STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL.PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS MATA KULIAH

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP PENERAPAN ACTIVE LEARNING UNTUK SD

Assure sebagai sebuah model Desain Pembelajaran

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

MEDIA PEMBELAJARAN AMAY SUHERMAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tugas2_PT206B_

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN. PROF. DR. ABDUL GAFUR, M.SC Hp

SILABUS MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SD

Hakikat Media Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep dan Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran

PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Oleh: Sungkono

Ending Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

Perancangan dan pemanfaatan media pembelajaran.

KAJIAN KONSEPTUAL MEDIA PEMBELAJARAN oleh Haryanto 1. Abstrak

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN *

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

KAJIAN KONSEPTUAL MEDIA PEMBELAJARAN. OLEH IRHAM ABDUL HARIS (Dosen STAI An-Nur Lampung) ABSTRACT

Perencanaan Pembelajaran: Suatu Pengantar

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Pengaruh Desain Pembelajaran Assure Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MEDIA PEMBELAJARAN TIM PENYUSUN MATA KULIAH PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK UNM

IV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk

SILABUS MATA KULIAH. : Pengembangan Media Pembelajaran. : Cepi Riyana, S.Pd.,M.Pd. Kode/ Bobot SKS : 3 sks

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MEMBANGUN UNGGULAN DAN PENINGKATAN PERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS DUNIA GLOBAL

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

BAB III LANDASAN TEORI. sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. perantara atau pengantar. Association for Education and Communication

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

DAFTAR ISI. 1. Pendahuluan Analyze Learners Karakteristik Umum Kemampuan Awal Siswa...2

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Kegiatan Belajar-4 Perancangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM.

Cecep Kustandi II Dodik Mulyono II Arum Setyowati. Landasan Teori. Pembelajaran

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

02. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini komunikasi sangat diperlukan siswa dalam berinteraksi dengan siswa

Dasar-Dasar Teknologi Pendidikan. Oleh: Husni Idris

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

Silabus Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar SILABUS. Jurusan / Program Studi : Pendidikan Luar Biasa : Teknologi Pendidikan Luar Biasa Kode : PLB 219

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Upaya Menumbuhkan dan Meningkatkan... (Kana Hidayati)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

APLIKASI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

HANDOUT MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (MT.../ 2 SKS) PROGRAM DEPAG. Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP

PENGEMBANGAN MEDIA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh: Ishartiwi PLB- FIP- UNY

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

MEDIA PEMBELAJARAN TK

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

Konsep Teknologi Pembelajaran

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

Transkripsi:

STARTEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI Hand-out Perkuliahan Mata kuliah: Strategi Pembelajaran Georafi (SPG) Oleh Dr. H. MUKMINAN Pendidikan Geografi, FISUNY Email: mukminan@yahoo.co.id HP: 08157956800 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL 2015/2016

STRATEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI Oleh : Mukminan I. PENDAHULUAN Salah satu tugas utama seorang dosen/guru/instruktur adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran (instruction). Kata pembelajaran lebih tepat digunakan dari pada kata belajar mengajar atau pengajaran, karena pembelajaran mengandung arti aktivitas siswa/mahasiswa melakukan proses perubahan tingkah laku pada dirinya karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dengan kata pembelajaran, yang lebih mendapat penekanan adalah aktivitas siswa/mahasiswa yang belajar. Guru/dosen/instruktur bertindak sebagai pembimbing, pemotivasi, dan berusaha agar pembelajar/siswa/mahasiswa senantiasa aktif serta antusias untuk belajar. Sebagai bagian dari proses pendidikan, pembelajaran diartikan sebagai proses yang kompleks yang dilakukan untuk membantu seseorang belajar. Secara umum dan luas, kegiatan pembelajaran diartikan sebagai: cara yang dipakai oleh pengajar, ahli kurikulum, perancang bahan, dan lain-lain, yang bertujuan untuk mengembangkan rencana yang terorganisir guna keperluan belajar (Gagne, 1979: 19). Namun secara khusus kegiatan pembelajaran sering juga dianggap sama dengan mengajar atau memberi kuliah. Dalam konteks ini mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mereka yang memiliki profesi sebagai pengajar atau dosen. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif, yakni berhasil guna, mendatangkan hasil yang sangat bermanfaat bagi siswa/mahasiswa, salah satunya dosen harus memahami strategi pembelajaran. II. PENGERTIAN Istilah strategi dapat diartikan secara sempit maupun secara luas (Arief S. Sadiman, 1983/1984: 130). Dalam arti sempit, strategi identik dengan metode atau teknik, yaitu cara menyampaikan isi pesan kepada audience (learner) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan secara luas stretegi bisa mencakup antara lain metode, pendekatan, 1

