GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

BAB I PENDAHULUAN. adalah dampak dari meningkatnya angka kelahiran. Angka kelahiran dapat dilihat dari pencapaian tingkat fertilitas.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ASEPTOR KB AKTIF TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS BANJARMASIN INDAH BANJARMASIN

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN KB IUD DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

GAMBARAN MOTIVASI SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP DI DUKUH SIDOKERTO PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada saat ini Keluarga Berencana (KB) telah dikenal hampir di

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

BAB I PENDAHULUAN. dan misi Program KB Nasional. Visi KB itu sendiri yaitu Norma Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan salah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Program KB dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB TERHADAP KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA BARON MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menempati posisi keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

Mitha Destyowati ABSTRAK

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Berencana secara komprehensif (Syaiffudin, 2006). untuk menggunakan alat kontrasepsi hormonal maupun non hormonal.

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Jumlah penduduk

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan Keluarga Berkualitas Tahun Keluarga yang berkualitas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di dunia mencapai 7,3 miliar jiwa tahun Indonesia. merupakan negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2013 tercatat sebesar jiwa, yang terdiri atas jumlah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

ABSTRAK. Referensi : 16 buku ( ) + 7 kutipan dari internet Kata Kunci : Pengetahuan, tingkat ekonomi, pemilihan alat kontrasepsi..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki

Hubungan Antara Paritas Ibu Dan Status Ekonomi Keluarga Dengan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Di Rumah Bersalin Citra Palembang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Keluarga Berencana dalam Kesehatan Reproduksi adalah. untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. penduduk terbesar. Indonesia masuk dalam peringkat ke empat di dunia

BAB I PENDAHULUAN. adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Semakin tingginya. pada tahun 2000 menjadi 237,6 juta di tahun 2010 (BKKBN, 2010).

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB I. termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik

BAB I PENDAHULUAN. visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pencegahan atau penurunan AKI di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dan pembahasan yang serius dari ahli

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan dan

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditingkatkan guna mencegah teradinya ledakan penduduk di Indonesia pada tahun

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penduduk 2010 telah mencapai jiwa (BPS, 2010).

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

23,3 50,0 26,7 100,0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

1. BAB I PENDAHULUAN

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL ARSIAH NURHIDAYAH PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI 2012

ABSTRAK Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang AKDR Di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang Tahun 2012 Arsiah Latar belakang : Alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi salah satunya AKDR merupakan alat kontrasepsi metode jangka panjang yang menjadi kebijakan pemerintah (BKKBN, 2011). Dilihat dari data BKKBN pada tahun 2012diseluruh Indonesia peserta IUD (5,44%).Dari study pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang didapatkan data pada tahun 2012, menjelaskan bahwa terdapat 3.325 wanita usia subur. Pada tiga tahun terakhir akseptor AKDR terus menurun pada tahun 2011 terdapat 584 orang, tahun 2012 terdapat 552 orang, dan pada tahun 2012 terdapat 527 orang. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui distribusi frekuensi Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang. Metode Penelitian : desain penelitian yang digunakan oprasional deskriptif, tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling dengan jumlah responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, analisa data digunakan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : hasil penelitian terhadap responden diperoleh hasil tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 (36,7 %), dan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 19 (63,3 %). Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang definisi AKDR cukup27 responden (90%), tentang keuntungan AKDR cukup dan kurang sebanyak 13responden (43,3%), tentang kerugian AKDR kurang sebanyak 14responden (46,7%), tentang Indikasi penggunaan AKDR kurang sebanyak 16responden (53,3%), tentang Kontra Indikasi AKDR cukup sebanyak 29responden (96,7%), tentang cara pemasangan AKDR cukup sebanyak 21responden (70%), sedangkan tentang waktu penggunaan AKDR cukup 20 responden (66,7%). Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur, AKDR. Daftar Acuan : (Saifuddin, 2010)

