BAB 4 METODE PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh penyeberangan sebidang :Zebra cross dan Pelican crossing. b. Penyeberangan tidak sebidang (segregated crossing)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi beberapa..., Annisa Putri Handayani, FKM UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perkotaan yang manusiawi merupakan lingkungan perkotaan yang ramah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Kemajuan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun terus berkembang dan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di Jalan Raya Mawar

BAB I PENDAHULUAN. dan dikembangkan oleh manusia untuk mempermudah setiap pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan berperan sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Video Animasi 2D Iklan Layanan Masyarakat Tentang Larangan Berkendara Saat Mabuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aas Assa adatul Muthi ah, 2015

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di sekitar jalan raya, sehingga undang-undang ini memiliki fungsi hukum sebagai

RESPON MASYARAKAT PENGGUNA JALAN TERHADAP ZEBRA-CROSS DI YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. memberikan pelayanan yang optimal bagi pejalan kaki.

Kajian Azaz Manfaat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sultan Thaha Kota Jambi. Fakhrul Rozi Yamali

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

ABSTRAK. Kata kunci : Pembelajaran sepeda motor berbasis multimedia PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 3 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETERTIBAN JALAN, FASILITAS UMUM DAN JALUR HIJAU

Purwantoro NRP:

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

I. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kata lain terjadi kemacetan lalu lintas dan berbagai gangguan lalu lintas lainnya. termasuk ancaman keselamatan lalu lintas.

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1981 (5/1981)

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Agus Surandono 1,a*, Amri Faizal 2,b

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci - Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui arti pedestrian - Kurangnya kesadaran pejalan kaki akan ketersedian fasilitas dan tata sikap pejalan kaki - Jarang ada informasi seputar pejalan kaki 4.1.2 Masalah yang akan Dikomunikasikan - Pengguna jalan, pengendara motor dan pedagang akan mengerti hak2 pejalan kaki yang sering dilanggar 4.1.3 Tujuan Komunikasi - Untuk membuka pandangan pengendara bermotor, pedagang dan pejalan kaki informasi mengenai hal yang melanggar dan hak yang dimiliki pelajalan kaki 4.1.4 Target Audiens Gender : Pria & Wanita Umur : 18 s/d 27 tahun Status Ekonomi : Menengah ke atas 4.1.5 Premis Edukasi ini membahas tentang pedestrian atau pejalan kaki 4.1.6 Penetapan Judul Film Edukasi Judul film edukasi yang digunakan adalah PEDESTRIAN 4.2 Ringkasan Cerita 4.2.1 Sinopsis Cerita Film edukasi animasi ini menjelaskan hal-hal mengenai pedestrian seperti menjelaskan arti kata pedestrian, tempat pedestrian yaitu trotoar, memberi kendala yang biasa dihadapi pejalan kaki, informasi seputar Undang-Undang yang mengatur hak pejalan kaki dan tata ruang trotoar yang semestinya. Film ini juga disertai narasi sehingga informasi yang 19

20 diberikan tersampaikan dengan baik dan mengurangi kemungkinanan salah penyampaian informasi. 4.2.2 Treatment Cerita No Scene Audio 1 Gambar lingkaran, didalamnya pejalan kaki 2 Penjelasan pedestrian dengan gambar pejalan kaki di trotoar 3 Gambar pedagang berjualan di trotoar dan pejalan kaki menghindari pedagang dari trotoar 4 Motor dari belakang mengklakson pejalan kaki 5 Gambar keadaan trotoar ibukota pada umumnya Musik Menurut KBBI pedestrian berarti pejalan kaki Musik Musik setiap harinya pejalan kaki menghadapi pemandangan seperti ini 6 Gambar pedagang kaki lima pedagang kaki lima yang membuka lapak di trotoar 7 Gambar motor motor yang sering menggunakan jalur pejalan kaki 8 Gambar trotoar rusak keadaan trotoar yang rusak, ini 9 Gambar diagram yang meningkat 10 Gambar pedagang kaki lima bertambah 11 Gambar lembaran buku terbuka juga kondisi yang sering dilihat tapi tidak diperhatikan pada tahun 2010, jumlah PKL di jakarta adalah 92.715 dan 92.751 pada tahun 2011 dengan jumlah tersebut dan tidak ada lapang, mereka menggunakan trotoar padahal, menurut perda no 8 tahun 2007, ttg ketertiban umum,

