BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar 45,56 nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 36,44 dan nilai rata-rata dari rangkai data responden (X) sebesar 39,62 serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 98,28 (perhitungandapat dilihat pada lampiran V). Deskripsi tentang frekuensi skor lingkungan sosial (variabel X) dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 1.2 Dan ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden menjawab di atas angka 41 sampai 42. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: 9 8 6 5 4 3 2 1 25-30 31-35 36-40 41-45 46-50 Grafik 1. Histogram Distribusi Lingkungan Berdasarkan Pengamatan tentang Sosial grafik di atas, kita dapat melihat bahwa skor reponden antara 25 sampai 30 adalah sebanyak 1 orang, antara 31 sampai 35 adalah sebanyak 5 orang, antara 36 sampai 40 adalah sebanyak 3 orang, antara 41 sampai 45 adalah sebanyak 9 orang dan antara 66 sampai 50 adalah sebanyak 6 orang. 4.1.2 Deskripsi Tentang Hasil Belajar Siswa 1
Hasil Belajar Siswa sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai berikut; untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar 41,13, nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 41,98, dan nilai rata-rata dari rangkaian data responden (X) sebesar 41,5 serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 106,8 (perhitungan dapat lihat pada lampiran V). Deskripsi tentang frekuensi skor data tentang hasil belajar siswa pada siswa SD Inpres Panca Karsa Di Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 1.3. Dari tabel ini menunjukan bahwa lebih banyak responden yang memiliki skor antara angka 40 sampai 43. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Grafik 2. 30-35 36-40 41-45 46-50 Pengamatan Histogram Distribusi tentang Hasil Belajar Siswa Berdasarkan grafik di atas, kita dapat melihat bahwa reponden yang memiliki skor antara 30 sampai 35 adalah sebanyak 2 orang, antara 36 sampai 40 adalah sebanyak 8 orang, antara 41 sampai 45 adalah sebanyak 9 orang. dan antara 46 sampai 50 adalah sebanyak 5 orang 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian, apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, pengujian normalitas data yang digunakan pada pengolahan ini adalah uji chi kuadrat pada taraf nyata a 0,01 dengan hipotesis bahwa skor 2
variabel X (Lingkungan Sosial) dan variabel Y (Hasil Belajar Siswa) berdistribusi normal. 1) Uji Normalitas Data Variabel X Berdasarkan lampiran 7 tabel 10, untuk uji normalitas data pada variabel X (Lingkungan Sosial) diperoleh perhitungan x 2 hitung = 35,68 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata a 0,01, diperoleh x2 daftar = 49,17. Karena X2 hitung < x2 daftar, maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Hasil Belajar Siswa) menunjukan skor x2 hitung = 7,97 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata a 0,01, maka diperoleh x2 daftar = 19,35. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa x2 hitung lebih kecil dari x2 daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir). 4.3 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian, diadakan pengujian melalui persamaan regresi, linearitas, keberartian persamaan regresi dan koefisien korelasi. 1) Mencari Persamaan Regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Y = a + bx, sehingga dari hasil penelitian (perhitungan terlampir) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 23,9+0,43X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan 3
sebesar 1 (satu) unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada variabel Y sebesar 0,43 unit, yaitu hasil belajar siswa. Maksudnya bahwa, setiap unit variabel X akan mempengaruhi setiap indikator yang ada pada variabel Y sebesar 0,43. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator lingkungan sosial, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada indikator hasil belajar sebesar 0,43. 2) Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linearitas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA. Dalam tabel ANAVA diperoleh linearitas persamaan regresi; diperoleh harga F hitung = 0,18 pada taraf nyata a 0,01 dan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 20, diperoleh F (0,99) (13,16) = 4,36. Kriteria pengujian yaitu F hitung < F daftar, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Y = 23,9+0,43X dapat diterima pada taraf nyata a 0,01. Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga F hitung = 4,67 pada taraf nyata a 0,01 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 2 didapat F (0,99) (1,22) = 2,78. Kriteria pengujian ternyata F hitung > F daftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear benar-benar signifikan (berarti). 3) Analisis Korelasional 4
Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan sejauhmana derajat keterhubungan antara variabel Y dan X melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan, diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0,52. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 2,85 sedangkan daftar distribusi t pada taraf nyata a 0,01 diperoleh kriteria pengujian t( 1-^a) ( n-2), maka t>^995 ) (22) = 1,75. Dari hasil perhitungan, thitung lebih besar dari ttabel, yaitu (2,85 > 1,75) sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Selanjutnya pada daftar distribusi t taraf nyata a 0,05 diperoleh kriteria pengujian t( 1-^a) ( n-2), maka t(^975 ) ( 22) = 0,54. Hal ini dinyatakan sama, bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (2,85 > 0,54), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. 4.4 Pembahasan Penelitian ini termasuk studi pengaruh (regresi study) antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah Lingkungan Sosial (variabel X) dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa (Variabel Y). Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang diuji ditolak dengan signifikan, dan sebaliknya hipotesis penelitian (H1) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari semua harga Fhitung yang lebih besar dari F tabel baik pada taraf signifikan a 0,01. Adapun hipotesis yang diajukan 5
adalah terdapat pengaruh antara lingkungan sosial terhadap hasil belajar siswa Di SD Inpres Panca Karsa II Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato. Berdasarkan gambar di atas maka yang menjadi daerah penerimaan hipotesis sesuai dengan persamaan matematik dalam pengujian regresi sebesar 23,9 dalam artian sebesar 23,9 hipotesis di terima dan untuk daerah penolakan hipotesis sebesar 0,43. Gambar 1.2 Daerah Penerimaan Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa persamaan Y = 23,9+0,43X yang telah diuji keberartiannya pada taraf nyata a 0,01 merupakan hubungan fungsional yang berlaku pada populasi bedasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Persamaan tersebut mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 1 (satu) unit pada kepemimpinan kepala sekolah (dengan konstanta 23,9) akan diikuti oleh perubahan rara-rata sebesar 0,43 pada hasil belajar siswa SD Inpres Panca Karsa II Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato Pengujian koefisien korelasi sederhana yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui berapa kekuatan atau dengan derajat hubungan antara lingkungan sosial terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, berdasarkan hasil 6
perhitungan diperoleh koefisien korelasi r = 0,52 dan koefisien determinasinya r = 0,2704. Hal ini mengandung makna bahwa derajat pengaruh antara lingkungan sosial (variabel X) terhadap hasil belajar siswa (variabel Y) sebesar 27,04%. Dalam artian bahwa sebesar 27,04%. variasi yang terjadi pada variabel Y (hasil belajar siswa) dijelaskan oleh variabel X lingkungan sosial). Sisa dari hasil persentase tersebut sebesar 72,96%, yang memberikan makna bahwa tingkat hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti. Pada dasarnya peneltian ini memungkinkan adanya sesuatu yang di luar jangkauan peneliti, sehingga secara tidak langsung hasil penelitian ini masih memberikan kemungkinan kepada orang lain untuk melanjutkan dengan melakukan peninjauan kembali dari aspek yang lainnya. Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis, yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistik t bahwa thitung lebih besar dari tdaftar atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, maka H0 ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan bahwa: terdapat hubungan positif antara pengaruh lingkungan sosial terhadap hasil belajar siswa SD Inpres Panca Karsa II Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato dinyatakan diterima. 7