61 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC 4.1 Persiapan Audit dan Program Kerja Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi kredit dan piutang pada PT. TIRATANA ELECTRIC. Dalam melaksanakan audit sistem informasi, dilakukan dalam beberapa tahap yang dimulai dengan persiapan dan perencanaan program audit. Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atas latar belakang dan informasi umum mengenai objek pemeriksaan. Oleh karena itu, pemeriksa harus mempelajari dan menguasai informasi-informasi yang tersedia agar mengetahui sejarah dan kondisi organisasi yang telah diperiksanya. Audit sistem informasi yang dilaksanakan pada PT. TIRATANA ELECTRIC adalah audit sistem informasi terhadap fungsi kredit dan piutang. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan dalam persiapan audit pada PT. TIRATANA ELECTRIC: Meminta bantuan dan kerjasama kepada staf bagian administrasi untuk menyiapkan informasi dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan dan piutang, kegiatan usaha perusahaan, struktur organisasi, dan sejarah terbentuknya perusahaan. Meminta informasi mengenai kebijakan akuntansi yang digariskan manajemen perusahaan dalam hal dan piutang usaha, serta ketersediaan untuk mengisi kuesioner. Hasil dari tahap persiapan dan
6 pemeriksaan adalah berupa informasi dan dokumen. Adapun informasi dan dokumen yang telah dikumpulkan meliputi: a. Prosedur kredit dan prosedur penagihan piutang. b. Kebijakan manajemen perusahaan adalah kegiatan dan piutang usaha. c. Struktur organisasi perusahaan. d. Penjelasan mengenai uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi perusahaan. e. Sejarah berdirinya perusahaan. f. Kegiatan usaha perusahaan. Program audit yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori audit sistem informasi. b. Mencari informasi mengenai gambaran umum perusahaan. c. Mengumpulkan dan mencari informasi mengenai latar belakang atau sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. d. Mencari informasi mengenai tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. e. Membuat panduan pertanyaan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan sistem perusahaan. f. Mengatur pertemuan dengan pihak perusahaan untuk menentukan waktu survei. g. Memutuskan informasi yang berkaitan dengan fungsi. h. Mempelajari tujuan dari operasional dan piutang.
6 i. Menyiapkan bahan wawancara dan diskusi mengenai kegiatan dan piutang. j. Mendapatkan gambaran umum mengenai pengendalian intern atas fungsi dan piutang. k. Mempelajari mengenai orang-orang yang terlibat dalam operasional dan piutang. l. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prosedur dan piutang. m. Melakukan pengamatan fisik terhadap kondisi dan lingkungan perusahaan. Berdasarkan pada teori Sugiyono (1994, p.84) untuk mempermudah dalam melakukan penelitian harus menggunakan alat ukur yang baik.rentang persentase yang digunakan berkisar antara 0-100%, dengan kriteria pengukuran yang terbagi menjadi 5 macam sehingga dapat diperoleh rentang skala antara masing-masing kriteria adalah 100 / 5 = 0. sehingga diperoleh kriteria pengukuran dan tingkat resiko sebagai berikut : Kriteria pengukuran : Sangat baik = 81-100 % Baik = 61-80 % Cukup = 41 60 % Kurang = 1 40 % Sangat kurang = 0 0 %
64 Tingkat Resiko: High = Medium = Low = 1 Berdasarkan kriteria pengukuran dan tingkat resiko yang ada, maka dapat diperoleh rumus sebagai berikut: total bobot pertanyaan ----------------------------------- X 100 % total bobot resiko 4. Evaluasi Atas Audit Pengendalian Umum Berikut ini ada beberapa kuesioner yang akan menjelaskan hasil penelitian, berdasarkan dari ruang lingkup yang ada, maka pengendalian umum yang akan dibahas pada skripsi ini adalah hanya pengendalian atas manajemen keamanan. Narasumber : Bapak Sumin (Manajer Penjualan) Jadwal Pertemuan : Kamis, 0 Oktober 005 Pengendalian Atas Manajemen Keamanan Panduan Pertanyaan No. Pertanyaan Resiko Y T Keterangan Tambahan Bobot 1. Apakah ada alarm kebakaran
65 otomatis pada tempat-tempat dimana aset informasi berada?. Apakah terdapat tabung Tabung kebakaran pada lokasi yang mudah diambil? kebakaran sebanyak buah. Tindakan antisipasi terhadap virus : a. Preventif b. Detektif c. Korektif 4. Apakah Standard Operating Tidak 0 Procedures (SOP) diterapkan dalam perusahaan? terdapat SOP tertulis 5. Apakah penggunaan UPS dapat mengantisipasi perubahan tegangan listrik? 6. Apakah ada asuransi yang 0 menutup kerugian akibat kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam lainnya? 7. Apakah terdapat kamera untuk memantau penggunaan sistem 0
66 dan menghindari adanya penyusupan? 8. Apakah perusahaan berdiri pada lokasi yang jarang mengalami kerusakan struktural (Mis. : gempa, angin ribut, dll)? 9. Apakah semua material aset sistem informasi ditaruh pada tempat yang tinggi? 10. Apakah password dijaga dengan ketat? TOTAL 5 17 Tabel 4.1 Tabel Panduan Pertanyaan Pengendalian Keamanan Tingkat Pengendalian = 17 / 5 * 100 % = 68 % Tingkat Resiko = 100 % - 68 % = % Berdasarkan hasil review terhadap jawaban dalam kuesioner dapat diketahui tingkat pengendalian manajemen keamanan atas aplikasi sistem PT. TIRATANA ELECTRIC adalah baik dengan nilai sebesar 68 %. Adapun pengendalian atas manajemen keamanan PT. TIRATANA ELECTRIC, adalah :
67 1. Terdapat alarm kebakaran otomatis pada tempat-tempat dimana aset informasi berada.. Terdapat tabung kebakaran pada lokasi yang mudah diambil sebanyak buah.. Tindakan antisipasi terhadap virus yang dilakukan perusahaan adalah tindakan preventif dengan cara meng-install anti virus dan meng-update secara rutin. 4. Tidak ada Standard Operating Procedures (SOP) yang dibuat secara tertulis. 5. Penggunaan UPS dapat mengantisipasi terutama pada saat turunnya tegangan listrik. 6. Tidak tersedianya asuransi untuk menutup kerugian yang terjadi akibat kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam lainnya. 7. Tidak terdapat kamera untuk memantau penggunaan sistem dan menghindari adanya penyusupan. 8. Lokasi perusahaan yang jarang mengalami kerusakan struktural, seperti gempa, angin ribut, dll. 9. Material aset sistem informasi ditaruh pada tempat yang tinggi untuk mengantisipasi terjadinya banjir. 10. Penggunaan password dijaga dengan ketat. Pada pengendalian umum ini khususnya pengendalian manajemen keamanan, ditemui beberapa kelemahan yang akan dievaluasi di bawah ini: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Rekomendasi Resiko 1. Tidak adanya Dapat High Dibuatnya Standard
