi besar nya waktu yang dijalani mulai dari awal bergerak dari node sumber, status kongesti atau loop dari jalur-jalur yang dilewati dan identifikasi node pada jalur yang telah dilewati. 4. Setelah agen Forward Ant sampai ke tujuan d, kemudian memindahkan memory tentang perjalanan ke Backward Ant. 5. Agen Backward Ant dinotasikan B d s adalah agen yang dibangkitkan oleh forward ant setelah sampat ke tujuan d. Backward ant akan kembali ke sumber node s mengikuti jalur yang dilewati oleh forward ant dengan tujuan mengupdate table routing 20

AntNet Model perjalanan agen ant : 21

Diagram Alir Algoritma AntNet Node Sumber Mulai Node Tengah Node Tujuan Inisialisasi parameter Bagkitkan Agen FA Kirim FA Terima FA Pilih node Sumber tujuan? Eliminasi FA Selesai Baca dan tulis tabel routing dan informasi trafik Ant 22

Diagram Alir Algoritma AntNet Node Sumber Node Tengah Node Tujuan Ant Terima FA Simpan Sumber tujuan? Bangkitan agen FA Kirim memory FA -> BA Eliminasi FA Terima BA Update Tabel Node Eliminasi BA Eliminasi FA Selesai Kirim FA berdasarkan Feromone Terima BA Kirim BA ke jalur kebalikan dari FA Update Tabel Node Selesai Kirim BA 23

24

Skema Penelitian Mulai Studi Literatur : Sistem jaring Data CPI Algoritma routing AntNet Riset terkait Simulasi Algoritma Routing Linkstate pada NS2 dengan topologi PT. CPI Membangun Algoritma pemilihan jalur berbasis AntColony (AntNet) Trafik Data : UDP, TCP, RTP Simulasi Algoritma AntNet pada NS2 dengan topologi PT. CPI Pengukuran dan Pengambilan Data Pengukuran dan Pengambilan Data Perbandingan dan Analisa Data (Throughput, Delay, Jitter dan Konvergensi) Kesimpulan Selesai 25

Topologi Jaring Data Topologi yang digunakan pada pemodelan simulasi adalah menggunakan topologi jaring multi jalur di PT. CPI Router F (node 5) Router G (node 6) Router A (node 0) 1 Gbps Router B (node 1) Router D (node 3) 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps Router J (node 9) Router L (node 11) 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps Router N (node 13) 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps Router C (node 2) Router E (node 4) 1 Gbps Router K (node 10) Router M (node 12) I 1 Gbps Router H (node 7) 1 Gbps Router I (node 8) 26

Skenario Proses Pengujian dan Simulasi Simulasi menggunakan simulator NS2.34 pada Sistem Operasi Ubuntu 10.04 Variasi besar ukuran paket adalah antara 128KBps s/d 2048KBps dan simulasikan pengiriman paket dari Router A ke Router N Variasi ukuran bandwidth link yang digunakan adalah 128Kbps dan 512Kbps Waktu yang digunakan untuk pengujian dan simulasi algoritma adalah 100 detik Pegiriman paket setiap 0.01 detik, sehingga total paket yang dikirim 10.000 paket Pada skenario link drop, dilakukan pada detik ke 50. 27

28

Simulasi dengan NS-2 29

NS-2 TCL sample script Inisiailiasi awal : Jumlah node, tampilan node, & file output Membuat jalur antar node 30

NS-2 TCL sample script Membuat dan mengaktifkan agen semut Parameter proses simulasi AntNet Generator paket sebesar 1024 31

Hasil Trace file dari NS-2 Contoh hasil keluaran dari simulasi N2-2 yang masih berupa raw data. 32