pemilihan sumber-sumber (termasuk medianya) pengelompokan siswa/mahasiswa dan pengukuran keberhasilannya. Strategi Pembelajaran, menurut Romiszowski (1981: 292) dirinci ke dalam strategi pembelajaran, rencana pembelajaran, taktik pembelajaran, dan latihan-latihan pembelajaran, yang keempat-empatnya dianggap sebagai empat tingkatan metode pembelajaran. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies), sebagai tahap teratas, merupakan pendekatan umum serta rangkaian tingdakan yang akan diambil seseorang untuk memilih metode-metode pembelajaran yang sesuai. Misalnya strategi pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif pihak siswa/mahasiswa, tentunya tak akan banyak memakai metode ceramah, akan tetapi seminar, kerja proyek, kelompok tutorial perorangan atau paket-paket pembelajaran mandiri. Rencana Pembelajaran (Instructional Plans), merupakan kombinasi yang spesifik dari metode-metode yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini dapat bersifat sederhana (hanya maksimal 1-2 metode), bisa pula merupakan rencana yang kompleks karena banyak melibatkan metode dan media pembelajaran. Taktik Pembelajaran (Instructional Tactics), yaitu cara-cara yang khas yang diambil seseorang untuk melaksanakan metode tertentu dalam kasus-kasus tertentu. Perancang atau pengembang pembelajaran biasanya menyerahkan pemilihan taktik ini kepada guru/dosen/instruktur atau orang yang secara langsung berhubungan dengan pembelajar/siswa/mahasiswa. Latihan pembelajaran (Instructional Exercises), sebagai tahap terbawah, merupakan kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian sebenarnya yang terjadi dalam proses pembelajaran apabila taktik tertentu dipilih. Latihan-latihan pembelajaran merupakan ujung akhir dari desain. Dengan latihan-latihan inilah para siswa/mahasiswa terlibat langsung dan intens. Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya pembahasan kita akan menggunakan konsep strategi pembelajaran dalam arti luas. 2

Beberapa pertanyaan mendasar berkaitan dengan pembahasan strategi pembelajaran ini, di antaranya adalah: 1. Bagaimanakah kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan, dalam kondisi atau konteks lingkungan tertentu? 2. Di manakah letak titik sentral kegiatan pembelajaran. Pada guru/dosen/instruktur/institusi pelaksana, ataukah pada pembelajar/siswa/mahasiswa/pihak-pihak yang belajar? 3. Pola pembelajaran tipe apa yang akan kita pakai? Apakah pola: a. Kurikulum - guru/dosen - siswa/mahasiswa b. Kurikulum - guru/dosen - AVA - siswa/mahasiswa c. Kurikulum - guru/dosen - AVA dan guru media - siswa/mahasiswa Ataukah: d. Kurikulum - guru media - siswa/mahasiswa 4. Metode apa saja yang akan kita pakai untuk membantu siswa/mahasiswa mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan? Kegiatan belajar apa saja yang diperlukan dan bagaimana urutannya dari menit ke menit dari hari ke hari, atau dari satu topik / sub topik ke topik/sub topik yang lain?. 5. Bagaimana siswa/mahasiswa dikelompokkan? Kelompok besar, kelompok kecil ataukah belajar secara individual? 6. Bagaimana pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber belajar yang diperlukan? Media pembelajaran apa saja yang akan dipakai? 7. Bagaimana pengukuran keberhasilan belajarnya? Sementara itu menurut Dick dan Carey (1979: 106) strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum (general components) dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk mencapai hasil belajar tertentu pada siswa. Ia menyebutkan lima komponen umum dari strategi pembelajaran yaitu; a. Kegiatan pra pembelajaran (Pre instructional activities) b. Penyajian informasi (Information presentation) 3

