PROGRESS IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI DI SUMATERA BARAT disampaikan OLEH: GUBERNUR SUMATERA BARAT Pada acara Rapat Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Koordinasi dan Supervisi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia Sektor Kelautan
RENCANA AKSI PENYELAMATAN SUMBEDAYA ALAM SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
1. PENYUSUNAN TATA RUANG LAUT PESISIR PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA BARAT UPAYA YANG DILAKSANAKAN Sumatera Barat memiliki 19 Kab/Kota 7 Kab/Kota merupakan wilayah pesisir yang terdiri dari ; 1. Kab. Pesisir Selatan 2. Kota Padang 3. Kota Pariaman 4. Kab.Pd.Pariaman 5. Kab. Agam 6. Kab. Pasaman Barat 7. Kab. Mentawai Telah disusun tata ruang laut pesisir dan pulaupulau kecil Provinsi Sumbar yang digabungkan dengan RTRW Provinsi (Perda RTRW No. 13 Tahun 2012 ) Kota Padang Telah disusun dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir belum diperdakan masuk prolegda tahun 2015 Kota Pariaman Telah disusun dokumen Rencana Zonasi WP3K- belum diperdakan Tahun 2015 masuk Prolegda Kab.Padang Pariaman Telah disusun Dokumen Rencana Zonasi WP3K-Belum diperdakan-tahun 2015 masuk Prolegda Kabupaten Pesisir Selatan Yang ada baru dokumen Zonasi Rinci MInapolitan Kab. Agam Telah disusun dokumen Rencana Zonasi WP3Kmasuk prolegda 2015 Kab. Pasaman Barat Rencana Zonasi WP3K telah diperdakan dengan Perda No. 11 tahun 2014 Kab. Mentawai Tahun 2015 sedang disusun Rencana Zonasi WP3K
PULAU-PULAUKECILDISUMATERABARAT UPAYA YANG DILAKSANAKAN Sumatera Barat memiliki pulau-pulau kecil sebanyak 185 buah pulau di 7 Kab/Kota wilayah pesisir rincian: Pessel : 47 pulau Padang :18 pulau Pd.Pariaman : 1 pulau Pariaman : 4 pulau Agam : 2 pulau Mentawai : 98 pulau Provinsi : 3 pulau Berdasarkan Perpres 78 tahun 2005 terdapat 2 buah Pulau terluar di Wilayah Provinsi Sumatera Barat yaitu Pulau Niau dan Sibarubaru. PULAU YANG TELAH DIIDENTIFIKASI DAN DIPETAKAN POTENSINYA 1. Pulau Panjang 2. Pulau pagang 3. Pulau Pasumpahan 4. Pulau Bindalang 5. Pulau Babi PULAU YANG TELAH DIMANFAATKAN UNTUK WISATA BAHARI 1. Pulau Sikuai 2. Pulau Tangah 3. Pulau Ujung 4. Pulau Botik 5. Pulau Nyang-Nyang 6. Pulau karangmajat 7. Pulau Mainuk 8. Pulau Roniki 9. Pulau Simakakkang 10.Pulau Pitoutougat 6. Pulau Simakakkang 7. Pulau Nyang-Nyang 8. Pulau ujuang 9. Pulau tangah 10. Pulau Koroniki Pulau kecil Berpenduduk 1. Pulau Cubadak 3. Pulau Niau 2. Pulau Panjang 4. Pulau Nyang-Nyang 11.Pulau Pagang 12.Pulau Cubadak 13.Pulau Angso 14.Pulau Sikuai 15.Pulau Pieh
KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI SUMATERA BARAT UPAYA YANG DILAKSANAKAN : PENGELOLAAN DAN PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI NO KABUPATEN/ KOTA NAMA KAWASAN 1 Pesisir Selatan Kawasan Konservasi Perairan Daerah 2 Padang Kawasan Konservasi Perairan Daerah 3 Padang Pariaman Kawasan Konservasi Perairan Daerah 4 Pariaman Kawasan Konservasi Perairan Daerah 5 Agam Kawasan Konservasi Perairan Daerah 6 Pasaman Barat Kawasan Konservasi Perairan Daerah 7 Mentawai Kawasan Konservasi Perairan daerah NO.SK Walikota/Bupati 523/311/Kpts/BPT -PS/2011 LUAS (Ha) 174.894,3 224/2011 2.274,96 02/Kep/BPP-2010 684 334/523/2010 11.525,89 520/2012 12.000 188.45/456/2012 6.795,8 188-45-142/2012 172.191 8. TWP Pieh Kawasan Konservasi Perairan Nasional 70/MEN/2009 39.900 Total Kawasan Konservasi 420.265,95
UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN 1 a. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor : 4 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Sumberdaya Ikan b. Menerbitkan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 570-754-2014 tentang Pendelegasian Penandatanganan Perizinan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Barat 2 3 Sosialisasi tentang Perizinan Usaha Perikanan ke Kab/Kota Memberikan Rekomendasi Penerbitan SIUP, SIPI ke BKPMP - PTSP 6 4 5 Melakukan Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Ikan (Razia Gabungan Aparat Hukum di Laut) Proses Penerbitan SIUP SIPI oleh BKPMP -PTSP Mewajibkan pemilik kapal memiliki SIUP dan SIPI Usaha Perikanan
Ukuran Kapal No Kabupaten/Kota > 10-30 > 30-60 5-10 GT GT GT Jml 1 Kab. Pasaman 411 107 21 539 Barat 2 Kab. Agam 29 20 0 49 3 Kab. Padang 4 2 1 7 Pariaman 4 Kota Pariaman 61 81 0 142 5 Kota Padang 173 156 11 340 6 Kab. Pesisir 206 118 32 356 Selatan 7 Kab. Kep. 7 - - 7 Mentawai TOTAL 891 484 65 1440
No Kabupaten/Kota 1 2 3 4 5 6 7 Kab. Pasaman Barat Ukuran Kapal 5-10 GT > 10-30 GT > 30-60 GT Jml 12 59 21 92 Kab. Agam 29 19 0 48 Kab. Padang Pariaman 4 2 1 7 Kota Pariaman 42 0 0 42 Kota Padang 160 0 1 161 Kab. Pesisir Selatan Kab. Kep. Mentawai Jumlah 92 32 32 156 7 7 346 112 55 513
3. PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 1. Pemerintah Membuat aturan atau regulasi pemerintah daerah melalui peraturan daerah dan peraturan Gubernur. 2. Masyarakat Mematuhi dan melaksanakan kewajiban yang telah diatur dalam surat perjanjian yang telah disepakati dan ditanda tangani antara pemerintah dan masyarakat
4. PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK HAK MASYARAKAT 1. Pemberian Hak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir melalui : a. Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir (GEPEMP) b. Bantuan Alat Penangkapan Ikan c. Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) d. Sertifikat Hak AtasTanah (SeHAT) Nelayan. 2. Perlindungan Hak hak Masyarakat * Pembuatan Peraturan Daerah * Pembuatan Peraturan Gubernur
MASALAH DAN SOLUSI 1. MASALAH : a) Pemilik kapal mengalami kesulitan di dalam pengurusan suratsurat kapal perikanan kewenangan Provinsi maupun kewenangan Pusat karena surat-surat kapal tersebut masih ditangani oleh 2 Kementerian yakni Kementerian Perhubungan ( Grosse Akta, Surat Ukur, Pas Tahunan, dan Surat Kelaikan kapal dengan standar biaya yang tidak jelas) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (SIUP dan SIPI). Pengurusan Suratsurat tersebut membutuhkan waktu yang panjang ( 2-3 bulan) sehingga nelayan melakukan aktifitasnya sering ditangkap oleh aparat penegak hukum di laut. b) Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 42/Permen- KP/2014 bahwa kapal Bagan Perahu > 30 GT (Kewenangan Pusat) tidak di izinkan melakukan penangkapan di WPP-RI 572 pantai barat sumatera Sumatera Barat dengan alat tangkap jaring, Sementara bagan perahu merupakan alat penangkapan spesifik lokal yang telah turun temurun digunakan di Sumatera Barat.
2. SOLUSI/SARAN a) Untuk tidak terganggunya aktifitas nelayan melaut kami mohon kepada Menteri Koordinator Kemaritiman kiranya pengurusan surat-surat kapal perikanan diserahkan secara utuh kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. b) Untuk nelayan yang menggunakan alat penangkapan bagan perahu spesifik lokal >30 GT yang beroperasi di pantai barat Sumatera Barat di WPP-RI 572, sesuai amanat Undang- Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah kiranya pengurusan surat kapal perikanan yang berukuran > 30 GT 60 GT yang kewenangan Pemerintah Pusat diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT