PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI PASURUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. harus saling mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Sikap disiplin kerja yang dimiliki

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAMPAK PENGAWASAN DAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 3. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Oleh

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

PENGARUH DISIPLIN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 6 TOLANGOHULA KABUPATEN GORONTALO ARTIKEL OLEH NURUL HIDAYAH NIM:

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. KADAR JAYA BOJONEGORO SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG. Disusun Oleh: Rio Fajarwanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA GURU PNS SLTP N 2 RAMBAH HILIR

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU YASRI.

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

Transkripsi:

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU Nasrun Syahputra Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Jl. Tuanku Tambusai KM 10, Kumu Rambah Hilir, Desa Rambah Pasir Pengaraian putranogori@gmail.com Abstrak Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai, karena dengan adanya disiplin kerja pegawai akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh dinas terkait dan dari kesadaran pribadi. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak adakaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Merujuk pada rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Variabel disiplin kerja (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) pada Dinas Pertambangan dan Energi Hal ini dapat diketahui melalui pengujian nilai thitung (X)= yaitu 4.277 > 2,00, sedangkan Identifikasi determinan (R 2 ) nilai 0,25 artinya bahwa sebesar 11,7%. produktivitas kerja pegawai (Y) pada Dinas Pertambangan Dan Energi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel disiplin kerja serta sisanya 88,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata kunci : Pelayanan, Efektifitas, Dinas Catatan Sipil Rokan Hulu. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja disetiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan semakin canggih. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang dalam proses operasinya. Bagi para pemimpin harus dapat mencari solusi dalam menghadapi berbagai hambatan dan masalah yang pastinya akan muncul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Ada banyak faktor yang membuat suatu dinas dapat terus menjalankan operasinya, yaitu alam, modal, tenaga kerja dan keahlian. Keempat faktor tersebut saling terkait dan tidak berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung demi tercapainya tujuan dinas tersenut secara efektif dan efisien. Tetapi dari keempat faktor tersebut, faktor tenaga kerja atau manusialah yang terpenting karena manusia merupakan penggerak segala aktivitas yang ada pada dinas terkait. Titik berat pengelolaan sebuah perusahaan adalah sumber daya manusianya yaitu pegawai. Manusia selalu aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Suatu perusahaan akan tersendat dalam 1

beroperasi tanpa peran serta yang aktif dari pegawai meskipun alat-alat yang dimiliki oleh dinas sangat canggih, karena peralatanperalatan canggih yang dimiliki oleh dinas difungsikan hanya sebagai pendukung setiap aktivitas dan proses dari produksi. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dalam dinas karena sumber daya manusia sebagai penggerak segala usaha dan aktivitas yang ada diperusahaan dan juga sebagai penentu jalannya dinas. Nampak bahwa sumber daya terpenting suatu dinas atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang - orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Sebuah dinas yang sedang mengalami perkembangan usaha diharapkan akan mampu menciptakan produktivitas yang tinggi, karena tingkat produktivitas perusahaan itu sendiri yang akan menentukan tingkat keberhasilan suatu dinas. Kontribusi terbesar dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan kemampuan sumber daya manusia atau tenaga kerjanya. Dengan demikian perusahaan perlu meningkatkan produktivitas kerja pegawai semaksimal mungkin. Produktivitas bukan semata-mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja yangs ebanyak-banyaknya, melainkan kualitas kerja juga penting diperhatikan. Produktivitas individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya, atau produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya atau kinerjanya. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai, karena dengan adanya disiplin kerja pegawai akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh dinas terkait dan dari kesadaran pribadi. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak adakaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Fenomena diatas disebabkan oleh tingkat disiplin kerja pegawai kurang baik. Berdasarkan hasil observasi awal diketahui bahwa masih banyak pegawai Dinas Pertambangan dan Energi yang kurang disiplin dalam bekerja sehingga mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Prilaku tidak disiplin dalam bekerja pada pegawai Dinas Pertambangan dan Energi antaranya : Keputusan kepala atau pimpinan harus diikuti seluruh pegawai tanpa terkecuali, pegawai yang sering terlambat tanpa keterangan, pegawai yang pulang aturanaturan yang ada yang tidak mau mengikuti peraturan-peraturan kantor, tidak adanya tindak lanjut jika ada pegawai yang tidak mengikuti aturan-aturan yang ada. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Merujuk pada rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi. 2

1.4. MANFAAT PENELITIAN Adanya penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain : 1. Bagi Peneliti. Menambah wawasan tentang pentingnya disiplin dalam bekerja. 2. Bagi Dinas Pertambangan dan Energi. Penelitian ini memberikan informasi mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas pegawai. 3. Bagi Program Studi Sebagai sumber bahan masukan yang bermanfaat untuk kurikulum pembangunan konsep dan teori- teori yang terkait dibidang Manajemen dan Universitas Pasir Pengaraian pada umumnya. 4. Bagi Peneliti lain Dapat dijadikan referensi dalam melakukan kajian atau penelitian dengan pokok permasalahan yang sama serta sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan langsung dengan penelitian ini. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Disiplin Selanjutnya, disiplin kerja adalah ketaatan pegawai terhadap peraturan, kaidah, pedoman yang berlaku dalam organisasi/instansi maupun pekerjaan (job description) yang telah ditetapkan kepadanya (Erika Revida, 2009: 14). Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin merupakan sikap atau perilaku ketaatan seseorang atau sekelompok orang yang sesuai prosedur serta terhadap peraturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Dengan ditetapkannya peraturan tertulis maupun tidak tertulis diharapkan agar para karyawan memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. 2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Adanya disiplin dalam perusahaan akan membuat pegawai dapat menjalankan tugastugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. pegawai yang disiplin dan patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja pegawai yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut menurut Gouzali Saydam (2003:291) antara lain : 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi Kompensasi (balas jasa) mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Semakin besar balas jasa yang diterima karyawan, semakin baik kedisiplinan karyawan karena dengan balas jasa yang besar akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya jika balas jasa yang diterima karyawan kecil, maka kedisiplinan karyawan akan rendah karena karyawan akan sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, apabila tingkah laku pimpinan baik maka disiplin karyawanpun akan baik, sebaliknya jika tingkah laku pimpinan kurang baik maka disiplin karyawanpun akan kurang baik. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan Aturan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan disiplin karyawan, karena dengan adanya aturan, karyawan akan mengetahui aturan yang ada pada perusahaan itu serta sanksi apa yang akan didapat bila melanggar aturan tersebut. 4. Keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi 3

hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepepimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian pimpinan tersebut akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan. 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Pengawasan dari pimpinan sangat diperlukan oleh karyawan dalam meningkatkan kedisiplinan. Karena dengan pengawasan ini berarti atasan aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan selalu hadir di tempat kerja, supaya ia dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya dan juga dapat memberikan metode atau cara yang lebih efektif dalam melakukan pekerjaan sehingga dapat mengurangi kesalahan dan mendukung kedisiplinan dan moral kerja dari karyawan 6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan Perhatian dari pimpinan sangat diperlukan karyawan dalam meningkatkan atau mewujudkan disiplin kerja, sebab dengan perhatian, karyawan akan merasa dihargai diri dan hasil kerjanya, dan dengan perhatian akan terwujud hubungan kerjasama yang baik dan harmonis antara atasan dengan bawahan dalam perusahaan yang akan mendukung terbinanya kedisiplinan karyawan yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut pendapat di atas yaitu : struktur organisasi, sistem perekrutan yang dilaksanakan, sistem pengembangan pegawai yang ada, sistem penilaian pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, hubungan kemanusiaan yang terbina, dan programprogram pembinaan disiplin kerja itu sendiri. 2.3. Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas menurut Mucdarsyah (2009 : 17) adalah suatu konsep yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit. Produktivitas kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain adalah ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input). 2. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik darihari ini. 3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni : investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja. Jadi produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi, pendayagunaan secara terpadu sumberdaya manusia dan ketrampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup masyarakat. Sehingga dari beberapa pengertian diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan waktu yang telah ditentukan dengan adanya peran serta tenaga kerja atau karyawan. 3. Teknik Pengambilan Data a. Observasi Observasi adalah cara memperoleh data atau mengumpulkan data melalui pengamatan dan catatan dan pencatatan secara sistematis fenomena fenomena yang diselidiki. b. Wawancara Wawancara metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, yang berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. 4

Alasan digunakannya wawancara karena dengan wawancara akan diperoleh keterangan dari sumber secara lebih mendalam. Selain itu metode wawancara digunakan sebagai pelengkap metode pengukuran lain. c. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. d. Dokumentasi. Studi pustaka merupakan mengumpulkan data-data dan informasi dari buku sumber yang di peroleh dari perpustakaan dan datanya akan digunakan sebagai dasar pengetahuan dan perbandingan dalam melaksanakan penulisan dan pembahasan. e. Studi Pustaka Studi Pustaka melakuakan tujuan teori dari berbagai referensi yang berkaitan dengan judul skripsi. 4. Penutup 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variabel disiplin kerja (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) pada Dinas Pertambangan dan Energi Hal ini dapat diketahui melalui pengujian nilai thitung (X)= yaitu 4.277 > 2,00 2. Untuk lebih meningkatkan disiplin kerja sebaiknya Dinas pertambangan Dan Energi memberi sanksi kepada pegawai, dengan demikian pegawai akanl ebih termotivasi lagi bekerja secara optimal dan prduktivitas kerja akan lebih meningkat. 3. Dinas Pertambangan Dan Energi meningkatkan disiplin kerja pegawai terutama aspek ketepatan waktu kerja pegawai yang masih kurang ditaati yaitu dengan memberikan sanksi-sanksi yang berlaku. 4. Bagi pegawai hendaknya menyadari segala tugas dan tangungjawabnya sehingga akan tumbuh kesadaran dari dalam dirinya untuk berusaha melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya sebagai suatu tanggungjawab yang harus segera diselesaikan dengan sungguh-sungguh agar tidak ada kesalahan sedikitpun dalam penyelesaian tugas tersebut 2. Identifikasi determinan (R 2 ) yaitu dengan nilai 0,25 artinya bahwa sebesar 11,7%. produktivitas kerja pegawai (Y) pada Dinas Pertambangan Dan Energi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel disiplin kerja serta sisanya 88,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 4.2. Saran Saran-saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengingat disiplin kerja besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai, maka pihak pimpinan hendaknya dapat meningkatkan disiplin kerja 5

DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. [2] Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Metode penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta. [3] Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara. [4] Handoko, T.Hani, 2005. Manajemn Sumber daya Manusia Yogyakarta, BPFE [5] Mathis, Robert L., & Jackson, John H. 2006. Human Resource Management. Jakarta : Salemba Empat. [6] Mangkunegara., Anwar.2009, Manjemen SumberDaya Perusahaan : Remaja Rosda Karya Bandung [7] M.Asbakhul Ulum, 2010, Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan Diperusahaan Air Minum Blitar. www.google.com [8] Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Husnan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. [9] Rival, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta : Murai Kencana. [10] Riduwan, Akdon, Rumus dan Data dalam Analisa Statistika, 2008, Bandung [11] Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka Setia. [12] Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. [13] Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. [14] Sinungan, M. 2009. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. 6