BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Sistem Alur Listrik Pada Mesin Forklift Listrik Nichiyu FB-70 Berkapasitas 1,5 Ton. Disusun oleh : Riko Ardianto NPM :

FORKLIFT TCM FG20T3 Pesawat Pengangkat (TM145437)

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan dibahas mengenai landasan teori yang berkaitan dengan analisa untuk mengetahui kerja maksimum pada reach stacker.

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT FD 30. Universitas Mercubuana

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. girder silang ( end carriage ) yang menjadi tempat pemasangan roda penjalan.

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

IV. ANALISA PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

POROS dengan BEBAN PUNTIR

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut McComac dan Nelson dalam bukunya yang berjudul Structural

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E

BAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)

ANALISA SIDE SHIFTER PADA FORKLIFT LONKING LG 30 DT

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Kerja Sistem Hidroulik Pada Forklift Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115 PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang digunakan untuk menggerakkan pompa oli ( oil pump ) dan oli dari tangki utama di pompakan, sehingga mengalir menuju Control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yaitu Lift valve dan Tilt valve. Lift valve berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan beban. Tilt valve berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada tilt silinder sehingga dapat memiringkan tiang pengangkat. Untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift valve sehingga posisinya kesebelah kanan. Dengan demikian oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder ini, maka batang torak akan terangkat keatas sedangkan oli yang terdapat di bagian atas lift silinder langsung keluar menuju tangki utama. Untuk menghentikan gerakan torak ini, dapat dilakukan dengan mengembalikan pada posisi lift valve ketengah. Sedangkan untuk menurunkan dan memasukkan kembali batang torak ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan mendorong oli yang ada di bagian lift silinder ini keluar dari lift silinder.

6 Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve dan safety valve. Pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari forklift secara keseluruhan, seperti terlihat pada gambar 2.1.

7 Gambar 2.1. Skema hidrolik Forklift 2.2. Prinsip Kerja Alat Angkat Forklift Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka ( backrest ) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada beam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli ( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam tiang penyokong ( outer mast ). Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 ( mm ) seperti terlihat pada gambar 2.2.

8 Gambar 2.2. Forklift 2.3. Bagian Bagian Utama Alat Angkat Forklift. Gambar 2.3. Ukuran utama Forklift Pada gambar 2.3. dapat diketahui ukuran utama alat angkat Forklift seperti tinggi angkat maksimum forklift yaitu 3000 ( mm ), tinggi tiang utama 1980 (mm), lebar garpu (950), tinggi backrest 900 (mm) dan sudut kemiringan dari fork yaitu 10 0. Adapun bagian-bagian utama dari alat angkat Forklift ini adalah:

9 2.3.1. Fork Assembly ( Garpu ) dan Backrest ( Pelindung ) Garpu ini berfungsi sebagai landasan dimana barang atau beban yang akan diangkat atau dipindahkan. Garpu ini dapat digeser geser sepanjang Finger Board yaitu dengan mengangkat knob yang terdapat pada pengarah atas garpu. Garpu ini ada dua buah dan diletakkan simetris sebelah kiri dan sebelah kanan lift silinder sepanjang Finger Board. Backrest berfungsi sebagai pelindung mast, supaya beban pada garpu tidak jatuh ke mast pada posisi miring kebelakang. Dengan adanya Backrest ini maka barang atau beban dapat ditahan sehingga tidak menyentuh mast. 2.3.2. Outer Mast Outer mast merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Outer Mast juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Inner Mast dan sebagai dudukan dari ujung batang torak tilt silinder. 2.3.3. Inner Mast Inner Mast merupakan tiang penyokong pada tinggi angkat tingkat kedua. Inner Mast juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Fork Assembly pada tinggi angkat tingkat pertama dan kedua. 2.3.4. Lift Silinder Lift silinder berfungsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dan beban. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan yang keluar dari Lift silinder.

10 2.3.5. Tilt Silinder Tilt silinder berfungsi sebagai pengatur kemiringan dari komponen alat angkat Forklift, Tilt Silinder ini ada dua buah yang ujungnya dipasangkan pada bagian luar Outer Mast. 2.3.6. Finger Board Finger Board berfungsi sebagai tempat dudukan dari pengarah yang mana pengarah ini terpasang pada garpu. Finger Board ini ada dua buah dan dipasang simetris pada arah horizontal di bagian pertengahan dan di bagian bawah dari backrest. 2.3.7. Pengarah Pengarah ini berfungsi sebagai pengatur posisi garpu di sepanjang Finger Board. Adapun bagian bagian utam dari Forklift ini dapat dilihat pada gambar 2.4. PANDANGAN DEPAN PANDANGAN SAMPING

