ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

Disusun oleh: B

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI TIMUR

JURNAL SKRIPSI EVALUASI POTENSI PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Kabupaten/Kota

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

MACHDANIYATUL AZIZAH B

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PAJAK DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan otonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II) merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan,

ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA T E S I S

ANALISIS PENENTUAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

Oleh: Vita Amaliah Hakim Pembimbing: Iman Pirman Hidayat, SE.,M.Si.,Ak R. Neneng Rina A.,SE.,MM. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Jurnal Ekonomi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

RASIO EFEKTIVITAS, PAJAK DAERAH TERHADAP PAD, DAN KEMANDIRIAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PEMKOT YOGYAKARTA TA

KONTRIBUSI PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus pada Terminal Tirtonadi Surakarta tahun )

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SEMARANG

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH SEBAGAI PENILAIAN KINERJA (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang)

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, KONTRIBUSI DANA BAGI HASIL PAJAK (DBHP),DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK(DBHBP), DAN PENDAPATAN DAERAHKABUPATEN

ANALISIS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PEND DAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA YOGYAKARTA (PERIODE TAHUN

EFEKTIVITAS PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota Kediri)

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PAD KABUPATEN BLORA TAHUN

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI ERA OTONOMI PADA PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAERAH PROVINSI MALUKU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

ANALISIS KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH SEBAGAI KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BATAM RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DAN TREND PADA PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG TAHUN ANGGARAN

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

ANALISIS PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2010 S.D. 2012

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan

JURNAL. Oleh: APRI DIANA EKA RAHAYU NPM: Dibimbing oleh : 1. Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si., Ak 2. Sigit Puji Winarko, SE, S.Pd., M.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang. dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan,

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1) 2)

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

THE CONTRIBUTION OF THE COMPONENT OF LOCALLY GENERATED REVENUES MAGELANG CITY IN THE FISCAL YEARS

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, Contribution, Parking Tax, Local Taxes, and Local Revenue. viii

DINI AJHARIYANI SUDARSO

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH KOTA SAMARINDA

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keperluan pemerintah daerah yang digunakan sebesar-besarnya untuk

ANALISIS KINERJA TINGKAT PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN BIMA

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diganti dengan UU No. 34 Tahun 2004

OPTIMALISASI APBD DALAM PERSPEKTIF PERFORMANCE BUDGET

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Daerah memerlukan sumber pendanaan yang tidak sedikit

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI RIAU

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

BAB II. Tinjauan Pustaka. Puspitasari dkk (2016) menjelaskan bahwa 1. Proses pemungutan Pajak

SKRIPSI ANALISIS PERAN PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue.

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN

Disusun Oleh : B

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dampak yang dialami oleh

EVALUASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA DENPASAR DALAM PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL, RESTORAN, DAN HIBURAN TAHUN

BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,

ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH BOJONEGORO DAN JOMBANG TAHUN

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PALEMBANG

(Studi Kasus Pemerintahan Daerah Kota Wonogiri) SKRIPSI

ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI KABUPATEN SUMBAWA SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI APBD

ANALISIS KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BERDASARKAN VALUE FOR MONEY AUDIT ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TAHUN

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

Transkripsi:

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: ISMIRANTI MERSITA PUTRI B200120019 PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 PUBLIKASI ILMIAH Oleh: ISMIRANTI MERSITA PUTRI B200120019 Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing (Drs. Eko Sugiyanto, M.Si)

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Yang ditulis oleh: ISMIRANTI MERSITA PUTRI B200120019 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 23 April 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Dewan Penguji : 1. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si ( ) (Ketua Dewan Penguji) 2. Dr. Triyono, SE, M.Si ( ) (Anggota 1 Dewan Penguji) 3. Drs. Agus Endro Suwarno, Ak, M.Si ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji) Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (Dr. Triyono, SE, M.Si)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta - 57102 PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH PUBLIKASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ISMIRANTI MERSITA PUTRI : NIRM : 11.6.106.0230.50019 Jurusan :: AKUNTANSI JudulSkripsi : : : ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya buat dan serahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya.apabila di kemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa naskah publikasi hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima. Surakarta, 26 April 2016 Yang membuat pernyataan (ISMIRANTI MERSITA PUTRI)