68 Standard Operating Procedures (SOP) menghambat kegiatan operasional Operating Procedures (SOP) tertulis untuk mempermudah yang dibuat secara perusahaan kegiatan operasional tertulis. perusahaan yang dibuat oleh bagian masing-masing dalam. Tidak adanya asuransi. Dapat mengakibatkan kerugian perusahaan. High Menggunakan jasa asuransi untuk menutup kerugian material aset material aset informasi bila terjadi informasi yang cukup besar bila terjadi kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam lainnya. kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam. Tidak adanya lainnya. Terjadinya Medium Disediakan kamera kamera pengintai. penyalahgunaan pengintai untuk sistem adanya dan memantau penggunaan sistem dan menghindari
69 penyusup. adanya penyusupan. Tabel 4. Tabel Temuan Masalah Pengendalian Keamanan 4. Evaluasi Atas Audit Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi yang akan dijelaskan lebih lanjut pada skripsi ini terdiri dari pengendalian boundary, input, dan output. Narasumber : Bapak Sumin (Manajer Penjualan) Jadwal Pertemuan : 0 Oktober 005 4..1 Pengendalian Boundary Panduan Pertanyaan No Pertanyaan Resiko Y T Keterangan Bobot Tambahan 1. Apakah pemakai komputer adalah orang yang memiliki wewenang?. Apakah dilakukan update password secara periodik?. Apakah keamanan data 0 terjamin dengan adanya enkripsi data? 4. Apakah sistem kebijakan kontrol akses
70 menggunakan : a. discretionary access control policies b. mandatory access control policies 5. Apakah terdapat objek resources dalam sistem komputer (hardware, software, komoditi, data)? 6. Apakah tersedianya PIN (Personal Numbers) Identification untuk pengamanan data? TOTAL 15 1 Tabel 4. Tabel Panduan Pertanyaan Pengendalian Boundary Tingkat Pengendalian = 1 / 15 * 100 % = 86 % Tingkat Resiko = 100 % - 86 % = 14 % Berdasarkan hasil review terhadap jawaban dalam kuesioner dapat diketahui tingkat pengendalian aplikasi terhadap boundary atas aplikasi sistem PT. TIRATANA ELECTRIC adalah sangat baik dengan nilai sebesar 86%.
71 Adapun pengendalian aplikasi boundary pada PT. TIRATANA ELECTRIC, adalah : 1. Pemakai komputer adalah orang yang memiliki wewenang.. Dilakukan update password secara periodik.. Tidak adanya enkripsi data sehingga keamanan data belum terjamin. 4. Sistem kebijakan kontrol akses menggunakan discretionary access control policies. 5. Terdapat object resources dalam sistem komputer (hardware, software, komoditi, data). 6. Tersedianya PIN (Personal Identification Numbers) untuk pengamanan data. Pada pengendalian terhadap boundary, ditemui kelemahan yang akan dievaluasi di bawah ini: No. Temuan Analisis Resiko Tingkat Rekomendasi Masalah Resiko 1. Tidak adanya Dapat Medium Sistem aplikasi enkripsi data menimbulkan dilengkapi dengan sehingga terjadinya enkripsi data agar keamanan data penyalahgunaan kerahasiaan PIN belum terjamin PIN sehingga dapat terjaga dan keamanan datanya tidak terjamin. keamanan data pun terjamin Tabel 4.4 Tabel Temuan Masalah Pengendalian Boundary
7 4.. Pengendalian Input Panduan Pertanyaan No. Pertanyaan Resiko Y T Keterangan Tambahan Bobot 1. Metode Input data yang digunakan : a. Keyboarding b. Direct Reading c. Direct Entry. Apakah pada saat melakukan input data kuantitas dan harga barang sudah diinput dengan benar?. Apakah tampilan sistem dilengkapi dengan help facility untuk memudahkan pengguna dalam input data? 4. Apakah tampilan input pada sistem user friendly?
7 5. Terdapat Apakah terdapat program validasi input data, jika piutangnya telah melebihi limit yang ditentukan? warning : jumlah piutang telah melewati batas 5000000. 6. Apakah ada pengkodean data pada dokumen sumber (faktur dan surat jalan) untuk setiap jenis barang yang dijual? 7. Apakah penggunaan bahasa 0 dalam sistem aplikasi konsisten? 8. Apakah tampilan entry data menggunakan lebih dari satu warna untuk memudahkan penggunanya? 9. Apakah pada saat melakukan input retur telah sesuai dengan faktur pada saat barang
74 tersebut dibeli? 10. Apakah pada saat melakukan input retur, kuantitas dan harga barang sudah di-input dengan benar? 11. Apakah pada saat melakukan input, harga barang yang ditampilkan telah sesuai dengan nama barang? 1. Apakah faktur dan surat jalan sebagai dokumen sumber sudah dilengkapi dengan nomor urut tercetak? TOTAL 4 Tabel 4.5 Tabel Panduan Pertanyaan Pengendalian Input Tingkat Pengendalian = / 4 * 100 % = 94 % Tingkat Resiko = 100 % - 94 % = 6 %
75 Berdasarkan hasil review terhadap jawaban dalam kuesioner dapat diketahui tingkat pengendalian aplikasi terhadap input atas aplikasi sistem PT. TIRATANA ELECTRIC adalah sangat baik dengan nilai sebesar 94 %. Adapun pengendalian aplikasi input pada PT. TIRATANA ELECTRIC, adalah : 1. Metode input data dilakukan dengan menggunakan keyboarding.. Kuantitas dan harga barang di-input dengan benar... Sistem telah dilengkapi dengan help facility untuk membantu user dalam meng-input data. 4. Tampilan input pada sistem user friendly. 5. Adanya program validasi input data untuk menghindari adanya kesalahan meng-input data. 6. Terdapat pengkodean data pada dokumen sumber (faktur dan surat jalan) untuk setiap barang yang dijual. 7. Penggunaan bahasa dalam sistem aplikasi belum konsisten. 8. Tampilan entri data menggunakan lebih dari satu warna untuk memudahkan penggunanya. 9. Input retur telah sesuai dengan faktur pada saat barang tersebut dibeli. 10. Kuantitas dan harga barang sudah di-input dengan benar pada saat melakukan input retur. 11. Harga barang yang ditampilkan telah sesuai dengan nama barang pada saat input.
76 1. Faktur dan surat jalan sudah dilengkapi dengan nomor urut tercetak. Pada pengendalian terhadap input, ditemui kelemahan yang akan dievaluasi di bawah ini: No. Temuan Analisis Resiko Tingkat Rekomendasi Masalah Resiko 1. Penggunaan Dapat Medium Bahasa yang bahasa dalam menimbulkan digunakan dalam sistem kesalahan karena sistem aplikasi harus aplikasi penggunaan konsisten misalkan belum bahasa dalam jika menggunakan konsisten sistem aplikasi bahasa Indonesia, yang konsisten. tidak maka semua bahasa yang ada dalam aplikasi semuanya harus menggunakan bahasa Indonesia. Tabel 4.6 Tabel Temuan Masalah Pengendalian Input
77 4.. Pengendalian Output Panduan Pertanyaan No. Pertanyaan Resiko Y T Keterangan Bobot Tambahan 1. Apakah setiap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan) disimpan dalam bentuk : a. Hard copy b. Soft copy Setiap media penyimpanan diberi label untuk memudahkan pencarian dokumen c. Hard dan soft copy. Apakah ada kebijaksanaan 0 tentang lamanya biasanya penyimpanan laporan penyimpanan dilakukan ± 1 dan sumber dokumen (faktur tahun dan surat
78 jalan)?. Apakah laporan dokumen (faktur dan sumber dan surat jalan) yang sudah tidak diperlukan atau salah : a. diarsip b. dibuang 4. Apakah pada setiap laporan dan sumber dokumen (faktur dan surat jalan) berisi judul dan kepala surat? 5. Apakah faktur yang dihasilkan bernomor urut tercetak? 6. Apakah setiap
79 laporan dan sumber dokumen (faktur dan surat jalan) dihasilkan yang selalu mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun? 7. Apakah back up data terhadap setiap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat back up data dilakukan setiap hari. jalan) dilakukan secara periodik? 8. Apakah dilakukan tinjau ulang terhadap data keluaran mengenai kewajaran dan format dari laporan
80? 9. Apakah terdapat kolom tanda tangan untuk pembuat laporan? Pada hanya user id laporan tercetak 0 10. Apakah laporan yang dihasilkan didistribusikan tepat pada awal periode? Laporan didistribusikan berdasarkan kebutuhan 0 TOTAL 6 19 Tabel 4.7 Tabel Panduan Pertanyaan Pengendalian Output Tingkat Pengendalian = 19 / 6 * 100 % = 7 % Tingkat Resiko = 100 % - 7 % = 7 % Berdasarkan hasil review terhadap jawaban dalam kuesioner dapat diketahui tingkat pengendalian aplikasi terhadap output atas aplikasi sistem PT. TIRATANA ELECTRIC adalah baik dengan nilai sebesar 7 %. Adapun pengendalian aplikasi output pada PT. TIRATANA ELECTRIC, adalah : 1. Setiap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan)disimpan dalam bentuk hard dan soft copy.