c. Partisipasi siswa (Student participation) d. Tes (Testing), dan e. Tindak lanjut (Follow through) Ke lima komponen tersebut bukan satu-satunya rumusan mengenai strategi pembelajaran. Gagne dan Briggs (1979: 157) misalnya, menggunakan istilah urutan kegiatan yang mencakup sembilan langkah, yaitu: 1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 3. Meningatkan kompetensi prasyarat 4. Memberi stimulus (masalah, topik, konsep) 5. Memberi petunjuk cara belajar/mempelajari 6. Menimbulkan penampilan siswa/mahasiswa 7. Memberikan umpan balik 8. Menilai penampilan 9. Menyimpulkan Sebenarnya masih banyak lagi rumusan mengenai komponen strategi pembelajaran ini, namun tampaknya para ahli sepakat bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa secara efektif dan efisien. Di dalamnya terkandung empat pengertian sebagai berikut: 1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam menyampaikan isi pelajaran kepada pembelajar/siswa/mahasiswa. 2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan pembelajar/siswa/mahasiswa, agar menjadi proses belajar yang efektif dan efisien 3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan pengajar dan pembelajar/siswa/mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran 4. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan pembelajar/siswa/mahasiswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pembelajaran dan mahasiswa, peralatan dan bahan, 4

serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Berikut akan dikemukakan bagaimana mengembangkan strategi pembelajaran berdasarkan ke empat komponen utama sebagaimana disebutkan di atas, yaitu: A. Urutan kegiatan pembelajaran B. Metode C. Media, dan D. Waktu Dengan memperhatikan ke empat komponen utama strategi pembelajaran, dihubungkan dengan lima komponen umum, menghasilkan sebuah model untuk mengembangkan strategi pembelajaran, sebagaimana yang dikembangkan dalam Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), yang dalam bentuk bagan tampak sebagai berikut (Atwi Suparman, 1997: 159): URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA WAKTU Deskripsi Singkat: PENDAHULUAN Relevansi: Kompetensi/ Kemampuan Dasar: Uraian: PENYAJIAN Contoh: Latihan: Tes Formatif: PENUTUP Umpan Balik: Tindak Lanjut: 5

A. URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL Komponen utama ini mengandung tiga sub komponen, yaitu: pendahuluan, penyajian, dan penutup. Komponen Pendahuluan meliputi langkah-langkah: 1. Penjelasan singkat tentang isi perkuliahan 2. Penjelasan relevansi isi perkuliahan dengan pengalaman mahasiswa 3. Penjelasan mengenai Kompetensi/Kemampuan Dasar yang harus dikuasai Komponen Penyajian meliputi langkah-langkah: 4. Uraian 5. Contoh 6. Latihan Komponen Penutup mencakup langkah-langkah: 7. Tes formatif 8. Umpan balik 9. Tindak lanjut B. METODE Metode pembelajaran dapat mencakup metode-metode yang digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Untuk itu maka metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk setiap langkah mungkin digunakan satu metode atau mungkin pula digunakan kombinasi dari beberapa metode atau dapat juga beberapa langkah menggunakan metode yang sama. Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode yang cocok untuk digunakan dalam pencapaian semua tujuan pembelajaran. Itulah sebabnya, pengembang pembelajaran harus pandai-pandai di dalam memilih metode pembelajaran yang cocok untuk setiap Kompetensi/Kemampuan Dasar yang dipersyaratkan dalam perkuliahan tertentu. di antaranya: Beberapa metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam kegiatan pembelajaran 1. Metode Ceramah (Lecture) 2. Metode Demonstrasi 3. Metode Penampilan 4. Metode Diskusi 5. Metode Studi Mandiri 6