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 ISMIRANTI MERSITA PUTRI (B 200 120 019) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: putrimira10@gmail.com ABSTRACT This aim of this research is (1) the efficiency of local taxes and local retribution at Surakarta city, (2) the effectiveness of local taxes and local retribution at Surakarta city, and (3) the contribution of local taxes and local retribution against original regional income at Surakarta city through 2009-2014. This research used descriptive quantitative method. Data collection technique come through documentation.the data analysis used in this research are the analysis of efficiency, effectiveness analysis, contribution analysis,and the paired and independent t-test analysis. The results of this research are: (1) The efficiency rate for local tax and retribution during 2009-2014 in the category were very efficient. (2) The level of effectiveness of local tax for 6 years at the level of very effective. (3) The effectiveness of local retribution for 6 years at an effective level.(4) The contribution of local tax againt original regional income Surakarta city for 6 years very contribute. (5) The contributions of local retribution againt original regional income Surakarta city for 6 years being contributed.(6) An analysis of paired and independent t-test for the efficiency, effectiveness, and contribution for local tax and retribution showed no difference on average. Keywords : efficiency, the effectiveness, contribution, local taxes, retribution

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2009-2014 ISMIRANTI MERSITA PUTRI (B 200 120 019) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: putrimira10@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat efisiensi pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta,(2) tingkat efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta, dan (3) bagaimana kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Data analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis efisiensi, analisis efektivitas, analisis kontribusi, dan analisis uji beda t-test. Hasil dari penelitian adalah: (1) Tingkat efisiensi untuk pajak daerah dan retribusi daerah selama 6 tahun masuk dalam kategori sangat efisien. (2) Tingkat efektivitas untuk pajak daerah selama 6 tahun berada pada tingkat sangat efektif. (3) Tingkat efektivitas untuk retribusi daerah selama 6 tahun berada pada tingkat yang efektif. (4) Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta selama 6 tahun sangat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah. (5) Kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta selama 6 tahun berkontribusi sedang terhadap pendapatan asli daerah. (6) Analisis uji beda t-tes untuk efisiensi, efektivitas, dan kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah tidak menunjukkan perbedaan rata-rata. Kata Kunci : efisiensi, efektivitas, kontribusi, pajak daerah, retribusi daerah.

PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya undang-undang nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah, merupakan awal dimulainya otonomi daerah, yaitu diberikannya peran lebih besar kepada kabupaten atau kota untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan juga kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari masyarakat daerah yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu kebijakan pemerintah daerah tidak dapat dipungkiri lagi harus menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui manajemen keuangan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan daerah. Konsekuensi dari penerapan otonomi daerah adalah setiap daerah dituntut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) guna membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga dapat menciptakan tata pemerintahan yang lebih baik (good governance). Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan penerimaan dari sumber sumber penerimaan daerah, salah satunya dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah, beberapa pos pendapatan asli daerah harus ditingkatkan antara lain pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Komponen pendapatan asli daerah yang memiliki peranan penting adalah pajak daerah dan retribusi daerah. Pemerintah daerah hendaknya mempunyai pengetahuan dan dapat mengidentifikasi tentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang potensial terutama dari pajak daerah dan retribusi daerah. Apabila tidak memperhatikan dan mengelola pajak daerah yang potensial maka pengelolaan tidak akan efektif, efisien dan ekonomis. Pada akhirnya akan merugikan masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemungut, karena pajak daerah dan retribusi daerah tidak mengenai sasaran dan realisasi terhadap penerimaan daerah yang optimal (Handoko, 2013). Pajak dan retribusi bagi pemerintah daerah merupakan sumber pendapatan (budgetary function) yang utama dan sebagai alat pengatur (regulatory function). Pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan daerah digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Melihat dari fenomena tersebut dapat diketahui pentingnya pajak dan retribusi bagi suatu daerah, terutama dalam menyokong pembangunan daerah itu sendiri dan menjadi pemasukan dana yang sangat potensial karena besarnya penerimaan pajak dan retribusi akan meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, perekonomian dan stabilitas politik. Kota Surakarta adalah salah satu kota yang memiliki sumber daya alam yang cukup besar, sehingga, sudah seharusnya mengoptimalkaan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemampuan menggali sumber penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah tersebut harus diikuti dengan kemampuan penetapan target sesuai dengan potensi sebenarnya serta kemampuan menekan biaya yang dikeluarkan dalam pemungutannya. Kemampuan tersebut akan menambah penerimaan dan menciptakan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Penelitian tentang Efisiensi dan efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah ini sudah pernah dilakukan oleh Julastiana dan Suartana (2013) dan Enggar, Rahayu dan Wahyudi (2011)mereka meneliti di tempat yang berbeda yaitu Klungkung (Bali) dan Jambi. Mereka baru meneliti tentang efisiensi dan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah. Akan tetapi, ada keterbatasan dalam penelitian tersebut, yaitu dalam penelitian tersebut hanya melakukan perhitungan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah secara global.penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya, yaitu dengan melakukan perhitungan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah secara lebih rinci. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada objek penelitian, dimana penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta.Terdapat pula perbedaan perhitungan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah yang akan dijelaskan lebih rinci per golongan pajak dan retribusi daerah. Selanjutnya,terdapat penambahan uji analisis pada penelitian ini yaitu analisis uji beda t-test. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah untuk menetapkan Otonomi Daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014 sudah efisien, (2) Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014 sudah efektif, dan (3) Untuk mengetahui tingkat pencapaian pajak daerah dan retribusi daerah berkontribusi

terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014. Oleh karena itu, perlu dianalisis efektivitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta, kemudian seberapa besar kontribusinya terhadap PAD Kota Surakarta itu sendiri. TINJAUAN PUSTAKA Otonomi Daerah Pengertian otonomi daerah berdasarkan pasal 1 undang-undang no. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, disebutkan bahwa otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Undang-undang no.28 tahun 2009 menyebutkan tentang pengertian pendapatan asli daerah yaitu sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolahan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pajak Daerah Sesuai dengan pasal 10 undang-undang no. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dijelaskan bahwa pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Retribusi Daerah Pasal 1 angka 10 undang-undang no. 28 tahun 2009 menjelaskan bahwa retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Efisiensi Pajak Daerah Menurut Mahsun (2006:187), efisien pajak daerah adalah mengukur tingkat input dari organisasi sektor publik terhadap tingkat outputnya sektor publik. Efisiensi Retribusi Daerah Menurut Halim (2001:263) efisiensi retribusi daerah adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yang berasal dari retribusi daerah dengan realisasi pendapatan yang diterima dari retribusi daerah. Efektivitas Pajak Daerah Menurut Mardiasmo (2002:134) efektivitas pajak daerah adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Semakin besar kontribusi yang dihasilkan terhadap pencapaiantujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.

Efektivitas Retribusi Daerah Menurut Puspitasari (2014) efektivitas retribusi daerah adalah nilai yang dihitung berdasarkan persentase perbandingan realisasi penerimaan retribusi daerah dengan target penerimaan retribusi daerah. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah dalam kurun waktu 6 tahun sejak tahun 2009-2014 yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta. Jenis Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder selama enam tahun yaitu dari tahun 2009 2014. Data ini diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta dan lembaga-lembaga terkait, serta berbagai buku yang berhubungan dengan pendapatan daerah. Metode Analisis Data 1. Efisiensi Pajak Daerah. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung efisiensi pajak daerah adalah sebagai berikut: Biaya Pemungutan PD Efisiensi PD 100% Realisasi Penerimaan PD Keterangan : PD =Pajak Daerah 2. Efisiensi Retribusi Daerah Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung efisiensi retribusi daerah adalah sebagai berikut: Biaya Pemungutan RD Efisiensi RD 100% Realisasi Penerimaan RD Keterangan : RD =Retribusi Daerah Kriteria yang digunakan dalam menilai efisiensi pajak daerah dan retribusi daerah adalah: Tabel 1 Klasifikasi Kriteria Nilai Efisiensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Prosentase Kriteria >100% Tidak Efisien 90 100% Kurang Efisien 80 90% Cukup Efisien 60 80% Efisien < 60% Sangat Efisien Sumber: Kepmendagri No. 690.900.327

3. Efektivitas Pajak Daerah Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas pajak daerah adalah sebagai berikut: Realisasi Penerimaan PD Efektivita s PD 100% Target Penerimaan PD Keterangan : PD =Pajak Daerah 4. Efektivitas Retribusi Daerah Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas retribusi daerah adalah sebagai berikut: Realisasi Penerimaan RD Efektivita s RD 100% Target Penerimaan RD Keterangan : RD =Retribusi Daerah Kriteria yang digunakan dalam menilai efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah adalah: Tabel 2 Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak Daerah dan RetribusiDaerah Prosentase Kriteria > 100% Sangat Efektif 90 100% Efektif 80 90% Cukup Efektif 60 80% Kurang Efektif < 60% Tidak Efektif Sumber: Kepmendagri No.690.900.327 5. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah, dengan rumus sebagai berikut: Kontribusi PD Keterangan : PD =Pajak Daerah PAD =Pendapatan Asli Daerah Realisasi Penerimaan PD 100% Realisasi Penerimaan PAD 6. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah, dengan rumus sebagai berikut: Kontribusi RD Keterangan : RD =Retribusi Daerah PAD =Pendapatan Asli Daerah Realisasi Penerimaan RD 100% Realisasi Penerimaan PAD