Tabel Routing dari Algoritma AntNet Routing table at node 0 Routing table at node 1 Routing table at node 2 dest next phvalue dest next phvalue dest next phvalue 1 2 0.080099 0 3 0.000068 0 4 0.000008 1 1 0.919901 0 2 0.129352 0 1 0.000235 2 2 0.8148 0 0 0.87058 0 0 0.999758 2 1 0.1852 2 3 0.000009 1 4 0.000007 3 2 0.1023 2 2 0.759219 1 1 0.842453 3 1 0.8977 2 0 0.240771 1 0 0.15754 4 2 0.650283 3 3 0.973257 3 4 0.221466 4 1 0.349717 3 2 0.026717 3 1 0.605897 5 2 0.214137 3 0 0.000026 3 0 0.172637 5 1 0.785863 4 3 0.307791 4 4 0.998934 6 2 0.438736 4 2 0.592377 4 1 0.001066 6 1 0.561264 4 0 0.099831 4 0 0 7 2 0.714951 5 3 0.959484 5 4 0.391565 7 1 0.285049 5 2 0.0344 5 1 0.410278 8 2 0.501675 5 0 0.006116 5 0 0.198157 8 1 0.498325 6 3 0.755782 6 4 0.886846 9 2 0.306593 6 2 0.182634 6 1 0.106498 9 1 0.693407 6 0 0.061584 6 0 0.006656 10 2 0.370146 7 3 0.353052 7 4 0.982667 33

Perbandingan Hasil Simulasi Tabel Hasil simulasi dengan skenario tidak ada link drop Skenario Protocol Tipe Data Packet Size (KBytes Bandwidth (Kbps) Throughput (Kbps) Packet Delivery Ratio (%) 1024 128 49.09 99.97 Antnet 1280 128 51.46 99.36 1536 128 53.28 99.23 No link drop CBR 1792 128 56.82 98.78 1024 128 51.59 99.94 LinkState 1280 128 52.38 99.59 1536 128 54.91 99.61 1792 128 57.23 99.43 34

Perbandingan Hasil Simulasi Grafik Hasil simulasi dengan skenario tidak ada link drop 35

Perbandingan Hasil Simulasi Tabel Hasil simulasi dengan skenario dengan ada link drop Skenario Protocol Tipe Data Packet Size (KBytes Bandwidth (Kbps) Throughput (Kbps) Packet Delivery Ratio (%) 1024 128 35.18 99.35 Antnet 1280 128 37.55 99.71 Link drop CBR 1536 128 38.47 98.97 1792 128 41.86 98.81 1024 128 34.68 99.11 LinkState 1280 128 35.29 99.03 1536 128 37.82 99.79 1792 128 39.77 98.49 36

Perbandingan Hasil Simulasi Grafik Hasil simulasi dengan skenario dengan ada link drop 37

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pengamatan dan analisa data hasil penelitian, maka sebagai hasil penelitian ini dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari nilai throughput paket dan delay paket dan dibandingkan kinerjanya dengan algoritma konvensional LinkState, Algortima AntNet yang berbasis metaheuristic dapat digunakan sebagai protokol routing pada jaring data multi jalur. 2. Hasil dari pengujian dengan simulasi untuk kedua algoritma memberikan hasil bahwa dari sisi throughput, LinkState lebih baik dari AntNet dengan selisih sebesar 2,6% pada scenario jalur normal. Sedangkan pada scenario jalur terputus, AntNet lebih baik dari linkstate dengan selisih 3,5%. 3. Pengujian pada waktu delay paket, hasinya menunjukkan bahwa algoitma LinksState lebih baik disbanding algoritma AntNet dengan perbedaaan sebesar 26,3%. 4. Pengujian lain berupa routing overhead menunjukkan perbedaan cukup significant yaitu sebesar 96% dengan algoritma LinkState yang lebih baik dibanding AntNet. 38

Kesimpulan dan Saran Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran akhir dari penelitian ini adalah : 1. Disarankan untuk mengembangkan penelitian terkait algoritma routing AntNet ini lebih lanjut, terutama pengujian untuk melihat kemampuannya dalam proses pembaharuan atau pemulihan ulang routing saat terjadi kegagalan jalur utama. 2. Selanjutnya disarankan pula mencoba algoritma routing AntNet ini pada kondisi jaring sebenarnya dengan mengimplementasikan langsung pada perangkat keras router 39