Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo 2 4 Mei 2012 1
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masadepan yang tepat melalui serangkaian pilihan pilihan. p Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan). Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan Tepat : Dikaitkan dengan tindakan Pilihan pilihan : Pemilihan tujuan dan kriteria Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan 2
Lingkup Kegiatan Perencanaan (The Scope of Planning Activities) Klassifikasi berdasarkan disiplin/profesi Sosio economic Planning Natural Resourceb Planning Architectural and Engineering Planning Berdasarkan sektor (Pertanian, Industri dsb) Pendekatan antar disiplin (Ekonomi, Sosiologi, Politik, SDA, dsb) Tingkatan Spatial dari Kegiatan Perencanaan (The Spatial Level of Planning Activity) International Planning National Planning Regional Planning/Local Planning Town/Village Planning Individual/Family/Enterprice Planning 3
4
RPJP NASIONAL RENSTRA KL Pe edoman Pedoman RPJM NASIONAL Pedoma n RENJA KL diac u Pedoman RKA - KL RINCIAN APBN dijabarkan Pedoman RKP RAPBN APBN Pem merintah Pusa at RPJP DAERAH diacu diperhatikan PedomanRPJM DAERAH Pe edoman RENSTRA SKPD Diserasikan melalui MUSRENBANG dijabarkan RKPD Pedoman KUA Pedoman RAPBD APBD PPAS Pedoman RENJA SKPD Pedoman RKA SKPD PENJABARAN APBD Pem merintah Dae rah PERENCANAAN PENGANGGARAN 10 5
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan 1. antar daerah 2. antar sub daerah 3. antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). 2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. 3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. 5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan). 6
7
8
9
10
Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: Informasinya kurang lengkap, metodologinya belum dikuasai, perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana pengaruh politis i terlalu ll besar sehingga pertimbangan pertimbangan teknis perencanaan diabaikan. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten, masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya. 11
Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. Misalnya, orientasi semata mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan. Dengan demikian, yang keliru bukan semata mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang gpaling kecil sekalipun. Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh. Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya. Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system). 12
Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat. Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran sasaran secara garis besar. Pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. Prinsip i kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting) 13
14