21 yang melarang pedagang kaki lima berjualan di sepanjang trotoar sudah dibahas lho 12 Gambar motor lewat 13 Gambar motor naik trotoar motor sudah diberi tempat di jalan raya 14 Gambar motor yang banyak namun dengan melonjaknya di jalan raya jumlah kendaraan di jalanan yg berimbas kemacetan, membuat motor mengambil ruang pejalan kaki 15 Gambar motor naik ke bahkan motor menggunakan jembatan penyebrangan jembatan penyebrangan juga 16 Gambar 5 tiang kecil di trotoar dan larangan motor masuk di setiap trotoar biasanya terdapat lebih dari 3 tiang diujung jalannya, tiang tersebut berarti kendaraan bermotor dan atau pedagang dilarang naik ke ruang pejalan kaki 17 Gambar lembaran buku menurut UU no 22 tahun 2009 terbuka semua hal tersebut dilarang dan dikenakan denda sebesar Rp 500.000 atau kurungan 2 bulan 18 Gambar pejalan kaki 19 Gambar trotoar rusak 20 Gambar pejalan kaki jatuh karena trotoar rusak ini membahayakan keselamatan pejalan kaki, apalagi jika dilalui anak-anak 21 jika melihat kondisi trotoar yang rusak begini, jangan dibiarkan saja 22 Gambar spot point kita bisa memperbaikinya atau departemen pekerja umum lebih tepatnya membantu

22 dan telfon yang berdering perbaikannya dengan melapor ke RT setempat atau dinas pekerja umum 23 Gambar hanphone layanan pengaduan masyarakat ke dinas pekerja umum bisa melalui sms ke 1708 24 Gambar laptop dan alamat atau melalui websitenya di websitenya lapor.ukp.go.id 25 Gambar handphone dengan atau dengan men-download tas belanja masuk handphone LAPOR pada handphonemu 26 Gambar pejalan kaki semua warga jakarta adalah pejalan kaki. karena mereka pastilah pernah menggunakan trotoar dan berjalan 27 tapi kenyaman sebagai pejalan kaki masih menjadi sesuatu yang mewah 28 Gambar buku terbuka dan pejalan kaki keluar dari buku dalam Undang2 no 22 tahun 2009 disebutkan untuk mengutamakan keselamatan pejalan kaki 29 informasi dan disiplin hukum sebagai pejalan kaki pun belom 100% di tegakkan 30 Gambar pejalan kaki Bukan hal itu saja, kecelakaan ditabrak motor / mobil yang sering terjadi juga disebabkan oleh kesadaran pejalan kaki itu sendiri 31 Gambar pejalan kaki seperti tidak menyebrang pada menyebrang sembarangan tempatnya 32 padahal, pemerintah sudah menyediakan tempat penyebrangan, antara lain : 33 Gambar zebra cross zebra cross

23 34 Gambar zebra cross dengan pelican crossing, tempat lampu traffic menyebrangan dengan lampu lalu lintas 35 Gambar jembatan JPO atau Jembatan Penyebrangan penyebrangan Operasional 36 Gambar terowongan terowongan penyebrangan penyebrangan 37 Gambar trotoar dan pejalan kaki semetinya mulailah menggunakan fasilitas yang telah diberikan pemerintah dengan semestinya 38 Gambar lingkaran : orang menyebrang, orang berjalan dan mulai ikut menjaga fasilitas tersebut kaki, orang menunggu di halte 39 dan ingat, selalu mengutamakan keselamatan dijalan 40 Gambar pejalan kaki melambaikan tangan

24 4.3 Style Visual Style Visual terinspirasi dari video infographic 1Visual dari MotionDesignCommun - Care to Click Infographic Animation (http://www.youtube.com/watch?v=qvicxgkcbrm) 2Visual dari mafiapll - Japan The Strange Country English

Road accidental for kids 25