Kriteria yang digunakan dalam menilai kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah adalah: Tabel 3 Klasifikasi Kriteria Nilai Kontribusi Pajak Daerah dan RetribusiDaerah Persentase Kriteria 0,00% - 10% Sangat Kurang 10,00% - 20% Kurang 20,00% - 30% Sedang 30,00% - 40% Cukup Baik 40,00% - 50% Baik Diatas 50% Sangat Baik Sumber: Kepmendagri No.690.900.327 Uji Beda T-test Uji beda t-test dipakai untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memilliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut (Imam Ghozali: 2011): Rata - rata sampel pertama - Rata - rata sampel kedua t Standart error perbedaan rata - rata kedua sampel Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Dapat disimpulkan bahwa uji t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan (Puspitasari, 2014). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan uji beda t-test untuk menguji perbedaan yang ada antara: 1. Efisiensi pajak daerah dengan efisiensi retribusi daerah. 2. Efektivitas pajak daerah dengan efektivitas retribusi daerah. 3. Kontribusi pajak daerah dan kontribusi retribusi daerah. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Efisiensi Penerimaan Pajak Daerah Berdasarkan nilai rasio efisiensi pajak daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014 menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 8,98% yang tergolong dalam kategori sangat efisien. Sedangkan tahun 2014 merupakan tahun yang memiliki tingkat rasio efisiensi terendah dengan nilai rasio sebesar 4,99%. Rata-rata tingkat rasio efisiensi mencapai 6,97%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi pajak daerah di Kota Surakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai kurang dari 60% dan masuk dalam kategori sangat efisien. 2. Analisis Efisiensi Penerimaan Retribusi Daerah Berdasarkan nilai rasio efisiensi retribusi daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014 menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2013 yaitu sebesar 1,82% yang tergolong dalam kategori sangat efisien. Sedangkan tahun 2011 merupakan tahun yang memiliki tingkat rasio efisiensi terendah dengan nilai rasio sebesar 0,03%. Rata-rata tingkat rasio efisiensi mencapai 0,84%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi retribusi daerah di Kota Surakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai kurang dari 60% dan masuk dalam kategori sangat efisien. Pada tahun 2009 dan 2010 tidak dilakukan perhitungan karena untuk biaya pemungutan retribusi daerah baru mulai dilakukan pemungutan pada tahun 2011.

3. Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Berdasarkan nilai rasio efektivitas pajak daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014 menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2012 yaitu sebesar 136,94% yang termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun yang memiliki tingkat rasio efektivitas terendah dengan nilai rasio sebesar 101,36%. Rata-rata tingkat rasio efektivitas mencapai 113,76%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas pajak daerah di Kota Surakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai lebih dari 100% dan masuk dalam kategori sangat efektif. 4. Analisis Efektivitas Penerimaan Retribusi Daerah Berdasarkan nilai rasio efektivitas retribusi daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014 menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2013 yaitu sebesar 100,34% yang tergolong dalam kategori sangat efektif. Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun yang memiliki tingkat rasio efektivitas terendah dengan nilai rasio sebesar 91,69%. Rata-rata tingkat rasio efektivitas mencapai 96,83%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas retribusi daerah di Kota Surakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai kurang dari 100% dan masuk dalam kategori efektif. 5. Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta lebih dari 50% yaitu sebesar 60,50% yang dapat dikategorikan sangat berkontribusi. Selama enam tahun yang telah diteliti dapat dilihat rasio kontribusi pajak daerah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami kenaikan. Namun, tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 nilai rasio mengalami penurunan. Tahun 2011 bisa memiliki nilai rasio kontribusi terbesar yaitu sebesar 65,61%, sedangkan tahun 2009 mengalami penurunan yaitu sebesar 51,15%. Realisasi pajak daerah dan realisasi pendapatan asli daerah selama enam tahun selalu mengalami peningkatan. 6. Analisis Kontribusi Retribusi DaerahTerhadap Pendapatan Asli Daerah Rasio kontribusi untuk retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kota Surakarta selama enam tahun berturut-turut mengalami penurunan. Rata-rata kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta termasuk kriteria sedang karena persentase antara 20%-30% yaitu sebesar 27,35% yang dapat dikategorikan berkontribusi sedang. Rasio kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 37,05%, sedangkan rasio kontribusi terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 18,76%. Realisasi retribusi daerah tertinggi terjadi pada tahun 2013, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2009. Realisasi pendapatan asli daerah tertinggi terjadi pada tahun 2014, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2009. 7. Analisis Uji Beda T-test Efisiensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Hasil rata-rata uji beda t-test efisiensi, Group Statistics terlihat bahwa rata-rata efisiensi untuk pajak daerah dari tahun 2009 sampai 2014 adalah 6,965 dan untuk retribusi daerah selama 6 tahun adalah 0,8417. Jadi dapat disimpulkan, bahwa jika dilihat dari rata-rata efisiensi untuk pajak daerah dan retribusi daerah selama 6 tahun berturut-turut menunjukkan hal yang berbeda. Tetapi untuk melihat lebih jelas apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik atau tidak, kita harus melihat output SPSS kedua yaitu Independent Sampel Test. Berdasarkan tabel Independent Sampel Test dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 1,837 dengan probabilitas 0,205. Oleh karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dapat