PENDAHULUAN Jumlah penduduk yang terus meningkat di Indonesia semakin tidak terkendali pertumbuhannya. Maka untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk pemerintah mulai menggalakkan kembali program Keluarga Berencana Nasional dengan perubahan visi dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015 (Saiffudin, 2010). Menurut Sudibyo pada tahun 2011, penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 250 juta jiwa. Salah satu strategi dalam upaya menurunkan tingkat fertilitas adalah melalui penggunaan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Namun pada akhir akhir ini akseptor lebih di anjurkan menggunakan program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yaitu alat kontrasepsi spiral IUD, susuk (IMPLAN), dan jenis kontrasepsi tetap (kontap) seperti Vasektomi dan Tubektomi. Metode ini lebih di tekankan karena MKJP dianggap lebih efektif dan lebih mantap (BKKBN, 2008). Alat kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi salah satunya AKDR merupakan alat kontrasepsi metode jangka panjang yang menjadi kebijakan pemerintah (BKKBN, 2011). Dilihat dari data BKKBN pada tahun 2012 diseluruh Indonesia tercatat jumlah peserta KB aktif dari 64.133.347 juta jiwa, dengan jumlah PUS 161.750.743 juta jiwa dan WUS 51.472.069 juta jiwa. Dari 64.133.347 peserta KB aktif, pengguna KB suntik (54,35%), peserta pil (28,65%), peserta IUD (5,44%), peserta kondom (5,34%), peserta implant (4,99%), peserta MOW (1,04%), dan peserta MOP (0,2%). Kontrasepsi Jangka Panjang khususnya metode AKDR, di pengaruhi oleh rumor dan fakta tentang pemakaian AKDR seperti, menganggu kenyamanan dalam bersenggama, alat yang dipasang dapat terlepas dengan sendirinya, khawatir dengan alat yang dipasang akan berkarat didalam rahim istri hal ini ternyata turut memengaruhi rendahnya keikut sertaan istri dalam memilih AKDR sebagai alat kontrasepsi (Widiyawati, 2011). Dari pernyataan yang diperoleh dari petugas di bagian Poli KB Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang menjelaskan bahwa penggunaan AKDR masih kurang karena akseptor masih merasa takut, tidak nyaman, dan kurangnya pengetahuan tentang manfaat AKDR, ditambahkan dari pernyataan yang disampaikan oleh 6 wanita usia subur, 3 diantaranya tidak mengetahui bahwa AKDR tidak mempengaruhi hubungan seksual 1 orang tidak mengetahui bahwa AKDR tidak berpengaruh dengan berat badan dan 2 lainnya mengetahui AKDR kontrasepsi jangka panjang dan tidak mempengaruhi ASI. Dari study pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang didapatkan data pada tahun 2013, menjelaskan bahwa terdapat 3.325 wanita usia subur. Pada tiga tahun terakhir akseptor AKDR terus menurun pada tahun 2011 terdapat 584 orang, tahun 2012 terdapat 552 orang, dan pada tahun 2013 terdapat 527 orang. Berdasarkan hal-hal diatas, rendahnya akseptor AKDR sedangkan keefektifannya tinggi dan jangka panjang. maka perlu dilakukan penelitian kepada wanita usia subur untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang AKDR. Rumusan masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan msalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang. Tujuan Peneliti 1. Tujuan Umum

Mengetahui distribusi frekuensi Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang. 2. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengetahuan wanita usia subur tentang definisi AKDR, keuntungan AKDR, kerugian AKDR, Indikasi pengguna AKDR, kontra indikasi pengguna AKDR, waktu penggunaan AKDR dan cara pemasangan AKDR. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan menambah informasi yang berguna sebagai tambahan wawasan tentang AKDR dan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya pengembangan program komunikasi, informasi dan konseling mengenai kontrasepsi, terutama AKDR. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta wawasan yang dimiliki peneliti dalam penelitian ini atau peneliti selanjutnya sebagai sumber pengalaman belajar dan sumber mengenai AKDR dan masukan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan AKDR. Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah dilakukan oleh Shoubilhaq (2011) Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur (15 49 tahun) tentang AKDR Di Kelurahan Cisantren Wetan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Oprasional Deskriptif. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dan sampelnya adalah wanita usia subur yang sudah menjadi akseptor KB di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupatan Pandeglang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat AKDR (53 %) responden Memiliki pengetahuan cukup, hampir setengahnya (36 %) responden memiliki pengetahuan baik, Sebagian kecil (11 %) responden memiliki Pengetahuan kurang. METODE PENELITIAN Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah Oprasional Deskriptif, yaitu melihat fenomena yang terjadi di populasi tertentu (Notoatmojo, 2010). Desain penelitian dalam penelitian ini dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran AKDR Di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah sasaran penelitian dimana dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana (Notoatmojo, 2010). Pada bulan April 2011 terdapat wanita usia subur yang menjadi akseptor KB sebanyak 98 orang. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang sudah menjadi akseptor KB di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi merupakan objek salah satu penelitian (Notoatmojo, 2010). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknis pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tekhnik Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria dan study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti (Notoatmojo, 2010). Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria ekslusi adalah

anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmojo, 2010). Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita usia subur tentang AKDR. Definisi Oprasional Definisi oprasional adalah pokok variabel yang diamati atau diteliti. Definisi oprasional menjadi batasan untuk mengarahkan kepada skala pengukuran. Sehingga menuntun peneliti pada analisa data (Notoatmojo, 2010). Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang. 2. Waktu Penelitian 19 Mei 2011 s/d 25 Mei 2011 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan variabel yang diamati.(hidayat, 2010). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner, menggunakan bentuk pertanyaan tertutup dengan skala guttman, jadi dalam pertanyaan hanya disediakan dua jawaban atau alternatif ya dan tidak, responden hanya memilih satu diantaranya. Biasanya pertanyaan yang menyangkut pendapat, perasaan atau sikap responden (Notoatmojo, 2010). Hasil Penelitian Hasil Penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Periode Mei 2014 dengan jumlah sampel responden, dan setelah melakukan pengumpulan data kuesioner maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Pengetahuan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Pengetahuan N (Frekuensi) % (Presentase) Baik 0 0 Cukup 11 36,7 Kurang 19 63,3 Jumlah 100 Dari tabel distribusi frekuensi pengetahuan tentang AKDR, diketahui bahwa sebagian besar responden di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 19 respoden (63,3%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tentang AKDR di Puskesmas Cikole Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Definisi 0 (0%) Keuntungan Kerugian 4 (13,3%) 4 (13,3%) Indikasi 1 (3,3%) Kontra Indikasi 0 (0%) Cara Penggunaan Waktu Penggunaan 4 (13,3%) 3 (10%) 27 (90%) 13 (43,3%) 12 (40%) 13 (43,4%) 29 (96,7%) 21 (70%) 20 (66,7%) 3 (10%) 13 (43,3%) 14 (46,7%) 16 (53,3%) 1 (3,3%) 5 (16,7%) 7 (23,3%)

PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian di Puskesmas Cikole Kabupaten Pandeglang bahwa dari responden diketahui bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan tentang AKDR mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (63,3%). Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran yang mungkin dapat digunakan dan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan. 1. Segi Praktis Diharapkan petugas kesehatan khususnya bidan dapat lebih meningkatkan AKDR dengan seringnya memberikan informasi seperti penyuluhan di Puskesmas ataupun ketika melaksanakan posyandu dan melakukan kerjasama lintas sektoral seperti kerjasama dengan kader dan LPKB setempat. diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan dalam melaksanakan pelayanan yang lebih berkualitas. 2. Segi Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya sekaligus dapat meningkatkan penelitian tentang AKDR. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Yetti Dan Martini, 2011, Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta: Rohima Press Arikunto Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Handayani, S, 2010, Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta: Pustaka Rihama Hidayat Alimul, 2010, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta : Salemba. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC. Notoatmodjo Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Saifuddin Abdul Bari, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Format referensi elektronik direkomendasi oleh BKKBN, 2014, http://www.bkkbn.go.id/home.aspx. Diperoleh 1 April 2011 Shoubilhaq Aga Bramantia, Gambaran Pengetahuan Ibu Usiasubur (15-49 Tahun) Tentang Akdr (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Di Kelurahan Cisarantenwetan Kota Bandung. S1 Thesis 2013, http://repository.upi.edu/6068/, Diperoleh 5 April 2011. content/uploads/jurnalsurya/noii/1.pd f, Diperoleh 17 Juni 2011.