81. Tidak adanya kebijaksanaan tentang lamanya penyimpanan laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan).. Laporan dan dokumen yang sudah tidak diperlukan atau salah akan dibuang 4. Setiap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan) yang dihasilkan berisi dengan judul dan kepala surat. 5. Faktur yang dihasilkan telah bernomor urut tercetak. 6. Setiap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan) yang dihasilkan selalu mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun pencetakan. 7. Dilakukan back up data secara berkala terhadap laporan dan dokumen sumber (faktur dan surat jalan). 8. Dilakukan tinjau ulang terhadap data keluaran / output mengenai kewajaran dan format dari laporan. 9. Tidak tersedianya kolom tanda tangan untuk pembuat laporan. 10. Laporan yang dihasilkan tidak didistribusikan tepat pada awal periode, tetapi didistribusikan hanya berdasarkan kebutuhan. Pada pengendalian terhadap output, ditemui beberapa kelemahan yang akan dievaluasi di bawah ini: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Resiko Rekomendasi 1. Tidak adanya Laporan dan Medium Dibuatnya kebijaksanaan dokumen yang kebijaksanaan
8 tentang lamanya disimpan dapat tentang masa penyimpanan menjadi tidak penyimpanan dari laporan seimbang masa laporan dan penyimpanannya. dan dokumen dokumen sumber (faktur sumber (faktur dan dan surat jalan). suarat jalan) yang dihasilkan.. Tidak Jika terjadi High Dicantumkan tersedianya kesalahan dalam nama dan tanda kolom tanda pembuatan tangan pembuat tangan untuk laporan sulit laporan sehingga pembuat laporan. untuk mencari hal-hal yang orang yang dicantumkan pada bertanggung jawab. laporan dapat tersebut dipertanggung jawabkan penuh secara oleh pembuat laporan.. Laporan Direktur tidak Medium Hasil laporan yang dapat mengetahui harus dihasilkan tidak keadaan diberikan secara
8 didistribusikan perusahaannya periodik pada tepat pada awal secara cepat awal periode periode, tetapi sehingga sulit kepada pihak hanya berdasarkan kebutuhan saja. untuk mengambil keputusan yang seharusnya menerima laporan (dalam hal ini manajer bagian setiap dan direktur ). Tabel 4.8 Tabel Temuan Masalah Pengendalian Output
84 4.4 Laporan Audit Kepada Perihal : PT. TIRATANA ELECTRIC : Laporan Hasil Audit Sistem Informasi Penjualan Kredit dan Piutang LAPORAN AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC Oleh : Ricca Angelina Susanti / 06006756 Renny / 06006896 Evalina Salim / 060068705 Januari 006
85 I. Tujuan Memastikan output yang dihasilkan tepat waktu sesuai dengan hasil input, membandingkan apakah sistem sudah sesuai dengan standar yang ada, dan memberikan rekomendasi untuk kelemahan-kelemahan yang mungkin ditemukan dan menghasilkan laporan audit bagi PT. TIRATANA ELECTRIC II. Ruang Lingkup Pengendalian terhadap prosedur dan proses pelaksanaan sistem informasi khususnya dan piutang terfokus pada dua pengendalian yaitu pengendalian umum khususnya pada pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian aplikasi khususnya pada pengendalian boundary, input, dan output. III. Metode Audit Pelaksanaan audit dilakukan dengan metode audit around the computer dan melakukan pengamatan serta wawancara berdasarkan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. IV. Hasil Audit Temuan audit pada PT. TIRATANA ELECTRIC adalah sebagai berikut:
86 1. Pengendalian Atas Manajemen Keamanan Pengendalian manajemen keamanan ini secara umum telah berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang akan dievaluasi sebagai berikut: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Resiko Rekomendasi 1. Tidak adanya Dapat High Dibuatnya Standard Standard menghambat Operating Procedures Operating Procedures (SOP) yang dibuat secara tertulis. kegiatan operasional perusahaan (SOP) tertulis untuk mempermudah kegiatan operasional perusahaan yang dibuat oleh masing-masing bagian. Tidak adanya asuransi. Dapat mengakibatkan kerugian dalam perusahaan. High Menggunakan jasa asuransi untuk menutup kerugian material aset material aset informasi bila terjadi informasi yang kebakaran, kebanjiran, cukup bila besar terjadi dan bencana alam lainnya. kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam
87. Tidak adanya lainnya. Terjadinya Medium Disediakan kamera kamera pengintai. penyalahgunaan pengintai untuk sistem dan memantau penggunaan adanya sistem dan penyusup. mnenghindari penyusupan. adanya Tabel 4.9 Tabel Laporan Temuan Masalah Pengendalian Keamanan. Pengendalian Boundary Pengendalian boundary secara keseluruhan telah berjalan dengan sangat baik, namun masih ditemui suatu kelemahan yang akan dievaluasi sebagai berikut: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Resiko Rekomendasi 1. Tidak adanya Dapat menimbulkan Medium Sistem aplikasi enkripsi data terjadinya dilengkapi dengan sehingga penyalahgunaan enkripsi data agar keamanan data PIN sehingga kerahasiaan PIN belum terjamin keamanan datanya dapat terjaga dan tidak terjamin. keamanan data pun terjamin Tabel 4.10 Tabel Laporan Temuan Masalah Pengendalian Boundary
88. Pengendalian Input Pengendalian input secara keseluruhan telah berjalan dengan sangat baik, namun masih ditemui suatu kelemahan yang akan dievaluasi sebagai berikut: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Resiko Rekomendasi 1. Penggunaan Dapat Medium Bahasa yang bahasa dalam menimbulkan digunakan dalam sistem aplikasi kesalahan karena sistem aplikasi belum penggunaan harus konsisten bahasa dalam konsisten misalkan sistem aplikasi jika menggunakan yang bahasa Indonesia, tidak konsisten. maka semua bahasa yang ada dalam aplikasi harus semuanya menggunakan Tabel 4.11 Tabel Laporan Temuan Masalah Pengendalian Input bahasa Indonesia. 4. Pengendalian Output Pengendalian output ini secara umum telah berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang akan dievaluasi sebagai berikut: No. Temuan Masalah Analisis Resiko Tingkat Resiko Rekomendasi 1. Tidak adanya Laporan dan Medium Dibuatnya
89 kebijaksanaan dokumen yang kebijaksanaan tentang lamanya disimpan dapat tentang masa penyimpanan menjadi tidak penyimpanan dari laporan seimbang masa laporan dan dokumen penyimpanannya. dan dokumen sumber sumber (faktur (faktur dan dan surat surat jalan) yang jalan). dihasilkan.. Tidak tersedianya Jika terjadi High Dicantumkan nama kolom tanda tangan kesalahan dalam dan tanda tangan untuk pembuat pembuatan pembuat laporan laporan. laporan sehingga hal-hal sulit untuk yang dicantumkan mencari orang pada laporan tersebut yang bertanggung dapat dipertanggung jawab. jawabkan penuh secara orang pembuat laporan.. Laporan Direktur tidak Medium Hasil laporan yang dihasilkan dapat mengetahui harus tidak keadaan diberikan secara didistribusikan perusahaannya periodik pada awal
90 tepat pada awal secara cepat periode kepada pihak periode, tetapi sehingga sulit yang seharusnya hanya berdasarkan untuk mengambil menerima laporan kebutuhan saja. keputusan (dalam hal ini manajer setiap Tabel 4.1 Tabel Laporan Temuan Masalah Pengendalian Output bagian dan direktur). Jakarta, Januari 006