disimpulkan bahwa efisiensi antara pajak daerah dan retribusi daerah memiliki variance yang sama. Dengan demikian, analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah sebesar 8,310 dengan probabilitas signifikansi 0,000 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata efisiensi untuk pajak daerah dan retribusi daerah adalah sama. 8. Analisis Uji Beda T-test Efektivitas PajakDaerah dan Retribusi Daerah Hasil rata-rata uji beda t-test efektivitas, Group Statistics terlihat bahwa rata-rata efektivitas untuk pajak daerah dari tahun 2009 sampai 2014 adalah 113,755 dan untuk retribusi daerah selama 6 tahun adalah 96,8283. Jadi dapat disimpulkan, bahwa jika dilihat dari rata-rata efektivitas untuk pajak daerah dan retribusi daerah selama 6 tahun berturut-turut menunjukkan hal yang berbeda. Tetapi untuk melihat lebih jelas apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik atau tidak, kita harus melihat output SPSS kedua yaitu Independent Sampel Test. Berdasarkan tabel Independent Sampel Test dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 3,145 dengan probabilitas 0,107. Dikarenakan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa efektivitas antara pajak daerah dan retribusi daerah memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah sebesar 3,210 dengan probabilitas signifikansi 0,009 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata efektivitas untuk pajak daerah dan retribusi daerah adalah sama. 9. Analisis Uji Beda T-test Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi DaerahTerhadap Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil output SPSS Group Statistics terlihat bahwa rata-rata kontribusi yang diperoleh dari pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah mulai tahun 2009 sampai 2014 adalah 60,502 dan rata-rata kontribusi untuk retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah selama 6 tahun adalah 27,3483. Jadi dapat disimpulkan, bahwa jika dilihat dari rata-rata kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah selama 6 tahun berturut-turut menunjukkan hal yang berbeda. Tetapi, untuk melihat lebih jelas apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik atau tidak, kita harus melihat output SPSS kedua yaitu Independent Sampel Test. Berdasarkan tabel Independent Sampel Test di atas dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 0,332 dengan probabilitas 0,577. Oleh karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah memiliki variance yang sama. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variances assumed. Berdasarkan output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variances assumed adalah sebesar 8,129 dengan probabilitas signifikansi 0,000 (two tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah adalah sama. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Tingkat efisiensi untuk pajak daerah dan retribusi daerah selama 6 tahun masuk dalam kategori sangat efisien. 2. Tingkat efektivitas untuk pajak daerah selama 6 tahun berada pada tingkat sangat efektif. 3. Tingkat efektivitas untuk retribusi daerah selama 6 tahun berada pada tingkat yang efektif. 4. Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta selama 6 tahun sangat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

5. Kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta selama 6 tahun berkontribusi sedang terhadap pendapatan asli daerah. 6. Analisis uji beda t-tes untuk efisiensi, efektivitas, dan kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah tidak menunjukkan perbedaan rata-rata. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan, antara lain: 1. Periode penelitian ini relative pendek hanya dengan kurun waktu enam tahun yaitu 2009-2014. 2. Penelitian ini hanya membahas pajak daerah dan retribusi daerah. 3. Penelitian ini hanya melingkup satu kota yaitu Kota Surakarta. C. Saran Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan kurun waktu data yang diteliti lebih diperpanjang lagi, yaitu tidak hanya enam tahun, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik. 2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan variabel lain. 3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada Kota Surakarta, sehingga akan memberikan hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA Enggar; Sri Rahayu; dan Wahyudi. 2011. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Propinsi Jambi. Volume 13 No. 1, Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Mendalo Darat, Jambi. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2001. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Handoko, Sri. 2013. Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak, Volume 1 No. 1, Jurnal Ekonomi Daerah (JEDA) Universitas Tanjungpura, Pontianak. Julastiana, Yaneka dan I Wayan Suartana. 2013. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klungkung. Volume 2 No. 1, E. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Bali. Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI. Puspitasari, Elfayang Rizky Ayu. 2014. Analisis Efektivitas, Efisiensi, dan Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten Blora Tahun 2009-2013. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.