02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

02FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

04FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Dasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

06FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

10FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

TEORI ORGANISMIK KURT GOLDSTEIN

06FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

05FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

14FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

07FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

2. Banyak sekolah yang tidak memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dengan baik

Sejarah dan Aliran Psikologi

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

04FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

PENGINDERAAN & PERSEPSI

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

01FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa

Gestalt PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Teori Belajar dan Pembelajaran Strategi Pembelajaran Inkuiri & Teori Gestalt STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN TEORI GESTALT

Psikologi Komunikasi

03FDSK. Folklore. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

07FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN

03FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

01FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Analisis Fungsi Organ-organ Penginderaan dan Pengembangannya bagi Individu Tunanetra

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Carl Rogers, Abraham Maslow

TEORI BELAJAR GESTALT DAN GAGNE PERT-4

ANALISIS TAMPILAN VISUAL GAME SUPER MARIO BROS DALAM KAJIAN PERSEPSI VISUAL SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN KONSEP VISUAL GAME

05FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Kelompok 3. Edwin septian yusuf ( ) Iva marviana s ( ) Sindy ( ) Roxanne ( ) Reza

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

Modul ke: Psikologi Sosial I. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

ASPEK MANUSIA DALAM IMK. Muhamad Alif, S.Kom UTM

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Persepsi dan Komunikasi Visual Pada Manusia

PERTEMUAN KE 5 dan 6

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN

TEORI KOMUNIKASI PERTEMUAN KETUJUH

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

PATTERN RECOGNITION (REKOGNISI POLA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

02FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kinerja adalah ukuran dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan

BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

08FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

01FTPD. Komputer Desain 2 Dimensi. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB III ELABORASI TEMA

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sensasi dan Persepsi

FAKTOR MANUSIA. Chalifa Chazar Modul :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI (LANJUTAN) Modul Folklore

PERSEPSI (LANJUTAN) Mengacu kepada pengertian yang ada persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Dan dapat juga diartikan Persepsi merupakan bagian dari proses yang hidup, di mana setiap orang, dari sudut pandangnya masing-masing menciptakan dunianya dalam mencapai kepuasan. Menurut Suharman (2005) persepsi adalah transaksi saling bergantung antara lingkungan dan pengamat. Dan dalam persepsi merupakan awal dimulainya suatu proses kognitif yaitu proses tentang kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan seseorang atau sesuatu.

PERSEPSI (LANJUTAN) Dalam kondisinya saat ini Istilah persepsi sering disamakan dengan sensasi. Perbedaannya adalah sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya dinding yang dirasa kasar, yang berarti adanya sebuah sensasi dari rabaan terhadap kasar. Namun sebaliknya, persepsi memiliki contoh dinding yang tidak enak dipakai untuk menggantung suatu benda, saat otak mendapat stimulus rabaan dinding yang kasar, penglihatan atas dinding yang terdapat banyak retakan, dan kenangan di masa lalu saat menggunakan dinding yang hampir sama lalu benda menjadi rusak. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya persepsi dikarenakan adanya kondisi yang dapat memberikan stimulus kepada manusia sampai kearah ingatan yang telah lalu.

DINAMIKA PERSEPSI Berdasarkan kajian yang ada, Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, hal ini dikarenakan melalui adanya persepsi manusia dapat memandang dunianya. Apakah dunia terlihat berwarna, indah, biasa, atau suram, semuanya dikarenakan adanya persepsi manusia. Yang harus ditekankan adalah adanya perbedaan antara persepsi dengan sensasi (sensation). Karena sensasi merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ organ sensoris. Karena sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.

DINAMIKA PERSEPSI Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal sinyal neural yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna hijau, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai warna hijau. Hal ini belum diketahui sensasi seperti apa yang ditangkap oleh orang yang yang memiliki kelainan dalam melihat dan mendeskripsikan warna (buta warna) Berbeda dengan pengertian dari sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah.

DETERMINASI PERSEPSI Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan bagaimana informasi, pesan atau stimulus dipersepsikan. Dan mengacu dari data yang didapat faktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi sendiri. Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.yaitu: 1. Ketersediaan informasi sebelumnya. 2. Kebutuhan 3. Pengalaman masa lalu

FAKTOR PSIKOLOGIS PERSEPSI 1. Emosi Emosi akan memberikan dampak yang akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya adalah karena adanya emosi. Seseorang yang sedang tertekan karena sedang memiliki permasalahan dengan seseorang dan pada perkembangannya ia sedang mengalami tekanan di tempat kerja, mungkin akan mempersepsikan humor yang diceritakan temannya sebagai penghinaan. 2. Impresi Impresi atau efek atau pengaruh yang dalam terhadap pikiran atau perasaan dapat memberikan stimulus yang akan lebih terlihat nyata, akan lebih dahulu memberikan persepsi kepada seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya. Impresi secara garis besar dapat memberikan persepsi yang baik jika diawali dengan yang baik. Begitu juga sebaliknya jika diawalai dengan sesuatu yang buruk maka akan dipersepsikan dengan yang buruk. 3. Konteks Konteks dalam sisi persepsi memiliki arti situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks dapat memberikan gambaran yang sangat menentukan bagaimana sesuatu dipandang atau dipersepsikan. Fokus pada sesuatu yang sama, tetapi dalam gambaran yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda. Sama seperti memandang kondom dalam konteks keagamaan akan berbeda pandangan dengan kondom dalam konteks kesehatan.