6. Metode Kegiatan Pembelajaran Terprogram 7. Metode Latihan dengan Teman 8. Metode Simulasi 9. Metode Curah Pendapat (Brain-storming) 10. Metode Studi Kasus 11. Metode Computer Assisted Instruction (CAI) 12. Metode Insiden 13. Metode Praktikum 14. Metode Proyek 15. Metode Bermain Peran 16. Metode Seminar 17. Metode Simposium 18. Metode Tutorial 19. Metode Deduktif 20. Metode Induktif. Selain metode-metode di atas, sebenarnya masih banyak sekali metode lain yang ada dan dapat digunakan. Dalam buku karangan Andrej Huczynski, terdapat lebih dari 303 contoh model pendidikan dan latihan. (Percival dan Ellington, 1984:8). Itulah sebabnya guru/dosen perlu sekali memahami bagaimana memilih metode yang cocok untuk perkuliahan yang dikembangkan. Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan sebagai dasar pemilihan metode pembelajaran, di antaranya: TKP yang telah dirumuskan sebelumnya jumlah mahasiswa jumlah pengajar/dosen alat dan fasilitas yang tersedia biaya, dan waktu. C. MEDIA Banyak definisi tentang media pembelajaran ini. AECT misalnya, mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi.nea, mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan, beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. 7

Heinich, dkk. (1982: 8) mengartikan media sebagai suatu istilah yang menunjuk pada sesuatu yang membawa informasi dari sumber kepada penerima. Sedangkan Yusufhadi Miarso (1985) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran ini dianggap sangat penting mengingat banyaknya fungsi media dalam kegiatan pembelajaran, di antaranya: 1. Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak 2. Membangkitkan motivasi 3. Menfungsikan seluruh indera siswa 4. Mendekatkan dunia konsep/teori dengan realitas 5. Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya 6. Memberikan uniformitas pengamatan 7. Menyajikan informasi yang konsisten. Seperti halnya penggunaan metode pembelajaran, beberapa media pembelajaran mungkin saja digunakan untuk langkah tertentu, atau sebaliknya satu media digunakan untuk beberapa langkah. Dengan kata lain media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih dengan sebaik-baiknya, mengingat: 1. Adanya bermacam-macam media 2. Tiap media memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri 3. Tidak adanya satu jenis media yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan berbagai message/informasi secara memuaskan, dan 4. Agar Kompetensi dapat dikuasaiosecara maksimal. Bagaimana cara memilih media, Heinich, dkk. (1985: 34-35) mencoba menyusun suatu model prosedural yang diberi nama akronim ASSURE, yang menyebutkan ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media, yaitu: A : Analyze Learner Characteristics S : State Objectives S : Select, Modify or Design Materials U : Utilize Materials R : Require Learner Response E : Evaluate 8

1. Menganalisis Karakteristik Siswa/Mahasiswa (Analyze Learner Characteristics) Beberapa karakteristik Mahasiswa yang perlu dianalisis dapat berupa karakteristik yang bersifat umum (seperti: umur, tingkat inteligensi, faktor kebudayaan dan sosio ekonomi) maupun karakteristik yang bersifat khusus (seperti: prerequisit skills, target skills dan study skills) 2. Merumuskan Standar Kompetensi (State Objectives) Dengan pernyataan kompetensi/kemampuan dasar yang dibuat se-spesifik mungkin, dosen akan dapat memilih dengan benar media yang digunakan, serta untuk menjamin agar dapat dilakukan evaluasi secara tepat. 3. Memilih, Merubah dan Merancang Materi (Select, Modify or Design Materials) Untuk mendapatkan materi/bahan yang cocok/tepat biasanya dosen akan menempuh tiga kemungkinan yaitu: memilih bahan/materi yang sudah tersedia, merubah materi/bahan yang sudah ada atau merancang pembuatan media pembelajaran yang baru. Apabila dosen harus merancang sendiri media pembelajarannya maka hendaknya diperhatikan hal-hal seperti: Tujuan Pembelajaran, Audience (Mahasiswa), Biaya, Ahli Teknik, Peralatan, Fasilitas dan Waktu. 4. Menggunakan Materi (Utilize Materials) Langkah ini berhubungan dengan penggunaan media itu sendiri. Prosedur penggunaannya meliputi 4 langkah yang harus diperhatikan/dikerjakan, yaitu: a. Melihat lebih dahulu media yang akan digunakan (preview) b. Menyiapkan lingkungan (prepare the environment) c. Menyiapkan mahasiswa (prepare the audience) d. Menyajikan materi (present the material) 5. Memperoleh respon Mahasiswa (Require Learner Response) Penggunaan media hendaknya memperhatikan respons mahasiswa yang diharapkan yakni memberikan penguatan (reinforcement) secara konstan atas tingkah laku yang diharapkan. Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi yang memberikan kepada mahasiswa respons dan penguatan atas respon yang benar. 6. Evaluasi (Evaluation) 9