11 Gambar 2.4. Komponen Alat Angkat Pada Forklift Keterangan gambar : 1. Fork Assembly dan Backrest ( Garpu dan Pelindungnya ) 2. Bearing (Bantalan) 3. Tilt Cylinder ( Pengatur Kemiringan ) 4. Inner Mast ( Tiang Dalam ) 5. Lift Cylinder ( Pengatur Pengangkatan ) 6. Outer Mast ( Tiang Luar ) 7. Kepala batang torak 2.4. Rumusan untuk Perhitungan Beberapa Komponen Dalam pembahasan forklift ini tidak semua data-data diberikan atau tersedia, untuk mengetahui ukuran, kekuatan, berat dan data-data lain yang dibutuhkan, selain diperoleh dari tabel juga harus dilakukan analisa perhitungan dengan menggunakan beberapa pormula. Sehingga data-data yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh dari hasil perhitungan komponen-komponen yang dibahas. Komponen komponen Forklift yang akan dibahas. 2.4.1. Garpu Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan, berat dari bahan yang digunakan. a. Titik berat garpu X = A 1. x1 + A2. x2 + A3. A + A 1 2 + A 3 x 3 atau

12 Y = A 1. y1 + A2. y2 + A3. A + A 1 2 + A 3 y 3 Gambar 2.5. Garpu b. Berat garpu W g = ( V 1 + V 2 + V 3 ). ρ c. Momen tahanan lentur yang terjadi W bt = 1/6. b. h 2 ( lit. 4, hal 104 ) d. Tegangan lentur yang terjadi σ b = M b ( lit. 1, hal 112 ) W bt e. Tegangan geser yang terjadi τ g = A F f. Momen inersia penampang garpu Ix = 1. b. h 12 3

13 2.4.2. Backrest Pada kompenen ini adapun rumus yang digunakan untuk menghitung berat dari bahan yang digunakan adalah. Berat Backrest Gambar 2.6. Backrest W = Q. L 1 + Q. L 2 2.4.3. Pengarah Atas Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan a. Tegangan tarik ijin σ maks σ t = t V b. Tegangan tarik yang terjadi σ n = Fn A

14 2.4.4. Knob Assembly Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan. Tekanan permukaan Gambar 2.7. Knob Assembly q o = W π. d. 2 h. z dimana: d = diameter efektif h = tinggi kaitan z = jumlah ulir 2.4.5. Finger Board Pada kompenen ini adapun rumus yang digunakan untuk menghitung berat dari bahan yang digunakan adalah.

15 Gambar 2.8. Finger Board W = W 1 +W 2 Dimana : W 1 = berat finger board atas elemen pertama W 2 = berat finger board atas elemen kedua. Karena W = ρ.v ; Maka, W = ρv 1 + ρv 2. Dimana : ρ = massa jenis bahan V = volume. 2.4.6. Inner Mast dan Outer Mast ( tiang utama ) Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan, antara lain: a. Berat (W g ) = ρ.v ; untuk W tot = (v 1 + v 2 + v 3 + v 4 ) (ρ)

16 dimana : ρ = massa jenis bahan V = volume. b. Tegangan lengkung/lentur yang terjadi, σ b = M W b bt c. Tegangan tarik yang terjadi, σ t = σt maks v dimana : v = faktor keamanan 4 (dipilih) 2.4.7. Bantalan Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan a. Beban ekivalen dinamis Pr = x. v. Fr + y. Fa b. Umur bantalan L h = 10 6 ( c / 60. n. ρ ρ) c. Kapasitas dinamis bantalan c = ρ 60. n. 6 10 Lh d. Tegangan geser τ g = A F 1/ ρ

17 2.4.8. Lift Cylinder dan Tilt Cylinder Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakana. a. Pengecekan terhadap Buckling 2 E. I. π F B = 2 S b. Pengontrolan terhadap angka kerampingan, S λ = i c. jika λ > λ o, maka rumus Buckling yang digunakan adalah rumus Euler. v. F. S I min = 2 E. π 2 Dimana; λ = angka kerampingan akibat dimensi i = d/4 (mm) λ o = angka kerampingan tetapan dari bahan. 2.4.9. Sproket dan Rantai Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan a. Kekuatan tarik rata rata rantai Fs = F S tr f

18 b. Diameter Pitch sproket dp = P Sin( 180 / Z) c. Jumlah gigi Z = 180 arcsin( P / dp) 2.4.10. Pompa Pompa yang digunakan pada Forklift ini adalah pompa roda gigi. Pada komponen roda gigi ini digunakan beberapa rumus untuk menghitung kekuatan pompa tersebut, kapasitas pompa dan daya pompa. a. Luas penampang piston pada lift cylinder A = π. 4 d 2 b. Kapasitas pompa untuk lift cylinder Q = A. v c. Kapasitas pompa untuk tilt cylinder Q = 2700. η 1.N ρ rg d. Daya pompa roda gigi N rg = Q rg. ρ 2700. η 1