PENGARUH PbEDTA PADA TANAMAN PADI (Oeryza sativa.l ) YANG DITUMBUHKAN DI DALAM LARUTAN NUTRISI
ABSTRAK Telah diteliti mengenai pengaruh perlakuan PbEDTA pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi COryza sativa L.) varitas Cisadane yang ditumbuhkan dalam larutan nutrisi. Konsentrasi yang digunakan untuk perkecambahan adalah 0, 240, 361 dan 481 ppm. Untuk kecambah dan tanaman padi digunakan konsentrasi 0, 240, 361, 481, 601 dan 721 ppm. Kecambah didedahkan selama delapan hari, sedangkan untuk tanaman padi adalah 10, 20 dan 40 hari. Data diolah secara statistik dengan uji sidik ragam pada tingkat kepercayaan 95. Hambatan pada persentase perkecambahan adalah tidak nyata dibandingkan dengan kontrol. Sementara itu pertumbuhan " shoot" dan akar kecambah padi dihambat sehingga panjang dan berat kering "shoot" serta akar berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. Gejala keracuna PbEDTA pada tanaman padi berupa klorosis pada daun muda dan hambatan pertumbuhan " shoot" dan ak ar. Kl or osi s muncul padi hari k e delapan setelah pendedahan. Hambatan pertumbuhan "shoot" setelah 10 hari pendedahan pada perlakuan 240, 361 dan 601 ppm adalah nyata, sehingga panjang "shoot" pada perlakuan 240 dan 601 ppm serta berat kering "shoot" pada perlakuan 240, 361 dan 601 ppm berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. Sementara itu pertumbuhan "shoot" setelah 20 dan 40 hari pendedahan pada perlakuan 481 dan 721 ppm dihambat, sehingga berat kering "shoot" berbeda nyata, tetapi panjang "shoot" pada semua perlakuan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan VI I
VIII kontrol. Hambatan pertumbuhan akar setelah 10, 20 dan 40 hari pendedahan, masing-masing tidak nyata dibandingkan dengan kontrol untuk 10 hari pendedahan, nyata hanya pada perlakuan 481 ppm untuk 20 hari pendedahan, dan nyata hanya pada perlakuan 601 ppm untuk 40 hari pendedahan. Pada pertumbuhan akar setelah 10 hari pendedahan meningkat tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. Setelah 20 hari pendedahan hambatan tampak berfluktuasi dan setelah 40 hari pendedahan terjadi hambatan tetapi tidak nyata dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi klorofil a daun setelah 40 hari pendedahan menurun tetapi tidak nyata dibandingkan dengan kontrol, sedangkan konsentrasi klorofil b menurun secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi Pb di dalam akar meningkat kecuali pada perlakuan 721 ppm. Sementara itu konsentrasi Pb di dalam "shoot" menurun secara nyata dibandingkan dengan konsentrasi Pb di dalam "shoot" tanaman padi perlakuan 240 ppm. Konsentrasi Mg dan Fe di dalam "shoot" setelah 40 hari pendedahan menurun tetapi tidak nyata dibandingklan dengan kontrol, sedangkan konsentrasi Zn di dalam "shoot" menurun secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi Mg di dalam akar berfluktuasi, sedangkan konsentrasi Fe pada perlakuan 601 ppm dan konsentrasi Zn di dalam akar pada semua perlakuan menurun secara nyata dibandingkan dengan kontrol.
A B S T R A C T THE EFFECT OF PbEDTA ON THE GROWTH OF RICE COryza sativa L.) GROWN IN NUTRITION SOLUTION The effect of PbEDTA on the vegetative growth of rice COryaa sativa L.) grown in nutrition solution has been investigated. Concentrations used on the germination of seeds were 0, 240, 361, 481, ppm. For the seedlings and rice plant concentrations of 0, 240, 361, 481, 601 and 721 ppm were used. The germination of seeds and the seedling were exposured for eight days while the exposure time of the rice plants was 10, 20 and 40 days. The percentage of germination of seeds on Petr i di shes was not significantly inhibited. The growth of shoots and roots of the seedlings were significantly inhibited to the control. PbEDTA toxicity symptom on the rice plants was clorosis on young leaves and growth inhibition on shoot and root. Cl or osi s appeared on the-eight days after exposure. The shoot growth inhibition after 10 days exposure was significant on 240, 361 and 601 ppm treatments to the control. The shoot after 20 and 40 days exposure was significantly inhibited on 481 and 721 ppm treatments to the control, but on all treatment shoot length was not significant inhibited to the control. The root growth inhibition after 10, 20 and 40 days exposure, was not significant for 10 days exposure to the control, was significant only on the 481 ppm treatment for 20 days exposure and on 601 ppm treatment for 40 days exposure. The IX
root growth after 10 days exposure was increased but not significant to the control. After 20 days exposure the root growth fluctuated and after 40 days exposure the root growth inhibition was not significant to the control. The concentration of chlorophyll a in the leaf after 40 days exposure was reduced but not significant, while the concentration of chlorophyll b was significantly reduced. Pb concentration of all treatments in the root was increased except on 721 ppm treatment. Pb concentration in the shoot was si gni fi canl y reduced. Mg and Fe concentrations in the shoot after 40 days exposure were reduced but not significant, while Zn concentration was significantly reduced. Mg concentration in the root fluctuated, while Fe concentration of 601 ppm treatment were significantly reduced to the control.