Sebagai komponen terakhir dari model ASSURE, pemilihan media hendaknya memperhatikan evaluasi yang akan digunakan, baik sebelum, selama, maupun sesudah berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Untuk menghindarkan verbalisme, pemanfaatan media pembelajaran hendaknya memperhatikan klasifikasi pengalaman berlapis dari Edgar Dale yang dibuat menurut jenjang/tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak, yang selanjutnya terkenal dengan kerucut pengalaman (the cone of experience). Kerucut pengalaman ini terdiri dari 11 jenjang yang meliputi: pengalaman langsung, observasi, partisipasi, demonstrasi, wisata, TV, film, radio, visual, simbol visual dan lambang verbal (kata-kata) Beberapa jenis media yang dapat disiapkan dan/atau dikembangkan oleh guru/dosen/instruktur: 1. Media visual yang diproyeksikan, baik berupa gambar diam (seperti: peta, gambar tentang obyek tertentu), bahan-bahan grafis (seperti: grafik, diagram, chart, poster, kartun, komik), serta model dan realia. 2. Media visual yang diproyeksikan, seperti: OHP, slide, filmstrip, opaque, dll. 3. Media Audio, seperti: radio dan berbagai jenis record. 4. Sistem Multi Media, dan 5. Permainan dan Simulasi D. WAKTU Komponen waktu dalam strategi pembelajaran menunjukkan jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar/dosen dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran, khususnya jam untuk tatap muka, atau yang sering dikenal dengan Jam Pertemuan (JP). Perkiraan jumlah waktu ini penting artinya, agar dosen dapat membagi waktu untuk setiap langkah kegiatan pembelajaran, mulai dari pendahuluan, penyajian, hingga penutup. Sementara bagi pengelola program pendidikan, perhitungan jumlah waktu ini sangat penting artinya dalam menentukan besaran SKS (Satuan Kredit Semester) untuk setiap mata kuliah, maupun dalam menentukan jangka waktu program secara keseluruhan, maupun pengaturan jadwal pertemuan-pertemuan untuk setiap mata kuliah. 10

DAFTAR REFERENSI AECT (1977). The Definition of Educational Technology. Washington: AECT Atwi Suparman (1997). Desain Instruksional: Program Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk Dosen Muda. Jakarta: UT, PPAI-PAU. Arief Sukadi Sadiman (1983/1984). Perencanaan Sistem Instruksional (Prototipa Bahan Perkuliahan). Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta. Dale, Edgar (1969). Audio Visual Methods in Teaching. New York: Holt, Renehart and Winston Inc. The Dryden Press. Dick, Walter and Lou Carey (2005). The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scott, Forestman & Company. Gagne, Robert M. and Leslie J Briggs (1979). Principles of Instructional Design. New York: Holt, Rinehart and Winston. Heinich, Molenda and Russel (1982). Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New York: John Wiley & Sons. Kemp, Jerrold E., Gery Morrison and Stevent M. Ross (1994). Designing Efective Instruction. New York: Mc Millan College Publishing Company, Inc. Percival, Fred. and Henry Ellington (1984). A Handbook of Educational Technology. Worchester: Billings & Sons Ltd. Romiszowski, A. J. (1981). Designing Instructional System. London: Kogan Page, Ltd. Yusufhadi Miarso, dkk. (1985). Teknologi komunikasi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali. 11

FORMAT STRATEGI PEMBELAJARAN URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA WAKTU 1 2 3 4 5 6 Deskripsi Singkat: PENDAHULUAN Relevansi: Indikator: Uraian: PENYAJIAN Contoh: Latihan: Tes Formatif: PENUTUP Umpan Balik: Tindak Lanjut: 12

Tugas STRATEGI PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Geografi Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator Ketercapaian : 1.. 2.. 3.. URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA WAKTU Deskripsi Singkat: PENDAHULUAN Relevansi: Indikator: Uraian: PENYAJIAN Contoh: Latihan: Tes Formatif: PENUTUP Umpan Balik: Tindak Lanjut: 13