PRINSIP PERSEPSI PADA GESTALT Teori gestalt merupakan teori yang dibangun oleh Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler yang pada prinsipnya, menjelaskan tentang hubungan yang terjadi antara pengalaman menyeluruh (pikiran, perasaan dan sensasi tubuh) dari individu. Dan pendekatannya lebih dipusatkan pada kondisi di sini dan saat ini (right here and right now) dengan menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by moment). Menurut pengertian yang ada, teori gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian bagian kecil.

PRINSIP PERSEPSI PADA GESTALT Esensi dari teori Gestalt adalah bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian bagiannya. Teori Gestalt menjelaskan bahwa persepsi tidak berdasarkan pada respon yang terisolasi terhadap stimulus khusus, tetapi lebuh kepada reaksi terhadap stimulus total. Implikasi lain dari persepsi adalah adanya reaksi aktif terhadap lingkungan. Manusia secara aktif akan membuat struktur dan mengatur perasaan terhadap stimulus yang ada. (Deddy Halim, 2005) Sebagian besar dari prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan dari teori gestalt. Dari teori gestalt dipercaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian yang diindera oleh seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang dapat menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.

PRINSIP PENGORGANISASIAN PADA GESTALT 1. Proksimitas Merupakan kedekatan jarak merupakan kondisi yang paling sederhana dari suatu organisasi. Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih berkelompok secara visual. 2. Similiaritas Dapat dijelaskan bila setiap elemen memiliki similiaritas atau kualitas yang sama dalam hal ukuran, tekstur dan warna, maka elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan. 3. tertutupan, Merupakan suatu unit visual yang cenderung membentuk suatu unit yang tertutup. Persepsi individu sangat tergantung dari fokus pandangannya, sehingga bagian yang terbuka pada suatu elemen akan otomatis dianggap sebagai suatu yang tertutup. 4. Kesinambungan Merupakan prinsip yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengamati suatu elemen yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit. 5. Bidang dan simetri, Prinsip ini menyatakan semakin kecil area tertutup dan simetris semakin cenderung terlihat sebagai suatu unit. 6. Bentuk dan latar Dari prinsip ini menyatakan bahwa sebuah obyek akan terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki latar yang kontras.

HUBUNGAN PERSEPSI, GESTALT DENGAN DESAIN Mengacu kepada pernyataannya Suharman (2005) psikologi gestalt merupakan suatu pendekatan yang menekankan bahwa organisme manusia memiliki kecenderungan dasar mengorganisasikan (mengatur dengan sendirinya) apa yang dilihat atau dipersepsikan, dan bahwa suatu keseluruhan (whole) lebih besar dan penting daripada bagian-bagian (parts). Mengacu kepada teori gestalt yang menjelaskan secara alamiah manusia memiliki kecenderungan kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur didalam mengorganisasikan objek objek persepsual. Didasari oleh pernyataan tersebut maka manusia cenderung akan menyederhanakan apa yang pernah ia lihat. Hal ini dapat disamakan dengan hadirnya desain dan seorang desainer yang cenderung menghadirkan penyederhanaan bentuk yang terkadang terlihat rumit.

HUBUNGAN PERSEPSI, GESTALT DENGAN DESAIN Seorang desainer bisa dianalogikan sebagai seorang yang kreatif. Seorang yang kreatif menghasilkan pemikiran dan karya karya yang dalam cara berfikirnya (out of the box) yaitu karya yang tidak mengacu kepada aturan yang ada. Memang terkadag ada sisi positifnya yaitu tidak sedikit karya yang lahir memiliki keunikan tersendiri. Namun selain itu sisi negatifnya karya yang dihasilkan terkadang akan sulit diterima dikarenakan berbagai macam alas an. Karya karya yang inovatif atau yang memiliki keunikan sendiri memang dapat menjadi nilai lebih dalam suatu desain. Namun akar permasalahannya adalah apa nilai lebih yang terdapat dalam suatu desain sehingga bisa memecahkan masalah masalah yang belum terpikirkan oleh orang lain? Itu merupakan pertanyaan pertama dalam konteks lahirnya sebuah karya desain. Jika karya desain tidak mampu menjawab suatu permasalahan maka dapat dikatakan suatu desain itu gagal.

HUBUNGAN PERSEPSI, GESTALT DENGAN DESAIN Suharman (2011) menyatakan bahwa pola fikir kreatif bersifat diverjen diawali suatu uraian persoalan, kemudian menyebar agar dapat menghasilkan berbagai macam pendekatan dan gagasan bagi pemecahan masalah. Hal ini berlawanan dengan pola pikir analitis yang bersifat konverjen atau menyempit dan vertikal yang dalam artian bersifat logis, jawaban sedikit, pembuktian yang mendalam menyempit dalam keseluruhan aspek. Hubungan yang terjadi antara prinsip persepsi, teori gestalt dan desain dapat dilihat kepada bagaimana desain tersebut dapat memberikan persepsi kepada manusia atas dasar menjawab permasalahan yang ada atau yang dirasakan oleh manusia dengan menggunakan prinsip pengorganisasian yang dijelaskan dalam teori gestalt melalu kesederhanaan, kejelasan dll.

Terima Kasih Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si